Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PENGARUH BODY IMAGE TERHADAP SELF ESTEEM PADA


KALANGAN REMAJA

Dosen Pengampu:
1. Muh. Nur Hidayat Nurdin, S.Psi., M.Si.
2. Novi Yanti Pratiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Disusun Oleh:
Qanitah Nur Ariqah Arfah
230701502064
KELAS H

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mruk (2006) menyatakan bahwa Self Esteem adalah sikap pribadi yang berkaitan
dengan pikiran tentang dirinya dan didasarkan pada perasaannya terutama harga diri
dan kepuasan pada diri.
Body image selalu berkitan dengan perempuan karena tubuh perempuan lebih
sering tampil di media daripada laki-laki. Tidak hanya perempuan saja yang
memperhatikan body image-nya, namun laki-laki juga (Bordo, 2004).
Masa remaja merupakan tahap transisi dalam kehidupan seseorang yang
menciptakan hubungan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa (Santrock, 2002).
Masa remaja berlanjut pada usia antara 12 dan 21 tahun (Ali dan Asrori, 2015).

Penelitian mengenai dampak body image terhadap Self Esteem pada remaja
merupakan topik penting dalam masyarakat di mana sering kali terdapat tekanan untuk
menjadi sempurna dan ekspektasi yang tinggi. Dengan memahami faktor-faktor yang
menyebabkan body image mempengaruhi Self Esteem dan cara meningkatkannya,
orang dapat memperoleh penerimaan diri dan Self Esteem yang lebih besar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam proposal ini mengambil rumusan
masalah yaitu:

1. Menjelaskan apa yang di maksud dengan Self esteem dan Body image?
2. Bagaimana tingkat Self Esteem dikalangan para remaja?
3. Bagaimana tingkat Body Image dikalangan para remaja?
4. Apakah ada keterkaitan antara Body Image terhadap Self Esteem dikalangan remaja?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara Body Image terhadap Self
Esteem dikalangan para remaja.

D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis:
1. Secara Teoritis
a. Pada penenelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pembaca
terhadap teori-teori psikologi ilmiah, khususnya dalam bidang psikologi
perkembangan, psikologi klinis, dan psikologi pendidikan.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut kepada
pembaca dan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan
pengembangan dan penelitian terkait body image dan Self Esteem sebagai
variabel dalam penelitian ini.
2. Secara Praktis
a. Bagi remaja
Melalui penelitian ini, remaja putri dapat menyadari pentingnya
kondisi psikologis terkait penerimaan dirinya terhadap penampilan,
sehingga dapat merasa berharga dalam menjalani hidup.
b. Bagi orang tua
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran positif kepada
orang tua agar dapat mencari informasi dengan jelas serta memperhatikan
perkembangan fisik dan psikis anaknya.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Menambah informasi dan referensi bagi peneliti tentang bagaimana
body image mempengaruhi Self Esteem.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Self Esteem
1. Pengertian Self- Esteem
Self Esteem merupakan evaluasi terhadap perilaku diri sendiri sebagai wujud
keyakinan pribadi, yang mencakup kemampuan, keterampilan, dan hubungan sosial
yang berkomponen efisiensi, sosial, dan fisik (Heatherton dan Polivy, 1991). Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa Self Esteem yang tinggi memberikan dampak positif
bagi seseorang, seperti kepercayaan diri, komitmen, dan keyakinan dalam menetapkan
tujuan yang tinggi.
Berdasarkan pendapat, menyatakan bahwa Self esteem merupakan penilaian
individu terhadap bagaimana cara menilai dirinya sendiri secara keseluruhan berupa
sikap positif atau negatif terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya dan
bagaimana orang bertindak.
Self esteem secara umum dapat dilihat dari segi minat, nilai, dan penerimaan diri
seseorang. Self Esteem berkembang sepanjang hidup, mulai masa kanak-kanak hingga
dewasa, namun cenderung menurun saat seseorang memasuki masa remaja (Guindon,
2010). Hal ini dikarenakan perkembangan terhadap kemampuan kognitif remaja berada
pada tahap operasional (Brown, Lerner & Steinberg, 2004). Mereka semakin
memahami hubungan sebab akibat, mempertanyakan situasi diri mereka sendiri dan
orang lain berdasarkan nilai-nilai yang mereka pegang atau ketahui dan menjadi lebih
sadar akan pandangan mereka sendiri atau orang lain tentang diri mereka sebagai
individu (Sebastian, Burnett & Blackmore, 2008).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Self
Esteem merupakan penilaian atau penilaian subjektif seseorang terhadap harga dirinya
sendiri. Derajat tersebut berasal dari interaksi dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini
mempengaruhi tujuan yang dia tetapkan untuk dirinya sendiri, kemampuannya, dan
bagaimana dia memposisikan dirinya dalam lingkungan sosial.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Self esteem


