Anda di halaman 1dari 11

Riau Nursing Journal, Vol.1 No.

1, Oktober,
2022
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN MENTAL
DENGAN STATUS MENTAL REMAJA

Arni Febrianti1, Veny Elita2, Wan Nishfa Dewi3


1,2,3
Fakultas Keperawatan Universitas Riau
Fakultas Keperawatan Universitas Riau Jalan Pattimura No 9 Gedung G Pekanbaru
Riau Kode Pos 28131 Indonesia
arni.febrianti5318@student.unri.ac.id

Abstrak

Remaja merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan mental. Pengetahuan
tentang kesehatan mental perlu dimiliki remaja untuk mempertahankan status mentalnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang kesehatan mental dan karakteristik demografi
dengan status mental remaja. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru dengan
menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 75 responden yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling.
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan tentang kesehatan mental dan
Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) yang telah dilakukan uji validitas dan reliabelitas. Analisa
data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (chi square). Mayoritas responden berjenis
kelamin perempuan (60%), sebagian besar responden merupakan anak tengah (33,3%), sebagian besar
pendapatan keluarga responden tinggi (62,7%) dan mayoritas responden berasal dari etnis Melayu (41,3%).
Pengetahuan remaja sebagian besar dalam kategori kurang (38,7%), gambaran status mental remaja sebagian
besar dalam kategori abnormal (40%). Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang
kesehatan mental dengann status mental remaja dengan p-value 0,000 < α (0,05). Pengetahuan tentang
kesehatan mental memiliki hubungan yang signifikan dengan status mental remaja. Untuk meningkatkan
pengetahuan dan mengurangi jumlah status mental abnormal pada remaja, dapat dilakukan intervensi yang
berfokus pada edukasi tentang kesehatan mental oleh tenaga kesehatan.

Kata kunci: Pengetahuan, remaja, status mental

Abstract

Adolescents are one of the groups who are vulnerable to mental health problems. Knowledge about mental
health needs to be possessed by adolescents to maintain their mental status. This research aimed at
determining the relationship between the mental health knowledge and demographic characteristics towards
the mental status of adolescents. This research was conducted at SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru with
used descriptive correlation design with cross-sectional approach. The sample of this research was 75
participants selected by using proportional stratified random sampling technique. The data collection tools

1
Arni Febrianti, Veny Elita, dan Wan Nishfa Dewi, Hubungan Pengetahuan Tentang
Mental dengan Status Mental Remaja
used were the knowledge questionnaire on mental health and the Strengths and Difficulties Questionnaire
(SDQ) which had been tested for validity and reliability. The data analysis techniques were univariate and
bivariate (chi square). The majority of participants are female (60%), most of them are middle children
(33.3%), most of the participants’ family income is high (62.7%) and the majority of participants are from
Malays ethnic (41.3%). Adolescents’ knowledge is mostly in the poor category (38.7%), the mental status
picture of adolescents is mostly in the abnormal category (40%). There was a significant relationship
between mental health knowledge and the mental status of adolescents with p-value 0.000 < (0.05). Mental
health knowledge have a significant relationship with the mental status of adolescents. To increase
knowledge and reduce the number of abnormal mental status in adolescents, interventions that focus on
education about mental health by health workers could be carried out.

Keywords: Adolescents, knowledge, mental status

Penelitian yang dilakukan oleh Malfasari


PENDAHULUAN
(2020) tentang mental emosional remaja di
Gangguan kesehatan mental pada remaja
Pekanbaru menunjukkan bahwa remaja yang
merupakan salah satu masalah kesehatan yang
berstatus mental kategori abnormal sebanyak
selalu mengalami peningkatan dari setiap
(36,1%), remaja yang berstatus mental
tahun baik di tingkat global maupun di tingkat
kategori normal sebanyak (3,2%) dan remaja
nasional. Berdasarkan hasil riset kesehatan
yang berstatus mental kategori borderline
dasar (Riskesdas) 2018 di Indonesia,
sebanyak (28,7%). Status mental kategori
menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk
borderline merupakan suatu kondisi yang
berusia lebih dari 15 tahun mengalami
muncul pada seseorang karena terganggunya
gangguan mental emosional, dan lebih dari 12
kesehatan mental. Kondisi borderline berisiko
juta penduduk yang berusia 15 tahun
memicu gangguan psikososial yang akan
mengalami depresi, prevalensi tertinggi
memberikan dampak gangguan kesehatan
terdapat di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu
mental. Gangguan kesehatan mental yang
sebanyak 19,8%, prevalensi terendah di
terjadi pada remaja terjadi karena kurangnya
Provinsi Jambi sebanyak 3,8%, untuk Provinsi
literasi tentang kesehatan mental sehingga
Riau masalah mental emosional sebanyak
pengetahuan remaja terhadap kesehatan
10,8%.
mental kurang (Novianty,
2
Arni Febrianti, Veny Elita, dan Wan Nishfa Dewi, Hubungan Pengetahuan Tentang
2017).

