Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri

pada Remaja Pengguna Media Sosial


Muthia Rofida1, Warih Andan Puspitosari2
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia, 55183
2
Dosen Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Yogyakarta, Indonesia, 55183
Email: muthia.rofida.fkik18@mail.umy.ac.id

ABSTRAK idealnya, individu tersebut merasa memiliki kekurangan


meskipun di mata orang lain kondisi fisiknya dianggap
Remaja mengalami perkembangan yang pesat baik menarik (Denich, 2015).
perkembangan fisik maupun psikis. Perkembangan fisik
ini tidak jarang menyebabkan masalah mengenai persepsi Body image negatif dapat berdampak pada depresi, stres,
ideal mengenai penampilan dirinya atau dikenal sebagai mood yang buruk, kecemasan, dan kepercayaan diri yang
body image. Remaja yang memiliki persepsi bahwa rendah (Stojcic, 2020). Ifdil (2017) dalam penelitiannya
tubuhnya tidak ideal akan memiliki body image negatif. menyebutkan ebagian besar remaja putri memiliki
Salah satu faktor yang mempengaruhi body image ialah kepercayaan diri kategori sedang, dan terdapat hubungan
informasi yang didapat dari media sosial. Body image yang signifikan antara body image dengan kepercayaan
negatif dapat berakibat pada rendahnya kepercayaan diri diri remaja putri yaitu semakin positif body image remaja
remaja yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan putri, maka semakin tinggi kepercayaan dirinya.
kualitas hidup remaja. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara body image dan Kepercayaan diri datang dari individu masing-masing, jika
kepercayaan diri remaja pengguna media sosial. Penelitian seseorang dapat mengapresiasi dirinya sendiri. Faktor yang
ini ialah penelitian kuantitatif korelasional. Responden mempengaruhi kepercayaan diri adalah pola asuh,
adalah 336 remaja pengguna media sosial yang diambil pendidikan, jenis kelamin, dan penampilan fisik.
secara purposive sampling dengan kriteria: berusia 16-19 Penampilan fisik salah satu yang memberikan dampak
tahun dan bersedia mengikuti penelitian. Penilaian body pada kepercayaan diri seorang individu (Maulida, 2020).
image dan kepercayaan diri menggunakan instrumen yang
telah tervalidasi. Analisis data menggunakan uji korelasi Allah SWT berfirman dalam surat At-Tin ayat 4 :
gamma. Responden sebagian besar memiliki body image
positif yaitu 63,7%, namun masih ada yang memiliki body ۡ‫ن تَق ِويم‬ َ ‫سانَۡ فِىۡ اَح‬
ِۡ ‫س‬ ِ ‫لَقَدۡ َخلَقنَا‬
َ ‫اۡلن‬
image negatif yaitu sebesar 17%. Responden sebagian
besar memiliki kepercayaan diri tingkat sedang yaitu Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
sebanyak 43,7%. Uji hipotesis didapatkan nilai p<0,05. yang sebaik-baiknya.
Terdapat hubungan yang bermakna antara body image
dengan kepercayaan diri remaja pengguna media sosial. Ayat ini menjadi pengingat bahwa sebagai hamba Allah
Koefisien korelasi menunjukkan nilai 0,437 yang berarti harus memiliki gambaran yang positif dan selalu
korelasinya adalah sedang. bersyukur mengenai tubuh karena Allah sudah
Kata kunci: body image, kepercayaan diri, remaja, media menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik.
sosial
Berdasar latar belakang tersebut, perlu dikaji hubungan
PENDAHULUAN antara body image dengan kepercayaan diri pada remaja
pengguna media sosial. Penelitian ini diharapkan dapat
Masa remaja adalah transisi antara masa kanak-kanak dan membantu meningkatkan kesehatan mental remaja
dewasa dimana terjadi banyak perubahan baik secara fisik terutama dalam hal body image dan kepercayaan diri pada
maupun psikologis. Perubahan fisik pada masa remaja remaja.
tidak jarang membuat remaja kurang puas karena remaja
merasa fisiknya belum sesuai dengan keinginannya. KAJIAN LITERATUR
Perubahan fisik ini memberi dampak pada psikis remaja WHO (2014) memberikan tiga kriteria untuk menjelaskan
dan membuat remaja memiliki body image negatif masa remaja yakni biologis, psikologis dan sosial
(Denich, 2015). ekonomi. Kriteria biologis adalah saat individu
berkembang pertama kali akan menunjukkan tanda-tanda
