Anda di halaman 1dari 10

Oleh : Siti Khaerunnisa Pratami1), Tantri WU2)

Email : Skpratami21@gmail.com
Program Studi Keperawatan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung
Gambaran interaksi sosial dan penyesuaian diri pada remaja dengan body shaming di
SMAN 1 Cigudeg Tahun 2019

Gambaran Interaksi Sosial dan Penyesuaian Diri Pada Remaja Dengan Body
Shaming di SMAN 1 Cigudeg

Oleh : Siti Khaerunnisa Pratami1), Tantri WU2)


Email : Skpratami21@gmail.com
Program Studi Keperawatan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung

ABSTRAK

Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat
baik secara fisik, psikologis maupun intelektual, maka apabila perkembangan fisiknya
tidak sesuai hal itu akan menyebabkan remaja mengalami body shaming. Body Shaming
merupakan aspek yang luas yang dapat mencakup aspek fisik tubuh, seperti penampilan
seseorang, dan juga rasa malu tentang aspek fisik penilaian tubuh yang kurang jelas,
seperti perilaku. Adapun tujuan peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran interaksi sosial dan penyesuaian diri pada remaja dengan body shaming di
SMAN 1 Cigudeg. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Cara
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan sampel yang di dapat
sebanyak 153 responden. Data diperoleh dengan mengisi kuesioner body shaming yang
berisi 24 poin pertanyaan, kuesioner interaksi sosial berisi 20 poin pertanyaan, dan
penyesuaian diri yang berisi 29 poin pertanyaan. Hasil penelitian yang didapat dari 153
responden kelas X dan XI menunjukkan bahwa (64%) dengan interaksi sosial baik dan
(36%) adanya gangguan interaksi soaial. Sedangkan penyesuaian diri (86%) dengan
penyesuaian diri baik dan (14%) dengan kesulitan dalam penyesuaian diri. Diharapkan
kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian yang sudah dilakukan
dengan menjadikan body shaming sebagai landasan.

Kata kunci : remaja, body shaming, interaksi sosial, penyesuaian diri.


Daftar pustaka : 33 (2009-2019)
Jurnal Keperawatan Mei Tahun 2019
Prodi Keperawatan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung

ABSTRACT

Adolescence is a period of rapid growth and development both physically, psychologically and
intellectually, so if physical development is not appropriate it will cause adolescents to
experience body shaming. Body Shaming is a broad aspect that can cover the physical aspects of
the body, such as a person's appearance, and also shame about the physical aspects of the body's
evaluation that are less clear, such as behavior. The purpose of the researchers in this study is to
describe the social interaction and adjustment in adolescents with body shaming at SMAN 1
Cigudeg. The research design used was descriptive research. The method of sampling uses
purposive sampling, with 153 respondents as samples. Data was obtained by filling out the body
shaming questionnaire containing 24 question points, a social interaction questionnaire
containing 20 question points, and an adjustment that contained 29 question points. The results
of the research obtained from 153 respondents of class X and XI showed that (64%) with good
social interaction and (36%) there was a disruption in social interaction. While adjustment (86%)
with good adjustment and (14%) with difficulty in adjusting. It is expected that the next
researcher will develop research that has been done by making body shaming as a foundation.

Keywords: adolescents, body shaming, social interaction, adjustment.


Oleh : Siti Khaerunnisa Pratami1), Tantri WU2)
Email : Skpratami21@gmail.com
Program Studi Keperawatan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung
Gambaran interaksi sosial dan penyesuaian diri pada remaja dengan body shaming di
SMAN 1 Cigudeg Tahun 2019

PENDAHULUAN identitasnya dalam lingkungan sosial.