3
Riau Nursing Journal, Vol.1 No.1, Oktober,

Penelitian yang dilakukan oleh Julnisa tidak dapat melalui dan mengontrol perubahan
(2020) tentang hubungan tingkat pengetahuan dan perkembangan yang terjadi dapat memicu
dan perilaku remaja dengan kesehatan mental terjadinya gangguan kesehatan mental
di SMAN 4 Palangkaraya dengan jumlah (Herdianti, 2021).
responden 351 orang didapatkan hasil Gangguan kesehatan mental pada remaja
pengetahuan remaja tentang kesehatan mental dapat dilihat dari pikiran, perilaku, emosi, dan
dalam kategori kurang (51,8%). Kurangnya hubungannya dengan lingkungan sekitar
pengetahuan mengenai kesehatan mental pada (WHO, 2018). Remaja sering mengalami
remaja akan memberikan dampak negatif, perasaan khawatir akan kesepian dan merasa
remaja tidak mengetahui mengenai status tidak aman. Masa remaja sering terjadinya
kesehatan mentalnya. Kesehatan mental konflik dengan teman sebaya dan orang tua,
merupakan dasar dalam pertumbuhan dan yang dapat menimbulkan stress sehingga
perkembangan individu (Raufida, 2021). memicu permasalahan pada psikologis
Kesehatan mental yang baik pada remaja maupun sosial. Kecemasan, gangguan mood
dapat dilihat dari kemampuan dalam menerima dan depresi yang berisiko dengan bunuh diri
dirinya, memelihara rasa aman dan nyaman merupakan gangguan kesehatan mental yang
dengan orang lain, mampu mengelola stress sering terjadi pada remaja (WHO 2018).
yang dihadapi, mampu melakukan aktivitas Berdasarkan fenomena diatas, peneliti
dengan baik, menyadari kemampuan yang tertarik untuk mengetahui “Hubungan
dimiliki (Direja, 2011). Kondisi kesehatan Pengetahuan Tentang Kesehatan Mental
mental dimulai sejak usia 14 tahun, pada usia dengan Status Mental Remaja”.
tersebut seseorang berada pada masa remaja.
METODE PENELITIAN
Masa remaja merupakan masa perubahan
Metode penelitian kuantitatif dengan
antara masa anak-anak dengan masa dewasa
desain deskriptif korelasi melalui pendekatan
yang sejalan dengan perkembangan kognitif,
cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 307
fisik dan psikososial. Seorang remaja yang

7
Arni Febrianti, Veny Elita, dan Wan Nishfa Dewi, Hubungan Pengetahuan Tentang
Kesehatan Mental dengan Status Mental Remaja
siswa dengan teknik pengambilan sampel
HASIL PENELITIAN
menggunakan proportional stratified random
Analis Univariat
sampling didapatkan 75 responden. penelitian
A. Karakteristik responden
dilakukan pada tanggal 03-09 Juni 2022 di Tabel 1
Karakteristik responden
SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru dengan
Karakteristik responden Jumlah (n) Persentase (%)
mengunakan kuesioner pengetahuan kesehatan Jenis kelamin
Laki-laki 30 40,0
mental dan Strengths and Difficulties
Perempuan 45 60,0
Questionnaire (SDQ) yang telah dilakukan uji Urutan kelahiran
Anak sulung 18 24,1
validitas dan reliabelitas.
Anak tengah 25 33,3
Dalam melakukan sebuah penelitian Anak bungsu 16 21,3
Anak tunggal 16 21,3
yang menggunakan subjek manusia harus
Pendapatan keluarga
memiliki etika penelitian seperti menghormati Tinggi 47 62,7
Rendah 28 37,3
harkat dan martabat, menghormati privasi
Etnis responden
responden, adil dan terbuka, memperhitungkan Minang 23 30,7
Melayu 31 41,3
manfaat dan kerugian yang ditimbulkan.
Jawa 21 28,0
Peneliti telah melakukan uji etik di Fakultas Total 75 100

Keperawatan Universitas Riau dengan nomor Berdasarkan tabel diatas menunjukkan

surat 348/UN.19.5.1.8/KEPK.FKp/22. Dalam bahwa dari 75 responden yang diteliti di SMA

proses pengambilan data peneliti memberikan Muhammadiyah 1 Pekanbaru, sebagian besar

