Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam

mengidentifikasi masalah sebelum perencanaan akhir pengumpulan data

(Nursalam, 2013).

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan studi Pre

experimental yang menggunakan rancangan one group pre-test post-test

design. Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (kontrol), tetapi

paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang

memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi

setelah adanya eksperimen. Post-test sebagai tolak ukur dari intervensi yang

diberikan dengan hari yang sama. Jika postest dilakukan pada hari yang

berbeda, dikhawatirkan adanya bias informasi. Efektifitas perlakuan dinilai

dengan cara membandingkan nilai pretest dengan postest (Dharma, 2011).

O1 X O2

Pre-test Intervensi Post-test

Gambar 3.1 Bagan skema Penelitian

Keterangan:

O1 : Hasil pre test

X : Intervensi

O2 : Hasil post test

52
53

B. Variabel dan Definisi operasional

1. Variabel penelitian

Variabel Penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat

atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang

sesuatu konsep pengertian tertentu .

a. Variabel independen (bebas)

Variabel independen pada penelitian ini adalah pendidikan

kesehatan dengan menggunakan leaflet.

b. Variabel dependen (terikat)

Variabel dependen pada penelitian ini adalah pengetahuan, sikap

dan praktik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

2. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Definisi Skala
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Konseptual Operasional Ukur
Sub Independen
Pendidikan Pendidikan Alat visual Leaflet
Kesehatan kesehatan dalam bentuk
dengan adalah suatu media cetak
menggunakan upaya atau yang pada
leaflet kegiatan untuk umumnya
menciptakan terdiri dari
perilaku gambaran
masyarakat sejumlah kata,
yang kondusif gambar atau
untuk foto tata
kesehatan. warna.
(Notoatmodjo,
2010)
Sub Dependen
Pengetahuan Pengetahuan Pemahaman Kuesioner Dengan skala Baik : Ordinal
merupakan remaja putri Pre-test guttman : 76 % - 100 %
hasil dari tentang dan post- Cukup :
“tahu” dan ini SADARI test. Skor 56 % - 75 %
terjadi setelah pertanyaan : Kurang :
orang Benar : 1 < 56 %
melakukan Salah 0
penginderaan (Notoatmodjo,
terhadap objek 2010)
tertentu.

(Notoatmodjo
2010)
54

Sikap Sikap Sikap yang Kuesioner Dengan skala Mendukung : Ordinal


merupakan dimiliki remaja pre-test likert : jawaban
respon putri mengenai dan post- 1. Pernyataan benar ≥ rata-
tertutup SADARI. test positif : rata
(secara positif SS : 4 Tidak
atau negatif) S:3 mendukung :
seseorang TS : 2 jawaban
terhadap suatu STS: 1 benar ≤ rata-
objek, baik 2. Pernyataan rata
yang bersifat negatif : (Notoatmodjo
intern maupun SS : 1
, 2010)
ekstern S:2
sehingga TS : 3
manifestasinya STS : 4
tidak dapat
langsung
dilihat, tetapi
hanya dapat
ditafsirkan
terlebih dahulu
dari sikap
yang tertutup
tersebut

(Novasari,
Nugroho, &
Winarni, 2016)
Praktik Praktik adalah Tindakan Kuesioner Skala Guttman Baik : Ordinal
suatu sikap nyata remaja Observasi 76 % - 100 %
belum putri untuk Pre-test Skor : Cukup :
otomatis melakukan dan post- Ya : 1 56 % - 75 %
terwujud SADARI test Tidak : 0 Kurang :
dalam suatu < 56 %
tindakan (overt
behaviour). (Notoatmodjo,
2010)
(Notoatmodjo,
2010)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri SMP kelas

7, 8, 9 dan SMA kelas 10, 11, 12 di Pondok Pesantren Ar Risalah

berjumlah 271 orang.


55

2. Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Cara

pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan teknik Cluster

Random Sampling dimana pengambilan sampelnya berdasarkan daerah

populasi yang telah ditetapkan. Sampel dalam penelitian ini adalah

remaja putri dari kelas 8, 9 SMP dan kelas 11, 12 SMA di Pondok

Pesantren Al Risalah. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan

rumus sampel minimum yaitu:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (d)2

Keterangan:

N : Besar populasi

n : Besar sampel

d : Tingkat signifikansi yang digunakan (0,1)

Dengan memasukan derajat kepercayaan 0,1 ke dalam rumus, maka

akan diperoleh jumlah sampel yang akan digunakan sebagai berikut:

195
𝑛=
1 + 195 (0,1)2

195
=
2,95

= 66.1

Maka jumlah sampel yang didapat sebanyak 61 responden.

Kemudian, untuk mencegah terjadinya drop out maka sampel ditambah

10% dari jumlah sampel yaitu perhitungan 66 + (10% × 66) = 72,6

responden. Jadi jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 73 responden.