Remaja berusaha mengkoordinasikan rasa
Remaja adalah penduduk dalam aman, keintiman dan kepuasan seksual
rentang usia 10-19 tahun (WHO, 2014). dalam berhubungannya (Keliat, Budi Anna,
Badan Kependudukan dan Keluarga 2016).
Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan
rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan Masa remaja berbeda dengan anak-
belum menikah. Jumlah kelompok usia 10- anak yang perkembangan citra tubuhnya
19 tahun di Indonesia menurut proyeksi masih berada di bawah pengaruh pola asuh
Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 sebanyak orang tua, citra tubuh remaja cenderung
45,12 juta dari 265 juta jumlah penduduk. dipengaruhi oleh interaksi dengan teman
sebaya, teman kencan, dan orang lain di
Masa remaja merupakan periode sekitarnya. Pengaruh teman sebaya menjadi
terjadinya pertumbuhan dan perkembangan sangat signifikan sepanjang masa remaja.
yang pesat baik secara fisik, psikologis Penelitian menunjukan bahwa ketika 1000
maupun intelektual (Kusumawati, F, 2010). peserta didik berusia antara 13 – 17 tahun
Sifat khas remaja mempunyai rasa diminta menyebutkan pengaruh terbesar
keingintahuan yang besar, menyukai yang dihadapi oleh remaja masa kini,
petualangan dan tantangan serta cenderung tekanan dari teman sebaya menduduki
berani menanggung risiko atas perbuatannya tempat kedua di bawah narkoba (Widiasti,
tanpa didahului oleh pertimbangan yang Ni Luh Rahayu 2016). Seringkali secara
matang. Keputusan yang diambil remaja langsung, teman sebaya menjadikan
dalam menghadapi konflik jika tidak tepat, penampilan fisik sebagai bahan ejekan
mereka akan jatuh ke dalam perilaku terhadap individu di dalam kelompoknya
berisiko dan harus menanggung akibat atau dikenal dengan body shaming.
jangka pendek dan jangka panjang dalam
berbagai masalah kesehatan fisik dan Body shame merupakan aspek yang
psikososial. Pada masa remaja terjadi luas yang dapat mencakup aspek fisik tubuh,
banyak perubahan baik biologis, psikologis seperti penampilan seseorang, dan juga rasa
maupun sosial. malu tentang aspek fisik penilaian tubuh
yang kurang jelas, seperti perilaku (Dolezal,
Perubahan biologis yang dikenal 2015). Body shame dapat mengakibatkan
dengan masa pubertas yang terjadi merubah dampak negatif secara psikologis, seperti
fisik anak muda dari anak-anak menjadi perasaan minder dan tidak percaya diri,
seorang dewasa yang matang secara gangguan pola makan, diet yang tidak sehat,
reproduksi. Proses ini adalah dasar dari kecemasan, bahkan depresi.
perkembangan remaja yang diidentifikasi
oleh banyak orang sebagai masa pubertas Penelitian yang dilakukan pada
yang merupakan awal masa remaja. Masa mahasiswa memperoleh hasil bahwa 62
pubertas melibatkan serangkaian kejadian persen mahasiswa ingin menurunkan berat
biologis yang menghasilkan perubahan pada badan setelah menonton acara peragaan
tubuh yaitu perkembangan otak dan busana dan penampilan para artis di televisi
hormonal. Perubahan psikososial pada (Nugraha, 2010). Penelitian lain
remaja mencoba mengembangkan menunjukan bahwa 50% hingga 71%
Jurnal Keperawatan Mei Tahun 2019
Prodi Keperawatan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung

mahasiswa pria tidak puas dengan tubuh keluarganya (Widodo, A 2014). Berdasarkan
mereka dan 90% dari mereka ingin menjadi hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa
lebih berotot (Lind, Eva, 2016). interaksi sosial atau menjalin hubungan
dengan orang lain merupakan kebutuhan
Penelitian lain menunjukan bahwa yang penting dan mendasar bagi remaja
remaja yang memiliki citra tubuh yang mengingat sebagian besar waktu mereka
negatif akan semakin banyak menghabiskan dihabiskan bersama orang-orang diluar
uang untuk perawatan demi memperoleh lingkungan keluarganya dan perlu adanya
bentuk tubuh yang diinginkan dan lebih peneyesuaian diri.
banyak membeli barang-barang yang
sebenarnya tidak begitu diperlukan hanya Penyesuaian adalah suatu proses
untuk memperoleh pengakuan dari teman dinamika terus menerus yang bertujuan
sebayanya sebagai cara untuk menutupi untuk mengubah kelakuan untuk mendapat
kekurangannya secara fisik (Rohliyani, L, hubungan yang lebih serasi antara diri dan
2011). Studi kualitatif menunjukan citra lingkungan (Sobur, 2010). Penyesuaian diri
tubuh pada remaja cover dance memberikan pada remaja menuntut kemampuan remaja
hasil bahwa remaja yang merasa dirinya untuk hidup dan berinteraksi secara wajar
tidak menarik secara fisik merasa tidak terhadap lingkungan, sehingga remaja
percaya diri dan minder ketika menari merasa puas terhadap diri sendiri dan
daripada remaja cover dance yang merasa lingkungannya (Kumalasari, 2012).
dirinya cukup menarik secara fisik (Karima, Penyesuaian diri akan menjadi salah satu
A, 2011). Citra tubuh yang positif akan pegangan penting dalam membantu remaja
memfasilitasi kepercayaan diri dan pada saat terjun dalam masyarakat luas.
kenyamanan seseorang dalam berinteraksi
sosial, sedangkan citra tubuh yang negatif Penelitian yang dilakukan oleh
akan menyebabkan seseorang mengalami mahasiswa IPB pada tahun 2014
kecemasan dan hambatan dalam berinteraksi menunjukan tingkat bullying di rural area
sosial (Widiasti, N, 2016). masih tinggi hingga mencapai 34,6%
sehingga peneliti tertarik melakukan
Interaksi sosial merupakan penelitian di SMAN 1 Cigudeg yang
hubungan-hubungan sosial yang dinamis berlokasi di kecamatan Cigudeg yang
yang menyangkut hubungan antara orang memiliki populasi siswa/siswi yang
perorangan, antara kelompok-kelompok berjumlah 519 jiwa, menurut banyaknya
manusia, maupun antara orang perorangan jumlah siswa SMAN 1 Cigudeg berada
dengan kelompok manusia (Soekanto, dalam posisi 26 dari 49 SMAN di
2012). Kabupaten Bogor (BPS, 2017).
Penelitian menunjukan kebutuhan METODE
untuk berinteraksi dengan orang lain diluar
lingkungan keluarganya ternyata sangat Penelitian ini menggunakan
besar, terutama kebutuhan berinteraksi penelitian deskriftif, dimana penelitoi hanya
dengan teman sebayanya dan menemukan mendapatkan gambaran interaksi sosial dan
fakta bahwa 74,1% waktu remaja dihabiskan penyesuaian diri pada remaja dengan body
bersama orang lain diluar lingkungan shaming. Penelitian ini dilaksanakan oleh
Oleh : Siti Khaerunnisa Pratami1), Tantri WU2)
Email : Skpratami21@gmail.com
Program Studi Keperawatan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung
Gambaran interaksi sosial dan penyesuaian diri pada remaja dengan body shaming di
SMAN 1 Cigudeg Tahun 2019

peneliti di SMAN 1 Cigudeg. Pada adalah interaksi sosial dan penyesuaian diri
penelitian ini yang dijadikan populasi pada remaja dengan body shaming.
adalahh siswa siswi kelas 10 dan 11 di
SMAN 1 Cigudeg dan sampelnya adalah Tabel 5.1
siswa siswi kelas 10 dan 11 yang mengalami Distribusi Responden Berdasarkan
body shaming sebanyak 153 responden. Usia di SMAN 1 Cigudeg 2019 (n=153)