Informed consent. Peneliti memberikan responden berjenis kelamin perempuan

kebebasan kepada responden untuk setuju sebanyak 45 orang (60%), sebagian besar

mengikuti penelitian atau menolak mengikuti responden merupakan anak tengah dengan

penelitian. Analisis data yang digunakan jumlah 25 responden (33,3%), mayoritas

adalah analisa univariat dan bivariat (chi- pendapatan keluarga responden tinggi

Square). berpendidikan terakhir perguruan tinggi 47

responden (62,7%), sebagian besar etnis

7
Riau Nursing Journal, Vol.1 No.1, Oktober,

responden yaitu Melayu sebanyak 31 Analisis Bivariat


responden (41,3%). Tabel 4
Hubungan pengatahuan dengan status mental
B. Gambaran Pengetahuan Tentang
Pengeta Status Mental
Kesehatan Mental huan Normal Borderli Abnor Total P-Val

Tabel 2 ne mal ue

Pengetahuan remaja tentang kesehatan mental N N N N

Pengetahuan Jumlah Persentase Baik 10 6 5 21

Baik 21 28,0 47,6% 28,6% 23,8% 100%

Cukup 25 33,3 Cukup 7 14 4 25


28% 56% 16% 100% 0,000
Kurang 29 38,7
Total 75 100 Kurang 5 3 21 29
17,2% 10,3% 72,4% 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa
Total 22 23 30 75
sebagian besar responden memiliki 29,3% 30,7% 40% 100%

pengetahuan tentang kesehatan mental kurang Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat

sebanyak 29 responden (38,7%). mayoritas responden yang memiliki

C. Gambaran Status Mental Remaja pengetahuan kurang masuk status mental


Tabel 3 abnormal berjumlah 21 responden (72,4%),
Status mental remaja
sedangkan untuk pengetahuan yang baik
Status Mental Jumlah (n) Persentase (%)
Normal 22 29,3 diperoleh hasil bahwa mayoritas responden
Borderline 23 30,7
memiliki status mental normal berjumlah 10
Abnormal 30 40,0
Total 75 100 responden (47,6%). Hasil uji statistik
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan menggunakan uji chi-square didapatkan p-
bahwa sebagian besar responden berstatus value 0,000 < α (0,05) sehingga dapat
mental kategori abnormal sebanyak 30 disimpulkan Ho ditolak menunjukkan ada
responden (40%). hubungan antara pengetahuan tentang

kesehatan mental dan status mental remaja.

7
Arni Febrianti, Veny Elita, dan Wan Nishfa Dewi, Hubungan Pengetahuan Tentang
Kesehatan Mental dengan Status Mental Remaja
PEMBAHASAN
dengan reaksi psikologis seseorang yang
Analisi Univariat
mampu membentuk persepsi, pengalaman
A. Karakteristik Responden
dan kepribadian.
Hasil penelitian menunjukkan
Penelitian yang telah dilakukan
bahwa sebagian besar responden berjenis
terlihat bahwa sebagian besar responden
kelamin perempuan yaitu 45 responden
memiliki pendapatan keluarga tinggi
(60%). Hal ini sejalan dengan penelitian
sebanyak 47 orang (62,7%). Sependapat
yang dilakukan Delvita (2019), dengan
dengan penelitian Replita (2016)
hasil mayoritas responden dalam
menyatakan bahwa pendapatan keluarga
penelitiannya yaitu perempuan sebanyak
sangat berpengaruh dengan kemampuan
146 responden (54,9%). perbedaan jenis
keluarga untuk mendapatkan informasi
kelamin melibatkan pengetahuan,
mengenai kesehatan mental.
pemahaman, kesadaran dan penerimaan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
sebagai laki-laki atau perempuan. Laki-laki
dilihat bahwa sebagian besar responden
mempunyai kecenderungan untuk
berasal dari etnis melayu sebanyak 51
berperilaku aktif dan agresif lebih tinggi
responden (58,6%). Etnis merupakan salah
dibandingkan dengan perempuan.
satu dari kebudayaan. Kebudayaan yang
Hasil penelitian menunjukkan
dianut dan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari
bahwa sebagian besar responden
dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap
merupakan anak tengah yaitu 25 responden
serta persepsi seseorang terhadap sesuatu
(33,3%). Hal ini sejalan dengan penelitian
tindakan yang dilakukannya (Notoatmodjo,
yang dilakukan Karina (2017), dengan hasil
2012).
responden dalam penelitiannya ialah anak
1. Gambaran Pengetahuan Tentang
tengah perempuan sebanyak 25 responden
Kesehatan Mental
(25%). Urutan kelahiran bukan hanya
Hasil penelitian ini menunjukkan
sekedar nomor urut, namun berkaitan
sebagian besar responden memiliki