56

Cara yang tepat dan dianggap mewakili populasi yaitu dengan

mengalokasikan jumlah sampel berdasarkan kelas dan pendidikan

secara proporsional, dengan rumus :

𝑁
𝑛= 𝑥 𝑛𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑁𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

Berdasarkan rumus di atas maka dapat di peroleh distribusi jumlah

sampel yang dibutuhkan menurut remaja putri kelas 8, 9 SMP dan kelas

11, 12 SMA didapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Distribusi sampel

N
Kelas dan Populasi Sampel
No n= x ntotal
Pendidikan (N) (n)
Ntotal

1 VIII SMP 72 26,95 27


2 IX SMP 73 27,32 27
3 XI SMA 19 7,1 7
4 XII SMA 31 11,60 12
Jumlah 195 72,97 73

Cara pengambilan dari tiap kelas dengan jumlah kelas VIII SMP 27

responden, IX SMP 27 responden, XI SMA 7 responden dan XII SMA 12

responden. Dalam penelitian ini menggunakan kriteria inklusi dan eklusi.

Adapun kriteria inklusi dan eklusi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Kriteria Inklusi

1) Remaja putri yang tinggal di Pondok Pesantren Ar Risalah

2) Remaja putri usia 10-19 tahun


57

3) Remaja putri yang bersedia menjadi responden

4) Remaja putri yang sudah menstruasi

b. Kriteria Eklusi

1) Remaja putri yang tidak hadir saat penelitian (sedang sakit atau

kurang sehat pada saat penelitian berlangsung).

D. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Data primer diperoleh melalui penghitungan skor pengetahuan, sikap,

dan praktik SADARI responden melalui kuesioner pre-test dan post-test.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen berupa kuesioner pengetahuan dan sikap tentang SADARI

yang di modifikasi oleh Diana Hardiyanti dengan nilai uji validitas dan

reabilitas Chronbach Alpha 0,890 (>0,361).

a. Kuesioner

Proses penelitian memerlukan suatu alat untuk mengumpulkan

data. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner ini selalu berbentuk formulir-formulir yang berisikan

pertanyaan-pertanyaan (question), maka angket sering disebut

questionaire .

Kuesioner ini dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar

pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab (Sugiono, 2013).


58

1) Pengetahuan SADARI

Yang dimaksud dengan pengetahuan adalah segala sesuatu

yang diketahui oleh responden mengenai SADARI, yaitu

pengertian SADARI, tujuan SADARI, dan manfaat SADARI,

target dan waktu pelaksanaan SADARI, dan pedoman

pelaksanaan SADARI. Variabel ini menggunakan skala Guttman,

yang terdiri dari 10 pernyataan dengan dua kategori yaitu

“Benar” diberi skor satu (1) dan “Salah” diberi skor nol (0).

Kriteria objektif:

Cukup baik : Jika responden memperoleh skor ≥ nilai median

Kurang baik : Jika responden memperoleh skor < nilai median

Tabel 3.3 Kisi-kisi pertanyaan tentang pengetahuan tentang


SADARI
Nomor Butir
Variabel Indikator Jumlah Butir
Pertanyaan
Kanker Payudara 10 1
Pengertian 1,2 2
Pengetahuan Tujuan 3,4 2
Waktu 9 1
Pelaksanaan 5,6,7,8 4
Total 10

2) Sikap SADARI

Instrumen menggunakan kuesioner yang dikembangkan

peneliti dan berhubungan dengan sikap terkait pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI) yang terdiri dari 10 pertanyaan

dengan menggunakan skala likert sebagai berikut: 4 = sangat

setuju; 3 = setuju; 2 = tidak setuju; 1 = sangat tidak setuju untuk

jawaban favorable. Sedangkan untuk jawaban yang unfavorable

kebalikannya yaitu: 1 = sangat setuju; 2 = setuju; 3 = tidak setuju

dan 4 = sangat tidak setuju. Nilai tertinggi yaitu 40 dan terendah


59

10. Semakin tinggi nilainya maka sikapnya akan semakin baik

dan demikian sebaliknya.

Kriteria Objektif :

Positif : Jika responden memperoleh skor ≥ nilai median

Negatif : Jika responden memperoleh skor < nilai median

Tabel 3.4 Kisi-kisi pertanyaan sikap tentang SADARI

Jumlah
Variabel Indikator Nomor butir pertanyaan
butir
Favorable Unfavorable
Sikap Kanker payudara 2,4 2
SADARI 5,6,7 1,3,7,8,9 8
Total 10

b. Lembar Observasi

Instrumen praktik SADARI menggunakan lembar observasi

dengan menggunakan alat bantu berupa checklist. Observasi

dilakukan oleh penelti dan dibantu teman-teman pada setiap sampel

ketika melakukan SADARI pada alat peraga payudara wanita.

c. Leaflet

Pada penelitian ini, leaflet yang digunakan akan dilakukan uji

penelitian terlebih dahulu untuk mengetahui apakah leaflet sudah

dapat digunakan atau belum. Penilaian tersebut meliputi pesan,

dengan saran sasaran, letak dan bentuk tulisan, letak gambar dan

warna serta desain dari leaflet tersebut.