Kritersia sampel yang dibutuhkan USIA RESPONDEN


secara inklusi yaitu Siswa/I dengan body
shaming menurut instrument skala OBCS Mean Median Modus Max Min
(Objectified Body Consciousness Scale)
milik Mc Kinley dengan skor jika: >62 poin 16 16 16 18 15
artinya mengalami gangguan body shaming,
siswa/i SMAN 1 Cigudeg bersedia dijadikan
responden, siswa/i yang berada di sekolah Berdasarkan tabel 5.1 bahwa usia
saat pengambilan data. Adapun kriteria tertinggi responden berusia 18 tahun, usia
secara ekslusi yaitu Siswa/i SMAN 1 terendah responden berusia 15 tahun, dan
Cigudeg yang tidak bisa diikut sertakan saat usia rata-rata responden berusia 16 tahun.
penelitian, siswa/i SMAN 1 Cigudeg yang
tidak bisa ditemui saat penelitian. Diagram 5.1
Teknik pengumpulan data pada Distribusi Jenis Kelamin Responden
penelitian ini adalah menggunakan teknik Berdasarkan Jenis Kelamin di SMAN 1
kuesioner dengan bentuk pertanyaan yang Cigudeg 2019 (n=153)
terstruktur melalui angket/kuesioner.
Sumber data berasal dari data primer.
Adapun pengolahan dan analisis data dalam Jenis Kelamin
penelitian ini terdiri dari penuntingan data,
tabulasi, kemudian pembersihan data.
Apabila semua data dari setiap sumber data 31%
Laki-laki
atau responden selesai dimasukkan, perlu 69%
dicek kembali untuk melihat kemungkinan- Perempuan
kemungkinan adanya kesalahan kode,
ketidaklengkapan dan sebagainya.
Kemudian dilakukan pembetulan dan
koreksi.
Berdasarkan diagram 5.1 bahwa
HASIL lebih dari setengahnya siswa/i SMAN 1
Cigudeg berjenis kelamin perempuan
Karakteristik responden pada sebanyak 106 responden (69%) dan hampir
penelitian ini diantaranya adalah usia, jenis setengahnya berjenis kelamin laki-laki
kelamin, sumber informasi mengenai sebanyak 47 responden (31%).
gambaran ideal tubuh dan jumlah sahabat.
Variabel yang diteliti pada penelitian ini
Jurnal Keperawatan Mei Tahun 2019
Prodi Keperawatan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung

Diagram 5.2 (76%) dan sebagian kecil memiliki sahabat


Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber berjumlah 1 orang sebanyak 3 responden
Informasi Mengenai Gambaran Ideal (2%).
Tubuh Responden di SMAN 1 Cigudeg Diagram 5.4
2019 (n=153) a. Distribusi frekuensi Interaksi Sosial
Responden di SMAN 1 Cigudeg 2019
(n=153)
Sumber Informasi Mengenai
b.
Gambaran Ideal Tubuh

96% 80
100
64%
60
GANGGUAN

40 36% INTERAKSI SOSIAL


50
4% INTERAKSI SOSIAL
20 BAIK
0
0
c.
Berdasarkan diagram 5.2 bahwa
sebagian besar siswa/i SMAN 1 Cigudeg Berdasarkan diagram 5.4 bahwa
mendapatkan sumber informasi mengenai lebih dari setengahnya siswa/i SMAN 1
gambaran ideal tubuh melalui media Cigudeg menunjukkan interaksi sosial baik
elektronik sebanyak 147 responden (96%) sebanyak 98 responden (64%) dan hampir
dan sebagian kecil melalui media cetak setengahnya menunjukkan adanya gangguan
sebanyak 6 responden (4%). interaksi sosial sebanyak 55 responden
(36%).
Diagram 5.3 Diagram 5.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Distribusi Frekuensi Penyesuaian
Sahabat Responden di SMAN 1 Cigudeg Responden di SMAN 1 Cigudeg 2019
2019 (n=153) (n=153)

76% 86%
100
80
60
50
40 14%
22%
20 2% 0
0
1 orang 2-5 >5
orang orang Berdasarkan diagram 5.5 bahwa
sebagian besar siswa/i SMAN 1 Cigudeg
menunjukkan penyesuaian diri baik
Berdasarkan diagram 5.3 bahwa sebanyak 132 responden (86%) dan
sebagian besar siswa/i memiliki jumlah sebagian kecil menunjukkan kesulitan dalam
sahabat >5 orang sebanyak 116 responden
Oleh : Siti Khaerunnisa Pratami1), Tantri WU2)
Email : Skpratami21@gmail.com
Program Studi Keperawatan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung
Gambaran interaksi sosial dan penyesuaian diri pada remaja dengan body shaming di
SMAN 1 Cigudeg Tahun 2019

