Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan alat ukur mengendalikan berbagai variabel yang

berpengaruh dalam penelitian dengan memungkinkan pengontrolan maksimal

bebrapa faktor yang dapat mempengarhui akurasi suatu hasil untuk mendaptakan

data yang dibutuhkan dalam pengujian hipotesis atau jawaban pertanyaan.

Rancangan penelitian dapat digunakan sebagai strategi untuk mencapai tujuan

penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman pada seluruh

proses penelitian (Nursalam, 2017).

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif yang bersifat deskriftif atau suatu metode penelitian

yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang

suatu keadaan yang objektif, dan merupakan penelitian atau penelaahan

hubungan antara dua variabel pada situasi atau kelompok yang

sama. Jenis penelitian ini juga penelitian survei yang bersifat analitik

korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan Self

Efficacy dengan Self Care Management pada penderita hipertensi di

Wilayah Kerja Puskesmas Cisarua Kabupaten Sumedang tahun 2020.

Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan

pendekatan Cross Sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan

50
51

waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen

hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2016).

3.2 Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konseptual merupakan gambaran dan arahan asumsi

mengenai variabel-variabel yang akan diteliti, atau memiliki arti hasil

sebuah sintesis dari proses berfikir dedukatif maupun indukatif, kemudian

dengan kemampuan kreatif dan inovatif diakhiri konsep atau ide baru

(Hidayat, 2017).

Faktor resiko hipertensi

1. Hipertensi Primer (esensial)


2. Hipertensi Sekunder (Renal)

HIPERTENSI

Self Care Management Hipertensi


Self Care Efficacy Hipertensi
1. Integrasi diri
1. Kognitif 2. Regulasi diri
2. Motivasi 3. Interaksi dengan tenaga kesehatan
3. Afektif 4. Pemantauan tekanan darah
4. Selektif 5. Patuh terhadap aturan yang dianjurkan

(Sumber : Diadopsi dari dari Teori Dorothea Orem, dalam Bandura, dkk (2015).
52

Keterangan :

: Diteliti

: Arah Penghubung Diteliti

3.3 Variabel dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang

digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau

didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep

pengertian tertentu, misalnya : umur, jenis kelamin pendidikan,

penyakit dan sebagainya (Notoatmodjo, 2014).

Menurut Sugiyono (2014) menjelaskan bahwa variabel

penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dapat dipelajari sehingga dapat

diperolah informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel independen adalah Self Efficacy.


53

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2014). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen

atau terikatnya adalah Self Care Management..

3.3.2 Definisi Operasional

Mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan

karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran yang tepat terhadap suatu

objek atau fenomena (Hidayat, 2013).

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Self Efficacy

dengan Self Care Management pada penderita hipertensi di

wilayah kerja Puskesmas Cisarua Kabupaten Sumedang tahun

2020

Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Skor & Kategori

Operasional
Variabel Keyakinan 1. Kognitif Kuesioner Ordinal Skor

Independent : individu akan 2. Motivasi Pernyataan Positif

Self Efficacy kemampuannya 3. Afektif 4 : Sangat Setuju (SS)

untuk mengatur 4. Selektif 3 : Setuju (S)

serangkaian 2 : Tidak Setuju (TS)

tindakan sesuai 1 : (Sangat Tidak

dengan yang Setuju (STS)


54

diharapkan Pernyataan Negatif

4 : Sangat Setuju (SS)

3 : Setuju (S)

2 : Tidak Setuju (TS)

1 : (Sangat Tidak

Setuju (STS)

Kategori :

Sangat Tidak Yakin :

1-15

Tidak Yakin : 16-30

Yakin : 31-45

Sangat yakin 46-60

(Srigati, 2016)
Variabel kemampuan 1. Integrasi Modifikasi Ordinal Skala Likert

Dependent : individu dalam Diri kuesioner


1= Tidak pernah
Self Care melakukan 2. Regulasi The
2= Jarang
Management aktifitas Diri Diabetes 3= Kadang-kadang
4= Selalu
perawatan diri 3. Interaksi Self
N/A= Tidak dilakukan
dan melakukan dengan Managem
(Perilaku ini tidak
penatalaksanaan tenaga ent saya lakukan dalam
hidup saya).
hipertensi Kesehatan Instrument

meliputi 4. Pemantaua .

modifikasi pola n Tekanan Hypertens

diet, Darah ion Self


55

pengendalian 5. Kepatuhan Managem

berat badan, terhadap ent

aktifitas/olahraga aturan Behavior

teratur, yang Questionn

manajemen dianjurkan aire/HSM

stress, berhenti BQ

merokok, (Kuesioner

membatasi B) terdiri

konsumsi dari 40

alkohol, kontrol item

rutin, dan minum pernyataan

obat anti- dengan

hipertensi. mengguna

kan skala

Likert dari

rentang 1

(tidak

pernah)

sampai

dengan 4

(selalu).

