Disusun Oleh :
PRODI S1 KEPERAWATAN
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Asuhan Keperawatan Keluarga Pada
Pasien Dengan Penyakit Kronis" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Keluarga. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang asuhan keperawatan keluarga dengan pasien
penyakit kronis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi tua adalah proses alamiah yang akan dihadapi oleh setiap mahluk
hidup dan meninggal dengan tenang adalah dambaan setiap insan. Namun sering kali
harapan dan dambaan tersebut tidak tercapai. Dalam masyarakat kita, umur harapan
hidup semakin bertambah dan kematian semakin banyak disebabkan oleh penyakit-
penyakit kronis seperti penyakit diabetes militus, penyakit cordpulmonaldeases,
penyakit arthritis.
Pasien dengan penyakit kronis seperti ini akan melalui suatu proses
pengobatan dan perawatan yang panjang. Jika penyakitnya berlanjut maka suatu saat
akan dicapai stadium terminal yang ditandai dengan oleh kelemahan umum,
penderitaan, ketidak berdayaan, dan akhirnya kematian.
Pada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis tidak hanya mengalami
berbagai masalah fisik seperti nyeri, sesak nafas, penurunan berat badan, gangguan
aktivitas tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang
mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya. Maka kebutuhan pasien pada
stadium lanjut suatu penyakit tidak hanya pemenuhan/pengobatan gejala fisik, namun
juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang
dilakukan dengan pendekatan interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan paliatif
atau palliative care.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Penyakit Kronik?
C. Tujuan
4. Untuk mengetahui dampak apa saja yang menyebabkan Penyakit Kronik pada
pasien
TINJAUAN TEORI
1. Progresif
Penyakit kronik yang semakin lama semakin bertambah parah. Contoh
penyakit jantung.
2. Menetap
Setelah seseorang terserang penyakit, maka penyakit tersebut akan menetap pada
individu. Contoh penyakit diabetes mellitus.
3. Kambuh
Penyakit kronik yang dapat hilang timbul sewaktu-waktu dengan kondisi yang
sama atau berbeda. Contoh penyakit arthritis
Dampak yang dapat ditimbulkan dari penyakit kronik terhadap klien diantaranya
(Purwaningsih dan kartina, 2019) adalah :
1. Dampak Psikologis
Dampak ini dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, yaitu :
a. Klien menjadi pasif
b. Tergantung
c. Kekanak-kanakan
d. Merasa tidak nyaman
e. Bingung
f. Merasa menderita
2. Dampak Somatic
Dampak somatic adalah dampak yang ditimbulkan oleh tubuh karena keadaan
penyakitnya. Keluhan somatic sesuai dengan keadaan penyakitnya. Contoh : DM
adanya Trias P
a. Dampak terhadap gangguan seksual
b. Merupakan akibat dari perubahan fungsi secara fisik (kerusakan organ) dan
perubahan secara psikologis (persepsi klien terhadap fungsi seksual).
c. Dampak gangguan aktivitas
d. Dampak ini akan mempengaruhi hubungan sosial sehingga hubungan social
dapat terganggu baik secara total maupun sebagian.
Genogram
keterangan :
C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Tn P dan Ny L sudah memiliki rumah sendiri. Rumah Tn P bangunan
permanen dengan 3 kamar, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu 1 ruang keluarga, 1
dapur atap genting dan lantainya sudah ubin. Rumahnya memiliki fentilasi
yang baik, sumber air keluarga adalah sumur dengan kondisi yang bersih dan
tidak berbau. jarak kamar mandi dengan sumur ±2 meter.
Denah Rumah
kamar mandi
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga dan komunitas disekitar rumah Tn P adalah desa dengan rumah
penduduk yang cukup dekat antara satu rumah dengan rumah yang lain.
Masyarakat ditempat tinggal Tn P sebagian besar adalah orang jawa yang
secara turun temurun telah tinggal didesa tersebut. Masyarakatnya masih
menganut budaya jawa yang kental terbukti dengan masih adanya tradisi
yasinann dan kenduri setiap tanggal tertentu atau memperingati hari tertentu.
