Anda di halaman 1dari 19

ISBN 978-623-92728-6-9

Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

DAMPAK BULLYING PADA ANAK DAN REMAJA TERHADAP


KESEHATAN MENTAL

1
Indah Sukmawati, 2Alfadha Henryan Fenyara, 3Arief Fadhilah, 4Chahya Kharin
Herbawani
1,2,3,4
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Jalan. Rumah Sakit Fatmawati Raya, Pondok. Labu, Kecamatan. Cilandak, Kota Depok,
DaerahKhusus Ibukota Jakarta 12450
E-mail korespondensi: indahsukmawati@upnvj.ac.id

ABSTRAK

Data statistik untuk orang yang menderita gangguan mental di dunia mencapai angka 450 juta
orang dengan angka kejadian terbanyak di India. Pada tahun 2017, hampir 27,3 juta orang di
Indonesia mengalami masalah mental. Data tersebut berdasarkan survei Global Health Data
Exchange. Diantaranya, kecemasan, kepibadian psikotik dan stres pasca trauma. Fokus
penelitian ini adalah terkait stres pasca trauma akibat dari tindakan bullying yang masih kerap
terjadi pada korban usia anak dan remaja yang dampaknya begitu mengerikan bagi mereka.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara bullying dengan kesehatan mental.
Penelitian menggunakan metode systematic review yaitu metode yang dilakukan berdasarkan
metodologi penelitian dari topik tertentu lalu dikembangkan untuk dapat mengumpulkan dan
mengevaluasi penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian, terdapat hubungan antara bullying
dengan kesehatan mental. Hubungan tersebut adalah hubungan negative dan signifikan.
Semakin tinggi intensitas bullying, semakin tinggi dampak yang terjadi pada korban. Dampak
bullying diantaranya disfungsi sosial, merasa rendah diri, insomnia, kecemasan, depresi, dan
rasa ingin bunuh diri. Saran yang dapat sampaikan untuk mencegah dan mengurangi dampak
dari bullying ini di perlukan adanya peran aktif dari keluarga sebagai pendukung dasar dalam
menciptakan lingkungan yang positif, tenaga pendidik sebagai pemberi edukasi dan
pemantauan, kemudian pemerintah sebagai pemberi fasilitas dan pelayanan tindakan
pencegahan bullying.

Kata kunci: Bullying, Hubungan, Kesehatan Mental, Remaja

126
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

ABSTRACT

Statistical data for people suffering from mental disorders in the world reaches 450 million
people with the highest incidence in India In 2017, almost 27.3 million people in Indonesia
experienced mental problems. The data is based on the Global Health Data Exchange survey.
Among them, anxiety, psychotic personality, and post-traumatic stress. The focus of this
research is post-traumatic stress due to bullying that often specifically in children and
adolescents, which the impact is so terrible for them. This study aims to determine the
relationship between bullying and mental health.
The research uses systematic review method, which is a method based on the research
methodology of a particular topic and then developed to be able to collect and evaluate
previous research. From the results, there is a relationship between bullying and mental health.
The higher intensity of bullying, the higher negative impact will happen to the victim. The
impacts of bullying are social dysfunction, low self-esteem, insomnia, anxiety, depression, and
suicidal thoughts. Advice that can be given to prevent and reduce the impact of bullying are an
active role from the family as a basic supporter in creating a positive environment, educators
as providers of education and monitoring, and the government as a provider of facilities and
services for bullying prevention.
Keywords: Bullying, Relationships, Mental Health, Adolescents

