Anda di halaman 1dari 19

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Batasan umur menurut organisasi kesehatan dunia (WHO)

1. Usia bayi :0-1 Tahun


2. Usia anak-anak :2-10 Tahun
3. Remaja :11-19 Tahun
4. Usia dewasa :20-60 Tahun

Faktor penyebab stres Faktor yang mempengaruhi


kualitas hidup
1. Biologis
2. Psikologis 1. Edukasi
3. Sosiokultural
2. Stres

3. Tingkat Pendidikan
4. Lingkungan
5. Kebudayaan
6. Dukungan Keluarga

Tingkat Stres Kualitas Hidup Remja

Tingkat stress :
Tingkatan kualitas tidur :
1. Normal
2. Stres ringan 1. Kualitas Hidup baik
3. Stres sedang 2. Kualitas Hidup buruk
4. Stres berat
5. Stres sangat berat

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

bagan 3.1 kerangka konseptual penelitian Hubungan Tingkat Stress dengan Kualitas Hidup Remaja
di MAN 1 Banyuwangi Tahun 2022.
3.2 Hipotesa penelitian

Menurut Nursalam (2018) , hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan

masalah atau pertanyaan penelitian.

H1: Ada Hubungan Tingkat Stress dengan Kualitas Hidup Remaja di MAN 1 Banyuwangi

Tahun 2022.

H0: Tidak Ada Hubungan Tingkat Stress dengan Kualitas Hidup Remaja di MAN 1

Banyuwangi Tahun 2022.


BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang

telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penentuan penelitian pada seluruh proses

penelitian. (Nursalam,2018).

Jenis rancaangan penelitian yang digunakan adalah kolerasi yaitu mengkaji hubungan

antara varibel. Penelitian dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,memperkirakan, dan

menguji berdasarkan teori yang ada. Hubungan korelatif mengacu pada kecendrungan bahwa

variasi suatu variable di ikuti oleh mengacu pada kecendrungan bahwa variasi suatu variable

di ikuti oleh varisi variable yang lain (Nursalam,2018).

Berdasarkan tujuan peneliitian, desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi

data variable independent dan dependent dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak

ada tindak lanjut. Dengan studi ini, akan di peroleh prevalensi atau efek suatu fenomena

(variable independent) dihubunngkan dengan penyebab (variable dependent).

(Nursalam,2018).
4.2 Kerangka Kerja

Populasi : Semua Remaja di MAN 1 Banyuwangi 2022


N:154 orang

Sampling : Purposive Sampling

Sampel sebagian remaja di MAN 1 Banyuwangi yang memenuhi


kriteria inklusi dan ekslusi n:

Pengambilan Data : Menggunakan kuisioner

Desain Penelitian : Crooss Sectional

Pengelolaan Data : Cooding , Skoring ,


Tabulating

Analisa Data : Menggunakan Rank Spearman dengan


SPSS 24 for windows

Hasil penelitian

Laporan Penelitian

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Tingkat Stress dengan Kualitas Hidup Remaja
di MAN 1 Banyuwangi Tahun 2022.
4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karateristik tertentu

yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja yang mengalami

kualitas hidup di MAN 1 Banyuwangi (Aziz Alimul H, 2010). Populasi penelitian ini

adalah remaja yang mengalami kualitas hidup di MAN 1 Banyuwangi berjumlah 154

lansia.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel terdiri dari bagian populasi yang terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling ( Nursalam, 2018,91). Sampel penelitian

ini adalah sebagian remaja yang mengalami kualitas hidup di MAN 1 Banyuwangi

berjumlah .

1. Kriteria Sampel

Berikut ini adalah kriteria yang diterima dan yang dikeluarkan dalam penelitian :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karateristik umum subjek penelitian dari suatu populasi

target yang terjangkau dan yang akan diteliti (Nursalam, 2018 ,92).

1. Remaja di MAN 1 Banyuwangi yang mengalami stres.

2. Remaja yang bersedia menjadi responden .

2. Kriteria Ekslusi

Kriteria Ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab (Nur Salam,2001,92).