Menurut Denich dan Ifdil (2015) body image adalah seksual sekunder. Kriteria psikologis ialah individu yang
gambaran persepsi seseorang mengenai tubuh ideal dan mengalami perkembangan psikologis dan pola
sesuatu yang diinginkan pada tubuh, dalam hal berat indentifikasi dari anak-anak menjadi dewasa. Kriteria
ataupun bentuk tubuh yang didasari persepsi orang lain sosial ekonomi ialah adanya peralihan pola sosial ekonomi
dan bagaimana seseorang menyesuaikan dengan persepsi menjadi lebih mandiri.
tersebut. Seseorang akan memiliki body image negatif
ketika kondisi fisiknya tidak sesuai dengan konsep
UNICEF (United Nations Children’s Fund) (2011) Penelitian ini berfokus pada subjek atau sampel remaja
membagi fase remaja menjadi dua, yakni (1) early pengguna media sosial yang belum pernah diteliti
adolescence, fase ini berlangsung pada usia 10-14 tahun. sebelumnya.
Fase ini mempunyai ciri khas yaitu perkembangan lebih
menonjol pada perubahan fisik yaitu pertumbuhan berat METODE
dan tinggi badan dan pertumbuhan organ seksual. (2) late Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
adolescence, berlangsung pada usia 15-19 tahun. Fase late korelasional dengan rancangan cross-sectional. Sampel
adolescence ditandai dengan perkembangan yang lebih pada penelitian ini ialah 336 remaja yang telah dipilih
menonjol pada sisi psikologis meskipun pertumbuhan fisik menggunakan metode purposive sampling. Kriteria inklusi
masih berlangsung. Perkembangan paling menonjol pada antara lain: remaja usia 16-19 tahun, menggunakan media
fase ini adalah risk-taking yaang artinya remaja merasa sosial, dan bersedia mengikuti penelitian. Kriteria ekslusi
sudah dapat melakukan tindakan sendiri dan mengambil ialah tidak mengisi keusioner dengan lengkap dan adanya
resiko yang ada riwayat gangguan jiwa sebelumnya.
Perubahan dalam fisik yang pesat pada remaja tidak jarang Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari kuesioner body
menimbulkan ketidakpuasan dalam diri remaja. Kepuasan image dan kuesioner kepercayaan diri. Kuesioner body
remaja terhadap tubuhnya dapat dilihat melalui nilai body image menggunakan MBSRQ-AS (Multidimensional Body-
image. Body image adalah gambaran tubuh yang dirasakan Self Relation Questionnare-Appearance Scale) yang telah
oleh individu terlepas bagaimana sebenarnya tubuhnya di adaptasi oleh Khaira (2018) dan sudah melalui uji
terlihat (Alleva, 2015). Empat komponen yang validitas dan uji realibilitas. Hasil dari kuesioner ini
mempengaruhi cara seseorang mendapat gambaran tentang kemudian dikategorikan menjadi body image negatif, body
dirinya, yakni (1) perseptual (2) afektif (3) kognitif dan (4) image netral, dan body image positif. Kuesioner
behaviorual (Ricciardelli, 2016). Nilai body image sangat kepercayaan diri menggunakan kuesioner yang
dipengaruhi oleh gambaran atau persepsi individu pada dikembangkan oleh Maulida (2020). Hasil dari kuesioner
tubuhnya. ini juga dikategorikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi.
Menurut Stojcic (2020) teori yang umumnya digunakan Data pada penelitian dianalisis menggunakan uji analisis
untuk menjelaskan perkembangan body image adalah korelasi gamma.
Tripartite Influence Model, yakni orangtua, teman sebaya, HASIL DAN PEMBAHASAN
dan media. Remaja cenderung membandingkan dirinya
dengan teman sebayanya dalam bermedia sosial. Penelitian ini melibatkan 336 responden yang telah
Perbandingan yang remaja lakukan dapat berupa memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Karakteristik
perbandingan bentuk fisik dengan teman sebayanya responden dapat dilihat pada tabel 1.
ataupun dengan figure yang ada di media sosial.
Perbandingan ini juga berdampak pada penilaian remaja Tabel 1. Karakteristik Responden
pada body imagenya (Hogue, 2017).
Kepercayaan diri ialah keyakinan individu terhadap
kemampuan dirinya untuk mencapai suatu tujuan
(Maulida, 2020). Lauster (dalam Ghufron dan Risnawita
2016) menyatakan bahwa individu dikatakan memiliki
kepercayaan positif jika memiliki aspek: 1). keyakinan
akan kemampuan diri; 2). optimis; 3). objektif dalam
menghadapi masalah; 4). bertanggung jawab; 5). rasional
dan realistik