penyesuaian diri sebanyak 21 responden sejak kecil agar mampu berinteraksi dengan
(14%). lingkungan sekitar.
Adapun upaya yang harus dilakukan
PEMBAHASAN untuk meningkatkan interaksi sosial pada
Pada pembahasan ini akan diuraikan remaja dengan body shaming yaitu
tentang interaksi sosial dan penyesuaian diri pemahaman terhadap dunia sehingga dapat
pada remaja dengan body shaming di SMAN lebih mudah berempati, penjelasan tentang
1 Cigudeg. keunikan sehingga remaja bisa mengetahui
Hasil penelitian pada remaja dengan bahwa setiap orang berbeda-beda,
body shaming bahwa siswa/i SMAN 1 penjelasan tentang norma-norma sosial,
Cigudeg kelas X dan XI menunjukkan selain itu dapat juga dilakukan pemberian
interaksi sosial baik sebanyak (64%) dan dalam bimbingan dan konseling,
adanya gangguan interaksi sosial sebanyak kemampuan interaksi sosial remaja dapat
(36%). dikembangkan dengan layanan bimbingan
Penelitian ini tidak sejalan dengan kelompok. Dalam layanan bimbingan
penelitian Widiasti (2016) yaitu citra tubuh kelompok remaja diberikan pembelajaran
yang positif akan memfasilitasi kepercayaan tentang penanaman nilai dan sikap tertentu,
diri dan kenyamanan seseorang dalam cara atau kebiasaan tertentu, dan bagaimana
berinteraksi sosial, sedangkan citra tubuh mereka menyelesaikan masalah-masalah
yang negatif akan menyebabkan seseorang yang sedang mereka hadapi. Dengan
mengalami kecemasan dan hambatan dalam bimbingan kelompok yang dimaksud
berinteraksi sosial. individu akan lebih mampu menjalani
Peneliti berpendapat bahwa ada kehidupannya secara efektif.
faktor lain yang mempengaruhi interaksi
sosial yaitu faktor budaya. Bentuk Sedangkan mengenai penyesuaian
kebudayaan yang berkembang dalam suatu dirinya didapatkan hasil penelitian pada
kelompok masyarakat sangat berpengaruh remaja dengan body shaming bahwa siswa/i
terhadap pembentukan kepribadian anggota- SMAN 1 Cigudeg kelas X dan XI
anggotanya salah salah satunya adalah menunjukkan penyesuaian diri baik
interaksi sosial. Suatu kebudayaan tidak sebanyak (86%) dan adanya kesulitan dalam
secara langsung mempengaruhi suatu penyesuaian diri sebanyak (14%).
masyarakat, akan tetapi melalui pembiasaan Penelitian ini tidak sejalan dengan
yang terjadi terus-menerus masyarakat akan penelitian Halimatus Syadiah (2015) yaitu
mengalami perkembangan kearah bentuk perubahan yang paling bisa dirasakan
baru secara alamiah. Seperti halnya di remaja adalah perubahan fisik, remaja akan
sekolah melalui proses kegiatan belajar mulai merasakan adanya perbedaan pada
mengajar siswa-siswi dituntut untuk tubuhnya yang berkembang. Hal tersebut
berkomunikasi, baik dengan teman sebaya membuat remaja memiliki gambaran tentang
maupun orang-orang yang ada di lingkungan dirinya sendiri yang disebut body shaming.
sekolah. Adapun pola asuh orang tua yang Terjadinya perubahan fisik tersebut secara
dapat mempengaruhi interaksi sosial otomatis memberikan dampak penyesuaian
seseorang, misalnya anak diberikan stimulus diri pada remaja untuk dapat menyesuaikan
dengan dirinya sendiri dan lingkungan.
Jurnal Keperawatan Mei Tahun 2019
Prodi Keperawatan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung

Pandangan itu yang sering membuat remaja SIMPULAN


merasa malu dan tidak percaya diri untuk Berdasakan hasil penelitian dan
menunjukan dirinya terhadap lingkungan. pembahasan di BAB V, serta setelah peneliti
Peneliti berpendapat bahwa ada melkukan penelitian tentang “gambaran
faktor lain yang lebih kuat dan sangat interaksi sosial dan penyesuian diri pada
mempengaruhi penyesuaian diri seorang remaja dengan body shaming di SMAN 1
remaja yaitu motivasi dari lingkungan Cigudeg” dapat disumpulkan beberapa hal
keluarga ataupun lingkungan sekolah, serta sebagai berikut:
bimbingan dan bantuan yang cukup. Karakteristik remaja dengan body
kehidupan di dalam keluarga. Bila dalam shaming di SMAN 1 Cigudeg yang paling
bimbingan seorang remaja tersebut baik di mendominasi dilihat dari usia yaitu usia 16
lingkungan keluarga maupun sekolah tahun dilihat dari jenis kelamin yang paling
dikembangkan perilaku sosial yang baik, mendominasi yaitu berjenis kelamin
sehingga pengalaman ini akan menjadi perempuan, dilihat dari sumber informasi
pedoman yang membantu anak untuk mengenai gambaran ideal tubuh yang paling
melakukan penyesuaian diri dan sosial di mendominasi yaitu melalui media
luar rumah.sehingga penyesuaian diri pada elektronik, dilihat dari jumlah sahabat yang
remaja dengan body shaming pada paling mendominasi yaitu lebih dari 5 orang.
penelitian ini menunjukkan nilai yang baik. Gambaran interaksi sosial pada
Adapun upaya yang harus dilakukan remaja dengan body shaming di SMAN 1
dalam meningkatkan penyesuaian diri Cigudeg yang paling mendominasi adalah
remaja yaitu dalam kehidupan keluarga interaksi sosial baik.
hendaknya diciptakan interaksi edukatif Gambaran penyesuaian diri pada
yang memberikan perasaan aman bagi remaja dengan body shaming di SMAN 1
remaja untuk memerankan dirinya ikut Cigudeg yang paling mendominasi adalah
ambil bagian dalam berbagai kegiatan penyesuaian diri baik.
keluarganya, orangtua hendaknya jangan
menimbulkan stimulus yang dapat
mengembangkan identifikasi negative pada DAFTAR PUSTAKA
remaja karena sesungguhnya orang tua harus
Afiat, Alfin. (2016). Gambaran Interaksi
dapat dijadikan model bagi remaja dalam
Sosial Dan Penyesuaian Diri Pada
segala tingkah lakunya, hindarkanlah
Remaja Dengan Risiko Internet
perkembangan identifikasi menyilang pada
Addiction Disorder. Karya tulis ilmiah
remaja, karena akan sangat mengganggu
tidak dipublikasikan. Poltekkes
proses perkembangan penyesuaian diri
Kemenkes Bandung Prodi Keperawatan
remaja, perlu menciptakan kegiatan-kegiatan
Bogor. Bogor.
yang bersifat edukatif dan didalamnya
menuntut kemampuan remaja untuk
melakukan interaksi, proses sosialisasi, dan Arikunto. (2010). Metode Penelitian Suatu
penyesuaian diri terhadap diri sendiri, Pendekatan Praktik (edisi revisi).
kegiatan yang diikuti, maupun orang lain Jakarta: Rineka Cipta.
yang sama-sama ikut aktif dalam proses
kegiatan tersebut.
Oleh : Siti Khaerunnisa Pratami1), Tantri WU2)
Email : Skpratami21@gmail.com
Program Studi Keperawatan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung
Gambaran interaksi sosial dan penyesuaian diri pada remaja dengan body shaming di
SMAN 1 Cigudeg Tahun 2019

Azwar, Azrul dan Prihartono Joedo. (2014).


Metode Penelitian Kedokteran dan Nasir, Abdul dan Abdul Muhith. (2010).
Kesehatan Masyarakat. Pamulang : Dasar-dasar Keperawatan Jiwa.
Binarupa Aksara Publisher. Gresik: Salemba Medika.

Darma, Kelana Kusuma. (2017). Metodologi


Penelitian Keperawatan. Jakarta: CV. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Trans Info Medika. Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Denich, Amanda dan Ifdil. (2015). Jurnal
Konseling Dan Pendidikan. Padang:
Multikarya Kons. Pritaningrum, Meidiana. (2012).
Penyesuaian Diri Remaja yang Tinggal
Donsu, Jenita. (2017). Psikologi di Pondok Pesantren Modern Nurul
Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Izzah Gresik Pada Tahun Pertama.
Baru Press. Jurnal Psikologi Kepribadian dan
Sosial.

Hidayat, Dede, R. (2009). Ilmu Perilaku Sarwono, Sarlito W. (2012). Pengantar


Manusia Pengentar Psikologi Untuk Psikologi Umum. Jakarta: Raja
Tenaga Kesehatan. Jakarta : CV. Trans Grafindo Persada.
Info Media.