1. Remaja yang tidak bisa komunikasi verbal

2. Remaja dengan gangguan kejiwaan


2. Besar sampel adalah besar kecilnya sampel atau banyak sedikitnya sampel yang

diambil dari populasi (Notoadmojo, 2018).

Rumus :

n=

1+N(d)2

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

d : Tingkat signifikan 0,05 (Nursalam,2019)

154

n=

1+ 154 (0,05)2

n = 111,191

n = 111 responden (dibulatkan)

4.3.3 Tehnik Sampling

Tehnik Sampling merupakan cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

subjek penelitian (Nur Salam,2018:93). Pola penelitian ini tehnik yang

digunakan Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel yang digunakan

oleh peneliti yakni memilih sampel sesuai dengan yang dikehendaki peneliti

(tujuan dan masalah dalam penelitian) sehingga sampel tersebut dapat

mewakili karateristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nur

Salam,2011:94).
4.4 Identifikasi Variabel

4.4.1 Variabel

Variabel adalah suatu cara yang digunakan sebagai ciri, sifat atau

ukuran yang dimiliki atau didapat oleh satuan peneliti tentang suatu konsep

pengertian tertentu (Notoadmojo,2010).

Variabel dalam penelitian ini :

1. Variabel Independen (Bebas)

Variable ini sering di sebut sebagai variable stimulus, predictor, antecedent.

Dalam bahasa Indonesia yang sering di sebut variable bebas, Variabel bebas

adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variable dependent/variable terikat (Sugiono, 2018).

Variable bebas pada penelitian ini adalah tingkat stress

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variable dependent biasa di sebut sebagai variable output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa Indonesia terikat. Variable terikat merupakan variable yang di

pengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variable bebas (sugiono,2018).

Variable terikat pada penelitian ini adalah kualitas Hidup pada lansia
4.4.2 Definisi Operasional

Variabel yang telah didefinisikan perlu dijelaskan secara operasional, sebab

setiap istilah (variabel) dapat diartikan secara berbeda-beda oleh orang yang

berlainan. Penelitian adalah proses komunikasi dan komunikasi memerlukan

akurasi bahasa agar tidak menimbulkan perbedaan pengertian antar orang dan

agar orang lain dapat mengulangi penelitian tersebut. Jadi definisi operasional

dirumuskan untuk kepentingan akurasi, komunikasi, dan replikasi (Nursalam,

2018).

Tabel 4.1 Definisi Operasional

Hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur.

No Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Skor


Operasional ukur

1. Independen: Perasaaan tertekan 1. Saya merasa Kuesioner Ordinal Kriteria


atau tidak mampu bahwa diri saya tingkat
Tingkat menghadapi menjadi marah stress :
Stress permasalahan. karena hal-hal
sepele. Normal : 0-
2. Saya merasa bibir 14
saya sering kering Ringan : 15-
3. Saya sama sekali 18
tidak dapat
merasakan Sedang :
perasaan positif. 19-25
4. Saya mengalami
Berat : 26-
kesulitan bernafas
33
(misalnya:
seringkali Sangat berat
terengah-engah : 34-42
atau tidak dapat
bernafas padahal
tidak melakukan
aktivitas fisik
sebelumnya).
5. Mersa tidak kuat
lagi untuk
melakukan suatu
kegiatan.
6. Saya cenderung
bereaksi
berlebihan
terhadap suatu
situasi.
7. Kelemahan pada
anggota tubuh
8. Saya merasa sulit
untuk bersantai.
9. Saya menemukan
diri saya berada
dalam situasi yang
membuat saya
merasa sangat
cemas dan saya
akan merasa
sangat lega jika
semua ini
berakhir.
10. Merasa tidak ada
hal yang dapat
diharapkan di
masa depan.
11. Menemukan diri
saya mudah
merasa kesal
12. Saya merasa telah
menghabiskan
banyak energi
untuk merasa
cemas.
13. Saya merasa sedih
dan tertekan.
14. Tidak sabar ketika
mengalami
penundaan
(misalnya:
kemacetan lalu
lintas, menunggu
sesuatu).
15. Saya merasa
lemas seperti mau
pingsan
16. Saya merasa
kehilangan minat
akan segala hal.
17. Merasa bahwa
saya tidak
berharga sebagai
seorang manusia
18. Mudah
tersinggung.
19. Berkeringat secara
berlebihan
(misalnya: tangan
berkeringat tanpa
stimulasi oleh
cuaca maupun
latihan fisik).
20. Saya merasa takut
tanpa alasan yang
jelas.
21. Saya merasa
bahwa hidup tidak
bermanfaat.
22. Saya merasa sulit
untuk beristirahat
23. Saya mengalami
kesulitan dalam
menelan
24. Saya tidak dapat
merasakan
kenikmatan dari
berbagai hal yang
saya lakukan
25. Saya menyadari
kegiatan jantung,
walaupun saya
tidak sehabis
melakukan
aktivitas fisik
(misalnya: merasa
detak jantung
meningkat atau
melemah).
26. Saya merasa putus
asa dan sedih.
27. Saya merasa
bahwa saya sangat
mudah marah.
28. Saya merasa
mudah panik
29. Saya merasa sulit
untuk tenang
setelah sesuatu
membuat saya
kesal.
30. Saya takut bahwa
saya akan
‘terhambat’ oleh
tugas-tugas sepele
yang tidak biasa
saya lakukan.
31. Saya tidak merasa
antusias dalam hal
apapun
32. Saya sulit untuk
sabar dalam
menghadapi
gangguan
terhadap hal yang
sedang saya
lakukan
33. Saya sedang
merasa gelisah
34. Merasa bahwa
saya tidak
berharga
35. Saya tidak dapat
memaklumi hal
apapun yang
menghalangi saya
untuk
menyelesaikan hal
yang sedang saya
lakukan
36. Saya merasa
sangat ketakutan.
37. Saya melihat tidak
ada harapan untuk
masa depan.
38. Saya merasa
bahwa hidup tidak
berarti.
39. Saya menemukan
diri saya mudah
gelisah.
40. Saya merasa
khawatir dengan
situasi dimana
saya mungkin
menjadi panik dan
mempermalukan
diri sendiri.
41. Saya merasa
gemetar
(misalnya: pada
tangan).
42. Saya merasa sulit
untuk
meningkatkan
inisiatif dalam
melakukan
sesuatu.
2. Dependen : suatu keadaan di 1. Kualitas Hidup koesioner Ordinal Kriteria
mana kualitas subyektif kualitas
Kualitas hidup yang dijalani Hidup :
tidur seorang individu
menghasilkan Kualitas
keadaan yang hidup baik :
sesuai dengan pola ≤5
hidup seseorang Kualitas
hidup buruk
: >5
4.5 Pengumpulan Data dan Analisa Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2018).

4.5.1 Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat-alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data sesuai dengan macam dan tujuan peneliti (Notoadmojo,2010).

Instrument penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah daftar

pertanyaan tersrtuktur (kuisioner, dan alat tulis, kuisoner terlampir.

4.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi atau tempat penelitian

Penelitian dilakukan di MAN 1 Banyuwangi Tahun 2022

2. Waktu penelitian

a. Studi pendahuluan pada tanggal 21 Juli 2022

b. Pembuatan proposal Juli 2022

c. Ujian proposal Agustus 2022

d. Ujian skripsi September 2018

4.5.3 Pengumpulan Data dan Analisa Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2018).

Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi kuisioner berkaitan

dengan tingkat stress, dan kualitas hidup. Dilanjutkan dengan memberikan


penatalaksanaan dalam bentuk penyuluhan yang berkitan dengan hidup dan tindakan-

tindakan yang meningkatkan perasaan sejahtera kepada responden penelitian.

4.5.4 Analisa data

Merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan pokok penelitian,

yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti yang mengungkap fenomena

(Nursalam, 2018). Sebelum melakukan analisa data, secara berurutan data yang berhasil

dikumpulkan akan mengalami proses editing yaitu dilakukan coding, scoring, dan

tabulating.

Data yang telah terkumpul, lalu diklasifikasi berdasarkan kelompok data.