Faktor yang berpengaruh dalam kurangnya kepercayaan


diri pada remaja salah satunya ialah perubahan fisik (Ifdil,
2017). Hal lain yang menjadi faktor turunnya kepercayaan
diri remaja adalah pengaruh teknologi dan informasi.
Teknologi dalam hal ini adalah media massa dan media
sosial seringkali menonjolkan bentuk fisik tertentu
sehingga terbentuk persepsi tubuh ideal (Fitri, 2018).
Beberapa penelitian sebelumnya telah membuktikan
adanya hubungan antara body image dan kepercayaan diri.
Penelitian oleh Ifdil (2017) menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara body image dengan
kepercayaan diri remaja putri yaitu semakin positif body
image remaja putri, maka semakin tinggi kepercayaan diri
remaja putri. Penelitian oleh Maulida (2020) pada Berdasarkan tabel 1 di atas, responden sebagian besar
mahasiswa juga menyatakan hasil yang serupa, yaitu berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 253 orang
terdapat hubungan yang positif antara body image dengan (75,3%). Responden paling banyak berusia 16 tahun
kepercayaan diri. berjumlah 139 orang (41,3%). Tingkat pendidikan yang
paling banyak ialah SMA/Sederajat dengan jumlah 266
orang (79,1%).
Media sosial yang paling sering digunakan oleh mayoritas negatif, atau tidak sama sekali. Efek negatif penggunaan
responden ialah Instagram dan Tiktok, dimana 87,5% Tiktok dikarenakan konten yang dinikmati oleh pengguna
responden menggunakan Instagram dan 48,2% responden sering menunjukkan konsep tubuh yang ideal dengan
menggunakan Tiktok. Instagram dan Tiktok ialah media beberapa standar yang umur seperti kurus, tidak
sosial yang sama-sama berbasis visual. Instagram berjerawat, dan lain-lain. Efek positif penggunaan Tiktok
menyediakan konten berupa foto dan video singkat salah satunya ialah gerakan body positivity.
sedangkan Tiktok lebih berfokus pada video dengan durasi
10-30 detik. Body positivity ialah gerakan yang dibuat untuk
mengapresiasi diri sendiri dengan menerima tubuhnya apa
Pengukuran body image menggunakan kuesioner adanya dan mengubah ketidakpuasan tubuhnya menjadi
MBSRQ-AS yang telat diadaptasi oleh Khaira (2018) dan bentuk cinta pada diri sendiri. Gerakan ini menampilkan
didapatkan hasil seperti pada tabel 2 mengenai bentuk tubuh yang lebih beragam sehingga memudarkan
karakteristik body image responden. konsep ideal tubuh mainstream. Gerakan body positivity
terjadi hampir diseluruh media sosial, termasuk Instagram.
Tabel 2. Karakteristik Body Image Responden Penelitian oleh Cohen (2019) tentang body positivity di
media sosial Instagram menunjukkan bahwa terdapat
korelasi antara body positivity dan kenaikan body image
dan kenaikan mood.