60

3. Uji Validitas dan Reabilitas

Untuk menguji apakah instrument ini dapat dipertanggungjawabkan atau

tidaknya maka terlebih dahulu harus di uji validitas dan reabilitasnya.

a. Uji Validitas

Uji validitas menyatakan bahwa instrumen yang digunakan untuk

mendapatkan data dalam penelitian dapat digunakan atau tidak.

Menurut Sugiono (2013), menyatakan bahwa valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur. Untuk mencari nilai validitas di sebuah item mengkorelasikan

skor item dengan total item-item tersebut.

Uji validitas akan dilakukan pada remaja putri

di Pondok Pesantren Al Arifin. Peneliti akan mengambil 30 orang

siswi sebagai responden dalam uji validitas dan reliabilitas ini.

Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut

tidak akan diteliti lebih lanjut. Syarat tersebut menurut Sugiono (2013)

yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Jika r ≥ 0,3 maka item-item tersebut dinyatakan valid.

b. Jika r ≤ 0,3 maka item-item tersebut dinyatakan tidak valid.

Uji validitas instrumen dapat menggunakan rumus korelasi. Rumus

korelasi berdasarkan Pearson Product Moment adalah sebagai

berikut :

𝑁∑𝑋𝑌 − (𝑋)(𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√𝑁∑𝑋 2 ∑𝑋 2 𝑁∑𝑌 2 − ∑𝑌 2

Keterangan:

rxy = Koefisien Korelasi

N = Banyaknya Sampel
61

ΣX = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel X

ΣY = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel Y

ΣX2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

ΣY2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

b. Uji Reabilitas

Menurut Sugiono (2013) reliabilitas adalah derajat konsistensi

keajengan data dalam interval waktu tertentu. Berdasarkan

pengertian diatas maka reabilitas dapat dikemukakan sebagai suatu

karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan.

Pengujian reliabilitas kuesioner pada penelitian ini penulis

menggunakan rumus metode Alpha Cronbach (𝛼) sebagai berikut:

𝑘 ∑𝜎𝑏2
𝑟11 = ( ) (1 2 )
𝑘−1 𝜎1

Keterangan :

α = Reliabilitas instrumen

S2 = Varians skor keseluruhan

Si2 = Varians masing-masing item

Adapun kriteria untuk menilai reliabilitas instrumen penelitian ini

yang merujuk kepada pendapat (Nunnally, 1967 dalam Ghozali,

2007:42) ”Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.”

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret 2019 – Juli 2019.

Penelitian ini diawali dengan melakukan studi pendahuluan untuk

mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Data dasar diambil


62

dari Yayasan Kanker Payudara (YKI) Kabupaten Ciamis mengenai

angka kejadian kanker payudara, pondok pesantren Ar Risalah Ciamis

untuk mendapatkan data santri remaja putri dan mencari berbagai

tinjauan pustaka untuk dijadikan sebagai referensi yang digunakan

dalam penyusunan proposal penelitian yang selanjutnya konsultasi

dengan pembimbing dalam penyempurnaan judul penelitian dan

pembuatan proposal, kemudian melaksanakan seminar proposal untuk

mendapatkan masukan yang lebih lanjut demi terlaksananya penelitian

dan mendapatkan izin dari Program Studi S1 Keperawatan STIKes

Muhammadiyah Ciamis.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti sudah meminta izin penelitian dari bagian akademik

Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Ciamis

untuk melakukan penelitian.

b. Peneliti sudah membuat surat permohonan izin penelitian ke

KESBANGPOL yang ditujukan ke Pondok Pesantren Ar Risalah

untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

c. Peneliti sudah melakukan permohonan izin penelitian kepada BPS

(Badan Pengurus Santri) Pondok Pesantren Ar Risalah untuk

melakukan penelitian.

d. Pihak pondok pesantren mengumpulkan para calon responden

dalam satu ruangan.

e. Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang penelitian

yang akan dilakukan.


