Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, Vol.

2 No,1 (2017)

SEKS DALAM ISLAM; (STUDI DEKSRIPTIF TENTANG PERSOALAN


DAN PEMAHAMAN SEKSUALITAS DIKALANGAN MAHASISWA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI BANDUNG)

Oleh:

Riska Andi Komara


Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,
Jl.A.H. Nasution No. 105 Bandung 40614.
Email : RiskaAK2000@gmail.com

ABSTRAK

Cara pandang mahasiswa atau remaja dari waktu ke waktu selalu mengalami
perkembangan atau perubahan baik kearah yang bersifat positif maupun ke arah yang
bersifat negatif. Salah satu perilaku yang dapat dikategorikan perilaku negatif adalah
perilaku pacaran di kalangan mahasiswa yang melebihi batas dan tidak sedikit
menjurumus pada perilaku seks pranikah. Bahkan hal ini terjadi juga di lingkungan
kampus yang notabene dikategorikan kampus yang mengajarkan dan menuntut
mahasiswanya untuk berprilaku Islami.
Tujuan dari penelitian ini yaitu, pertama, untuk mengetahui bagaimana
pemahaman mahasiswa mengenai seks bebas. Kedua, bagaimana pemahaman
mahasiswa tentang ajaran Islam mengenai seks bebas.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif,
dengan menggunakan metode deksriptif-analisis dengan pendekatan fenomenologis.
Teknik pengumpulan data yang bersifat primer dilakukan dengan cara observasi
langsung serta wawancara. Sedangkan data yang bersifat skunder yaitu berupa buku-
buku, artikel, jurnal dan bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tema
penelitian.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Michel Foucault
tentang seks dan kekuasaan.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pemahaman tentang seksualitas
mahasiswa Universitas Islam Negeri Bandung memiliki beragam pemahaman antara
lain bahwa seksualitas merupakan timbulnya perasaan menyukai terhadap lawan jenis
atau pun berhubungan biologis yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan di dalam
pernikahan ataupun di luar pernikahan. Dari sisi persoalan, ditemukan bahwa
mahasiswa Universitas Islam Negeri Bandung cenderung melakukan seksualitas
diluar pernikahan. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa melakukan seks di kalangan
mahasiswa merupakan sebuah hal yang wajar, karena hal itu merupakan sebagai
tanda untuk membuktikan rasa sayang dan merupakan pengorbanan terhadap
pasangan.

Keyword : Seks. Seks bebas, Kekuasaan, Michael Foucault

130
Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, Vol.2 No,1 (2017)

A. Pendahuluan kenyataan keadaan yang terjadi


dilapangan menunjukan bahwa sebanyak
Pacaran mungkin sudah menjadi 82% remaja memiliki temen yang
fenomena yang tak asing lagi bagi melakukan seks pranikah.2
masyarakat kita, tapi yang menjadi sorotan
sekarang yaitu prilaku yang terjadi dalam Untuk itu, Islam menentukan cara
berpacaran dinilai sudah jauh supaya melindungi kesucian seks
menyimpang dari ajaran agama. Prilaku dilakukan semenjak dini, jauh sebelum
semacam ini salah satunya di sebabkan masa balig sang anak datang sehingga
oleh pengaruh budaya barat. Pacaran anak tumbuh menjadi seorang remaja
identik dengan anak remaja, karena remaja yang dapat memahami urusan-urusan
merupakan suatu masa transisi dari masa kehidupan dan mengetahui masalah yang
anak-anak ke masa dewasa yang diharamkan dan dihalalkan. Lebih jauh
melibatkan berbagai perubahan, baik lagi agar anak mampu menerapkan
dalam fisik, psikologis, kognitif, spiritual, tingkah laku Islami sebagai ahklakul
maupun sosial dan ekonomi.12 karimah; tidak mengikuti syahwat dan
Fenomena hubungan seks pranikah cara-cara hedonisme.
di Indonesia semakin memprihatikan. Salah satu kaum muda yang tak
Seks pranikah di kalangan remaja dan dapat menghindari pergaulan bebas antar
pelajar dari tahun ke tahun tidak pernah lawan jenis serta merasakan dilema dan
menurun. Menurut hasil survei yang terjebak dengan dampak prilaku seks
dilakukan oleh KPAI (Komisi pranikah adalah mahasiswa. Mahasiswa
Perlindungan Anak Indonesia) ada merupakan orang yang belajar di
beberapa fakta yang di temukan di 33 perguruan tinggi. Dimana hal ini menjadi
provinsi dari bulan Januari menuju bulan sorotan karena mahasiswa yang di sebut-
Juli tahun 2008 bahwa ada 62,7% yaitu sebut sebagai agen of change tetapi ironi
remaja SMP yang sudah tidak perawan dengan fakta yang ada. Proses modernisasi
lagi. Secara nominal angka itu tentu dan indrustralisasi yang tidak di landasi
mengejutkan. BKKBN (Badan Koordinasi agama telah membawa harga diri dan
Keluarga Berencana Nasional) yang martabat manusia menurun bahkan tidak
dilakukan pada tahun 2009 menyatakan lebih dari sekedar dehumanisasi yang di
keadaan yang serupa bahwa terdapat buat oleh manusia itu sendiri . Padahal
22,6% remaja terjerumus kepada prilaku begitu pentingnya nilai keagamaan setara
seks di luar pernikahan. Sedangkan dengan pendewasaan diri dalam
menurut survei yang dilakukan menghadapi setiap masalah secara
oleh yayasan DKT (Diskusi obyektif dan memecahkan masalah tanpa
Kelompok Terarah) menyebutkan emosi.3
sebanyak 89% remaja tidak setuju dengan Cara pandang mahasiswa atau
adanya seks pranikah, namun pada remaja dari waktu ke waktu selalu
mengalami perkembangan atau perubahan,
1
Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja (Jakarta: PT. 3
Rahmat Sudirman, Kontruksi Seksualitas Islam
Raja Grafindo Perkasa, 2012), hlm.17
2
Syarah Tri Arliani, Hubungan Seks Pranikah Dalam Wacana Sosial, (Yogyakarta:
Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Media Pressindo, 1999), hal. 40
Digegerkolong, Bandung 2013, hal. 1
131
Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, Vol.2 No,1 (2017)

baik kearah yang bersifat positif maupun berpacaran remaja pria lebih cenderung
kearah yang bersifat negative. Yang dapat banyak melaporkan kegiatan berciuman
di golongkan pada perkembangan yang (37% dibanding 16% pada wanita).
bersifat positif salah satunya adalah bahwa Demikian juga dengan merangsang bagian
kegiatan mahasiswa menjadi semakin tubuh yang sensitive (24% pria dibanding
beragam apalagi di dukung dengan 3% pada wanita). Alasan melakukan
kecanggihan teknologi dan media-media hubungan seks bebas yang pertama kali
yang semakin mudah diakses di google. secara keseluruhan dengan dinyatakan
Media ini juga semakin akrab dengan oleh responden pria. Rasa ingin tahu yang
kehidupan mahasiswa atau remaja. Hal ini tinggi yang mendorong untuk mencoba-
menjadi penunjang bagi mahasiswa guna coba secara tidak sehat ialah yang paling
melakukan kegiatan yang lebih kreatif dan banyak dijadikan alasan melakukan
lebih maju. Namun di sisi lain dari hubungan seksual dengan jumlah
kegiatan positif banyak juga kegiatan- mencapai (46% pria). Dan untuk alasan
kegiatan negative yang berkembang di selanjutnya yang disebutkan oleh
kalangan mahasiswa atau remaja sekarang responden ialah terjadi begitu saja karena
ini, salah satunya yaitu prilaku berpacaran sebagai penyaluran hasrat (16% pria) dan
yang melebihi batas dan tidak sedikit lainnya (38% pria).5
menjerumus pada prilkau seks pranikah.
Dalam skripsi yang berjudul Hubungan Kehidupan seks bebas (free seks)
Seks Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa di kalangan mahasiswa khususnya di kota-
Anak Kost Digegerkalong yang ditulis kota besar seperti kota Bandung sudah
oleh Syarah Tri Arliani menjelaskan sangat mengkhawatirkan. Terlebih
bahwa prilaku pacaran yang di lakukan kurangnya pengawasan dari orang tua
remaja adalah wajar karena diusianya serta longgarnya pengawasan dari pihak
organ-organ seksual telah matang dan pemilik kost sehingga banyak mahasiswa
berakibat adanya dorongan seksual.45 yang terjebak kepada prilaku seks
Menurut hasil survei yang pranikah, yang mengakibatkan pergaulan
dilakukan oleh Kesehatan Reproduksi pada mahasiswa di kota Bandung sudah
Remaja Indonesia Provinsi Jambi, pada sangat bebas.6
tahun 2007, dengan memberikan
Dalam pandangan agama Islam
pertanyaan kepada para responden
seks pranikah atau seks bebas dibagi
mengenai berbagai kegiatan yang
menjadi dua kategori, yaitu seks bebas
dilakukan bila sedang berpacaran, seperti
(gairy muhsan) yang dilakukan kalangan
pegangan tangan, ciuman dan petting
yang belum menikah dan (muhsan) seks
(meraba atau merangsang bagian tubuh
bebas yang dilakukan oleh orang yang
yang sensitive). Hasil survei tersebut
sudah menikah. Seks pranikah adalah
menyatakan bahwa kegiatan yang sering
dilakukan remaja adalah berciuman dan 5
Syarah Tri Arliani, Hubungan Seks Pranikah
berpegangantangan. Secara umum gaya Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost
Digegerkolong, Bandung 2013, hal. 4
6
Syarah Tri Arliani, Hubungan Seks Pranikah
4
Syarah Tri Arliani, Hubungan Seks Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost
Pada Kalangan Mahasiswa Anak Kost Digegerkolong, hal. 7
Digegerkolong, Bandung 2013, hal. 3
132
Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, Vol.2 No,1 (2017)

hubungan kelamin antara lelaki dan Metode penelitian yang digunakan


perempuan di luar perkawinan, sehingga pada penelitian ini adalah metode kulitatif.
ini di anggap bentuk penyelewengan Metode kulitatif merupakan cara
seksual yang sangat berbahaya. Karena itu penelitian yang dapat menghasilkan data
tidak di herakan dalam kajian hukum deskriptif berupa kata tertulis ataupun
ucapan dari orang-orang atau prilaku yang
Islam yang mengambil sumber dapat di amati.8 Penelitian deskriptif
utama al-Qur’an, orang yang melakukan sebagai suatu metode penelitian yang
zina atau seks bebas dikenakan hukuman menggambarkan semua data atau keadaan
seratus kali cambuk dan tidak memandang subjek atau objek dan penelitian kemudian
apakah ia sudah menikah atau belum. dianalisis dan dibandingkan berdasarkan
Dengan demikian, hukum yang tercantuk kenyataan yang sedang terjadi pada saat
dalam al-Qur’an tersebut kemudian ini dan selanjutnya mencoba untuk
diperkuat dengan hadist yang menyatakan memberikan pemecahan masalahnya dan
bahwa penzina mushan harus dihukum dapat memberikan informasi yang
rajam, yaitu badan sampai kepala dikubur, muktahir sehingga dapat bermanfaat bagi
lantas dilempari batu sampai meninggal. perkembangan ilmu pengetahuan serta
Sementara itu, pelaku zina oleh kalangan dapat lebih banyak diterapkan pada
yang belum menikah dikenakan cambuk berbagai masalah, penelitian deskriptif
seratus kali dan diasingkan ke wilayah dan secara garis besar merupakan kegiatan
lain.7 penelitian yang hendak membuat
Seks bebas yang terjadi di gambaran atau mencoba mencandra
kalangan mahasiswa dan mahasiswi UIN sebuah pristiwa atau gejala secara
Bandung secara umum bisa juga sistematis, faktual dengan penyusunan
menjerumus pada persoalan yang bersifat akurat.9
negatif. Meskipun UIN Bandung adalah Maka dari itu, metode kualitatif ini
Universitas Islam yang dalam salah satu digunakan karena beberapa pertimbangan
misinya adalah mencetak civitas yaitu metode kualitatif lebih bisa dan
akademika yang menjungjung tinggi nilai- mudah menyesuaikan apabila berhadapan
nilai keislaman dan keindonesiaan namun dengan kenyataan ganda, metode ini
pada kenyataanya harus di hadapkan pada menyajikan hakekat hubungan antara
persoalan mahasiswa atau mahasiswinya peneliti dan responden secara langsung
yang dengan sembunyi-sembunyi dan metode ini lebih peka sehingga dapat
melakukan hal yang bertentangan dengan menyesuaikan diri dan banyak penajaman
norma agama dan kesusilaan. pengaruh bersama pola-pola nilai yang
dihadapi peneliti.10 Penelitian diarahkan
B. Metode Penelitian
untuk mendapatkan fakta-fakta mengenai
pengaruh ulama dalam masyarakat Islam
7
Muhammad Fathoni, “Perilaku seks bebas pada
8
remaja” Kehidupan remaja, 15 Mei 2016, Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian
diaksesdari Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
http://www.islamcendikia.com/2014/05/seks- 2006) hlm. 4
9
bebas-dalam-pandangan-islam.html?=1, pada Ahmad Tanzeh dan Sugiyono, Dasar-dasar
tanggal 3 November 2017 pukul 13:00. Penelitian, (Surabaya: Elkaf, 2006), hlm.

133
Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, Vol.2 No,1 (2017)

yang berada di pedesaan maupun Perizinan Pendiri IAIN di Jawa Barat.


perkotaan. Panitia tersebut kemudian disahkan oleh
Penerapan pendekatan metode Mentri Agama RI dengan SK-MA No.
kualitatif dengan pertimbangan 128 Tahun 1967.11
kemungkinan data yang diperoleh di Selanjutnya, berdasar Surat
lapangan berupa data dalam bentuk fakta Keputusan Mentri RI Nomor 56 Tahun
yang perlu adanya analisis secara 1968 secara resmi berdiri untuk pertama
mendalam. Maka pendekatan kualitatif kalinya IAIN Sunan Gunung Djati
akan lebih mendorong pada pencapaian Bandung. Berdasarkan SK Mentri Agama
data yang bersifat lebih mendalam tersebut, panitia membuka 4 Fakultas:
terutama dengan keterlibatan peneliti Syariah, Tabiyah, Ushuluddin di Bandung
sendiri di lapangan. Dalam penelitian dan Tarbiyah di Garut. IAIN Sunan
kulatatif ini, peneliti menjadi instrumen Gunung Djati Bandung terdiri dari
utama dalam mengumpulkan data-data Fakultas Ushuliddin, Fakultas Syar’iah
yang dapat berhubungan langsung dengan dan Fakultas lainnya yang ada di Bandung
instrumen atau objek peneliti.10 berlokasi di Jl. Lengkong kecil No 5.

C. Pembahasan Pada tahun 1973, IAIN SGD


Bandung pindah ke jalan Tangkuban
1. Kondisi Objektif Universitas Islam Perahu (sekarang Jl. A. H. Nasution No.
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung 105). Pada tahun 1970, dalam rangka
rayonisasi, Fakultas Tarbiyah di Bogor
Sejarah berdirinya Universitas dan Fakultas Syari’ah di Sukabumi yang
Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati semula berinduk kepada IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta digabungkan pada
(SGD) Bandung tidak lepas dari Fakultas Induk di Bandung. Sedangkan
IAIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk Fakultas Tarbiyah Cirebon yang
karena UIN merupakan kelanjutan dan semula berafiliasi ke IAIN Syarif
pengembangan dari IAIN SGD Bandung. Hidayatullah, tanggal 5 Maret 1967
IAIN SGD Bandung didirikan pada menginduk ke IAIN Sunan Gunung Djati
tanggal 8 Agustus 1986 M bertepatan Bandung.
dengan 10 muharram 1388 H, berdasarkan
keputusan Mentri Agama RI Nomor 56 Pada perkembangan berikutnya,
Tahun 1986. Kehadiran IAIN Sunan pada tahun 1993, didirikan dua Fakultas
Gunung Djati Bandung merupakan hasil
perjuangan para tokoh umat Islam Jawa baru, yaitu Fakultas Dakwah dan
Barat. Dimulai pada tahun 1967, sejumlah Fakultas Adab. Pada tahun 1997,
tokoh masyarakat, alim ulama dan pengembangan diarahkan dalam bentuk
cendekiawan muslim Jawa Barat yang di penyelenggaraan program Pascaserjana,
prakrasu K. H. A. Muiz, K. H. R. Sudja’i yaitu dimulai dengan membuka Program
dan Arthata dengan persetujuan KDH S2 Pascaserjana.
Jawa Barat, mereka membentuk Panitia
10 11
Sugiyono, Memahami Penelitian, (Bandung: CV http://www.uinsgd.ac.id, diakses pada tanggal 30
Alfabeta, 2005), hlm. januari pukul 10.28
134
Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, Vol.2 No,1 (2017)

Pada tahun 1997, terjadi perubahan menemukan, mengembangkan dan


kebijakan penataan sistem rayonisasi menerapkan ilmu, teknologi, sosial,
untuk IAIN. Berdasarkan surat keputusan budaya dan seni melalui pengembangan
Presiden No 11 tahun 1997 tanggal 21 ilmu-ilmu yag berlandaskan Islam.
Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN
Sunan Gunung Djati Bandung meningkat Adapun tujuan UIN Sunan Gunung Djati
statusnya menjadi Sekolah Tinggi Agama Bandung adalah:
Islam (STAIN) Cirebon, demikian juga 1. Mencetak serjana untuk menjadi
Fakultas Syari’ah Serang yang semula anggota masyarakat yang mampu
merupakan cabang Fakultas Syari’ah IAIN menemukan, mengembangkan dan
Sunan Gunung Djati Bandung statusnya menerapkan ilmu yang integral dalam
menjadi STAIN Serang.berdasarkan kehidupan sosial.
peraturan Presiden RI No. 57 Tahun 2005, 2. Mencetak serjana yang mampu
tanggal 10 Oktober 2005,bertepatan mengembangkan dan memproduksi
dengan tanggal 6 Ramadhan 1426 H, ilmu-ilmu yang bersifat integral dari
IAIN berubah statusnya menjadi UIN disiplin ilmu
Sunan Gunung Djati Bandung. 3. Menyebarluaskan agama Islam dan
Visi Universitas Islam Negeri manfaat ilmu-ilmu dalam sistem
Sunan Gunung Djati Bandung adalah kehidupan masyarakat dan peradaban
menjadikan UIN sebagai perguruan tinggi bangsa dan dunia.
yang mampu mengintegrasikan ilmu 2. Pengetahuan Mahasiswa Universitas
agama dan ilmu-ilmu kontemporer.1213 Islam Negeri Bandung Terhadap Seks
Sehingga memiliki keunggulan kompetitif,
Berdasarkan hasil wawancara
profesional pada tingkat nasional dan
peneliti dengan enam belas informan,
internasional dalam mengembangkan
pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi
sumber daya manusia, ilmu pengetahuan,
Universitas Islam Negeri Bandung
sains dan teknologi, sosial dan budaya,
terhadap seks hampir semua informan
berdasarkan nilai-nilai Islami untuk
menyatakan bahwa seks adalah
disumbangkan bagi pengembangan
persetubuhan. Hal ini disebabkan
masyarakat dan bangsa yang lebih terbuka
pengetahuan mahasiswa tentang seks
dan demokratis.
masih sangat kurang, faktor ini ditambah
Misi Universitas Islam Negeri
dengan informasi keliru yang diproleh dari
Sunan Gunung Djati Bandung adalah
sumber yang salah, seperti mitos seputar
menyiapkan generasi Ulul Albab yang
seks, VCD vorno, situs porno di internet
memiliki kemampuan dan memadukan
dan lainnya akan membuat pemahaman
dzikir, pikir sehingga memiliki kecerdasan
dan persepsi mahasiswa tentang seks
intelektual, emosi dan spiritual, untuk
menjadi salah.
menjadi warga masyarakat yang
berkualitas dan mandiri serta mampu Padahal seks secara harfiah berarti
jenis kelamin. Pengertiannya kerap
12
Panduan Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur mengacu pada aktifitas biologis yang
Mandiri Universitas Islam Negeri Sunan Gunung berhubungan dengan alat kelamin
Djati Bandung Tahun Akademik 2015/2016. Hal.4
(genetalia). Seks sebagai keadaan
135
Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, Vol.2 No,1 (2017)

anatomis serta biologis ini sebenarnya itu perbuatan, tentunya harus bisa
hanyalah pengertian sempit darI apa yang membedakan. Agar tidak terjadi kesalahan
dimaksud seksualitas, yaitu keseluruhan dalam memahami sesuatunya.
dari komplekasi emosi, perasaan, Jika mahasiswa menganggap
kepribadian dan sikap seseorang yang bahwa seks itu sebuah hubungan intim.
berkaitan dengan perilaku serta orientasi Maka ketika mereka menjalin hubungan,
seksualnya. sebut saja pacaran. Peneliti anggap mereka
akan mempraktikkannya di tempat-tempat
Dengan begitu mungkin faktor tertentu. Karena isi pikirannya sudah
bacaan yang membuat mahasiswa UIN menganggap bahwa seks itu sebuah
Bandung yang menganggap bahwa seks praktik, bukan sebuah konsep.
itu hubungan intim. Karena jika manusia Menurut peneliti masih ada
kurang bacaan maka tidak akan pernah mahasiswa UIN bandung yang memahami
paham terhadap sesuatu. Padahal di dalam seks hanya sebagai untuk membedakan
Islam Tuhan menyuruh “bacalah”. Inti jenis kelamin. Padahal seks itu bukan
dari bacalah tidak ada lagi yaitu untuk hanya perbedaan jenis kelamin, namun
memahami bacaan tersebut. Jika hanya bisa juga meliputi proses terjadinya
sekedar mendengar sesuatu tidak akan pembuahan, kehamilan sampai
pernah dipahami secara langsung. Itu melahirkan, tingkah laku seksual,
hanya menjadi sebagai anggapan yang hubungan seksual, dan aspek-aspek
nihil. kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan.
Padahal seks itu bukan suatu Menurut peneliti masih ada mahasiswa
peraktik kotor, namun ilmu yang jika UIN bandung yang memahami seks hanya
dipelajari manusia akan mengetahui mana sebagai untuk membedakan jenis kelamin.
dan bagaimana jenis kelamin laki-laki dan Padahal seks itu bukan hanya perbedaan
perempuan itu. Bahkan kalau lebih dalam jenis kelamin, namun bisa juga meliputi
mempelajari seks, manusia akan tahu sifat proses terjadinya pembuahan, kehamilan
serta perilaku orang-orang sekitarnya. sampai melahirkan, tingkah laku seksual,
Secara teori seks itu bukan hubungan seksual, dan aspek-aspek
perilaku. Namun perbedaan antara jenis kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan.
kelamin laki-laki dan perempuan. Jika
masih banyak banyak mahasiswa UIN 3. Pemahaman mahasiswa Universitas
Bandung menganggap seks sebagai Islam Negeri Bandung tentang hak
hubungan intim, peneliti anggap para seksual
sarjana UIN Bandung tidak akan menjadi
sarjana yang abal-abal. Karena masih Mengenai pengetahuan mahasiswa
mempunyai pikiran yang kotor. Padahal akan hak-hak dalam seksualitas
yang disebut mahasiswa itu, manusia yang kebanyakan dari mereka kurang
menyenyam pendidikkan dia atas para memahami akan persoalan hak-hak dalam
pendidik lainnya, otomatis kalau merasa seksualitas. Ini dikarenakan kurangnya
yang “maha” pikirannya harus selalu informasi yang mereka dapat dalam
jernih, karena sudah banyak bacaan yang persoalan ini, dan juga karena
masuk dalam pikirannya. Setidaknya membicarakan persoalan tentang seks dan
mahasiswa harus tahu apa itu teori dan apa
136
Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, Vol.2 No,1 (2017)

seksualitas masih dianggap tabu oleh dijadikan sebagai informan dalam


mereka. penelitian ini mengaku pernah melakukan
perilaku seksual meskipun dalam taraf
4. Komunikasi seksual yang aman seperti ciuman dan pelukan.
Dengan perkembangan berbagai Yang melakukan seksual aman jumlahnya
media, baik elektronik maupun media lebih banyak dibandingkan dengan yang
cetak, mereka menyebarkan budaya melakukan perilaku seksual yang tidak
apapun yang kadang-kadang aman yaitu hubungan badan atau
merefleksikan nilai-nilai yang berbeda persetubuhan yang dapat mengakibatkan
dengan pemakaianya. Karena kebanyakan kehamilan.
informasi seksualitas yang tidak benar dan Menurut Gn (23) tahun
tidak sesuai dengan nilai-nilai agama bagi berpendapat :
remaja atau mahasiswa, maka perlu
dirumuskan pendidikan seksualitas sejak “segala perilaku seks saya udah
dini sehingga bisa membedakan dengan pernah melakukan, dan yang
jelas antara pendidikan seksualitas yang melatarbelakangi nya ya kebutuhan karena
mencakup nilai-nilai agama dan saya memiliki kebutuhan selayaknya
pendidikan seksualitas yang sekuler atau ketika saya lapar secara otomatis
yang tidak berdasarkan nilai-nilai agama. mekanisme di dalam tubuh saya
Kalau tidak, ada kemungkinan mengatakan bahwa saya ini butuh makan.
para generasi mendapat efek negatif dari Nah pun hubungan seksualitas saya
informasi seksualitas yang tidak agamis. dengan pacar saya itu berdasarkan pada
Jika mereka kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan itu, hormon-hormon yang ada
informasi melalui jalur formal, terutama di di dalam tubuh saya bereaksi ketika hak
kalangan mahasiswa, maka seksualitas saya harus terpenuhi secara
kecenderungan yang muncul adalah coba- otomatis tubuh saya itu butuh pasangan
coba sendiri mencari sumber informal. untuk memenuhi kebutuhan seks.
Perilaku ini terjadi karena mereka
5. Perilaku Seksual Di Kalangan menganggap bahwa cinta, pacaran dan
Mahasiswa seksualitas adalah alat atau media untuk
memenuhi kebutuhan persoalananya. Dan
Semakin maraknya pola perilaku kebutuhan merupakan satu alasan yang
seksual di kalangan mahasiswa khususnya mendorong mereka untuk melakukan
mahasiswa Universitas Islam Negeri perilaku seksual yang sangat intim.
Bandung menjadi suatu permasalahan
serius yang harus dan segera mendapatkan Perilaku seksual dapat
langkah pencegahannya. Jumlah dikelompokan menjadi empat kategori,
mahasiswa yang mengalami masalah yaitu berciuman, berpelukan, bercumbu,
perilaku seksual terus bertambah akibat dan berhubungan badan. Menurut Simkin,
pola hidup bebas. perilaku seksual adalah segala tingkah
Berdasarkan penelitian yang telah laku yang didorong oleh hasrat seksual
dilakukan terhadap 16 informan rata-rata baik dengan lawan jenis maupun dengan
mahasiswa yang ada dilingkungan kampus sesama jenis. Bentuk tingkah laku ini
Universitas Islam Negeri Bandung, yang beraneka ragam mulai dari perasaan
137
Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, Vol.2 No,1 (2017)