Body image yang negatif dapat berakibat stres dan


gangguan belajar pada remaja (Ricciardelli, 2016). Body
image yang negatif juga berdampak pada depresi, mood
Responden pada penelitian ini yang memiliki body image yang buruk, stres, kecemasan, dan kepercayaan diri yang
positif berjumlah 214 orang (63,7%0, namun masih rendah (Stojcic, 2020). Penilaian body image yang positif
terdapat responden yang memliki body image negatif. dapat menaikkan kepercayaan diri remaja karena seperti
Responden dengan body image negatif berjumlah 57 orang yang dijelaskan oleh Fitri (2018) bahwa salah satu hal
(17%). yang mempengaruhi tingkat kepercayaan diri adalah
penampilan fisik.
Responden pada penelitian ini sebagian besar ialah
perempuan (75,3%). Beberapa penelitian sebelumnya Kepercayaan diri responden diukur menggunakan
menunjukkan bahwa perempuan memiliki risiko lebih kuesioner kepercayaan diri dari Maulida (2020) yang
tinggi pada ketidakpuasan terhadap tubuh (Makinen, hasilnya dapat dilihat pada tabel 3 tentang karakteristik
2012). Responden pada penelitian ini sebagian besar kepercayaan diri responden.
memiliki body image positif, namun masih terdapat
responden yang memiliki body image negatif. Hal ini Tabel 3. Karakteristik Kepercayaan Diri Responden
dikarenakan jenis kelamin bukanlah satu-satunya faktor
yang mempengaruhi nilai body image. Selain jenis
kelamin, kebiasaan makan, BMI, persaingan sebaya, dan
tekanan orang tua juga mempengaruhi nilai body image
(Helfert, 2013). Makinen (2012), juga menyatakan bahwa
faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan remaja terhadap
tubuhnya ialah jenis kelamin, kebiasaan makan, BMI, dan
self-esteem.

Media Sosial yang paling sering digunakan oleh responden Kepercayaan diri responden pada penelitian ini sebagian
ialah Instagram dan Tiktok yang keduanya merupakan besar ialah sedang (43,7%) dan tinggi (42,9%). Hasil
media sosial yang menonjolkan konten visual. Penelitian penelitian menunjukkan masih ada remaja yang memiliki
oleh Houge (2018) menunjukkan bahwa terdapat kepercayaan diri rendah sebanyak 45 orang (13,4%).
hubungan yang negatif antara body image dan penggunaan
media sosial yang menampilkan foto teman sebaya. Ini Kepercayaan diri merupakan instrumen yang penting
berarti penggunaan media sosial yang menampilkan foto dalam kehidupan. Individu dengan kepercayaan diri yang
teman sebaya dapat mempengaruhi body image remaja baik akan dapat bersikap optimis dan yakin akan
secara negatif. Hasil penelitian ini, menunjukkan kemampuannya, juga merasa cukup atau aman sehingga
mayoritas remaja memiliki body image positif. Hal ini tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain.
dikarenakan media sosial bukan satu-satunya hal yang Sebaliknya, seseorang yang memiliki kepercayaan diri
mempengaruhi body image. Selain itu, studi oleh Saiphoo rendah akan merasa ragu-ragu dan dapat menemui
(2019) mengungkapkan bahwa media sosial memang hambatan-hambatan dalam kehidupannya (Busro, 2018).
memiliki dampak yang positif terhadap gangguan body Kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa hal,
image, namun dampak yang ditimbulkan hanyalah dampak diantaranya pola asuh orangtua atau keluarga dan
kecil. lingkungan (Anthoneta, 2019). Selain itu faktor yang juga
dapat mempengaruhi kepercayaan diri ialah bentuk fisik
Penelitian oleh Chiat (2020) tentang hubungan dan wajah, status ekonomi, pendidikan, penyesuaian diri,
penggunaan Tiktok dan body image menuturkan bahwa dan keluarga (Tanjung, 2015). Amma et.al (2017) juga
efek dari penggunaan media sosial Tiktok bervariasi, menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
dimana terdapat responden yang memiliki efek positif, kepercayaan diri ialah citra tubuh atau body image.
Amanda (2017) menyebutkan bahwa terdapat hubungan image mempengaruhi sebesar 13,3% terhadap kepercayaan
positif antara citra tubuh dan kepercayaan diri remaja. diri. Selebihnya 86,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor
Maulida (2020) juga menyimpulkan hal sama yakni lainnya. Penelitian oleh Putri (2015) terhadap remaja yang
terdapat hubungan positif antara body image dengan obesitas menunjukkan bahwa body imagei mempengaruhi
kepercayaan diri mahasiswa. kepercayaan diri sebesar 46,9%, sedangkan 53,1% faktor
lain ialah harga diri, pendidikan, ekonomi, keluarga dan
Variabel pada penilitian ini kemudian diuji korelasinya pengalaman hidup
menggunakan uji korelasi gamma. Hasil analisis dari body
image dan kepercayaan diri dapat dilihat pada tabel 4 Beberapa keterbatasan pada penelitian ini antara lain :
tentang uji analisis data.
Tabel 4. Uji Analisis Data 1. Pembatasan rentang usia pada penelitian ini sehingga
tidak dapat mewakilkan populasi secara umum.
2. Variabel-variabel pengganggu baik dari body image
maupun kepercayaan diri tidak dianalisis lebih lanjut
pada penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini membuktikan adanya korelasi positif antara
body image dan kepercayaan diri remaja pengguna media
sosial dengan kekuatan korelasi sedang yang artinya
semakin positif body image remaja makan semakin tinggi
kepercayaan dirinya.
Saran untuk penelitian selanjutnya ialah dapat
Remaja dengan body image negatif sebagian besar menganalisis lebih lanjut variabel-variabel pengganggu
memiliki kepercayaan diri sedang (54%). Remaja dengan body image dan kepercayaan diri. Usia responden
body image netral mayoritas memiliki kepercayaan diri sebaiknya diperluas dengan berbagai golongan usia remaja
sedang (53%) dan remaja dengan body image positif tidak hanya dibatasi pada remaja awal saja, supaya dapat
sebagian besar memiliki kepercayaan diri tinggi (52%). lebih mewakilkan populasi secara umum.