Monks (2004) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi self esteem ialah:
1. Faktor lingkungan keluarga
Perlakuan adil, kesempatan beraktivitas, dan pendidikan demokratis sering
terlihat pada anak-anak dengan harga diri yang tinggi (Monks,2004).
2. Faktor lingkungan sosial
Hubungan dengan teman dan keluarga juga dapat mempengaruhi Self
esteem. Kehilangan cinta, penghinaan, dan penolakan dari teman akan
menurunkan Self esteem. Di sisi lain, pengalaman, kesuksesan, persahabatan dan
reputasi akan meningkatkan self esteem.
3. Faktor psikologis
Penerimaan diri akan memungkinkan menentukan arahnya ketika mulai
memasuki kehidupan sosial sebagai anggota masyarakat dewasa. (Moines, 2004).
4. Faktor perbedaan gender,usia, dan etnis
Perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan dapat menimbulkan
perbedaan mengenai pola berpikir, cara berpikir, dan cara bertindak (Monks,
2004). Faktor status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi meliputi tingkat pendidikan, pendapatan, dan prestise
pekerjaan. Status sosial ekonomi dapat mempengaruhi self esteem karena status
dan kekayaan dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap nilai dirinya
(Orth, Robins, , & Trzesniewski, 2010).

3. Aspek- Aspek Self Esteem


Coopersmith (1974), membagi harga diri menjadi 4 aspek, yaitu:
a. Power adalah kemampuan untuk mengatur dan mengendalikan perilaku dan
pendapat berdasarkan pengakuan dan rasa hormat yang diterima seseorang dari
orang lain.
b. Significance terutama kepedulian, sikap positif, perhatian dan kasih sayang
yang diterima seseorang dari orang lain, yang menunjukkan penerimaan
seseorang terhadap lingkungan sosialnya.
c. Virtue, yang mencakup kepatuhan terhadap standar moral, etika, dan agama di
mana orang menghindari perilaku yang seharusnya dihindari dan melakukan
perilaku yang diperbolehkan secara moral, etika, dan agama.
d. Competence, yang mewakili kemampuan untuk berhasil memenuhi
persyaratan keberhasilan, ditandai dengan keberhasilan seseorang dalam
menyelesaikan tugas dengan memuaskan.
B. Body image
1. Pengertian Body image
Body image merupakan penilaian subjektif terhadap penampilan seseorang,
dengan kata lain bagaimana seseorang menilai penampilannya (J.Thompson et al.,
1999). Banfield dan McCabe (2002) mengemukakan bahwa Body image adalah
serangkaian penilaian tentang tubuh atau penampilan seseorang yang mungkin
kekhawatiran terhadap takut menjadi gemuk, takut menjadi terlalu kurus, dan
ketidakpuasan terhadap tubuh.
Saat ini banyak remaja yang berlomba-lomba untuk tampil sesempurna
mungkin dengan kulit mulus, putih, bersih, serta tubuh tinggi dan berat badan ideal,
agar teman-temannya mengenali dirinya sebagai orang yang berharga, sehingga
menyebabkan remaja lainnya bermasalah dengan Body Image, harga diri. Tak heran
jika banyak remaja yang mengalami stres, depresi, kehilangan rasa percaya diri,
kehilangan motivasi bahkan harga diri karena menyalahkan diri sendiri atas segala
sesuatu yang ada pada tubuhnya.
Penelitian tentang pengaruh body image terhadap self esteem pada kalangan
remaja merupakan topik yang relavan dalam konteks masyarakat yang sering kali
dihadapkan pada tekanan menjadi sempurna dan ekspektasi yang tinggi. Dengan
pemahaman yang baik tentang faktor yang menyebabkan adanya pengaruh body image
terhadap self esteem dan bagaimana cara mengembangkan, agar individu dapat lebih
menerima dan menghargai dirinya sendiri. Body image merupakan isu yang terkesan
sepele, namun ternyata banyak remaja yang kehilangan rasa percaya diri karena isu ini.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Body image


Cash dan Pruzinsky (2002) mengemukakan bahwa ada banyak faktor berbeda
yang dapat mempengaruhi citra tubuh seseorang, adapun faktor yang mempengaruhi
perkembangan citra tubuh adalah:
1. Jenis kelamin
Ketidakpuasan terhadap tubuh lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pada pria. Sebuah penelitian (Cash dan Pruzinsky, 2002)
menemukan bahwa sekitar 40-70% remaja putri merasa tidak puas dengan dua
atau lebih area tubuh.
2. Media massa
Tiggeman (Cash dan Pruzinsky, 2002) berpendapat bahwa media arus
utama memberikan gambaran ideal tentang karakter perempuan dan laki-laki
yang dapat mempengaruhi citra tubuh seseorang.
3. Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal menyebabkan seseorang membandingkan
dirinya dengan orang lain, dan umpan balik yang diterima mempengaruhi
persepsi diri seseorang, termasuk perasaan seseorang terhadap penampilan.

3. Aspek-aspek dalam body image


1. Appearance evaluation (evaluasi penampilan)
Mengukur apa yang dilakukan individu melibatkan proses
menentukan nilai penampilan secara keseluruhan, apakah menarik atau
tidak, dan apakah memuaskan atau tidak. Seseorang mengevaluasi
penampilannya pada seluruh tubuhnya atau hanya pada sekitar bagian
tubuh yang disukainya.
2. Appearance orientation (orientasi penampilan)
Mengidentifikasi sikap atau kecenderungan individu dalam
memperhatikan penampilan serta upaya memperbaiki dan
menyempurnakan bentuk, ukuran, dan berat badannya demi penampilan

3. Body area satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh).


Merupakan aspek yang mengukur tingkat keadaan seseorang yang
membandingkan antara persepsi tentang tubuhnya dan kenyataannya.
4. Overweight preoccupation (kecemasan menjadi gemuk)
Siapapun yang selalu menjaga pola makannya tentu menginginkan
tubuh yang sehat, sehingga mengatasi obesitas juga baik untuk kesehatan,
karena kelebihan berat badan berdampak buruk bagi kesehatan, tidak
hanya penampilan.
5. Self-classified weight (pengkategorian ukuran tubuh)
Satu dimensi mengukur kapan seseorang merasakan berat badannya
dan kemudian mengklasifikasikannya dari sangat kurus hingga sangat
gemuk.

C. Remaja
1. Pengertian remaja
Masa remaja merupakan tahap transisi dalam kehidupan seseorang yang
menciptakan hubungan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa (Santrock, 2002).
Secara psikologis, kedewasaan tentu bukan sekedar mencapai usia tertentu, misalnya
dalam bidang hukum. Pubertas terjadi pada anak perempuan antara usia 12 dan 21
tahun (Ali dan Asrori, 2015).
Dalam kasus lain, mereka juga menginginkan gaya mereka sendiri dan dapat
menghabiskan waktu berjam-jam di kamar mandi atau di depan cermin untuk
mencapai tujuan ini (Grogan, 2006).
Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang mana
keberhasilan penyelesaian tahap ini memungkinkan tugas-tugas perkembangan
berikut dapat berjalan dengan baik.

D. Konsep Self Confidence


Kepercayaan diri adalah ciri kepribadian yang penting seseorang. Tanpa
kepercayaan, akan menimbulkan banyak masalah diri individu. Drajat mengatakan rasa
percaya diri lahir ketika semua orang hambatan dan rintangan dapat diatasi dengan
sukses. Tapi seseorang Mereka yang kurang percaya diri cenderung pesimis ketika
dihadapkan pada tantangan apapun karena membayangkan kegagalan sebelum mencoba
menghadapinya.
Lauster mendefinisikan bahwa Self confidence lahir dari pengalaman kehidupan
Kepribadian seseorang menentukan kualitas hidup seseorang. (Rofiatul Pelajaran, 2017).
Pada dasarnya rasa percaya diri memang tidak mudah diubah, namun bukan berarti tidak
bisa ditingkatkan. Percaya diri merupakan sikap seseorang untuk yakin terhadap
kemampuannya sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain.

E. Ciri-ciri individu memiliki kepercayaan dari


1. Optimis
Seseorang yang optimis mempunyai perasaan bahwa mampu melaksanakan
rencananya sedemikian rupa sehingga berhasil. Jangan ragu untuk mengambil
tindakan lebih lanjut dan lebih siap menghadapi atau menerima konsekuensi dari
tindakan tersebut.
2. Mandiri
Orang yang mandiri tidak bergantung pada apa yang dilakukan orang lain karena
ia mampu dan mampu menentukan standarnya sendiri mengembangkan motivasi.
3. Memiliki Rasa Positif
Individu menilai dirinya orang lebih klise. Dari haluan maupun tindakan yang
akan dilakukan memunculkan pandangan klise bagian dalam fisik orang tersebut.
4. Tidak Ragu-ragu
Yakni penuh rasa percaya diri dan cepat mengambil keputusan. Harga diri, yaitu
pengakuan diri termasuk menyetujui seluruh argumen yang mendukung dan
menentang.

F. Kerangka Berfikir
G. Hipotesis
Ha: Adanya pengaruh positef terhadap Body image dan Self esteem.
H0: Tidak adanya pengaruh positif terhadap Body Image dan Self esteem.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan upaya yang harus dilakukan dalam penelitian
untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu informasi. Metode
yang digunakan harus sesuai dengan objek penelitian dan tujuan penelitian dapat
tercapai secara sistematis. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat menjawab
usulan masalah penelitian yang dalam hal ini dibahas secara sistematis sebagai
berikut: jenis penelitian, populasi, sampel, teknik pengumpulan data.
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi penelitian
Dalam penelitian ini populasi orang yang menghargai segala sifat/sifat suatu
benda atau benda. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan data yang diambil adalah
remaja modelling Andika Production yang berjumlah 40 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang ciri-cirinya diteliti dan dapat
mewakili keseluruhan populasi sedemikian rupa sehingga jumlahnya lebih kecil dari
populasi yang diteliti. Penulis mengambil model remaja berusia 15-18 tahun dari
kelompok riset Andika Production. Sugiyono (2010) kemudian menambahkan,
apabila populasi penelitian kurang dari 100 orang, maka peneliti memasukkan
seluruh populasi tersebut ke dalam sampel penelitian. Jadi sampel penelitian ini
adalah remaja Andika Production Modeling yang berjumlah 40 orang.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode skala, menurut
Sugiyono (2010), metode skala adalah suatu Teknik Pengumpulan data dilakukan
dengan menyiapkan angket atau kuisioner yang harus dijawab subjek dan tujuannya
untuk mengetahui fenomena yang terjadi diteliti oleh penulis. Kemudian skala pada
penelitian ini adalah skala Body Image dan Self Esteem. Jawabannya sesuai dengan apa
yang dikatakan responden yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan
sangat tidak setuju (STS).

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah analisis data kuantitatif, yaitu
analisis yang menguji hubungan atau pengaruh variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y).
1. Uji Validitas
Teknik yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur adalah Product
Moment dengan alpha 0,05. Jika rxy>rtabel maka barang tersebut dikatakan sah,
jika rxy<rtabel maka barang tersebut dikatakan tidak sah.
2. Uji Reabilitas
Realiabel juga dikatakan keterpercayaan, ketergantungan, keteguhan,
stabilitas, konsistensi dll. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila diperoleh
hasil yang relatif sama dengan melakukan pengukuran pada kelompok yang
sama beberapa kali, selama bagian dalam benda yang diukur tidak mengalami
perubahan.
3. Uji Asumsi
Uji asumsi adalah analisis yang dilakukan untuk menilai apakah model
regresi linear Ordinary Least (OLS) bermasalah terhadap asumsinya.
DAFTAR PUSTAKA

Megumitama, M. (2020). Pengaruh Body Image terhadap Self-Esteem pada mahasiswi baru
Fakultas Psikologi Univeristas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

SYAHSAOMIETA, F. (2020). PENGARUH BODY IMAGE TERHADAP SELF ESTEEM PADA


REMAJA PUTRI DI SMA KATHOLIK RAJAWALI KOTA MAKASSAR (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS BOSOWA).

ANNISA, S. (2022). HUBUNGAN BODY IMAGE DAN SELF ESTEEM DENGAN SELF
CONFIDENCE PAD
A REMAJA PUTRI DI SMA HANG TUAH 1 SURABAYA DAN SMA WACHID HASYIM 1
SURABAYA (Doctoral dissertation, STIKES HANG TUAH SURABAYA).

Pratiwi, L. R. (2021). Pengaruh Body Image Terhadap Kepercayaan Diri Pada Remaja
Modelling Di Andika Production (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).

Anda mungkin juga menyukai