Oleh
2014201032
BAB 3
METODE PENELITIAN
BAB 3
METODE PENELITIAN
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Kesepian Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana
Kota Kupang
No Variabel penelitian Definisi operasional Indikator Instrumen Skala Skor
1. Kesepian 1. Ketidakhadiran Kuisioner Ordinal Skor jawaban menggunakan skala
hubungan The UCLA Likert 1 – 4
emosional yang Loneliness Untuk pernyataan positif:
intim Scale 1= selalu
2. Tidak memiliki 2= sering
keterlibatan dalam
3= jarang
kelompok
4= tidak pernah
3. Tidak ikut
berpartisipasi Untuk pernyataan negatif:
dalam kelompok 1=tidak pernah
4. Merasa dikucilkan 2= jarang
sengan sengaja dari 3=sering
sekitar 4= selalu
Dengan Kategori
Kesepian rendah: skor 20-40
Kesepian sedang: skor 41-60
Kesepian berat: skor 61-80
2. Kualitas Hidup Persepsi atau 1. Keseluruhan hidup Kuesioner Ordinal Skor jawaban menggunakan skala
pandangan lansia 2. Kesehatan Older Likert 1 – 5
yang ada di wilayah 3. Hubungan social People’s 1= sangat buruk/sangat tidak setuju
Quality Of
kerja Puskesmas 4. Kemandirian 2= buruk/tidak setuju
Life-BRIEF
Sikumana tentang 5. Kontrol hidup dan 3= sedang/kurang setuju
hidupnya. kebebasan 4= baik/setuju
6. Kesejahteraan 5= sangat baik/sangat setuju
psikologis dan Dengan Kategori:
emosional Baik : > 32
7. Keadaan finansial Buruk : ≤ 32
3.3 Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel dan Kriteria Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subyek misalnya manusia yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi dapat disimpulkan sebagai objek atau subjek
yang berada pada suatu wilayah yang telah memenuhi syarat penelitian (Donsu, 2016).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang ada di wilayah kerja puskesmas
sikumana kota kupang berjumlah 63 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2016). Penentuan kriteria sampel sangat
membantu peneliti untuk mengurangi bias hasil penelitian. Kriteria sampel dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu inklusi dan eksklusi (Nursalam, 2017). Kriteria inklusi dalam
penelitian ini yaitu:
1+N(d) n= 63
1+63(0,05)
n= 63
1+63(0,0025)
n= 63
1+0,1575 n= 63
1,1575 n= 54
Responden
keterangan: n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = signifikasi (p)
3.3.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi.
Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar
memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian
(Nursalam, 2016).
Pada penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.
Purposive sampling adalah pegambilan sampel dengan didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu yang di buat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya, (Notoadmodjo, 2015).
d) Merasa dikucilkan dengan sengaja dari sekitar terdiri atas 6 item pernyataan (2, 4, 11,
14, 17, 18)
Pernyataan positif terdapat pada nomor 1, 5, 6, 9, 10, 15, 16, 19 dan 20., sedangkan
pernyataan negatif terdapat pada nomor 2, 3, 4, 7, 8, 1, 12, 14, 17 dan 18. 3.6 Analisa Data
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan pokok
penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang mengungkap fenomena.
Data mentah yang didapat, tidak dapat menggambarkan informasi yang diinginkan untuk
menjawab masalah penelitian (Nursalam, 2016).
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh
diantaranya:
1) Editing
Editing merupakan suatu upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau
setelah data terkumpul (Setiadi, 2013). Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengecekan
terhadap data yang masuk apakah terdapat kekeliruan dalam kategori yang sama. Jika
ditemukan adanya kekeliruan yang sama maka data tersebut tidak digunakan.
2) Coding
Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden ke dalam
bentuk angka/bilangan dengan cara memberi tanda/kode angka pada masing-masing
jawaban (Setiadi, 2013). Dalam penelitian ini peneliti melakukan pemberian kode numerik
(angka) terhadap data dengan tujuan untuk memudahkan pengolahan data. Coding yang
digunakan untuk penelitian ini adalah:
1. Kualitas Hidup
1= sangat buruk/sangat tidak setuju
2= buruk/tidak setuju
3= sedang/kurang setuju
4= baik/setuju
2. Kesepian
Pernyataan positif diberi coding:
1= selalu
2= sering
3= jarang
4= tidak pernah
1=tidak pernah
2= jarang
3=sering
4= selalu
3. Scoring
Merupakan kegiatan pemberi kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas
beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan data dan analisis data
menggunakan computer. Scoring yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Kualitas hidup Baik : > 32
Buruk : ≤ 32
2. Kesepian
Kesepian rendah: skor 20-40
3. Tabulating
Tabulating merupakan penyajian data dalam bentuk angka (data numerik) yang
disusun dalam kolom dan baris dengan tujuan untuk menunjukkan frekuensi kejadian dalam
kategori yang berbeda (Setiadi, 2013).
Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengelompokan jawabanjawaban yang serupa
dengan menjumlahkan dengan cara yang diteliti dan teratur dengan menggunakan tabel-
tabel. Tabulating ini meliputi penyusunan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling
berhubungan. Data hasil analisa kemudian dianalisis berdasarkan prosedur analisa data
sebagai berikut:
a) Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel peneliti. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi
frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini
analisis univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi usia, tingkat
pendidikan, status perkawinan, tinggal bersama.
b) Analisis Bivariat
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau
berkorelasi (Notoatmodjo, 210). Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-
Square. Uji ini berguna untuk menguji hubungan antara dua atau lebih variabel berskala
ordinal. Peneliti menggunakan uji Chi-Square untuk menguji hubungan antara variabel
kesepian dengan kualitas hidup.
Populasi Terjangkau :
:
Lansia yangmemenuhi kriteria inklusi sebagai berikut
1. Lansia yang berusia
≥ 60 tahun
2. Lansia yang tidak sedang mengalami gangguan psikologis maupun penurunan kesadaran
3. Lansiayang bersedia menjadi responden
4.
TeknikPurposive
Sampling
Informedconsent
Editing
Coding
Scoring
Tabulating
Hasil
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Hubungan Kesepian Dengan Kualitas Hidup Lansia Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang