REVIEW
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
213117020
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
Sarjana Keperawatan
OLEH :
DERRA AFRA AMIRAH
213117020
PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penyusunan
proposal penelitian ini dapat terselesaikan. Proposal Penelitian ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan Program Studi
Sarjana Keperawatan dengan judul “Hubungan Pola Makan Dengan Citra Tubuh
Pada Remaja Putri: Literatur Review”. Penulis yakin proposal ini jauh dikatakan
sempurna, namun penulis berusaha memberikan yang terbaik dengan bantuan dari
Allah s.w.t, bimbingan dari ibu pembimbing serta pihak pihak yang mendukung,
sehingga alhamdulillah proposal penelitian dapat terselesaikan.
Selama proses penyusunan skripsi ini penulis dibimbing dan dibantu oleh
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah s.w.t.
2. Gunawan Irianto, dr. M. Kes. (MARS), selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi.
3. Achmad Setya Roswendi, S.Kp., MPH, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi.
4. Chatarina Surya, S.Kep., Ners., M.Kep. Selaku Dosen pembimbing I yang
telah banyak membantu, memberikan dukungan dan semangat serta sangat
sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
5. Rahmi Imelisa., M.kep., Ns., Sp.,Kep.,J. Selaku Dosen pembimbing II yang
telah banyak membantu, memberikan dukungan dan semangat serta sangat
sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
6. Staf perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Cimahi.
7. Semua teman-teman satu angkatan yang mendukung dalam penyelesaian
proposal penelitian ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari anak-anak menuju ke dewasa, baik secara fisik dan juga secara fisiologis.
Gejala primer yang di alami pada usia remaja meliputi adanya perubahan
remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut Peraturan
dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan
baik fisik ataupun non fisik. Masalah kesehatan non fisik yaitu depresi,
gangguan bipolar, bunuh diri, mencederai diri, gangguan tingkah laku, dan
tubuh dengan self picture) (Kemenkes, 2014). Masalah fisik dan non fisik
yang terjadi pada usia remaja, gangguan citra tubuh merupakan faktor utama,
karena pada masa ini remaja lebih memperhatikan penampilan fisik mereka
dibandingkan dengan aspek yang ada di dalam diri mereka, banyak remaja
yang tidak menyukai penampilan mereka ketika bercermin (Denich & Ifdil,
2015). Masalah fisik gangguan citra tubuh dapat menimbulkan masalah non
fisik atau mental seperti depresi, harga diri rendah, gangguan dysmorphic
tahun di Amerika Serikat merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya dan
dan meningkat dari tahun ke tahun sampai saat ini. Penelitian di Indonesia
beberapa tahun yang lalu yang dilakukan di Jakarta pada tahun 2003,
berupa positif atau negatif. Adapun citra tubuh yang positif adalah
terhadap ukuran dan bentuk tubuh mereka. Citra tubuh negatif adalah
remaja putra. Media massa berperan penting dalam standarisasi citra tubuh
Besarnya kesenjangan antara citra tubuh nyata dan citra tubuh ideal
yang tidak diinginkan, tetapi hal tersebut belum tentu menjamin kepuasan
citra tubuh yang ideal menjadi merasa bersalah, stress, malu, tidak aman dan
tidak puas terhadap bentuk tubuh yang dimiliki, menjadikan sebagian besar
Hardika, 2019).