Selanjutnya data diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Langkah – langkah yang ditentukan dalam analisa data yaitu :

1. Coding

Coding adalah pemberian kode pada data dimasukkan untuk

menterjemahkan data ke dalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka.

Untuk Tingkat Stres :

a. Tidak pernah = 0

b. Kadang-kadang = 1

c. Lumayan sering = 2

d. Sering sekali = 3

Untuk Kualitas hidup:

a. Sangat baik = 0

b. Baik = 1

c. Kurang = 2

d. Sangat kurang = 3
2. Scoring

Scoring adalah data yang dapat diberi score sesuai dengan skala nilai

yang ditujukan yaitu sesuai pengukuran tekanan darah sebelum perlakuan dan

sesudah perlakuan.

Skor nilai lembar kuisioner Tingkat Stres :

a. normal = 0-14

b. stress ringan = 15-18

c. stress sedang = 19-25

d. stress berat = 26-33

e. stress sangat berat = 34-42

Skor nilai lembar kuisioner kualitas hidup :

a. Kualitas Hidup baik : ≤5

b. Kualitas Hidup buruk : >5

3. Tabulating

Tabulating merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden

dengan cara tertentu.


4.5.5 Uji Statistik

Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan uji statistic

Rank Spearman dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara variable dependen

dan variable independen, dengan skala ordinal dan data non parametric dapat di

lakukan sebagai berikut :

Tabel 4.5.5 tabel kolerasi hubungan tingkat stress dengan kualitas hidup remaja di

MAN 1 Banyuwang tahun 2022.

No Resp. Tingkat Stres Kualitas Tidur Rank Rank b b2

(X) (Y) (Xi) (Yi)

∑ ∑n= ∑X= ∑Y= ∑Xi= ∑Yi= ∑= ∑=

Analisa statistic yang digunakan untuk menguji hubungan kedua variable

penelitian adalah uji rank spearman dengan hasil perhitungan sebagai berikut :

2
6∑b
Ρ= 1- 2
n(n −1)

Keterangan :

ρ : (rho) koefisien Rank Spearman

b : beda atau selisih variable X dan Y

n : jumlah sampel
Tabel 4.5.6 pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi

Interfal koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,559 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Arikunto, 2018

Setelah diperoleh harga koifisien korelasi, maka untuk menguji apakah hal yang

diperoleh signifikasikan atau digunakan rumus uji sebagai berikut :

p √ n−2
t=
√ 1− p2

Keterangan :

t = koefisien t

p(rho) = koefisien rank spearman

n = jumlah sampel

jika t hitung > t table, signifikan

jika t hitung ≤ t table, tidak signifikan


4.6 Etika Penelitian

Menurut Aziz Alimul (2010) masalah etika dalam penelitian keperawatan

merupakan masalah yang sangat penting mengingat akan berhubungan langsung

dengan manusia, maka segi etika dalam penelitian harus diperhatikan karena

manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian, masalah etika dalam

penelitian keperawatan dalam meliputi :

4.6.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Inform consent diberikan sebelum penelitian dilakukan pada subjek penelitian.

Subjek diberi tahu tentang maksud dan tujuan penelitian. Jika subjek bersedia

menjadi responden dilanjutkan degan menandatangani surat persetujuan sehingga

peneliti bebas dari tanggung gugat..

4.6.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Dalam pengumpulan data subyek tidak perlu mencantumkan namanya pada

lembar kuisioner namun cukup menuliskan nomer kode saja untuk menjamin

kerahasiaan identitasnya.

4.6.3 Confidentially (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari subjek akan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti. Pengujian data dari hasil penelitian hanya akan di

tampilkan dalam forum akademik.


4.7 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian meliputi keterbatasan respon verbal dari segi bahasa,

responden tidak mengerti tentang kuisioner yang di berikan oleh peneliti,

responden tidak bisa memahami tentang pertanyaan yang terdapat di kuisioner.

Peneliti akan memberi pemahaman atau menjelaskan kepada responden tentang

pertanyaan yang terdapat di kuisioner dengan menggunakan bahasa yang mudah di

mengerti oleh responden.

Anda mungkin juga menyukai