Sastroasmoro, Ismael. (2010). Dasar-Dasar


Hidayat, A. A. (2013). Metode Penelitian Metodologi Penelitian Klinis, Edisi Ke-
Keperawatan dan Teknik Analisa Data. 2. Jakarta: Sagung Seto.
Jakarta : Salemba Medika.

Jaya, Kusnadi. (2015). Keperawatan Jiwa. Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan
Tangerang : BINARUPA AKSARA Riset Keperawatan Edisi 2.
Publilsher. Yogyakarta: Graha ilmu.
Lind, Eva. (2016). Body Shame, Physical Sumiati, dkk. (2009). Kesehatan Jiwa
Illness And Self-Reported Physical Remaja dan Konseling. Jakarta :
Health. Journal of BSc In Psychology. Katalog Dalam Terbitan.
Marcdante, Karen J dkk. (2011). Nelson Stuart. (2016). Prinsip dan Praktik
Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Jakarta: Keperawatan Jiwa Buku 1. Singapore:
Saunders. Elsevier.
Mariana, Tuti. (2018). Skripsi Dinamika
Psikologis Perempuan Mengalami Body
Shame, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Jurnal Keperawatan Mei Tahun 2019
Prodi Keperawatan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian https://www.google.com/amp/s/agustinamyb


Kuantitatif Kualitatif dan R&D. log.wordpress.com/2014/02/28/penyesuaian-
Bandung: Alfabeta. diri-remaja/amp/ diperoleh tanggal 21
Februari 2019).
Sujarweni, Wiratma. (2014). Metodologi
Penelitian : Lengkap, Praktis dan Format Referensi Elektronik
mudah dipahami. Yogjakarta: Pustaka direkomendasikan Desy Damayanti (2018
Baru Press. https://www.google.com/amp/s/www.idntim
es.com/life/inspiration/amp/daysdesy/wajib-
Supardi, Sudibyo dan Rustika. (2013). Buku stop-5-dampak-buruk-ini-bisa-terjadi-pada-
Ajar Metodologi Riset Keperawatan. korban-body-shaming-c1c2 diperoleh
Jakarta : Trans Info Media. tanggal 19 Februari 2019).

Format Referensi Elektronik


Troop, N. A. & Redshaw, C. (2012). direkomendasikan Dwi Hastuti, dkk (2014
General Shame and Bodily Shame In http://lppm.ipb.ac.id/kajian-karakteristik-
Eating Disorders: A 2.5-year remaja-desa-kota-sekolah-serta-keluarga-
longitudinal study. Eur. Eat. Disorders untuk-mengatasi-perilaku-anti-sosial-
Rev. remaja-smk-di-kota-dan-kabupaten-bogor/
diperoleh tanggal 15 Februari 2019).
Widiastuti, Ni Luh. (2016). Profil Citra
Tubuh (Body Image) Pada Remaja dan Format Referensi Elektronik
Implikasinya Bagi Bimbingan dan direkomendasikan Lamont, J. M. (2015
Konseling. Universitas Pendidikan http://doi.org/10.1007/s10865-015-9659-9
Indonesia, Bandung. Diunduh tanggal 13 Februari 2019)
Format Referensi Elektronik
Wijayaningsih, Kartika sari. direkomendasikan Suci Pratiwi (2010
(2014).Psikologi Keperawatan. Jakarta: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/
Transinfo Media. dampak-interaksi-sosial/ diperoleh pada 19
Februari 2019).
Wong, Donna, dkk. (2009). Buku Ajar
Keperawatan Pediatrik: Edisi 6. Format Referensi Elektronik
Jakarta: EGC. direkomendasikan oleh Vargas. E (2015
https://www.waldeneatingdisorders.com/bod
Format Referensi Elektronik yshaming-what-is-it-why-do-we-doit/
direkomendasikan Adelia Marista Safitri diperoleh tanggal 21 Februari 2019).
(2018
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.c
om/hidup-sehat/psikologi/ciri-body-
shaming-adalah/amp/ diperoleh pada 16
Februari 2019).

Format Referensi Elektronik


direkomendasikan oleh Agustina (2014

Anda mungkin juga menyukai