Gangguan pada body image atau citra tubuh dapat berupa perasaan tidak puas
terhadap perubahan struktur, bentuk dan fungsi tubuh. Seseorang yang
memiliki body image negatif akan memiliki penilaian yang negatif pula
yang tidak menarik bagi orang lain. Oleh karena itu, dirinya perlu melakukan
suatu cara untuk merubah penampilan. Salah satu upaya yang dilakukan
ini tergantung emosi, waktu, rasa lapar, dan jumlah makanan yang tersedia
pola makan yang sehat seperti makanan yang mengandung semua unsur gizi
kebutuhan dan pengeluaran energi. Baik kekurangan dan kelebihan zat gizi di
Faktor yang mempengaruhi pola makan, yaitu faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri manusia
itu sendiri yang meliputi asosiasi emosional, keadaan jasmani dan kejiwaan
seperti gangguan citra tubuh, depresi, gangguan tingkah laku, serta penilaian
yang lebih terhadap makanan. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal
dari luar diri manusia yang meliputi lingkungan alam, sosial, ekonomi,
makan remaja pada saat ini yaitu remaja banyak mengkonsumsi makanan
makanan cepat saji seperti burger, ice cream, fried chicken, pizza dan
minuman soft drink dengan karbonasi dan kadar gula tinggi yang sangat
sesuai kebutuhan dapat dipenuhi dengan mengatur pola makan yang baik dan
sehat. Gizi pada masa remaja penting sekali untuk diperhatikan karena masa
Dampak yang timbul akibat perilaku makan yang menyimpang atau yang
biasa disebut dengan eating disorders adalah gangguan perilaku makan yang
kompleks dan memberikan efek kesehatan fisik atau mental atau keduanya.
apakah itu terlalu sedikit atau terlalu banyak atau hal tersebut
menyebabkannya menjadi gemuk (Chairih, 2013).
pentingnya memiliki citra tubuh positif bagi kesehatan dan tumbuh kembang
remaja, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Hubungan Pola Makan Dengan Citra Tubuh Pada Remaja Putri:
Literatur Review” yang akan disusun dengan metode literature review yang
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
remaja putri.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Cimahi.
b. Bagi Remaja.
TINJAUAN PUSTAKA
A. REMAJA
1. PENGERTIAN
2013).
remaja merupakan individu yang berusia 11-12 tahun sampai 20-21 tahun.
jembatan antara masa kanak- kanak yang bebas menuju masa dewasa yang
terbagi menjadi tiga tahap, yaitu remaja awal (11-14 tahun), remaja
individu yang berusia 11-12 tahun sampai 20-21 tahun. Dimana remaja
bertanggung jawab.
2. KARAKTERISTIK REMAJA
itu sudah dikemukakan jauh hari yaitu pada awal abad ke-20 oleh Stanley
masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) (Arnett
dalam Chairih, 2013). Hall menyatakan bahwa tidak seluruh remaja akan
mengalami masa badai dan tekanan, namun masa badai dan tekanan
tersebut memang lebih besar kemungkinan untuk timbul pada masa remaja
remaja yang dapat menimbulkan berbagai masalah pada diri remaja, yaitu
kondisi ini disebabkan pada masa ini terjadi suatu proses pendewasaan
pada diri remaja. Masa tersebut berlangsung dari usia 12 sampai 21 tahun,
dan pribadi pada masa remaja ke dalam dua kelompok, yaitu remaja awal
(11-13 dan 14-15 tahun) dan remaja akhir (14- 17 dan 18-20 tahun),
meliputi aspek:
a. Fisik
b. Psikomotor
dalam berbagai jenis cabang permainan. Pada masa ini, remaja akan
c. Bahasa
d. Sosial
terpesat.
f. Moralitas
g. Perilaku keganasan
dirinya.
h. Konatif, emosi, afektif, dan kepribadian
membentuk kepribadiannya.
3. PERKEMBANGAN REMAJA
atau berat badan; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara
dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-
b. Perkembangan kognitif
yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan
atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga
ide baru.
menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup
dan Olds dalam Herlina, 2013) adalah aspek moral dan spiritual.