127
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

PENDAHULUAN 33,02% angka untuk kecemasan, sebesar


30,09 % angka untuk percobaan bunuh
Data statistik untuk orang yang
diri, dan sebesar 32, 96%keinginan untuk
menderita gangguan mental di dunia
menyendiri angka untuk sepanjang tahun
mencapai angka 450 juta orang dengan 28
2014 sampai tahun 2016 . Dalam
angka kejadian terbanyak di India (4,5%)
catatan KPAI (2020) pengaduan kasus
(Ritchie, Hannah dan Roser, 2018). Pada
bullying di Indonesia menginjak pada
tahun 2017, hampir 27,3 juta orang di
angka 2.473 laporan serta trennya terus
Indonesia mengalami masalah mental.
meningkat 3.
Datatersebut berdasarkan survei Global
Menurut estimasi, jumlah
Health Data Exchange dalam Lembaga
pendudukdi Indonesia yang berusia 0 – 18
Bantuan Hukum Masyarakat (2021) 1.
Tahun sebanyak 88.312.971 jiwa atau
Negara Indonesia memiliki masalah
33% dari total penduduk di Indonesia.
mental diantaranya masalah kecemasan,
Berdasarkan estimasi yang ada, dapat
kepribadian psikotik (halusinasi) dan
digambarkan bahwa sangat besar potensi
masalah stres pasca trauma 2.
adanya generasimuda yang akan datang.
Masalah stres pasca trauma yang
Hal ini membuat peluang untuk
menjadi fokus pembahasan adalah
melakukan bullying di Indonesia pada
masalah bullying. Prevalensi bullying
usia remaja dan anak - anaksemakin besar.
tertinggi diamati di wilayah besar di Asia
Maka dari itu, data perlindungan anak
Barat yaitu sebanyak 45,1% dan untuk
menjadi salah satu diantara beberapa
terendah ada diBenua lainnya, tepatnya di
prioritas RPJMN 2015- 2019 5.
Eropa dengan prevalensi sebanyak 8,4%
Kesehatan mental adalah kondisi
3
. World Health Organization atau WHO
dimana seseorang berusaha
melakukan penelitian dan didapatkan
menyesuaikan diri dan aktif dalam
adanya korban bullying berdasarkan
mengatasi masalah. Hal ini dilakukan
rentang usia dari 13 sampai 17 tahun di
dengan mempertahankan stabilitas diri,
wilayah Asia Tenggaradan Asia Selatan
ketika berhadapan dengan kondisi baru,
di negara seperti Bhutan, Indonesia,
serta memiliki penilaian nyata baik
Maldives, Myanmar, Thailand, Nepal,
tentang keadaan diri sendiri atau
Timor Leste, Sri Lanka, Bangladesh, dan
lingkungan sekitarnya 6. Seseorang yang
India. Hasilnya terdapat dampak dari
menyadari akan dirinya, potensi yangada,
korban bullying yang berakibat pada
dapat mengatasi tekanan kehidupan dan
kesehatan mental korban, yaitu sebesar
128
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

dapat berkontribusi positif bagi orang lain Menurut Kartika et al (2019)


merupakan seseorang yang memiliki tindakan pencegahan dan penanganan
7
kesehatan mental yang baik . Ada bullying yang dapat dilakukan yakni
beberapa faktor yang dapat dengan mengenali dan menyadari
mempengaruhi kesehatan mental, salah permasalahan yang ada, menyusun
satu faktornya adalah bullying. program intervesi, menciptakan adanya
Bullying adalah tindakan yang iklim empati, kebaikan dan kasih sayang,
10
pada dasarnya merupakan tindak serta orang sekitar . Selain itu,
kekerasan. Konteks bullying lebih komunikasi dalam lingkup orang paling
menekankan kepada senioritas ataupun dekat yaitu keluarga sendiri, disana
dalam konteks “power” 8. Sedangkan memiliki peranan yang sangat besar
menurut Ambariniet al. (2018) bullying khususnya untuk pencegahan dalam
12
adalah ketika tujuan seseorang dalam perbuatan bullying . Namun, bentuk
melakukan sesuatu hal, yang dapat pencegahan dan penanggulangan
membuat orang lain merasa perasaannya bullying masih belum terasa karena
tersakiti atau tidak nyaman dan sangat belum mendapatkan konsekuensi yang
sulit untuk membuat orang yang nyata. Maka yang akan terjadi adalah
melakukan Bullying tersebut untuk pelaku merasa bangga karena pihak
berhentimelakukannya 8. outsider seperti guru, murid lain, orang
Dampak bullying bila dilihat dari tua dan sebagainya tidak melaporkan
sisi pelaku maka akan menimbulkan ataupun mencegah dan hanya merasa
emosi yang berlebihan, dikucilkan, bahwa ini adalah sebuah tradisi yang
tindakan intimidasi, sampai tindak pidana wajar 13.
dan sebagainya. Bagi korban, bullying Sebab itu, peneliti ingin
dapat menyebabkan bahaya psikologis mengetahui bagaimana hubungan terkait
seperti depresi, cemas, terisolasi sosial, bullying dengan kesehatan mental.
dan rendah diri, hingga bunuh diri. Penelitian ini ingin memperdalam apa
Korban juga cenderung membawa luka saja dampak yang ditimbulkan oleh
emosional, fobiasosial di masa dewasa, tindakan bullying terhadap kesehatan
emosional tidak stabil karena merasa mental korbannya. Hal ini dilakukan
tidak nyaman, tindakan fisik juga untuk dapat mendorong masyarakat lebih
menyebabkan bekas luka pada korban waspada terhadap tindakan bullying.
bullying 10.

