Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang terdiri atas beberapa komponen
yang menyatu satu sama lain untuk memperoleh data dan atau fakta dalam rangka menjawab
pertanyaan atau masalah penelitian (Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini desain yang
digunakan desain deskriptif korelasi dimana desain ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
dua variabel atau lebih tanpa ada upaya yang mempengaruhi variabel tersebut. Pendekatan
dalam penelitian ini adalah cross sectional yaitu suatu rancangan penelitian yang
menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen (tingkat
pengetahuan dan dukungan keluarga) dan variabel dependen (keaktifan kontrol lansia)
diambil hanya satu kali pada suatu waktu.
3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefenisikan variabel secara operasional berdasarkan
karakteristik yang di amati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Nurdin & Hartati, 2019).
Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter Instrumen Skala Skor


Operasional
Independen : Tingkat 1. Pengertian Kuesioner Ordinal Untuk pertanyaan
Tingkat pemahaman 2. Tanda dan tingkat positif (+),
Pengetahuan lansia tentang gejala pengetahua jawabannya :
pentingnya 3. Penyebab n Benar = 1
melakukan 4. Penatalaksana Salah = 0
kontrol. an Untuk pertanyaan
5. Faktor resiko negative (-),
jawabannya :
Benar = 0
Salah = 1
Keterangan :
Baik : 76 - 100%
Cukup : 56 - 75%
Kurang : ≤ 55%
Independen : Suatu upaya Dukungan Kuesioner Ordinal Pernyataan :
Dukungan atau dorongan keluarga : dukungan Selalu = 3
Keluarga yang 1. Dukungan keluarga Sering = 2
diberikan penilaian Kadang-kadang = 1
kepada lansia, 2. Dukungan Tidak pernah = 0
baik moril instrumental Kriteria penilaian :
maupun 3. Dukungan 1. Dukungan baik =
materil untuk informasional 76% - 100%
memotivasi 4. Dukungan 2. Dukungan cukup
lansia tersebut emosional = 56% - 75%
untuk aktif 3. Dukungan kurang
kontrol. = < 56%
Dependen : Suatu KMS / Buku Checklist Nominal 1 = Hadir
Keaktifan aktivitas yang Register 0 = Tidak hadir
Kontrol membuat Penilaiannya :
Lansia lansia aktif a. Aktif jika lansia
untuk melakukan
melakukan kunjungan ±2 kali
kontrol. dalam sebulan
b. Tidak aktif jika
lansia tidak
melakukan
kunjungan ±2 kali
dalam sebulan
3.3 Populasi, Sampel dan Sampling
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah
keluarga dengan lansia penderita hipertensi yang berusia 60-70 tahun dan semua lansia
penderita hipertensi yang melakukan kontrol di Puskesmas Pasir Panjang.
Menurut Nursalam (2016) pembagian populasi meliputi:
1. Populasi target
Populasi target adalah populasi yang memenuhi kriteria sampling dan menjadi sasaran
akhir penelitian, populasi target bersifat umum dan biasanya pada penelitian klinis
dibatasi, target penelitian ini yaitu semua lansia penderita hipertensi yang berada di
Puskesmas Pasir Panjang yang berjumlah 109 orang.
2. Populasi terjangkau (Accessible population)
Populasi terjangkau adalah populasi yang memenuhi kriteria penelitian dan biasanya
dapat dijangkau oleh peneliti dan dari kelompoknya (Nursalam, 2013). Populasi
terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien lansia yang memenuhi kriteria berikut:
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota
populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2018). Kriteria inklusi
penelitian ini yaitu:
1) Lansia penderita hipertensi yang berumur 60-70 tahun
2) Lansia yang tinggal bersama keluarga
3) Lansia yang bersedia menjadi responden
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai
sampel (Notoatmodjo, 2018). Kriteria eksklusi penelitian ini yaitu:
1) Lansia yang tidak bersedia menjadi responden (mengundurkan diri)
2) Lansia yang pergi dalam waktu lama
3) Lansia yang dalam keadaan sakit berat (misalnya: koma, stroke, demensia dan
lain-lain)
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari jumlah populasi yang akan diambil sebagai
subyek atau obyek penelitian dan dianggap mewakili populasi. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling (Polit & Beck,
2017). Besaran jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Nursalam,
2013).
Rumus yang digunakan :

N Keterangan :
n= n = Jumlah sampel
1 + N (d)2 N = Jumlah populasi
d = Tingkat signifikasi (p)

Sampel pada penelitian ini adalah sesuai dengan kriteria pengambilan sampel, sebagai
berikut :
109
n=
1 + 109 (0,05)2
109
n=
1 + 109 (0,0025)
109
n=
1 + 0,2875
109
n= = 84,6
1,2875
n = 85 lansia
Jadi sesuai perhitungan jumlah sampel diatas, maka sampel yang dibutuhkan dalam
penelitian ini berjumlah 85 responden.
3.3.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi
yang ada. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan
sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek
penelitian (Nursalam, 2016). Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik purposive sampling, dimana memilih sampel diantara populasi sesuai dengan
kehendak peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian).
3.4 Rencana Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2022.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Pasir Panjang Kota Kupang.
3.5 Pengumpulan Data
3.5.1 Proses Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam,
2013). Setelah mendapat ijin dari rektor Universitas Citra Bangsa dan Ketua Program Studi
Ners, kemudian peneliti membuat surat permohonan ijin di Dinas Kesehatan Kota Kupang,
kemudian dari Dinas Kesehatan Kota Kupang permohonan ijin ke UPT Puskesmas Pasir
Panjang Kota Kupang. Setelah itu surat pengantar di keluarkan oleh bagian administrasi ke
bagian penanggung jawab pasien lansia. Setelah mendapatkan ijin peneliti mulai
melakukan pengambilan data awal di Puskesmas Pasir Panjang Kota Kupang. Teknis
pelaksanaan pengumpulan data penelitian, peneliti mengadakan pendekatan dengan calon
responden dengan memberikan informasi mengenai keaktifan kontrol lansia kemudian
peneliti memberikan informed consent untuk di isi oleh lansia. Setelah mendapat
persetujuan dari responden peneliti memberikan kuesioner. Setelah responden mengisi
kuesioner, peneliti mengumpulkan kuesioner tersebut dan peneliti melanjutkan dengan
memeriksa kelengkapan jawaban responden, kemudian peneliti mengumpulkan data
responden dalam melakukan kontrol di KMS/buku registrasi. Jika telah selesai maka data
tersebut akan dikumpulkan dan selanjutnya akan dilakukan analisa terhadap data yang
diperoleh. Peneliti melakukan pengambilan data serta analisa data bersama dengan teman
peneliti.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti dalam kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan mudah (Nursalam, 2013). Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah menggunakan kuesioner dari masing-masing variabel. Kuesioner dalam
penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Data demografi responden
Kuesioner ini meliputi nama (inisial), umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan
2. Keluarga yang selama ini merawat
3. Kuesioner tingkat pengetahuan
Kuesioner diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Mahfudz Bayu Purnomo Siswanto
(2015) dengan jumlah pertanyaan sebanyak 20 pertanyaan. Berdasarkan hasil uji Chi
Square diperoleh nilai χ2hitung = 11,730 dengan p = 0,003. Oleh karena hasil perhitungan
menunjukkan bahwa p < 0,05 maka H0 ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan
antara tingkat pengetahuan dengan keaktifan kontrol penderita hipertensi di wilayah
Puskesmas Gatak Sukoharjo.
4. Kuesioner dukungan keluarga
Kuesioner diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Mahfudz Bayu Purnomo Siswanto
(2015) dengan jumlah pertanyaan sebanyak 15 pertanyaan. Berdasarkan hasil uji Chi
Square diperoleh nilai χ2hitung = 12,101 dengan p = 0,002. Oleh karena hasil perhitungan
menunjukkan bahwa p < 0,05 maka H0 ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan
antara dukungan keluarga dengan keaktifan kontrol penderita hipertensi di wilayah
Puskesmas Gatak Sukoharjo.
3.6 Uji Validitas dan Reabilitas
Ada dua karakteristik alat ukur yang harus diperhatikan peneliti, yaitu validitas dan
reabilitas. Validitas menyatakan apa yang harus diukur sedangkan reabilitas adanya suatu
kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang-orang yang berbeda atau waktu
yang berbeda (Nursalam, 2016). Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-
butir dalam mendefinisikan suatu variabel.
Reabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan
diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2016).
3.7 Analisis Data
Dalam melakukan analisis, terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data
menjadi responden. Dalam statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk
pengambilan keputusan, terutaam dalam pengujian hipotesis (Polit & Beck, 2017).
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh,
diantaranya adalah :
1. Editing
Yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrument pengumpulan data
(Sujarweni, 2014). Peneliti melakukan pemeriksaan kembali lembaran data yaitu dengan
memeriksa terlebih dahulu kuesioner yang diserahkan oleh responden. Pada penelitian ini
dilakukan pemeriksaan kembali apakah semua kuesioner telah diisi oleh responden mulai
dari lembaran persetujuan responden, kuesioner tingkat pengetahuan dan kuesioner
dukungan keluarga.
2. Coding
Yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam
instrument pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti (Sujarweni, 2014).
Peneliti melakukan pengkodean berupa nomerik pada data yang telah peneliti tetapkan.
3. Scoring
Merupakan cara menghitung skor pada lembar kuesioner. Peneliti menentukan skor/nilai
terendah dan tertinggi (Sujarweni, 2014).
a. Pengetahuan tentang manfaat kontrol
1) Baik (76% – 100%)
2) Cukup (56% - 75%)
3) Kurang (≤ 55%)
b. Dukungan keluarga lansia
1) Dukungan baik (76% - 100%)
2) Dukungan cukup (56% - 75%)
3) Dukungan kurang (< 56%)
c. Tingkat keaktifan kontrol pada lansia
1) Hadir = 1
2) Tidak hadir = 0
4. Tabulating
Yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian (Sujarweni, 2014). Peneliti
melakukan entri data yaitu memasukkan data penelitian yang selanjutnya peneliti
tampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Proses pengolahan data dilakukan dengan cara
memindahkan data dari kuesioner ke perangkat komputer menggunakan pengolahan data
statistik menggunakan excel.
5. Uji Statistik
Setelah semua data ditabulasi akan dilanjutkan dengan menguji statistik. Uji
statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square. Uji Chi-square disini
digunakan untuk mencari hubungan dan tidak dapat untuk melihat seberapa besar
hubungannya. Chi-square dapat melihat tabulasi silang.
3.8 Kerangka Kerja (Frame Work)
Kerangka kerja adalah tahapan atau langkah-langkah kegiatan penelitian yang dilakukan
untuk mengumpulkan data yang akan diteliti untuk mencapai tujuan penelitian (Nursalam,
2016). Kerangka kerja dalam penelitian ini yaitu:
Populasi target : semua lansia penderita hipertensi di Puskesmas Pasir Panjang Kota Kupang
yang berjumlah 109 orang.

Populasi terjangkau : semua lansia yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut:

1. Lansia yang berumur 60-70 tahun


2. Lansia yang tinggal bersama keluarga
3. Lansia yang bersedia menjadi responden

Purposive sampling
Sampel 85 orang

Informed consent

Pengumpulan data dengan


kuesioner dan KMS lansia

Editing

Coding

Scoring

Tabulating

Uji Chi-square

Hasil Kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Tingkat Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga
Dengan Keaktifan Kontrol Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Puskesmas
Pasir Panjang Kota Kupang.
3.9 Etika Penelitian
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam
penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka
segi etika penelitian harus diperhatikan. Menurut Afiyanti dan Rachmawati (2014), ada 4
prinsip utama dalam etika penelitian yaitu :
3.8.1 Respect for Human (Menghargai harkat dan martabat)
Menurut Afiyanti dan Rachmawati (2014), beberapa prinsip yang harus
diperhatikan oleh peneliti dalam menghargai harkat dan martabat partisipan adalah
sebagai berikut :
1. Respect for Autonomy (Menghargai otonomi)
Partisipan memiliki hak bebas untuk menentukan secara sukarela tanpa paksaan
untuk berpartisipasi atau menolak terlibat dalam penelitian. peneliti harus
menghargai keputusan partisipan apabila partisipan memutuskan untuk tidak
terlibat dalam penelitian.
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Memberikan jaminan kerahasiaan dalam penggunaan responden penelitian dengan
cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data yang di
isi oleh responden tetapi hanya menuliskan kode tertentu pada lembar tersebut
(Hidayat, 2019).
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-
masalah lainnya. Hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset. Dalam penelitian ini peneliti menjamin kerahasiaan hasil penelitian maupun
masalah-masalah lain yang ditemukan saat penelitian oleh peneliti.
3.8.2 Beneficience (Berbuat baik)
Pada prinsip etik Beneficience, peneliti akan memperhatikan kesejateraan
partisipan dengan memperhatikan kemanfaatan dari penelitian yang di lakukan, peneliti
berkewajiban menghargai partisipan sebagai sumber informasi dalam penelitian yang di
lakukan.
3.8.3 Non Maleficience (Tidak merugikan)
Peneliti meminimalkan resiko dari kegiatan penelitian yang dilakukan dengan
tidak merugikan partisipan, selain itu, peneliti akan memperhatikan agar partisipan
bebas dari bahaya, eksploitasi dan ketidaknyamanan saat proses penelitian berlangsung.
3.8.4 Justice (Keadilan)
Semua partisispan memiliki hak yang sama untuk terlibat dalam penelitian tanpa
paksaan, tekanan dan deskriminasi. Peneliti memiliki kewajiban untuk memperlakukan
semua partisipan secara adil dan memberikan kesempatan yang sama pada partisipan
untuk memberikan informasi terkait penelitan. Perhargaan yang sama juga diberikan
tanpa membeda-bedakan suku, agama, etnis dan status sosial partisipan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Afiyanti & Rachmawati, (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Riset Keperawatan.
Jakarta : Rajawali Pers.
2. Nototatmodjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
3. Notoatmodjo, S (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
4. Nurdin, Ismail dan Sri Hartati. 2019. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media Sahabat
Cendekia.
5. Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta.
Salemba Medika.
6. Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi. 4.
Jakarta : Salemba Medika.
7. Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (4th ed). Jakarta : Salemba
Medika.
8. Polit, D. F., & Beck, C. T. (2017). Nursing Research Generating and Assesing Evidence for
Nursing Practice (Tenth Edit). Woters Kluwar.
9. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
10. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
11. Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Anda mungkin juga menyukai