1. Pengertian
saat ini, namun lebih merupakan hasil penilaian diri yang bersifat
cara individu dalam memandang dirinya, bukan yang tampak oleh orang
tetapi yang ada pada tubuhnya sendiri. Citra tubuh merupakan suatu
hal yang sangat penting dalam membangun persepsi diri. Faktor sosial
tubuh yaitu :
penting atau tidaknya body image dibandingkan hal lain dalam hidup
seseorang.
tempat umum.
dengan berat badan, ukuran badan dan bentuk badan orang lain.
a. Jenis Kelamin
mereka.
bahwa sekitar 40-70% gadis remaja tidak puas dengan dua atau lebih
seperti pinggul, perut, dan paha. Di berbagai negara maju antara 50-
mereka jika mereka bertubuh besar dan seorang wanita lebih puas
dengan tubuh mereka bila tubuh mereka kurang baginya dari ukuran
normal. Para pria memiliki tubuh lebih berat dan lebih besar
b. Usia
badan. Umumnya hal ini terjadi pada remaja putri daripada remaja
pada remaja putra yang semakin berotot menjadi semakin tidak puas
dengan tubuhnya. Pada usia dewasa adalah usia yang riskan untuk
c. Media Massa
adalah tubuh yang kurus dan hal ini berarti dengan level
orang yang sehat. Majalah wanita terutama majalah fashion, film dan
dimana wanita ingin memiliki tubuh yang kurus seperti para model
di media, mereka rela melakukan diet atau cara lain yang dapat
seseorang. Harapan fisik bayi oleh orang tua juga sama seperti
e. Hubungan Interpersonal
terhadap tubuhnya.
4. Komponen Citra Tubuh
berat badan.
Menurut Tadabbur (dalam Kristian, 2019) respon citra tubuh terdiri dari
tentang dirinya sendiri yang bersifat positif. Dasar dari body image
baik. Pada remaja yang memiliki body image positif dapat menerima
3) Penuh harap dan yakin dapat meraih kehidupan yang lebih baik
berkepanjangan
5) Tidak ada hal yang tidak mungkin
lingkungan
mendapatkan sesuatu
sekitar
terhadap tubuh seseorang. Gangguan ini bisa terjadi kapan saja seperti
gangguan body image dapat dilihat dari tanda dan gejalanya, yaitu
menerima perubahan yang telah terjadi atau yang akan terjadi, menolak
dimilikinya.
yang ideal yang di ciptakan oleh majalah atau iklan kecantikan yang
et al., 2019).
badannya, dari sangat kurus sampai sangat gemuk. Ini seseuai dengan
dengan diri sendiri, hal ini membutuhkan kepercayaan diri, sikap positif,
Rasa percaya diri akan muncul ketika memiliki pandangan yang baik
nyaman dengan diri kita. Jadi, jika kita masih menilai kepribadian
saja.
kesehatannya
suami/istri
dimuntahkan).
C. POLA MAKAN
1. Pengertian
mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan setiap hari
oleh satu orang dan merupakan ciri khas suatu kelompok masyarakat
kepada gizi yang seimbang yaitu terpenuhinya semua zat gizi sesuai
a. Jenis Makan
setiap hari terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati,
b. Frekuensi Makan
dan jenis makanan, jika rata-rata lambung kosong antara 3-4 jam,
(Okviani, 2011).
Pola makan yang baik dan benar mengandung karbohidrat,
lemak, protein, vitamin dan mineral. Pola makan 3 kali sehari yaitu
c. Jumlah Makan
setiap orang atau setiap individu dalam kelompok. Jumlah dan jenis
dengan makan selingan pagi dan siang mencapai gizi tubuh yang
intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal
dari dalam diri manusia itu sendiri yang meliputi asosiasi emosional,
a. Budaya
makanan cepat saji (fast food). Pola makan ini terjadi lantaran ritme
saat ini menjadi salah satu lakon kehidupan modern yang sangat
tinggi dan padat, mereka mulai terlibat secara individual dalam ritme
cepat saji dan pola makan yang tidak teratur dalam memenuhi
kebutuhan makannya.
b. Agama/Kepercayaan
dengan makanan baik itu aturan cara makan dan pola makan yang
kesehatan.
mereka akan terkena dosa besar yang tidak dapat diampuni oleh
mengandung unsure babi namun dalam agama lain hal itu bukanlah
c. Keluarga
menganggap bentuk tubuh yang kurus itu sebagai sesuatu yang ideal,
maka seorang anak akan berpikir bahwa tubuhnya kurus dapat
dirinya. Selain itu, dia dapat memperkirakan kandung gizi dan kalori
tubuhnya.
membeli makanan jadi seperti makanan siap saji (fast food), daging,
sesuatu dengan cara cepat saji dan instan, begitu pula pada
kedua orangtua bekerja, terutama ibu. Ibu yang bekerja di luar rumah
orang yang di rumah atau membelikan makanan yang cepat saji dan
membentuk pola pikir yang baru. Anak akan melihat apa yang
makanan.
f. Psikologis
mood yang jelek seperti sedih, bosan, marah dan stress. Makan akan
g. Lingkungan
dasarnya dipengaruhi oleh faktor dari diri anak tersebut dan gurunya.
Faktor-faktor dalam diri anak tentang masalah kebiasaan atau pola
dengan makanan.
h. Kesehatan
kesehatan.
kehilangan status.
j. Body image
pola makannya bisa terbentuk baik, ini bisa dilihat dari kriteria-
makan (binge eating) agar mendapat body image ideal menurut versi
mereka. Remaja putri umumnya memiliki gambaran body image
pola makan seperti binge eating atau anoreksia, saat dikaji oleh
ibu, saudara, atau tante yang mengalami gangguan pola makan dan
k. Personal preference
kombinasi dan variasi rupa, rasa, warna dan bentuk makanan dapat
temannya.
l. Rasa lapar, nafsu makan, dan rasa kenyang
nafsu makan dan rasa kenyang dilakukan oleh sistem saraf pusat,
sampai kenyang. Pola makan yang buruk ini justru berbahaya bagi
kenyang.
nafsu makan, dan rasa kenyang. Jadi secara garis besar ada tiga
karakteristik lingkungan.
3. Aspek-aspek pola makan
sebagai berikut:
a. Keteraturan makan
b. Kebiasaan makan.
Kebiasaan makan dalam hal ini dapat dilihat dari beberapa hal,
yang dilakukan ketika makan. Dilihat dari cara makan seperti duduk,
apa saja yang dilakukan ketika sedang makan yang dapat membuat
c. Alasan makan.
makannya tercapai.
Kebiasaan atau pola makan dapat diukur melalui tiga cara yang
mulai dari awal sampai akhir survei. Bila hasil survei ingin
b. Pengamatan Berpatisipan
c. Penelitian Survei
computer.
Ada pula cara lain selain ketiga cara di atas, yaitu metode food
mempertahankan berat badan dengan cara yang salah. Pola makan remaja
cenderung tidak teratur. Fenomena kehilangan waktu makan pada remaja
siang merupakan waktu makan yang paling sering terlewat. Namun berbagai
terobsesi dengan pengaturan makanan dan berat badannya. Hal ini terjadi
atau gangguan pola makannya. Masalah atau gangguan pola makan yang
sering terjadi pada remaja putri akibat salah persepsi mengenai bentuk tubuh
ideal adalah anemia nervosa dan bulimia (Noorkasiani, Heryati, & Ismail,
1. Anoreksi Nervosa
minimal yang normal untuk tinggi badan, berat badan, dan kerangka
takut untuk makan akibat persepsi bahwa makanan dapat membuat berat
badan mereka naik. Dengan porsi makanan kecil, penderita akan merasa
3. Binge eating
dalam porsi besar meski tidak merasa lapar, makan sendiri tanpa rasa
malu akan jumlah makanan yang banyak, merasa depresi, muak dan
bersalah saat makan terlalu banyak. Binge eating adalah penyakit mental
ada usaha dari individu untuk mencoba mengontrol berat badan dengan
latihan atau fitness tanpa menggunakan obat laxative atau pil diet
E. PENELITIAN TERKAIT