tertarik hingga tingkah laku berkencan, pendidikkan seks sangat dibutuhkan bagi
bercumbu, dan bersenggama. (Amrillah, mahasiswa sehingga mereka tidak
2016 : 10) terjerumus pada perilaku seks bebas.
Materi pendidikkan seks bisa terintegrasi
Banyaknya penyimpangan dengan mata kuliah-kuliah yang ada di
terhadap syariat Islam yang sayangnya Perguruan Tinggi.
dilakukan oleh umat Islam itu sendiri, Berdasarkan hasil penelitian dan
cukup memprihatinkan dan kita sebagai kesimpulan di atas, adapun saran yang
umat Islam tentunya tidak ingin para kaum bisa dikemukakan adalah tentang
muda yang menjadi generasi penerus ini persoalan dan pemahaman seksualitas di
terjerumus pada perbuatan-perbuatan kalangan mahasiswa. Penelitian tentang
negatif yang merugikan diri sendiri, seksualitas menggunakan teori Michel
lingkungan, bahkan kemajuan bangsa kita. Foucault telah berhasil diselesaikan,
namun peluang untuk menganalisis,
mengkaji dan meneliti tentang seksualitas
D. KESIMPULAN
tentu masih terbuka dengan beragam
Berdasarkan penelitian dan kajian
pendekatan yang berbeda. Dengan
yang dilakukan oleh peneliti
semikian masih luas kesempatan bagi para
menyimpulkan bahwa Islam memandang
peneliti untuk bisa mengeksplorasi
seksualitas sebagai karunia dari Tuhan
penelitian tentang seksualitas ini dalam
yang wajib dijaga kesehatannya,
pendekatan-pendekatan yang lain.
difungsikan secara tanggungjawab, dan
dikembangkan sesuai usia dan tingkat
perkembangan kemanusiaan dalam batas-
batas yang adil dan setara. Seksualitas
melekat dalam perkembangan manusia DAFTAR PUSTAKA
yang membutuhkan perhatian sesuai
dengan kebutuhan kemanusiaan. Dengan Syarah Tri Arliani, Hubungan Seks
demikian, Islam juga menghormati dang Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa
menghargai pilihan-pilihan seksualitas Anak
seseorang, baik laki-laki maupun Kost Digegerkolong, Bandung 2013,
perempuan, selagi dilakukan secara sehat, diakses dari
aman, aman, bertanggungjawab, dan http://repository.upi.edu/87/8/S_PSI_0
dalam ikatan pergkawinan yang sah. Yang 703782_CHAPTER%205.pdf, pada
diancam dan dilarang oleh Islam yaitu tanggal 9 November 2017 pukul 23:33
perilaku seksual yang dilakukan dengan Sugiyono, 2014, Metode Penelitian
cara pemaksaan, kekerasan, menyakiti, Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi,
sodomi, dan tidak bertanggungjawab, Bandung: Alfabeta.
sehingga menimbulkan dampak negatif Ahmad Tanzeh dan Sugiyono,2006,
dan merusak nilai-nilai kemanusiaan. Dasar-dasar Penelitian, Surabaya:
Elkaf
SARAN
Peneliti menyarankan kepada
perguruan Tinggi, bahwa materi

138

Anda mungkin juga menyukai