129
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

METODE Pubmed. Dalam mengidentifikasi semua


artikel yang akan dianalisis dalam
Penelitian ini menggunakan
penelitian ini, kami menggunakan
metode systematic review, yakni sebuah
beberapa kata kunci. Kata kunci tersebut
metode yang dilakukan berdasarkan
berupa “kesehatan mental”, “bullying”,
metodologi penelitian atau riset dari
“anak”, dan “remaja”.
sebuah topik tertentu lalu dikembangkan
untuk dapat dikumpulkan dan dapat
melakukan kajian lebih dari penelitian KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
yang berkaitan dengantopik pembahasan. Kriteria inklusi pada penelitian
Tujuan dari systematic review yakni ini yakni berbagai artikel yang disusun
untuk menetapkan, memeriksa lebih oleh berbagai peneliti, dan artikel
lanjut, mengevaluasi, dan menerangkan tersebut diterbitkan pada tahun 2001-
penelitian-penelitian yang ada serta 2020, kemudian tersusun menggunakan
relevan dengan sebuah topik yang akan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
14
dibahas . Penelitian ini secara keseluruhan desain
Pada penelitian ini menggunakan studi menggunakan tinjauan sistematis.
artikel yang membahas tentang partisipan Artikel yang terpilih untuk diulas
anak dan remaja yang maksimal usianya 18 membahas tentang bullying dan
tahun. Dengan melakukan identifikasi, kesehatan mental. Artikel yang tidak
pengkajian, evaluasi, dan penafsiran termasuk ke dalam kriteria yakni yang
terhadap topik dampak bullying bagi tidak membahas dampak bullying.
kesehatan mental. Pada pencarian artikel, Berikut adalah bagan metode penelitian
penelitian ini menggunakan Preferred menggunakan PRISMA
Reporting Items for Systematic Reviews,
Berdasarkan pencarian melalui
Meta Analyses (PRISMA) checklist, dan
Google Scholar dan Pubmed, maka
flow diagram. Data yang digunakan
penelitian inimengidentifikasi 14 artikel
penelitian ini bersumber dari berbagai
ilmiah untuk menyusun pembahasan
macam artikel danditerbitkan antara tahun
terkait topik dampak bullying terhadap
2010 hingga 2020. Penulis menggunakan
kesehatan mental
database elektronik Google Scholar dan

130
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

Gambar 1. PRISMA Flow Diagram

131
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. PRISMA Flow Diagram

No Penulis, Tahun, Tempat Metode Populasi Temuan


Judul
1 Hapsari dan Indonesia Penelitian Seluruh mahasiswa Perbuatan bullying yang
Purwoko, 2016. deskriptif dengan FBS dialami korbannya
Perilaku Bullying metodesurvei (Fakultas Bahasa membuatseseorang takut
pada Mahasiswa dan Seni) untuk masuk kelas akibat
FakultasBahasa Dan angkatan 2011 dampak darihal tersebut.
Seni (Fbs) Di sampai dengan Seseorang menjadi
Universitas Negeri 2013. cenderung menarik diri
Surabaya dari pergaulan karena
malu akan perkataan
dan
perbuatan orang
disekitarnya dan
cenderung membuat
dirinya merasa
rendah diri.

2 Nugroho Dan Indonesia Pre-test and Siswa kelas 8 BMTs Metode konseling
Pratiwi. 2017. post-test one Raden Paku kelompok (Group
Penerapan Konseling group design conseling) dengan
Kelompok Cognitive strategi cognitive
Restructuring untuk restructuring terbukti
Mengurangi Rasa mampu mengurangi rasa
Rendah Diri Siswa rendah diri padasiswa.
Kelas Viii B Mts
Raden Paku
Wringinanom Gresik

3 Jessica. 2019. Indonesia Penelitian Mahasiswa aktif Disfungsi sosial dapat


Pengaruh Dukungan kuantitatif, S1 Universitas X terjadi pada korban
Sosial Terhadap expert bullying karena
Distres Psikologis judgement, seseorang tidak dapat
pada insidental Menyesuaikan diri
Korban Bullying sampling dengan hubungan
di Universitas “X” interpersonalnya yang
disebabkan adanya
pengalaman buruk pada
masa lampau

132
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

4 Zakiyah, Sahadi Indonesia Metode studi Remaja yang Ketidak berdayaan


Humaedi, dokumentasi umurnya berkisar korban bullying
Meilanny Budiarti 13 – 15 tahun dapat menjadi
Santoso. 2017. depresi ditandai
Faktor yang dengan adanya
Mempengaruhi perubahan tingkat
Remaja dalam fungsi dibarengin
Melakukan dengan perubahan
Bullying suasana perasaan
atau hilangnya pada
hampis seluruh
aktivitas kehidupan.