3.4 Hipotesis Penelitian


56

Hasil dari sesuatu penelitian pada hakikatnya merupakan jawaban

dari semua masalah atau pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan

dalam perencanaan penelitian (Notoatmodjo, 2014). Untuk mengarahkan

kepada hasil penelitian, maka dalam perencanaan penelitian perlu

dirumuskan jawaban sementara.

Berdasarakan kerangka konsep diatas, maka disusun hipotesis yang

merupakan jawaban sementara dari pertanyaan penelitian ini, yaitu sebagai

berikut :

Ha : Adanya hubungan antara Self Efficacy dengan Self Care

Management pada Lansia penderita Gangguan Sistem Sirkulasi

(Hipertensi) di Wilayah Kerja Puskesmas Cisarua Kabupaten

Sumedang tahun 2020.

H0 : Tidak adanya hubungan antara Self Efficacy dengan Self Care

Management pada Lansia penderita Gangguan Sistem Sirkulasi

(Hipertensi) di Wilayah Kerja Puskesmas Cisarua Kabupaten

Sumedang tahun 2020.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi rerata

kunjungan dalam penelitian ini yaitu 4092 kunjungan pasien


57

riwayat Hipertensi di Wilayah kerja Puskesmas Cisarua Kabupaten

Sumedang tahun 2020.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau yang mewakili seluruh

populasi yang akan diteliti (Nursalam, 2016). Sampel dalam

penelitian ini ditentukan dalam jangka waktu 1-2 minggu sebagian

pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Cisarua Kabupaten

Sumedang.

Jumlah sampel pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja

Puskesmas Cisarua Kabupaten Sumedang mampu diketahui setelah

dilakukan penelitian dengan kriteria :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria yang digunakan dalam

subjek penelitian sebagai sampel penelitian yang memenuhi

syarat sebagai sampel. Yang termasuk kriteria inklusi adalah :

1. Pasien atau penderita hipertensi pada pra lansia dan lansia

usia 45-69 tahun.

2. Pasien yang bersedia menjadi responden

3. Pasien dengan kesadaran composmentis

4. Bagi pasien yang tidak bisa melakukan pengisian bisa

dibantu dengan keluarga

5. Pasien hipertensi yang bisa membaca

6. Pasien dengan lama menderita hipertensi


58

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria ekslusi merupakan karakteristik sampel yang tidak

dapat dimasukkan atau tidak dapat diteliti. Yang termasuk

dalam kriteria ekslusi adalah :

1. Pasien penderita hipertensi bukan lansia dan pendeirta

hipertensi lansia melebihi usia 69 tahun.

2. Pasien lansia yang tidak menderita hipertensi

3. Pasien yang tidak bersedia menjadi responden

4. Pasien yang tidak bisa membaca

3.5.3 Perhitungan Besar Sampel

Peneliti menggunakan rumus sampel tunggal untuk estimasi

proporsi suatu populasi dalam pengambilan besar sampel minimal

(Sastroasmor&Ismail, 2014). Jika sampel penelitian mengacu pada

teori Slovin yang dikemukakan oleh (Notoatmodjo, 2016) dengan

menggunakan rumus :

N
n= 1 + N (d2)

Keterangan :

n : Besar sampel

N : Besar Populasi

d : Tingkat signifikasi (0,1)

Dengan demikian presisi penelitian ini sebesar 10%

dengan derajat kepercayaan 90%, maka besar sampel

minimal dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.


59

N
n=
1 + N (d2)

n= 252
1 + 252 (0,12)

n= 252
253 (0,01)

252
n=
3,52
n = 71,5 72 orang
Dari perhitungan diatas didapatkan jumlah sampel

minimal Terbesar sebanyak 72 sampel. Semakin besar

sampel yang diambil maka akan mendekati distribusi

normal.