Jalan di desa tempat tinggal keluarga Tn P sudah beraspal rapi dan cukup lebar
dijalan utama lalu mengecil disetiap gang, desa tempat tinggal Tn P dan
keluarga terletak dekat dari perkotaan, maupun kecamatan, di desanya juga
terdapat toko kelontong untuk membeli kebutuhan sehari-hari, fasilitas
pendidikan yang tersedia di daerah Tn P ada TK, SD dan SMK yang jaraknya
cukup dekat dengan desa Tn P serta jarak dengan fasilitas pelayanan kesehatan
kecamatan ngawen berupa puskesmas yang berada kurang lebih 2,3 km, dan
Klinik desa jaraknya sekitar 4,9 km dari rumah Tn A.
3. Mobilitas geografis keluarga
Setiap hari dalam melakukan mobilitas, keluarga Tn P memiliki sebuah sepeda
motor yang dapat digunakan untuk pergi berangkat bekerja dan ke tempat
lainnya. Keluarga Tn P tinggal dan menetap sejak puluhan tahun yang lalu dan
tidak pernah pindah dari desa mereka.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat;
Tn P mengatakan interaksi mereka dengan tetangga sekitar bagus dan berjalan
dengan baik, Ny L masih mengikuti berbagai kegiatan di desanya, seperti
kerja bakti, kegiatan sosial, arisan ibu-ibu RT dll. Tn P juga aktif mengikuti
kegiatan seperti kumpulan bapak-bapak, gotong royong, dll, anak-anak Tn P
juga mengikuti kegiatan didesa sepeti mengikuti kegiatan karang taruna
didesanya.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn P memiliki kartu KIS yang dapat digunakan berobat di pelayanan
kesehatan seperti puskesmas. An T bertugas mengantar orang tuanya berobat
jika sakit. Tetapi Tn P mengatakan jika dirinya sakit Tn P lebih sering istirahat
dan tidak kepelayanan kesehatan.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Dalam keseharian komunikasi antar anggota keluarga mengunakan bahasa
jawa dengan menggunakan sistem komunikasi terbuka. Keluarga Tn P bila
memiliki masalah apapun selalu dibicarakan dengan anak-anaknya sehingga
dapat mencari solusi untuk masalahnya secara bersama-sama. Cara
musyawarah tersebut dirasakan efektif sejak dulu oleh Tn P karena jika
terdapat masalah dan semakin banyak yang membantu mencari solusi maka
masalah akan lebih cepat selesai
2. Strukur kekuatan keluarga
Tn P menderita penyakit hipertensi, anggota keluarga yang lain dalam keadaan
sehat semua.
3. Struktur peran (Formal dan Informal)
a) Peran formal
Tn P berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas untuk mencari
nafkah Tn P adalah pengambil keputusan pertama dalam keluarga selain
itu juga bertugas untuk menjaga serta melindungi keluarganya. Ny L
bertuga sebagai ibu rumah tangga, memasak makanan dan menjaga kedua
anaknya, dan kedua anaknya bertugas untuk belajar agar mendapatkan
nilai yang baik dan dapat membanggakan kedua orang tuanya.
b) Peran informal
Tn P berperan sebagai warga bermasyarakat sehingga Tn P mengikuti
kegiatan yang ada didesanya dan ikut serta dalam kegiatan didesa.
c) Analisa model peran
Tn P merupakan rol model bagi keluarganya dalam hal menjadi kepala
keluarga dan pemimpin keluarga Tn P adalah rol model dalam hal keuletan
dan pantang menyerah An.T dan An.Y mengatakan bahwa dirinya
menghormati Tn.P dan Ny.L karena kesabarannya dalam mendidik mereka
sejak kecil. mauun menjadi kepala keluarga dan bekerja tanpa melupakan
tugasnya sebagai seorang ayah.
4. Nilai dan Norma keluarga
Dalam keluarga terdiri dari satu agama dan tidak ada nilai-nilai tertentu dan
nilai agama yang bertentangan dengan kesehatan karena merupakan keluarga
kesehatan merupakan hal yang penting.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga telah menjalankan fungsi kasih sayang dengan baik, saling
memperhatikan dan membantu satu sama lain. keluarga tidak membedakan
kasih sayang diantara anggota keluarganya.
2. Fungsi sosial
keluarga aktif bersosialisasi dengan tetangga sekitar rumah rumah atau jika
ada tetangga yang datang kerumah. interaksi keluarga klien kedua Tn P dan
Ny L dengan kedua anaknya terjalin sangat baik dan terlihat harmonis. dalam
mengambil keeutusan Tn P memiliki peran besar namun selalu adil kepada
keluarganya. Tn P dan Ny L aktif dalam kegiatan kemasyarakatan seperti
gotong royong, kegiatan sosial, arisan ibu-ibu Rt dll.
3. Fungsi perawatan keluarga
Menurut Tn P keluarganya sangat peduli dan sangat perhatian terhadap
kesehatan Tn P mendukung untuk berobat ke puskesmas secara teratur dan
anggota keluarga yang lain selalu mengingatkan hal-hal yang memberatkan
sakitnya misal jangan terlalu lelah.
I. PEMERIKSAAN FISIK
G. Harapan keluarga
Keluarga mengatakan senang ada mahasiswa yang melakukan kunjungan
langsung ke keluarga Tn P sehingga meningkatkan pengetahuan tentang
penyakitnya, dapat meningkatkan pola hidup sehat agar Tn P dapat sembuh dari
penyakitnya, paling tidak dapat mengontrol makanannya.
No Data Masalah
1 Ds : Defisit pengetahuan
- Keluarga Tn P berkata kurang mengetahui tentang keluarga tentang
hipertensi dan cara perawatannya. hipertensi
- keluarga tidak mengetahui tanda dan gejala dari
penyakit yang diderita
- Tn P tidak mengatahui faktor yang mempengaruhi
kesehatan yang dialaminya saat sakit.
Do :
- TD : 150/80 mmHg
- S : 36 C
- RR : 20x/m
- N : 80x/m
- pasien tamak memegangi bagian tengkuknya
2 Ds : Menejemen kesehatan
- Tn P mengatakan pernah mengkonsumsi obat setiap keluarga tidak efektif
harinya akan tetapi sekarang Tn P hanya meminumnya
saat ia merasa tekanan darahnya tinggi karena ia merasa
bosan meminum obat.
- Tn P mengatakan masih sering minum kopi setiap hari
dan merokok
- Tn P suka makan-makanan seperti daun pepaya dan
daun singkong.
Do :
- pasien kooperatif dan konsentrasi
H. SCHORING
1) Defisit pengetahuan keluarga tentang hipertensi
I. Perencanaan
Menejemen Terapetik S:
kesehatan 1. Mendengarkan - Keluarga maengatakan
keluarga tidak masalah, perasaan, mau untuk mendudkung
efektif dan pertanyaan pasien untuk perawatan
keluarga hipertensi
2. Mendiskusikan - Klien dan keluarga
rencana medis dan mengatakan akan
perawatan mengunjungi
3. Menghargai dan puskesmas terdekat
dukung mekanisme untuk memantau
koping adaptif yang hipertensi dan
digunakan mengikuti senam
Edukasi hipertensi
1. Menginformasikan O:
kemajuan pasien - Terdapat puskesmat
secara berkala daerah di dekat rumah
2. Menginformasikan pasien
fasilitas perawatan - Keluarga mempunya
kesehatan yang BPJS untuk menunjang
tersedia pemeriksaan di
Kolaborasi puskesmas
Merujuk untuk terapi - Aktivitas keluarga
keluarga jika perlu mengatasi masalah
kesehatan tepat cukup
meningkat
A : Menejemen kesehatan
keluarga tidak efektif teratasi
P : pertahankan intervensi
Terapetik
1. Mendiskusikan rencana
medis dan perawatan
2. Menghargai dan dukung
mekanisme koping
adaptif yang digunakan
Edukasi
1. Menginformasikan
kemajuan pasien secara
berkala
DAFTAR PUSTAKA
Ariana, R., Sari, C. W. M., & Kurniawan, T. (2020). Persepsi Peserta Prolanis Tentang
Astuti, I. S. W., Isdyarsa, A., & Komariah, C. J. I. (2018). Korelasi Program Pengelolaan
Citra Aji Parama. Effendi, Nasrul, (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: EGC. Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset,
Lestari NLI. Analisis Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis Pada Puskesmas