Hasil uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang REFERENSI


signifikan antara body image dan kepercayaan diri remaja Acharya, A. S., Prakash, A., Saxena, P., & Nigam, A.
pengguna media sosial dengan sifat korelasi positif dan (2013). Sampling: Why and how of it. Indian Journal of
kekuatan korelasi sedang. Medical Specialties, 4(2), 330-333.

Hasil uji analisis sejalan dengan sejumlah peneliti yang Alleva JM, Sheeran P, Webb TL, Martijn C, Miles E
telah menemukan bahwa penampilan fisik merupakan (2015) A Meta-Analytic Review of Stand-Alone
suatu kontributor yang sangat berpengaruh pada rasa Interventions to Improve Body Image. PLoS ONE 10(9):
percaya diri remaja (Santrock dalam Ifdhil 2017). Surya e0139177.https://doi.org/10.1371/journal.pone.0139177
(Ifdil, 2017) menyatakan bahwa penampilan fisik yang
sangat berpengaruh pada kepercayaan diri didasarkan Amma, Dince Sari Rambu., Esti Widiani., Sirli M.T.
bagaimana individu tersebut melihat bagaimana kondisi (2017). Hubungan Citra Diri Dengan Tingkat Kepercayaan
fisik yang dapat berupa bentuk tubuh ataupun berat tubuh Diri Remaja Di SMKN 11 Malang Kelas XI. Nursing
yang ia miliki serta bagaimana penilaian individu itu News. Vol. 2 No. 3
terhadap fisik yang ia miliki dan bagaimana bentuk yang ia
inginkan. Ardari, C. S. (2016). Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap
Intensitas Penggunaan Media Sosial Pada Remaja Awal.
Nilai koefisien korelasi pada penelitian ini menunjukkan Karya Tulis Ilmiah strata satu. Universitas Sanata Dharma.
korelasi bersifat positif dan sedang. Korelasi positif berarti
semakin tinggi body image seseorang semakin tinggi juga Batubara, J. R. (2016). Adolescent development
kepercayaan dirinya. Hal ini selaras dengan hasil (perkembangan remaja). Sari pediatri, 12(1), 21-9.
penelitian Maulida (2020) bahwa terdapat hubungan yang
positif antara body image dengan kepercayaan diri. Busro, Muhammad.(2018). Teori-teori Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta. Prenamadia Group
Kekuatan korelasi diantara dua variabel pada penelitian ini
ialah sedang. Hal ini dikarenakan terdapat faktor lain yang Chiat, Allisa. (2021). Body positivity movement: influence
mempengaruhi kepercayaan diri. Penelitian oleh Fitri of beauty standars on body image. Antonian School
(2018) mengungkapkan aspek yang paling mempengaruhi Honors Program
kepercayaan diri ialah optimis (23,4%). Faktor lain yang
paling mempengaruhi kepercayaan diri ialah pola asuh Cohen, R., Fardouly, J., Newton-John, T., & Slater, A.
orang tua dan lingkungan (Anthoneta, 2019). (2019). #BoPo on Instagram: An experimental
investigation of the effects of viewing body positive
Kekuatan korelasi body image terhadap kepercayaan diri contentۡ onۡ youngۡ women’sۡ moodۡ andۡ bodyۡ image.ۡ
berbeda-beda pada beberapa penelitian. Penelitian oleh Retrieved September 26, 2019, from
Wati (2019) pada kelas X SMA menyatakan bahwa body
https://journalssagepub.com/doi/10.1177/14614448198265 Ramanda, R. Akbar, Z. Wirasti, M.K. (2019). Studi
30. Kepustakaan Mengenai Landasan Teori Body Image Bagi
Perkembangan Remaja. Jurnal Bimbingan Konseling. 5(2).
Denich, A.U. Ifdil (2015). Konsep Body Image Remaja 121-135.
Putri. Jurnal Konseling dan Pendidikan.
Rulli Nasrullah, Media Sosial : Perspektif Komunikasi,
Diananda, A. (2018). Psikologi Remaja Dan Budaya, dan Sosioteknologi, (Bandung : Remaja
Permasalahannya. Istighna, 116-133. Rosdakarya, 2017), hal. 11.

Fitri E, Zola M, Ifdil I (2018), Profil Kepercayaan Diri Ricciardelli LA, Yager Z (2016), Adolescence and Body
Remaja serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jurnal Image: From Development to Preventing Dissatisfaction
Penelitian Pendidikan Indonesia, 4 (1),1-5. (1st ed., pp 1-195), New York, Routledge.

Ghufron, M. N. & Risnawati, R. S., (2016). Teori-Teori Saiphoo, A. N., & Vahedi, Z. (2019). A meta-analytic
Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. review of the relationship between social media use and
body image disturbance. Computers in human behavior,
Helfert, S., Warschburger, P. The face of appearance- 101, 259-275.
related social pressure: gender, age and body mass
variations in peer and parental pressure during Ulum, M. (2016) Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.
adolescence. Child Adolesc Psychiatry Ment Health 7, 16 Malang (1st ed.). STIKES Widya Cipta Husada.
(2013). https://doi.org/10.1186/1753-2000-7-16
Umami, I. (2019). Psikologi Remaja (1st ed., pp. 1-5).
Hidayat. K., & Bashori. K., (2016). Psikologi Sosial Aku, Yogyakarta: IDEA Press.
Kami dan Kita, Erlangga.
UNICEF, 2011, Adolescence: An Age of Opportunity, The
Hogue, J. V., & Mills, J. S. (2019). The effects of active StateۡOfۡTheۡWorld’sۡChildrenۡ2011,ۡ8-12.
social media engagement with peers on body image in
young women. Body Image, 28, 1-5. Woods, H. C., & Scott, H. (2016). #Sleepyteens: Social
media use in adolescence is associated with poor sleep
Ifdil, I., Denich, A. U., & Ilyas, A. (2017). Hubungan body quality, anxiety, depression and low self-esteem. Journal
image dengan kepercayaan diri remaja putri. Jurnal Kajian of Adolescence, 51,41-49. Doi :
Bimbingan dan Konseling, 2(3), 107-113. 10.1016/j.adolescence2016.05.008.

Ivana Stojcic, X. D. (2020). Body Image and Sociocultural


Predictors of Body Image Dissatisfaction in Croatian and
Chinese Women. Frontier in Psychology, 1-18.

Julianto, J. (2015). Hubungan Antara Body Image Dengan


Self Esteem Remaja Putri Yang Aktif Dalam Perilaku
Gymnastic.

Khaira, P. (2018). Hubungan antara Self Esteem dengan


Body Image Pada Remaja Pria,Karya Tulis Ilmiah strata
satu, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Mäkinen, M., Puukko-Viertomies, L. R., Lindberg, N.,


Siimes, M. A., & Aalberg, V. (2012). Body dissatisfaction
and body mass in girls and boys transitioning from early to
mid-adolescence: additional role of self-esteem and eating
habits. BMC psychiatry, 12, 35.
https://doi.org/10.1186/1471-244X-12-35

Maulida, F., (2020)., Hubungan antara Body Image dengan


Kepercayaan Diri pada Mahasiswa., Karya Tulis Ilmiah
strata satu., Universitas Islam Indonesia.

Minev, M., Petrova, B., Mineva, K., Petkova, M., &


Strebkova, R. (2018). Self-esteem in adolescents. Trakia
Journal of Sciences, 16(2), 115.

Mufidah, N. (2019). Hubungan Antara Body Image Dan


Kepercayaan Diri Pada Remaja Putri. Karya Tulis Ilmiah
strata satu, Universitas Islam Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai