Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENTINGNYA KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KESEHATAN


KERJA DALAM KEPERAWATAN

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Keperawatan)

OLEH :

VIRNA ANGELA SOARES

(181111039)

FAKULTAS KESEHATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2022
KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “Pentingnya Keselamatan
Pasien dan Keselamatan Kesehatan Kerja Dalam Keperawatan” ini dengan baik. Adapun tujuan
dari penyusunan tugas ini adalah untuk digunakan sebagai persyaratan dalam menempuh mata
kuliah keselamatan dan kesehatan kerja dalam keperawatan di Universitas Citra Bangsa Kupang.
Tak lepas dari berbagai hambatan, rintangan, serta kesulitan yang muncul. Namun, berkat
petunjuk dan bimbingan dari semua pihak yang telah membantu penulis dapat menyelesaikan
tugas ini. Sehubungan dengan hal tersebut dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dalam menyelesaikan
tugas ini terkhususnya Dosen Pengampuh mata kuliah keselamatan dan kesehatan kerja dalam
keperawatan.

Dalam penyusun makalah ini penulis menyadari bahwa dalam tugas ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca dan dosen
pengampuh sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi bagi
terselenggaranya pendidikan yang berkualitas.

Kupang, 07 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL..............................................................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


................................................................................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan
................................................................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Keselamatan Pasien


................................................................................................................................................
2.1.1 Pengertian Keselamatan Pasien
......................................................................................................................................
2.1.2 Jenis Insiden Keselamatan Pasien
......................................................................................................................................
2.1.3 Tujuan Keselamatan Pasien
......................................................................................................................................
2.2 Keselamatan Kesehatan Kerja
................................................................................................................................................
2.2.1 Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja
......................................................................................................................................
2.2.2 Tujuan Utama Keselamatan Kerja
......................................................................................................................................
2.2.3 Syarat Lingkungan Kerja Yang Sehat
......................................................................................................................................
2.2.4 Prinsip Keselamatan Kerja
......................................................................................................................................
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
................................................................................................................................................
3.2 Saran
................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk
menyelamatkan pasien, keselamatan pasien merupakan prioritas penting di rumah sakit,
karena masalah keselamatan pasien berkaitan erat dengan kualitas dan citra rumah sakit itu
sendiri. Permasalahan keselamatan pasien di rumah sakit merupakan masalah yang
memerlukan penanganan segera karena dapat mengakibatkan cedera langsung pada pasien.
Keselamatan pasien di rumah sakit melibatkan partisipasi dari semua petugas kesehatan,
terutama perawat. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang mempunyai jumlah
cukup dominan di rumah sakit yaitu sebesar 50 sampai 60% dari jumlah tenaga kesehatan
yang ada. Pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien merupakan
pelayanan yang terintegrasi dari pelayanan kesehatan yang lainnya dan memiliki peran yang
cukup penting bagi terwujudnya kesehatan dan keselamatan pasien. Perawat adalah pejabat
eksekutif kesehatan dengan waktu kerja tertinggi yang memberikan 24 jam pelayanan terus
menerus serta harus berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dan oleh karena itu, hal tersebut
dapat menyebabkan atau berisiko terjadinya Insiden Keselamatan Pasien.
Selain itu, perawat memiliki peran yang paling dominan dalam mencegah terjadinya
kesalahan dalam pengobatan, termasuk pelaporan insiden, mendidik diri sendiri dan orang
lain.

1.2 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui Pentingnya Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan Kerja
Dalam Keperawatan.