Penelitian terkait mengenai body image dan pola makan remaja putri
telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti. Casper dan Offer (1990)
dengan sampel acak sebanyak 497 pelajar SMU berusia 16-18 tahun
sehat secara fisik namun penelitian tersebut belum melihat secara langsung
dampak persepsi remaja tentang bentuk tubuh dengan pengaturan asupan
sebesar 51,5% namun masih ada faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi
budaya dan religi orang tua, harga diri, penampilan makanan, pengetahuan,
Aspek-aspek
1. Pengetahuan 7. Keteraturan makanan
2. Persepsi 8. Kebiasaan makanan
3. Pengelolaan makanan 9. Alasan makan
4. Sikap & praktek terhadap makanan
5. Jenis makanan yang dimakan
6. Perkiraan terhadap kalori-kalori yang ada dalam
makanan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Sumber Data
data sekunder dari berbagai sumber. Sumber data sekunder diperoleh dari
1) Elsevier
2) MDPI
3) Science Direct
4) SINTA
5) PubMed
6) Garuda
7) Google schoolar
pencarian literatur. Kata kunci merupakan hal yang sangat penting dalam
sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu kata kunci harus tepat
spesifik dan jelas sesuai dengan masalah penelitian atau isi utama yang
dibahas.
literature review
d. Output luaran atau hasil yang sesuai dengan topik literature review
literature review
f. Time adalah waktu terbit jurnal yang digunakan dalam literature
review
boolean operator (and, or, not) untuk memperluas perolehan literatur. Kata
artikel dalam bidang kesehatan, yang dibuat dan diperbaiki oleh United
P I C O S T
Populatio Intervention Comporatio Output Study Time
n n
Adolecent Body Image Eating descriptiv Year
s Or Or e s Or
Women n s Cross
Sectional
B. Kriteria Literatur
remaja putri
Exposure Citra Tubuh
Comparation Tidak ada Tidak ada
Outcomes Ada hubungan pola Tidak ada hubungan
C. Penilaian Kualitas
n
1 What Role Does Body Image 2021 Zuzana Boberova, 8
in Adolescents?
2 The Relationship between 2016 Malihe Farid, 8
Kota Bogor
4 Hubungan Tingkat Kecemasan 2018 Asnuddin, Sanjaya 6
Negeri 2 Sidrap
5 Relationship Of Body Image 2020 Senna Virgandiri, 7
sectional
6 Hubungan Antara Body Image 2019 Devi Anis Ramonda, 6
Choiriyah sectional
Shane A. Norris
9 Hubungan Citra Tubuh 2017 Rohana Uly Pradita 6
sample
Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang
13 Body satisfaction and body 2018 Karolina Zarychta, 7
intake
14 Exposure to body focused and 2018 Kathryn Miller, 7
non-body focused others over Allison Kelly, cross
contributions to
body image
15 Hubungan Body Image dengan 2018 Zsa-Zsa Ayu Laksmi, 6
Kedokteran Universitas
Diponegoro)
D. Seleksi Literatur
diperoleh dari database akademik atau sumber data lainnya sesuai kata
dalam hal kesamaan judul, abstrak, dan full text, dituliskan jumlah yang
dilakukan eliminasi.
etika yang berlaku untuk setiap kegiatan Penelitian yang melibatkan antara
pihak Peneliti, pihak yang diteliti (subjek Peneliti) dan masyarakat yang akan
gagasan, kata- kata, kalimat atau hasil penelitian orang lain dan
fiktif
dapat dilakukan dengan cara copy paste atau upload data berupa dokumen
Improvement
April 2021 diatas dapat diketahui bahwa terdeteksi 4.200 kata yang sama dari
total 21.282 kata yang terdapat dalam laporan ini, lebih dari 156 sumber
terdeksi dengan catatan hasil bahwa laporan ini terdeteksi rendah plagiarisme