63

f. Peneliti dibantu dengan fasilitator membagikan lembar persetujuan

menjadi responden dan lembar kuesioner pada responden sebelum

diberikan pendidikan kesehatan, kuesioner diisi selama 10 menit

g. Fasilitator mengumpulkan kembali lembar persetujuan dan

kuesioner yang telah diisi oleh responden

h. Peneliti memberikan materi pendidikan kesehatan mengenai

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dibantu oleh observer

dan fasilitator. Materi yang diberikan terdiri dari definisi SADARI,

langkah-langkah SADARI, pentingnya SADARI, manfat SADARI

dan tujuan SADARI.

i. Peneliti menggunakan media leaflet dan phantom payudara untuk

alat peraga. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi,

dan tanya jawab selama 60 menit.

j. Peneliti memberikan evaluasi kepada responden dengan meminta

beberapa responden untuk mempraktikkan kembali SADARI.

k. Peneliti mengundurkan diri dan membuat kontrak waktu 2 hari yang

akan datang untuk membagikan kuesioner yang sama sebagai post

test yang harus diisi oleh responden dan mempraktikkan cara

SADARI dengan diisi lembar observasi oleh peneliti atau fasilitator.

3. Tahap Akhir

Setelah data dientri dan dianalisa, dilakukan penyajian hasil pengolahan

data dan diinterprestasikan bentuk laporan, menarik kesimpulan serta

membuat saran dan rekomendasi mengacu hasil penelitian yang telah

dilakukan.
64

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Data yang diperoleh diolah secara manual yang mencakup

a. Pemeriksaan Data (Editing data)

Dimaksudkan untuk memeriksa kelengkapan data yang telah

diperoleh dari setiap responden.

b. Pemberian Kode (Coding)

Merupakan tahap pemberian kode pada atribut variabel untuk

memudahkan proses entry data.

c. Pemasukan Data (Entry Data)

Setelah editing dan koding data selesai dan jawaban dilembar

jawaban sudah rapih dan memadai untuk mendapatkan data yang

baik selanjutnya dilakukan entry data dengan menggunakan

komputer.

d. Pembersihan Data (Cleaning data)

Dilakukan untuk memastikan seluruh atribut variabel telah terisi dan

tidak terjadi kekosongan data pada setiap variabel sebelum dilakukan

penyusunan dan analisis.

e. Tabulating

Merupakan tahap pengelompokkan atau penyusunan data sesuai

kategori untuk tahap selanjutnya dianalisis sesuai dengan tujuan

penelitian.
65

2. Analisis Data

a. Analisa Univariat

Analisa univariat menganalisis variabel-variabel yang ada secara

deskriptif disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase

dengan menggunakan program komputer meliputi karakteristik

responden. Pengetahuan, sikap dan praktik SADARI sebelum dan

sesudah pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media

leaflet tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

b. Analisa Bivariat

Untuk mencari adanya pengaruh pemberian metode leaflet

terhadap pengetahuan, sikap dan praktik SADARI, maka diuji dahulu

kenormalannya dengan uji kolmogorov smirnov. Jika hasil uji

kolmogorov smirnov menunjukkan semua data distribusi normal,

maka dianalisis dengan menggunakan uji t dependen/paired sampel t

test (Dependen sampel t test). Apabila data tersebut berdistribusi

tidak normal, maka menggunakan uji wilcoxon. Taraf kesalahan

ditetapkan 5% atau taraf keprcayaan 95% (Notoatmodjo, 2010). Jika

Pvalue > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh dari media leaflet

terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan prakti. Sebaliknya jika

Pvalue < 0,05 maka terdapat pengaruh dari media leaflet terhadap

perubahan pengetahuan, sikap dan praktik.


66

G. Etika Penelitian

Seorang peneliti harus memahami hak dasar manusia yang akan

menjadi responden penelitian. Seorang peneliti selain mengerti metodelogi

penelitian, juga perlu memberikan perhatian pada prinsip-prinsip etika

penelitian menurut Adi (2015):

1. Prinsip menghormati martabat manusia dan hak masyarakat

Manusia merupakan makhluk yang harus dihormati karena

manusia mempunyai hak untuk menentukan pilihan antara mau atau

tidak untuk diikusertakan menjadi subjek penelitian. Informed consent

dapat dilakukan sebagai bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden. Tujuan dari informed consent ini adalah agar calon

responden mengerti maksud dan tujuan dari penelitian yang akan

dilakukan.

2. Prinsip manfaat

Suatu penelitian diharapkan akan memberikan manfaat langsung

maupun tidak langsung baik bagi subjek penelitian, masyarakat dan

lingkungan. Peneliti wajib memiliki kepedulian dan tanggung jawab

sosial, sehingga ia memastikan bahwa manfaat penelitian harus lebih

besar dari risiko yang mungkin timbul.

3. Prinsip privacy

Peneliti akan melindungi hak privacy subjek penelitian dengan

melindungi data pribadi sujek penelitian dan menjaga kerahasiannya.

4. Prinsip keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan sesama manusia

yaitu dengan cara menghargai hak atau memperlakukan mereka secara


67

adil, menjaga privasi manusia dan tidak berpihak pada salah satu

kelompok atau individu.

H. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Ar Risalah Ciamis.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-Juli 2019.

Anda mungkin juga menyukai