3.5.4 Teknik Pengambil Sampel

Teknik pengambil sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah non random (non probability) sampling berupa

Accidental Sampling pengambilan sampel ini dilakukan dengan

mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia

di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian. Dimana

penelitian ini tentang penderita Hipertensi pada Lansia, maka

sampel penelitiannya dapat diambil dari ruangan Balai Pengobatan

(BP) tempat pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Cisarua


60

Kabupaten Sumedang selama periode tertentu. (Notoatmodjo,

2014).

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2017). Adapun langkah-langkah oengumpulan data

yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu dengan cara mempelajari data-data yang

diperoleh dari Puskesmas Cisarua Kabupaten Sumedang.

2. Wawancara

Peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan.

3. Penyebaran Angket (Kuesioner)

Teknik penyebaran kuesioner ini dilakukan dengan cara peneliti

mengunjungi lokasi penelitian, menyebar kuesioner kepada sampel

atau responden secara langsung dan meminta responden untuk mengisi

lembar kuesioner yang telah disusun peneliti.

3.6.2 Instrumen

Instrumen penelitian merupakan alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen penelitian tersebut dapat berupa :

kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir


61

lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2014).

Instrumen dalam penelitian ini kuesioner. Kuesioner digunakan untuk

mengukur Self Efficacy dan Self Care Management pada Lansia

pednerita Hipertensi.

a. Instrumen Self Efficacy

Instrumen untuk mengukur Self Efficacy menggunakan lembar

kuesioner yang terdiri dari 15 Pertanyaan.

b. Instrumen Self Care Management

Instrumen untuk mengukur Self Care Management menggunakan

lembar Kuesioner yang terdiri dari 40 Pertanyaan.

3.6.3 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk memperoleh penyajian data

sebagai hasil akhir yang berarti dan kesimpulan yang baik. Proses

pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Editing

Adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada

tahap pengumpulan data atau setelah data dikumpulkan

(Hidayat, 2017).

2. Coding

Kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang termasuk dalam kategori. Pemberian kode ini sangat


62

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan

komputer.

3. Scoring

Adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

ke dalam master tabel atau database computer, kemudia

membuat distribusi frekuensi sederhana (Hidayat, 2017).

1) Self Efficacy

Skor penilaian menggunakan Skala Likert, sebagai berikut :

Pernyataan Positif

4 : Sangat Setuju (SS)

3: Setuju (S)

2 : Tidak Setuju (TS)

1 : Sangat Tidak Setuju (STS)

Pernyataan Negatif

4 : Sangat Setuju (SS)

3 : Setuju (S)

2 : Tidak Setuju (TS)

1 : Sangat Tidak Setuju (STS)

Kategori

Sangat Tidak Yakin : 1-15

Tidak Yakin : 16-30

Yakin : 31-45

Sangat Yakin : 46-60


63

2) Self Care Management

Skor penilaian menggunakan Skala Likert, sebagai

berikut :

1= Tidak pernah

2= Jarang

3= Kadang-kadang

4= Selalu

N/A= Tidak dilakukan (Perilaku ini tidak saya lakukan

dalam hidup saya).

4 Processing

Tahapan awal pada processing yaitu membuat

tabulating score atau melakukan entri data kasar dalam

bentuk tabulasi pada lembar kertas data. Tahapan

selanjutnya yaitu memasukkan data kedalam program

SPSS.

5 Cleaning Data

Setelah data dimasukkan kedalam program SPPS.

Tahapan selanjutnya yaitu finishing entry, tahap ini

bertujuan untuk mengevaluasi kesalah yang

kemungkinan bisa terjadi. Kesalahan tersebut antara lain

: missingdata atau data yang terlewat, variasi data


64

(kesalahan pengetikan), konsistensi data yaitu

kesesuaian data dengan tabulating score.

3.7 Uji Kuesioner (Validitas dan Reliabilitas)

Penelitian memiliki hasil yang sangat bergantung pada alat ukur

yang diterapkan. Kualitas data penelitian diklasifikasikan menjadi baik dan

buruk bergantung terhadap syarat-syarat alat ukur yang baik meliputi

validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keandalan) (Sugiyono, 2016).

3.7.1 Uji validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan

atau keahlian suatu alat ukur, jika instrument dikatakan valid, berat

menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data

itu valid, sehingga instrument tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Untuk mendapatkan data yang valid, maka alat ukur yang

digunakan dalam penelitian ini tidak perlu uji validitas dan

reliabilitas karena sudah menggunakan kuesioner baku.