7
Riau Nursing Journal, Vol.1 No.1, Oktober,

pengetahua tentang kesehatan mental remaja, remaja akan sulit dalam


dala kategori kurang sebanyak 29 memahami pelajaran dan bertingkah
responden (38,7%). Hal ini sejalan laku yang menyimpang seperti
dengan penelitian Junisa (2021) berbicara kasar, berkelahi dengan teman
pengetahuan remaja tentang kesehatan sebaya dan orang dewasa, selalu
dala kategori kurang (51,8%). berbohong, suka mencuri dan bahkan
Tingkat pengetahuan dipengaruhi menggunakan obat-obatan terlarang.
oleh pengalaman hidup yang menarik Hal ini dapat menyebabkan tingginya
dan kesehatan fisik yang baik terutama angka kenakalan dan kriminalitas pada
pada panca indera. Tingkat kematangan saat dewasa (Malfasari, 2020).
usia seseorang berhubungan dengan Analisi Bivariat
daya tangkap dan ingatan terhadap Hubungan Pengetahuan Tentang
suatu informasi yang diterima baik dari Kesehatan Mental dengan StatusMental
media, materi atau buku (Notoatmodjo, Remaja
2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
2. Gambaran Status Mental Remaja mayoritas responden yang memiliki
Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan kurang masuk status mental
sebagian besar responden masuk abnormal berjumlah 21 responden (72,4%),
kategori status mental abnormal sedangkan untuk pengetahuan yang baik
sebanyak 30 responden (40%). Hal ini diperoleh hasil bahwa mayoritas responden
sejalan dengan penelitian Malfasari memiliki status mental normal berjumlah
(2020) didapatkan remaja masuk 10 responden (47,6%). Hasil uji statistik
kategori status mental abnormal dengan menggunakan uji chi square
sebanyak 78 responden (36,1%). didapatkan p value 0,000 < α (0, 05),
Status mental abnormal akan sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
berdampak terhadap perkembangan hubungan antara pengetahuan tentang

7
Arni Febrianti, Veny Elita, dan Wan Nishfa Dewi, Hubungan Pengetahuan Tentang
Kesehatan Mental dengan Status Mental Remaja
kesehatan mental dengan status mental
(Rozali, 2021).
remaja.
Pengetahuan remaja yang kurang
Hasil penelitian ini sejalan dengan
tentang kesehatan mental dapat
penelitian Julnisa (2020) tentang hubungan
mempengaruhi sikap negatif remaja
tingkat pengetahuan dan sikap remaja
terhadap gangguan kesehatan mental (Sain,
dengan kesehatan mental didapatkan hasil
2020). Menurut Saputra (2018) pendidikan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna
mempengaruhi proses belajar seseorang
antara pengetahuan dan kesehatan mental.
dalam menerima informasi. Semakin
Pengetahuan kesehatan mental yang kurang
tingginya pendidikan yang dimiliki
juga berpengaruh terhadap status mental
seseorang akan semakin mudah seseorang
remaja sehingga remaja kesulitan dalam
tersebut untuk menerima informasi dan hal
mengatasi masalah kesehatan mental
ini dapat berpengaruh terhadap tingkat
(Cheng, 2021).
pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang mengenai
tentang kesehatan mental remaja dapat
kesehatan mental pada remaja dapat
dipengaruhi oleh informasi yang diterima
membuat remaja sulit dalam menjaga
remaja dari keluarga, lingkungan
kesehatan mentalnya seperti tidak mampu
masyarakat maupun media massa seperti
mempertahankan kualitas hidupnya di masa
radio, televisi, internet, koran dan majalah
yang akan datang karena kurangnya
(Kurniaseputra, 2015).
informasi yang dimiliki, tidak bisa berpikir
Menurut analisa peneliti pengalaman
tenang, tidak dapat mengambil keputusan
dan lingkungan dapat memberikan
yang tepat, kurang menghargai segala
pengaruh terhadap sikap seorang remaja.
kemampuan yang dimilikinya, kurang
Selain itu, informasi mengenai kesehatan
motivasi untuk memiliki hidup yang lebih
mental juga masih rendah dimiliki oleh
baik, tidak mau bekerja keras dan mudah
remaja, hal ini dikarenakan masih
putus ada saat menghadapi kehidupannya
kurangnya fasilitas pelayanan promosi
7
Riau Nursing Journal, Vol.1 No.1, Oktober,