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Keselamatan Pasien


2.1.1 Pengertian Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien didefinisikan sebagai layanan yang tidak mencederai dan
merugikan pasien ataupun sebagai suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman. Keselamatan pasien merupakan acuan bagi rumah sakit di indonesia
untuk melaksanakan kegiatannya sehingga hal tersebut dijadikan standar guna
meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu dari standar keselamatan pasien yang ada
adalah hak pasien dalam menerima asuhan yang aman (Permenkes RI, 2011).
Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Permenkes No 11 Tahun 2017).
2.1.2 Jenis Insiden Keselamatan Pasien
Badan Ancaman terhadap Keselamatan Pasien Australia (Threats to Australian
Patient Safety / TAPS) adalah salah satu analisis insiden keselamatan pasien yang
paling komprehensif di dunia internasional (Australian Commision on Safety and
Quality in Health Care, 2010). TAPS dan penelitian lainnya telah mengidentifikasi dua
jenis insiden keselamatan pasien yang luas :
1. Insiden terkait dengan proses perawatan, termasuk proses administrasi, investigasi,
perawatan, komunikasi dan pembayaran. Ini adalah jenis kejadian umum yang
dilaporkan (berkisar antara 70% -90% tergantung pada penelitian).
2. Insiden terkait dengan pengetahuan atau keterampilan praktisi, termasuk diagnosis
yang tidak terjawab atau tertunda, perlakuan salah dan kesalahan dalam
pelaksanaan tugas.

Adapun istilah insiden keselamatan pasien yang telah dikenal secara luas berikut
definisinya yaitu :
1. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patient Safety Incident adalah setiap kejadian
atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm
(penyakit, cedera, cacat, kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi.
2. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event adalah suatu kejadian yang
mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
(“commission”) atau karena tidak bertindak (“omission”), bukan karena
“underlying disease” atau kondisi pasien.
3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near Miss adalah suatu insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien sehingga tidak menyebabkan cedera pada pasien.
4. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi
tidak menimbulkan cedera, dapat terjadi karena “keberuntungan” (misal: pasien
terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), atau “peringanan”
(suatu obat dengan reaksi alergi diberikan , diketahui secara dini lalu diberikan
antidotumnya).
5. Kondisi Potensial Cedera (KPC) / “reportable circumstance” adalah kondisi yang
sangat berpotensi untuk menimbukan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
6. Kejadian Sentinel (Sentinel Event) yaitu suatu KTD yang mengakibatkan kematian
atau cedera yang diharapkan atau tidak dapat diterima seperti: operasi pada bagian
tubuh yang salah. Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan cedera yang
terjadi (misalnya Amputasi pada kaki yang salah, dan sebagainya) sehingga
pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius
pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.

2.1.3 Tujuan Keselamatan Pasien


Dari bidang keselamatan pasien adalah untuk meminimalkan kejadian buruk dan
menghilangkan kerusakan yang dapat dicegah dalam perawatan kesehatan. Bergantung
pada penggunaan istilah "bahaya" seseorang, mungkin bercita-cita untuk
menghilangkan semua bahaya dalam perawatan kesehatan. Tujuan penerapan sistem
keselamatan pasien di rumah sakit antara lain, terciptanya budaya keselamatan pasien
di rumah sakit, meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat, menurunnya kejadian tak diharapkan (KTD), terlaksananya program
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD dalam upaya pencapaian tujuan
keselamatan pasien ini.
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien antara lain :
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan Pasien. Ciptakan budaya adil dan
terbuka.
2. Memimpin dan mendukung staf. Tegakkan fokus yang kuat dan jelas tentang
keselamatan pasien diseluruh fasilitas pelayanan Kesehatan anda.
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko. Bangun system dan proses untuk
mengelola risiko dan mengindentifikasi kemungkinan terjadinya kesalahan.
4. Mengembangkan sistem pelaporan. Pastikan staf anda mudah untuk melaporkan
insiden secara internal (lokal) maupun eksternal (nasional).
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Kembangkan cara-cara
berkomunikasi cara terbuka dan mendengarkan pasien.
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang. Keselamatan Pasien. Dorong staf untuk
menggunakan analisa akar masalah guna pembelajaran tentang bagaimana dan
mengapa terjadi insiden.
7. Mencegah cedera melalui implementasi system keselamatan pasien. Pembelajaran
lewat perubahan-perubahan didalam praktek, proses atau sistem. Untuk sistem
yang sangat komplek seperti fasilitas pelayanan kesehatan untuk mencapai hal-hal
diatas dibutuhkan perubahan budaya dan komitmen yang tinggi bagi seluruh staf
dalam waktu yang cukup lama.