5 Tumon. 2017. Indonesia Studi Deskriptif 188 Perilakau bullying


Studi Deskriptif menggunakan yang di terima
Perilaku Bullying pada Incidental sampling berdampak psikologis
remaja dan angket yaitu munculnya
gangguan psikologis pada
diri korban seperti rasa
cemas yang berlebihan,
merasa ketakutan, depresi,
dan memiliki keinginan
bunuh diri

6 Marks et al. 1979. Inggris Conspicuous 4098 Bullying


morbidity
Determinants of the ability menyebabkan rasa
berdasarkan
of geeral practitioners to penilaian dokter, cemas yang
Probable berlebihan, merasa
detectpsychiatric illness. ketakutan, depresi,dan
prevalence
berdasarkan memiliki keinginan
respon pasien untukbunuh diri.
terhadap General
Health
Questionnaire
(GHQ).

133
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

7 Purbaningsih. 2019. Indonesia Case inguided 31 Bunuh diri


Asuhan Keperawatan interview berisiko
mencederai diri
pada Pasien Depresi dan sendiri.
Resiko Bunuh Diri

8 Wahyudi et al. 2020. IndonesiaKonsep Cross sectional 183


Diri dan Depresi juga
merupakan akibatdari
Ketidakberdayaan perilaku bullying
Berhubungan dengan yang dilakukan orang
lain terhadap dirinya.
Risiko self-conceptand korban bullying
melakukan percobaan
inequality connectrd
bunuh diri yang
with risk of self disebabkan oleh
sufficient in depresi

adolescents who have


bullying
9 Tantri dkk. 2019. Indonesia Cross sectional 196 Hasil penelitian
Hubungan Kecemasan menunjukkan

dengan Depresi adanya hubungan


antara perilaku
pada Anak SD bullying dan
kecemasan.
Perilaku bullying dan
kecemasan
kejadian masalah
kesehatan jiwa ini
sering terjadi
banyak pada anak
sekalohan dasar.
Masalah ini dapat di
atasi dengan
peran tenaga
kesehatan, lingkungan
sekolah dan peran
penting dari orangtua.

134
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

10 Rajalingam, etal Norwegia Cross sectional 758 Data saat ini


2019. Exposure menunjukkan bahwa
55% dari individu
to workplace termasuk dalam sampel
bullying, distress, probabilitas kami
melaporkan paparan
and insomnia setidaknya satu
tindakan negatif. Data
saat ini mengungkapkan
bahwa ada hubungan
tidak langsung antara
paparan tindakan
negatif dan insomnia
melaluikesulitan.

11 Hertinjung W.S Indonesia Kuantitatif 212 Adanya perbedaan


deskriptif, frekuensi bentuk
2013. Bentuk-
dengan bullying seperti pada
Bentuk Perilaku perhitungan bentuk bullying fisik
Bullying Di Sekolah tendency dan relasional
central
Dasar.

12 Ramadhani dan Indonesia


146 Depresi seriang
Retnowati. 2013. Korelasi
terjadi secara
Depresi Pada product
subyektif seperti
moment
Remaja Korban rasa kecewa yang
dirasakan atau
Bullying.
rasa tidak bahagiayang
dirasakan
individu. Tindakan
bullying dapat
menimbulkan
korbannya depresi.

135
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

13 Faizah dan Amna. Indonesia Multi stage cluster 400 Penelitian


2017. Bullying dan menunjukkan bahwa
disportportateat e skor intensitas bullying
dan Kesehatan Stratified Random yang lebih rendah telah
Mental pada Sampling mengikuti skor
kesehatan mental yang
Remaja SMA di Aceh lebih tinggi, dan
sebaliknya
.

14 Januarko dan Indonesia Wawancara,


observasi dan Siswa SMPN 1 Korban bullying
Setiawati. 2013. dan 2 Trawas akan mengalami
dokumentasi
Studi Tentang dan SMP gangguan seperti
Penanggungan kesejahteraan psikologis
Penanganan yang rendah. Korban
Korban Bullying akan merasa tidak
nyaman, takut, merasa
pada Siswa SMP rendah diri, serta tidak
berharga,selain itu
Se-Kecamatan Trawas. penyesuaian sosial yang
buruk dapat berakibat
keadaan psikologi akan
semakin menurun.

136
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

Dari beberapa artikel rujukkan, begitupun sebaliknya bila semakin tinggi


sebagian besar hasil penelitian intensitas bullying maka akan semakin
menunjukkan bahwa pada dasarnya rendah kesehatan mental seseorang
dampak dominan dari bullying adalah khususnya pada korban. Kemampuan
korban merasa tidak memiliki menyesuaikan diri dan mempunyai
kepercayaan diri yang sebelumnya ada. hubungan sosial yang baik dapat dimiliki
Korban jadi merasa dirinya itu rendah. oleh seseorang yang tidak terlibat pada
Korban pun menarik diri karena khawatir tindakan bullying 19.
akan hal buruk yang dilakukan pelaku Kesejahteraan psikologis yang
terhadap dirinya. Pada penelitian, dampak rendah (low psychological well-being)
ini cukupbesar terhadap diri korban. Pada akansecara perlahan disadari atau tidak
saat korban merasakan rendah diri, itu akan dialami korban bullying. Korban
akan menyebabkan tindakan yang lainnya tindakan bullying akan merasakan
sepertikecemasan, depresi, dan keinginan perasaan tidak nyaman, tidak percaya diri,
bunuh diri. tidak berharga, tidak berani atau mudah
takut serta tidak dapat melakukan
Sedangkan dampak bullying
penyesuaian sosial. Hal ini pun akan
menyebabkan korbannya menjadi
menyebabkan korban merasa tidak mau
kesulitan dalam menjalani fungsi
sekolah, tidak mau bergaul, tidakmudah
sosialnya. Hal ini terjadi karena korban
berkonsentrasi dalam belajar sehingga
akan lebih memilih untuk tidak
menyebabkan prestasi akademik
berinteraksi sama orang lain. Korban akan
menurun, bahkan cenderung berkeinginan
lebih memilih menyalahkan dirinya saja.
untuk bunuh diri dari pada korban harus
menghadapi tekanan-tekanan berat

Kesehatan Mental pada Korban berupa tindakan fisik, hinaan ataupun

Bullying hukuman 19.

Penelitian menunjukkan terdapat


Dampak Bullying terhadap Kesehatan
hubungan yang negatif dan signifikan
Mental
antara tindakan bullying dengan
kesehatan mental. Dengan demikian, Penelitian ini menemukan bukti
semakin rendah intensitas tindakan bahwa ternyata bullying memiliki
bullying maka akan semakin tinggi pula dampak terhadap kesehatan mental.
tingkat kesehatanmental pada seseorang, Menurut Tumon (2017) dan (Hertinjung
137
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

(2013) yang paling ekstrim mengenai Rendah diri adalah suatu


dampak psikologis bullying, yaitu: perasaan atau sikap seseorang
yang muncul yang didasari
1. Disfungsi Sosial padakurang sempurnanya fisik
Disfungsi sosial adalah maupun jasmani karena
keadaan dimana saat adanya ketidakmampuan
melaksanakan tugas dan psikologis atau sosial.
tanggung jawab yang Perasaan rendah diri sendiri
dimilikinya seseorang merasa ditandai dengan perilaku
akan kesulitan. Disfungsi menarik diri, takut akan segala
sosialditandai dengan individu hal, lebih suka menyendiri,
yang tidak mampu melakukan tidak percaya diri, dan mudah
beberapa hal sesuai sekali putus asa 15.
semestinya,merasa tidak puas Dampak perilaku bullying
dengan hasil kerja yang yang dialami korbannya yakni
dilakukan, dan merasa tidak membuat seseorang sering
menikmati aktivitas yang tidak hadir di sekolah karena
23
dilakukan . takut apabila dipukul,
Hal ini dapat terjadi pada diancam, ataupun dikucilkan
korban bullying karena dalam pergaulan disekitarnya.
pengalaman buruk pada masa Seseorang menjadi cenderung
lampau mampu membuat menarik diri dari pergaulan
seseorang tidak dapat karena malu akan perkataan
menyesuaikan diri dengan dan perbuatan orang
hubungan antar pribadi atau disekitarnya dan cenderung
17
interpersonal relation . membuat dirinya merasa
Kejadian bullying dalam hal rendah diri 14.
ini termasuk pengalaman 3. Gangguan Kecemasan atau
buruk. Dalam hal ini, korban Anxiety Disorder
bullying merasa dirinya
Dampak bullying
kesulitan dalam menjalankan
selanjutnya yaitu anxiety atau
fungsi sosialnya.
rasa cemas. Gangguan
2. Merasa Rendah Diri
kecemasan adalah keadaan
138
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

dimana seseorang merasa tidur dengan perasaan yang


khawatir yang amat sangat nyaman nyenyak saat malam
17
berlebihan dan dengan alur hari . Pada tubuh manusia,
yang tidak jelas. Kecemasan terdapat sistem kebebalan
dapat menimbulkan respons tubuh yang mengatur waktu
terhadap stimuli eksternal atau siklus tidur seseorang.
maupun internal sehingga Pada pengaturan siklus tidur
menghasilkan gejala pada otak ada hormon yang
emosional, fisik, kognitif,dan bekerja cukup penting yaitu
tingkah laku yangmerupakan hormon sitokin. Hormon
hasil. Efek negatif dari sitokin ini berfungsi
gangguan kecemasan yaitu memperlancar sinyal dalam
perilaku yang mudah mengatur siklus tidur
tersinggung dan agresif 24. seseorang 25.
Aktivasi respons fight Saat seseorang mengalami
atau flight dapat tindakan bullying, maka akan
menyebabkan kecemasan berdampak pada siklus
pada korban bullying. tidurnya karena hormone
Respons fight merupakan sitokin tidak akan berfungsi
respons yang muncul untuk dengan baik. Hal ini terjadi
membuat seseorang merasa karena tidak adanya peran
dirinya aman dari berbagai hormon sitokin untuk
macam bahaya seperti menotong penghalang darah
tindakan bullying. Respons menuju otak sehingga
tersebut akan mengakibatkan menyebabkan gangguan
terjadinya pelepasan hormon insomnia 25.
adrenalin yang dapat 5. Depresi
membuat seseorang bertindak
Depresi adalah gangguan
lebih agresif 24.
klinis pada individu yang
4. Insomnia
menganggu suasana hati
Insomnia adalah keadaan penderitanya. Depresi merujuk
yang terjadi saat individu kepada jenis perasaan tertentu
mengalami kesulitan untuk (simtom), kumpulan besar
139
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

simtom (sindrom), ataupun terhadap diri sendiri. Lalu


gangguan klinis pada keinginan bunuh ini berawal
seseorang. Rasa kecewa yang dari depresi yang dialami oleh
berlebih atau tidak bahagia individu. Depresi ini akan
akan dirasakan individu yang muncul akibat dari tindakan
mengalamidepresi 18. bullying yang dilakukan oleh
Tindakan bullying pelaku terhadap korban.
merupakan tindakan negatif Remaja yang mengalami
yang dapat menimbulkan depresi akan mengurung
korbannya merasa dalam dirinya dan menyalahkan
keadaan tidak aman dan dirinya yang berakhir pada
nyaman. Hal ini ditambah keinginan untuk mengakhiri
dengan berkurangnya hidupnya. Remaja akan
dukungan sosial dan tidak beranggapan bahwa hidupnya
terpenuhinya kebutuhan tidak memeliki harapan dan
individu untuk dapat diterima menganggap dirinya tidak
27
pada lingkungan sekitarnya. berguna . Hal ini masuk
Keadaan seperti ini tentu akan kedalam faktor biologi
semakin menyebabkan korban seseorang dengan kata lain
17
merasa tidak berdaya . mental seseorang sudah
Ketidakberdayaan tersebut terganggu oleh perlakuan
memungkinkan timbulnya bullying yang diterima 28.
depresi pada korban. Depresi Keinginan bunuh diri
tersebut ditandai dengan bukansaja pada lingkup orang
perubahan tingkat suasana hati tua saja tetapi juga dapat
atau hilangnya minat pada dialami oleh remaja karena
seluruh aktivitas dalam pada remaja sikap untuk
26
kehidupannya . mencari jati diri telah dimulai
6. Bunuh Diri dan keingintahuan akan hal
baru cukup tinggi serta tidak
Bunuh diri adalah suatu
sedikit saat mencari jatidirinya
keinginan yang timbul secara
atau saat mencari hal baru
alami dari diri sendiri untuk
justru malah mendapatkan
melakukan pemberontakan

140
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

tindakan bullying karena dapatmemberi pemantauan khusus dan


ketidakstabilan mental dari edukasi kepada anak muridnya untuk
lingkungan sekitar 28. dapat memahami dampak bullying.
Selanjutnya, peran pemerintah dalam hal
ini diharapkan dapat memberikan bahan

KESIMPULAN ajar terbaru untuk menambahkan


pendidikan materi di sekolah, penayangan
Berdasarkan hasil analisis yang
iklan di televisi, dan himbauan terkait
telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bullying agar masyarakat menjadi lebih
bahwa bullying memiliki pengaruh yang
memahami makna bullying dan
signifikan terhadap kesehatan mental
memungkinkan terjadinya pencegahan
korbannya. Tindakan pelaku bullying akan
tindakan bullying.
membuat korban merasa tertekan dan
membuat guncangan mental di dalam
dirinya sehingga mempengaruhi kesehatan UCAPAN TERIMAKASIH

mentalnya. Bullying berdampak pada Kami mengucapkan terima kasih


kesehatan mental korbannya sehingga kepada Tuhan YME, keluarga, bapak/ibu
menyebabkan disfungsi sosial, perasaan dosen serta seluruh civitas akademika
rendah diri, kecemasan, insomnia, depresi, UPNVJ, teman, dan sahabat yang selalu
bahkan sampai bunuh diri. berusaha untuk memberikan dukungan
terbaik. Sehingga membuat penulis
menjadi lebih bersemangat dalam
SARAN
menyelesaikan artikel ilmiah ini. Selain
Saran yang dapat disampaikan itu,kami juga mengucapkan terima kasih
dalam mengatasi permasalahan bullying kepada seluruh penulis yang karyanya
yaitu diharapkan kepada para keluarga dapat terlibat dalam pembuatan artikel
khususnya orang tua selaku lingkup ilmiah ini.
terkecil dari individu, untuk berhati-hati
dan memantau lingkungan pertemanan
DAFTAR PUSTAKA
anak. Dengan perlakuan ini, maka
tindakan bullying akan terdeteksi secara 1. Lembaga Bantuan Hukum
dini. Masyarakat. Simon Biles dan
Kemudian, untuk para tenaga Pentingnya Kesehatan Mental –
pendidik khususnya guru diharapkan LBH Masyarakat [Internet]. LBHM.
141
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

2021 [cited 2021 Sep 2]. Available https://www.bappenas.go.id/id/pu


from: blikasi-informasi-aplikasi-dan-
https://lbhmasyarakat.org/simon- tautan/publikasi/proyeksi-
biles-dan-pentingnya-kesehatan- penduduk-indonesia-2010-2035/
mental/ 6. Santoso MB. Kesehatan Mental
2. Gerintya S. Statistik Bunuh Diri Dalam Perspektif Pekerjaan Sosial.
dan Darurat Kesehatan Mental - Share Soc Work J. 2016;6(1).
Tirto.ID [Internet]. Tirto. 2017 7. Ayuningtyas D, Misnaniarti M,
[cited 2020Apr 12]. Rayhani M. Analisis Situasi
Available from: Kesehatan Mental Pada
https://tirto.id/statistik-bunuh-diri- Masyarakat Di Indonesia Dan
dan-darurat-kesehatan-mental- Strategi Penanggulangannya. J
ck1u Ilmu Kesehat Masy. 2018;9(1):1–
3. Biswas T, Scott JG, Munir K, 10.
Thomas HJ, Huda MM, Hasan 8. Irma SR. Perilaku Bullying di
MM,et al. 2020. Global variation Kalangan Gamers Online pada
in the prevalence of bullying Remaja Sekolah Menengah Pertama.
victimisationamongst adolescents: J Simbolika Res Learn Commun.
Role of peer and 2018;4(2):86–94.
parental supports. 9. Ambarini R, Indrariani EA,
EClinicalMedicine. ZahrainiAD. Antisipasi Pencegahan
2020;000:100276. BullyingSedini Mungkin: Program
4. KPAI. Sejumlah Kasus Bullying Anti Bullying Terintegrasi untuk
Sudah Warnai Catatan Masalah Anak Usia Dini. JDC. 2018;2(2).
Anak di Awal 2020, Begini Kata 10. Widianti W. Mengenal Perilaku
Komisioner KPAI | Komisi Bullying di Sekolah. Islam Couns J
Perlindungan Anak Indonesia Bimbing Konseling Islam.
(KPAI). 2020. 2019;3(1):55.
5. Bappenas. Kementerian 11. Kartika K, Darmayanti H,
PPN/Bappenas :: Proyeksi Kurniawati F. Fenomena Bullying
PendudukIndonesia 2010-2035 di Sekolah: Apa dan Bagaimana?
[Internet].2015 [cited 2020 Apr 12]. Pedagogia. 2019;17(1):55.
Available from: 12. Janitra PA, Prasanti D. Komunikasi

142
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

Keluarga Dalam Pencegahan PSIKOLOGIS PADA KORBAN


Perilaku Bullying Bagi Anak. J BULLYING DI UNIVERSITAS
IlmuSos Mamangan. 2017;6(1):23. “X.” Repos UNJ. 2019;
13. Sari YP, Azwar W. Fenomena 18. Ramadhani, Aprilia dan
Bullying Siswa: Studi Tentang Retnowati S. Depresi Pada Remaja
Motif Perilaku Bullying Siswa di Korban Bullying. J Psikol UIN
SMP Negeri 01 Painan, Sumatera Sultan Syarif Kasim Riau.
Barat. Ijtimaiyya J Pengemb Masy 2013;9(Desember):73–9.
Islam. 2018;10(2):333–67. 19. Faizah F, Amna Z. bullying dan
14. Triandini E, Jayanatha S, Indrawan kesehatan mental pada remaja
A, Werla Putra G, Iswara B. SMA di Banda Aceh. Maret.
Metode Systematic Literature 2017;3(1):77.
Review untukIdentifikasi Platform 20. Januarko W, Setiawati D. Studi
dan Metode Pengembangan Sistem Tentang Penanganan Korban
Informasi di Indonesia. Indones J Bullying pada Siswa SMPSe-
Inf Syst. 2019;1(2):63. Kecamatan Trawas [Internet].
15. Hapsari DD, Purwoko B. Perilaku Vol.04, Jurnal BK UNESA. 2013
Bullying Pada Mahasiswa Fakultas [cited 2020 May 3]. p. 383–9.
Bahasa dan Seni (FBS) di Available from:
Universitas Negeri Surabaya. J https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.i/
Mhs Bimbing Konseling. index.php/jurnal-bk-
2016;6(3):1–9. unesa/article/view/7440/7887
16. Nugroho, Galih dan Pratiwi T. 21. Tumon MBA. Studi Deskriptif
PENERAPAN KONSELING Perilaku Bullying pada Remaja
KELOMPOK COGNITIVE Matraisa. Calyptra [Internet].
RESTRUCTURING UNTUK 2017;3(1):1–17. Available from:
MENGURANGI RASA RENDAH http://www.journal.ubaya.ac.id/in
DIRI SISWA KELAS VIII B MTs dex.php/jimus/article/view/1520
RADEN PAKU WRINGINANOM 22. Hertinjung WS. Bentuk-Bentuk
GRESIK. 2017; Perilaku Bullying Di Sekolah Dasar.

17. Jessica F. PENGARUH Semin Nas Psikol UMS 2013 -


DUKUNGAN SOSIAL Parent [Internet]. 2013;53(9):450–
TERHADAP DISTRES 8.Available from:

143
ISBN 978-623-92728-6-9
Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat UPNVJ 2021

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/ha WITH RISK OF SELF-


ndle/11617/3952 SUFFICIENT IN
23. Marks JN, Goldberg DP, Hillier VF. ADOLESCENTS WHO HAVE
Determinants of the ability of BULLYING.2020;8(1):1–8.
general practitioners to detect 28. World Health Organization. 2017.
psychiatric illness. Psychol Med. Mental Health Status of
1979;9(2):337–53. Adolescents in South-East Asia:
24. Utami TW, Astuti YS, PH L. Evidence forAction. Diakses dari
Hubungan Kecemasan Dan http://apps.who.int/iris/bitstream/h
PerilakuBullying Anak Sekolah the andle/10665/254982/97892902257
Relationship Anxiety and Bullying 37eng.pdf;jsessionid=D97C34A13
Behavior in Elementary. J Ilmu 5931442C65802F1F7C8C924?seq
Keperawatan Jiwa. 2019;2(1):6–11. uence=1 pada 16 September 2021.
25. Rajalingam D, Jacobsen DP, 29. Purbaningsih E. ASUHAN
NielsenMB, Einarsen SV, Gjerstad KEPERAWATAN PADA PASIEN
J. Exposure to workplace bullying, DEPRESI DAN RESIKO BUNUH
distress, and insomnia: The DIRI. J Ilm Indones. 2019;8(5):55.
moderating role of the miR-146a
genotype. Front Psychol.
2019;10(MAY):1–7.
26. ZAKIYAH EZ, HUMAEDI S,
SANTOSO MB. Faktor Yang
Mempengaruhi Remaja Dalam
Melakukan Bullying. Pros Penelit
dan Pengabdi Kpd Masy.
2017;4(2):324–30.
27. Wahyudi U, Burnamajaya B, Studi
P, Bogor K, Bandung PK, Bogor K,
et al. KONSEP DIRI DAN
KETIDAKBERDAYAAN
BERHUBUNGAN DENGAN
RISIKO SELF-CONCEPT AND
INEQUALITY CONNECTED

144

Anda mungkin juga menyukai