kesehatan yang didapatkan oleh remaja masukan untuk menambah kumpulan pustaka,
sehingga remaja kurang memahami khususnya bidang keperawatan komunitas
masalah kesehatan mental secara yaitu terciptanya ide dan gagasan dalam
mendalam. meningkatkan pengetahuan remaja tentang
SIMPULAN kesehatan mental.
Berdasarkan hasil penelitian tentang DAFTAR PUSTAKA
hubungan pengetahuan tentang kesehatan Cheng, S., An, D., Yao, Z., Jing, J., Liu, W.,
Ning, X., et al. (2021). Association
mental dengan status mental remaja yang telah
between mental health knowledge level
dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa and depressive symptoms among chinese
college students. International journal of
mayoritas responden berjenis kelamin
environmental research and public
perempuan dengan pengetahuan remaja health, 7.
Devita, Y. (2019). Prevalensi masalah mental
sebagian besar dalam kategori kurang (38,7%),
emosional remaja di kota Pekanbaru.
gambaran status mental remaja sebagian besar Jurnal Keperawatan Priority, 2(1).
Direja. A. H. (2011). Asuhan keperawatan
dalam kategori abnormal (40%). Terdapat
jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
hubungan yang bermakna antara pengetahuan Herdianti, R., Erika., & Nauli, A. (2021).
Hubungan antara rasa syukur terhadap
tentang kesehatan mental dengan status mental
kesehatan mental remaja di SMA 8
remaja. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki Pekanbaru. Jurnal Ners Indonesia, 11
(2).
remaja tentang kesehatan mental dikarenakan
Julnisa, G. (2020). Hubungan tingkat
remaja kurang mendapatkan informasi tentang pengetahuan dan perilaku remaja dengan
kesehatan mental di SMAN 4
hal tersebut. Pengetahuan kesehatan mental
Palangkaraya. Skripsi. Poltekkes
yang kurang dapat berpengaruh terhadap status kemenkes Palangkaraya
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil riset
mental remaja sehingga remaja kesulitan
kesehatan dasar (Riskesdas) 2018.
dalam mengatasi masalah kesehatan mental. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian
SARAN
RI.
Penelitian ini diharapkan dapat Karina, N., & Herdiyanto, K. (2017).
Perbedaan regulasi diri ditinjau dari
digunakan sebagai referensi dan bahan
urutan kelahiran dan jenis kelamin
7
Arni Febrianti, Veny Elita, dan Wan Nishfa Dewi, Hubungan Pengetahuan Tentang
Kesehatan Mental dengan Status Mental Remaja
remaja bali. Jurnal Psikologi Udayana, Sain, F. (2020). Gambaran tingkat
79-88 pengetahuan dan status kesehatan jiwa
Kurniaseputra, E., Rahayu, B. M. S., & mahasiswa Universitas Hasanuddin.
Livolina, L. (2015). Hubungan Skripsi. Universitas Hasanuddin.
pengetahuan dengan sikap kesehatan Makassar.
jiwa remaja di smk x Cimahi. Jurnal Saputra, F. A., Ranimpi, Y. Y., & Pilakoannu,
Keperawatan, 1 1–8 R. T. (2018). Kesehatan mental dan
Malfasari, E., Febtrina, R., & Herniyanti, R. koping strategi di Kudangan, Kecamatan
(2020). Kondisi mental emosional pada Delang, Kabupaten Lamandau
remaja. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(3), Kalimantan Selatan Tengah: suatu studi
241–246. sosiodemografi. Indonesian
Notoatmodjo S. (2012). Promosi kesehatan Psychological Journal, 63-74.
dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT World Health Organization. (2018). Mentalh
Rineka Cipta. health: Strengthening our response.
Novianty, A. (2018). Literasi kesehatan Retrieved Januari 09, 2021, from
mental: pengetahuan dan persepsi publik https://www.who.int/news-room/fact-she
mengenai gangguan mental. Jurnal ets/detail/mental-health-strengthening-ou
Magister Psikologi, 9(2), 68. r-response
Raufida, S. A., Wardani, I. Y., & Panjaitan, R.
U. (2021). Dukungan sosial Teman
sebaya dan masalah kesehatan jiwa pada
remaja. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa,
4(1), 175–184.
Rozali, Y. A., Sitasari, N. W., & Lenggogeni ,
A. (2021). Meningkatkan kesehatan
mental di masa pandemic. Jurnal
Abdimas, 7(2), 109-113.

Anda mungkin juga menyukai