2.2 Keselamatan Kesehatan Kerja


2.2.1 Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja
Keselamatan kerja menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2016
adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan
segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan
peralatan, objek kerja, tempat bekerja dan lingkungan kerja baik secara langsung dan
tidak langsung.
Kesehatan kerja adalah upaya peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan
kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dari risiko
akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam
lingkungan kerja yang mengadaptasi antara pekerjaan dengan manusia dan manusia
dengan jabatannya.
Keselamatan dan kesehatan kerja di atas dapat diartikan sebagai alat untuk
mencapat derajat kesehatan tenaga kerja setinggi-tingginya yang terdiri dari buruh atau
karyawan, petani, belayan, pekerja sektor non formal, pegawai negeri sipil dan
sebagainya. Keselamatan dan kesehatan kerja juga dapat diartikan sebagat alat
produksi, yang berlandaskan pada peningkatan efisiensi dan produktivitas peningkatan
efisiensi dan produktivas.

2.2.2 Tujuan Utama Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Rumah sakit
harus menjaga para stafnya aman dalam bekerja.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja.
3. Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja. Para staf
yang sakit akan merugikan rumah sakit.
4. Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan
kerja.
5. Perlindungan bagi masyarakat sekitar perusahaan agar terhindar dari bahaya
pencemaran yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut, misalnya masyarakat
sekitar rumah sakit tidak boleh terkena sakit akibat limbah yang dibuang oleh
rumah sakit.
6. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-
produk perusahaan, misalnya rumah sakit membuang limbah sampah berbahaya di
lingkungan rumah sakit dengan tanpa pengolahan terlebih dahulu sebelumnya.

2.2.3 Syarat Lingkungan Kerja Yang Sehat


Fasilitas pelayanan kesehatan harus menjamin keamanan, kenyamanan dan
kesehatan para stafnya. Perusahaan harus menciptakan lingkungan tempat kerja yang
sehat. Adapun syarat lingkungan kerja yang sehat adalah sebagai berikut :
1. Suhu ruangan yang nyaman
2. Penerangan atau pencahayaan yang cukup
3. Bebas dari debu
4. Sikap badan yang baik
5. Alat-alat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh, harus ergonomis

2.2.4 Prinsip Keselamatan Kerja


Fasilitas pelayanan kesehatan harus melaksanakan prinsip keselamatan kerja
sebagai berikut :
1. Keselamatan masyarakat pekerja sebagai sasaran utama
2. Mengurusi golongan karyawan yang mudah didekati
3. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan periodik
4. Yang dihadapi adalah lingkungan kerja
5. Tujuan utama peningkatan produktivitas
6. Dibiayai oleh perusahaan atau tenaga kerja

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kesehatan Kerja dalam Keperawatan (K3) ialah
salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas kerja perawat. Rumah sakit
sebagai sarana pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien,
keselamatan pasien merupakan prioritas penting di rumah sakit, karena masalah keselamatan
pasien berkaitan erat dengan kualitas dan citra rumah sakit itu sendiri. Upaya yang dilakukan
rumah sakit untuk meningkatkan keselamatan pasien antara lain melalui program tujuh
langkah menuju keselamatan rumah sakit dan penerapan standar keselamatan pasien rumah
sakit. Selain itu, untuk mengurangi terjadinya kecelakaan atau resiko bahaya perawat harus
mampu menerapakan K3 dengan baik dan benar.

3.2 Saran
Upaya yang dilakukan rumah sakit untuk meningkatkan keselamatan pasien antara lain
melalui program tujuh langkah menuju keselamatan rumah sakit dan penerapan standar
keselamatan pasien rumah sakit. Selain itu, untuk mengurangi terjadinya kecelakaan atau
resiko bahaya perawat harus mampu menerapakan K3 dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

J. Zalukhu. (2020). Pentingnya Keselamatan Pasien Dan Keselamatan Kesehatan Kerja Dalam
Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai