KEKERASAN VERBAL
ORANG TUA
TERHADAP
KEPERCAYAAN DIRI
REMAJA DI SMP
NEGERI 2 KOTA
TANGERANG
Kelompok 1
STR Keperawatan
Potekkes Kemenkes Banten
Table of contents
01 02
Bab 1 Bab 2
Pendahuluan Landasan Teori
03 04
Bab 3 Bab 4
Operasionalisasi Penelitian Metodologi Penelitian
01
Pendahuluan
Latar belakang
Berdasarkan hasil survei Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI) tahun 2020, memberikan gambaran bahwa
anak mengalami kekerasan fisik dari orangtua berupa ditampar
sebanyak 3%, dikurung 4%, ditendang 4%, didorong 6%,
dijewer 9%, dipukul 10%, dan dicubit 23%. Selain kekerasan
fisik, ada juga kekerasan psikis yang dialami anak, yakni
dimarahi 56%, anak dibandingkan dengan anak lain 34%,
dibentak 23%, anak dipelototi 13%, dihina 5%, diancam 4%,
dipermalukan 4%, mengalami bullying 3% dan diusir 2%. Data
tersebut menunjukkan bahwa tingkat kekerasan anak di
Indonesia tergolong tinggi.
Lanjutan..
Salah satu dampak dari kekerasan verbal yakni, kekerasan verbal orangtua akan
menyebabkan menyebabkan konsep diri rendah pada anak. Berdasarkan teori Goni at al.
(2014), konsep diri merupakan referensi tentang bagaimana seseorang melihat diri sendiri,
tidak hanya secara fisik maupun dari perspektif sosial, tetapi juga dalam hal paling pribadi
seseorang yang menjadi bagian kehidupannya. Ketika orangtua melakukan kekerasan verbal
terhadap anak, hal tersebut akan melukai dan menumbuhkan sakit hati hingga anak akan
berpikir seperti apa yang orangtuanya ucapkan. Jika orangtua berkata anak bodoh atau jelek,
maka anak akan menganggap dirinya demikian sehingga menurunkan konsep dirinya
(Wijayanti et al., 2017).
Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara hubungan kekerasan verbal (verbal
abuse) orang tua terhadap kepercayaan diri remaja?
Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi kekerasan verbal orang tua di SMP 2 Kota
Tangerang
01 02 03 04
Manusia Keperawatan Kesehatan Lingkungan
Kekerasan Verbal
2. Dampak kekerasan
1. Pengertian
verbal
Kekerasan verbal adalah kekerasan
terhadap perasaan dengan Salah satu dampak dari kekerasan
mengeluarkan kata-kata kasar tanpa verbal adalah rendahnya konsep diri
menyentuh fisik, kata-kata yang atau hilangnya rasa percaya diri
memfitnah,mengancam,menakutkan, (Nazhifah, 2017).
menghina atau membesar-besarkan Kurangnya rasa percaya diri ditandai
kesalahan dengan adanya kelemahan yang ada
pada diri individu dan menghalanginya
untuk mencapai tujuan hidupnya.
Disebut juga harga diri rendah.
Kepercayaan Diri Remaja
Faktor yang
Remaja
mempengaruhi
Masa remaja merupakan
masa peralihan dari masa
Kepercayaan 1. Keluarga
kanak-kanak menuju masa Diri Remaja 2. Tentang diri individu
dewasa, meliputi semua 3. Norma kehidupan
perkembangan yang dialami Menurut Thursan (2015:-63), 4. Pengalaman yang
dalam persiapan memasuki percaya diri adalah keyakinan dialami
masa dewasa seseorang terhadap segala aspek 5. Memiliki kemampuan
kekuatan yang dimilikinya yang bersosialisasi
membuat mereka merasa mampu
mencapai berbagai tujuan dalam
hidup.
03
Operasional
Penelitian
Kerangka Konsep
Variabel Variabel
dependen independen
• Remaja • Kekerasan
verbal
Variabel
independen
• Kepercayaa
n diri
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala
1. Remaja Usia yang sudah menginjak Kuisioner 1. Masa remaja awal Ordinal
masa kematangan pertumbuhan (early adolescent)
dan merupakan transisi dari umur 12-15 tahun.
anak-anak menuju dewasa 2. Masa remaja
pertengahan (middle
adolescent) umur 15-
18 tahun
3. Remaja terakhir
umur (late
adolescent) 18-21
tahun.
2. Kekerasan Verbal Suatu tindakan yang Kuisioner Ada atau Tidak Ordinal
disampaikan secara lisan dengan
maksud buruk atau kurang baik
3. Kepercayaan Diri Keyakinan terhadap kemampuan Kuisioner dan Positif dan Negatif Ordinal
diri sendiri observasi
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
n=
n=
n=
n = 51,21
2. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 2 Kota Tangerang.
Instrumen Penelitian