1. Kuesioner Self Efficacy

Instrument Self Efficacy ini telah di uji validitas oleh

Bundara dalam Penipuji (2019), sehingga peneliti tidak

perlu melakukan uji validitas kembali. Hasil uji Rank

Spearmen yang dilakukan menggunakan r tabel dengan

nilai signifikasi p = 0.03 <α (0,05) pada 36 responden.


65

2. Kuesioner Hypertension Self Management Behavior

Quentionnaire (HSMBQ)

Instrument yang digunakan adalah Hypertension

Self Management Behavior Quentionnaire (HSMBQ)

yang telah dimodifikasi serta di uji validitas oleh

Supardiman, dkk (2018). Instrumen penelitian ini

menggunakan r tabel sebagai uji validitas. Hasil uji

kuesioner yang dilakukan menggunakan r tabel dengan

nilai signifikansi 5% pada 32 responden menunjukkan

bahwa dari 40 jumlah total pertanyaan 28 responden

memiliki perilaku manajemen hipertensi kategori cukup.

3.7.2 Uji Reliabilitas

1. Kuesioner Self Efficacy

Instrument Self Efficacy ini telah di uji reliabilitas

oleh Bundara dalam Penipuji (2019), dari hasil uji

reliabilitas skala Self Efficacy diperoleh nilai koefisien

cronbach’s alpha ≥ 0.60 dari jumlah 36 responden,

sehingga skala Self Efficacy ini sangat reliabel dan layak

untuk dijadikan alat ukur.

2. Kuesioner Hypertension Self Management Behavior

Quentionnaire (HSMBQ)

Instrument yang digunakan adalah

Hypertension Self Management Behavior


66

Quentionnaire (HSMBQ) yang telah dimodifikasi

serta di uji reliabilitas. Instrumen penelitian

dinyatakan reliabel apabila hasil Cronbach’s Alpha

≥ 0.60 dan jika hasil Cronbach’s Alpha < 0.60 maka

instrumen tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas

menunjukkan bahwa semua peryataan valid pada

kuesioner Hypertension Self Management Behavior

Quetionnaire adalah reliabel dengan nilai reliabilitas

yaitu 0,949.

3.8 Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah memperoleh nilai dari masing-

masing tabel. Analisa data dilakukan untuk mengolah data kedalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan serta menguji secara

statistik kebenaran hipotesis yang telah diterapkan. Adapaun analisis yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

3.8.1 Analisa Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam

analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari

setiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Langkah-langkah analisis

univariat sebagai berikut :


67

a) Distribusi Frekuensi

P= f x 100%
n

Keterangan :

P = Proporsi

F = Frukensi Kategori

N = Jumlah Sampel

Setelah data terkumpul melalui kuesioner kemudian

dikelompokkan dalam tabulasi sesuai karakteristik :

100% : Seluruhnya

76-99% : Hampir Seluruhnya

51-75 : Sebagian Besar

50% : Setengahnya

25-49% : Hampir Setengahnya

0% : Tidak satupun (Notoatmodjo, 2012)

3.8.2 Analisa Bivariat

Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap

variabel yang diduga berhubngan atau berkolerasi (Notoatmodjo,

2012). Tujuan analisa uji ini untuk mengetahui signifikan ada atau

tidaknya hubungan Self Efficacy dengan Self Care Management

pada penderita hipertensi, kognitif mempengaruhi Self Care

Management, motivasi mempengaruhi Self Care Management,

afektif mempengaruhi Self Care Management pada penderita


68

hipertensi. Teknik pengolahan data statistik dilakukan dengan

meggunakan SPSS 26.0 menggunakan uji statistik non parameter

berupa Rank Spearmen.

3.9 Etika Penelitian

Penelitian dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip etika

penelitian meliputi (Nursalam, 2017) :

a. Informed Consent

Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan penjelasan

dan tujuan penelitian secara jelas kepada responden tentang penelitian

yang akan dilakukan. Jika responden bersedia maka diminta untuk

mengisi lembar persetujuan dan menandatanganinya, sebaliknya jika

responden tidak bersedia maka peneliti tetap menghormati hak-hak

responden.

b. Anonymity

Masalah etika adalah masalah yang dapat memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak mencantumkan

nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pda

lembar pengumpulan data.

c. Confidentiality

Masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Berbagai

informasi yang telah dikumpulkan diberikan jaminan kerahasiaan oleh


69

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang mampu mendapatkan dan

dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai