1, Oktober,
2022
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN MENTAL
DENGAN STATUS MENTAL REMAJA
Abstrak
Remaja merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan mental. Pengetahuan
tentang kesehatan mental perlu dimiliki remaja untuk mempertahankan status mentalnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang kesehatan mental dan karakteristik demografi
dengan status mental remaja. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru dengan
menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 75 responden yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling.
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan tentang kesehatan mental dan
Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) yang telah dilakukan uji validitas dan reliabelitas. Analisa
data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (chi square). Mayoritas responden berjenis
kelamin perempuan (60%), sebagian besar responden merupakan anak tengah (33,3%), sebagian besar
pendapatan keluarga responden tinggi (62,7%) dan mayoritas responden berasal dari etnis Melayu (41,3%).
Pengetahuan remaja sebagian besar dalam kategori kurang (38,7%), gambaran status mental remaja sebagian
besar dalam kategori abnormal (40%). Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang
kesehatan mental dengann status mental remaja dengan p-value 0,000 < α (0,05). Pengetahuan tentang
kesehatan mental memiliki hubungan yang signifikan dengan status mental remaja. Untuk meningkatkan
pengetahuan dan mengurangi jumlah status mental abnormal pada remaja, dapat dilakukan intervensi yang
berfokus pada edukasi tentang kesehatan mental oleh tenaga kesehatan.
Abstract
Adolescents are one of the groups who are vulnerable to mental health problems. Knowledge about mental
health needs to be possessed by adolescents to maintain their mental status. This research aimed at
determining the relationship between the mental health knowledge and demographic characteristics towards
the mental status of adolescents. This research was conducted at SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru with
used descriptive correlation design with cross-sectional approach. The sample of this research was 75
participants selected by using proportional stratified random sampling technique. The data collection tools
1
Arni Febrianti, Veny Elita, dan Wan Nishfa Dewi, Hubungan Pengetahuan Tentang
Mental dengan Status Mental Remaja
used were the knowledge questionnaire on mental health and the Strengths and Difficulties Questionnaire
(SDQ) which had been tested for validity and reliability. The data analysis techniques were univariate and
bivariate (chi square). The majority of participants are female (60%), most of them are middle children
(33.3%), most of the participants’ family income is high (62.7%) and the majority of participants are from
Malays ethnic (41.3%). Adolescents’ knowledge is mostly in the poor category (38.7%), the mental status
picture of adolescents is mostly in the abnormal category (40%). There was a significant relationship
between mental health knowledge and the mental status of adolescents with p-value 0.000 < (0.05). Mental
health knowledge have a significant relationship with the mental status of adolescents. To increase
knowledge and reduce the number of abnormal mental status in adolescents, interventions that focus on
education about mental health by health workers could be carried out.
3
Riau Nursing Journal, Vol.1 No.1, Oktober,
Penelitian yang dilakukan oleh Julnisa tidak dapat melalui dan mengontrol perubahan
(2020) tentang hubungan tingkat pengetahuan dan perkembangan yang terjadi dapat memicu
dan perilaku remaja dengan kesehatan mental terjadinya gangguan kesehatan mental
di SMAN 4 Palangkaraya dengan jumlah (Herdianti, 2021).
responden 351 orang didapatkan hasil Gangguan kesehatan mental pada remaja
pengetahuan remaja tentang kesehatan mental dapat dilihat dari pikiran, perilaku, emosi, dan
dalam kategori kurang (51,8%). Kurangnya hubungannya dengan lingkungan sekitar
pengetahuan mengenai kesehatan mental pada (WHO, 2018). Remaja sering mengalami
remaja akan memberikan dampak negatif, perasaan khawatir akan kesepian dan merasa
remaja tidak mengetahui mengenai status tidak aman. Masa remaja sering terjadinya
kesehatan mentalnya. Kesehatan mental konflik dengan teman sebaya dan orang tua,
merupakan dasar dalam pertumbuhan dan yang dapat menimbulkan stress sehingga
perkembangan individu (Raufida, 2021). memicu permasalahan pada psikologis
Kesehatan mental yang baik pada remaja maupun sosial. Kecemasan, gangguan mood
dapat dilihat dari kemampuan dalam menerima dan depresi yang berisiko dengan bunuh diri
dirinya, memelihara rasa aman dan nyaman merupakan gangguan kesehatan mental yang
dengan orang lain, mampu mengelola stress sering terjadi pada remaja (WHO 2018).
yang dihadapi, mampu melakukan aktivitas Berdasarkan fenomena diatas, peneliti
dengan baik, menyadari kemampuan yang tertarik untuk mengetahui “Hubungan
dimiliki (Direja, 2011). Kondisi kesehatan Pengetahuan Tentang Kesehatan Mental
mental dimulai sejak usia 14 tahun, pada usia dengan Status Mental Remaja”.
tersebut seseorang berada pada masa remaja.
METODE PENELITIAN
Masa remaja merupakan masa perubahan
Metode penelitian kuantitatif dengan
antara masa anak-anak dengan masa dewasa
desain deskriptif korelasi melalui pendekatan
yang sejalan dengan perkembangan kognitif,
cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 307
fisik dan psikososial. Seorang remaja yang
7
Arni Febrianti, Veny Elita, dan Wan Nishfa Dewi, Hubungan Pengetahuan Tentang
Kesehatan Mental dengan Status Mental Remaja
siswa dengan teknik pengambilan sampel
HASIL PENELITIAN
menggunakan proportional stratified random
Analis Univariat
sampling didapatkan 75 responden. penelitian
A. Karakteristik responden
dilakukan pada tanggal 03-09 Juni 2022 di Tabel 1
Karakteristik responden
SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru dengan
Karakteristik responden Jumlah (n) Persentase (%)
mengunakan kuesioner pengetahuan kesehatan Jenis kelamin
Laki-laki 30 40,0
mental dan Strengths and Difficulties
Perempuan 45 60,0
Questionnaire (SDQ) yang telah dilakukan uji Urutan kelahiran
Anak sulung 18 24,1
validitas dan reliabelitas.
Anak tengah 25 33,3
Dalam melakukan sebuah penelitian Anak bungsu 16 21,3
Anak tunggal 16 21,3
yang menggunakan subjek manusia harus
Pendapatan keluarga
memiliki etika penelitian seperti menghormati Tinggi 47 62,7
Rendah 28 37,3
harkat dan martabat, menghormati privasi
Etnis responden
responden, adil dan terbuka, memperhitungkan Minang 23 30,7
Melayu 31 41,3
manfaat dan kerugian yang ditimbulkan.
Jawa 21 28,0
Peneliti telah melakukan uji etik di Fakultas Total 75 100
kebebasan kepada responden untuk setuju sebanyak 45 orang (60%), sebagian besar
mengikuti penelitian atau menolak mengikuti responden merupakan anak tengah dengan
adalah analisa univariat dan bivariat (chi- pendapatan keluarga responden tinggi
7
Riau Nursing Journal, Vol.1 No.1, Oktober,
Tabel 2 ne mal ue
pengetahuan tentang kesehatan mental kurang Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
7
Arni Febrianti, Veny Elita, dan Wan Nishfa Dewi, Hubungan Pengetahuan Tentang
Kesehatan Mental dengan Status Mental Remaja
PEMBAHASAN
dengan reaksi psikologis seseorang yang
Analisi Univariat
mampu membentuk persepsi, pengalaman
A. Karakteristik Responden
dan kepribadian.
Hasil penelitian menunjukkan
Penelitian yang telah dilakukan
bahwa sebagian besar responden berjenis
terlihat bahwa sebagian besar responden
kelamin perempuan yaitu 45 responden
memiliki pendapatan keluarga tinggi
(60%). Hal ini sejalan dengan penelitian
sebanyak 47 orang (62,7%). Sependapat
yang dilakukan Delvita (2019), dengan
dengan penelitian Replita (2016)
hasil mayoritas responden dalam
menyatakan bahwa pendapatan keluarga
penelitiannya yaitu perempuan sebanyak
sangat berpengaruh dengan kemampuan
146 responden (54,9%). perbedaan jenis
keluarga untuk mendapatkan informasi
kelamin melibatkan pengetahuan,
mengenai kesehatan mental.
pemahaman, kesadaran dan penerimaan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
sebagai laki-laki atau perempuan. Laki-laki
dilihat bahwa sebagian besar responden
mempunyai kecenderungan untuk
berasal dari etnis melayu sebanyak 51
berperilaku aktif dan agresif lebih tinggi
responden (58,6%). Etnis merupakan salah
dibandingkan dengan perempuan.
satu dari kebudayaan. Kebudayaan yang
Hasil penelitian menunjukkan
dianut dan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari
bahwa sebagian besar responden
dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap
merupakan anak tengah yaitu 25 responden
serta persepsi seseorang terhadap sesuatu
(33,3%). Hal ini sejalan dengan penelitian
tindakan yang dilakukannya (Notoatmodjo,
yang dilakukan Karina (2017), dengan hasil
2012).
responden dalam penelitiannya ialah anak
1. Gambaran Pengetahuan Tentang
tengah perempuan sebanyak 25 responden
Kesehatan Mental
(25%). Urutan kelahiran bukan hanya
Hasil penelitian ini menunjukkan
sekedar nomor urut, namun berkaitan
sebagian besar responden memiliki
7
Riau Nursing Journal, Vol.1 No.1, Oktober,
7
Arni Febrianti, Veny Elita, dan Wan Nishfa Dewi, Hubungan Pengetahuan Tentang
Kesehatan Mental dengan Status Mental Remaja
kesehatan mental dengan status mental
(Rozali, 2021).
remaja.
Pengetahuan remaja yang kurang
Hasil penelitian ini sejalan dengan
tentang kesehatan mental dapat
penelitian Julnisa (2020) tentang hubungan
mempengaruhi sikap negatif remaja
tingkat pengetahuan dan sikap remaja
terhadap gangguan kesehatan mental (Sain,
dengan kesehatan mental didapatkan hasil
2020). Menurut Saputra (2018) pendidikan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna
mempengaruhi proses belajar seseorang
antara pengetahuan dan kesehatan mental.
dalam menerima informasi. Semakin
Pengetahuan kesehatan mental yang kurang
tingginya pendidikan yang dimiliki
juga berpengaruh terhadap status mental
seseorang akan semakin mudah seseorang
remaja sehingga remaja kesulitan dalam
tersebut untuk menerima informasi dan hal
mengatasi masalah kesehatan mental
ini dapat berpengaruh terhadap tingkat
(Cheng, 2021).
pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang mengenai
tentang kesehatan mental remaja dapat
kesehatan mental pada remaja dapat
dipengaruhi oleh informasi yang diterima
membuat remaja sulit dalam menjaga
remaja dari keluarga, lingkungan
kesehatan mentalnya seperti tidak mampu
masyarakat maupun media massa seperti
mempertahankan kualitas hidupnya di masa
radio, televisi, internet, koran dan majalah
yang akan datang karena kurangnya
(Kurniaseputra, 2015).
informasi yang dimiliki, tidak bisa berpikir
Menurut analisa peneliti pengalaman
tenang, tidak dapat mengambil keputusan
dan lingkungan dapat memberikan
yang tepat, kurang menghargai segala
pengaruh terhadap sikap seorang remaja.
kemampuan yang dimilikinya, kurang
Selain itu, informasi mengenai kesehatan
motivasi untuk memiliki hidup yang lebih
mental juga masih rendah dimiliki oleh
baik, tidak mau bekerja keras dan mudah
remaja, hal ini dikarenakan masih
putus ada saat menghadapi kehidupannya
kurangnya fasilitas pelayanan promosi
7
Riau Nursing Journal, Vol.1 No.1, Oktober,
kesehatan yang didapatkan oleh remaja masukan untuk menambah kumpulan pustaka,
sehingga remaja kurang memahami khususnya bidang keperawatan komunitas
masalah kesehatan mental secara yaitu terciptanya ide dan gagasan dalam
mendalam. meningkatkan pengetahuan remaja tentang
SIMPULAN kesehatan mental.
Berdasarkan hasil penelitian tentang DAFTAR PUSTAKA
hubungan pengetahuan tentang kesehatan Cheng, S., An, D., Yao, Z., Jing, J., Liu, W.,
Ning, X., et al. (2021). Association
mental dengan status mental remaja yang telah
between mental health knowledge level
dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa and depressive symptoms among chinese
college students. International journal of
mayoritas responden berjenis kelamin
environmental research and public
perempuan dengan pengetahuan remaja health, 7.
Devita, Y. (2019). Prevalensi masalah mental
sebagian besar dalam kategori kurang (38,7%),
emosional remaja di kota Pekanbaru.
gambaran status mental remaja sebagian besar Jurnal Keperawatan Priority, 2(1).
Direja. A. H. (2011). Asuhan keperawatan
dalam kategori abnormal (40%). Terdapat
jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
hubungan yang bermakna antara pengetahuan Herdianti, R., Erika., & Nauli, A. (2021).
Hubungan antara rasa syukur terhadap
tentang kesehatan mental dengan status mental
kesehatan mental remaja di SMA 8
remaja. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki Pekanbaru. Jurnal Ners Indonesia, 11
(2).
remaja tentang kesehatan mental dikarenakan
Julnisa, G. (2020). Hubungan tingkat
remaja kurang mendapatkan informasi tentang pengetahuan dan perilaku remaja dengan
kesehatan mental di SMAN 4
hal tersebut. Pengetahuan kesehatan mental
Palangkaraya. Skripsi. Poltekkes
yang kurang dapat berpengaruh terhadap status kemenkes Palangkaraya
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil riset
mental remaja sehingga remaja kesulitan
kesehatan dasar (Riskesdas) 2018.
dalam mengatasi masalah kesehatan mental. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian
SARAN
RI.
Penelitian ini diharapkan dapat Karina, N., & Herdiyanto, K. (2017).
Perbedaan regulasi diri ditinjau dari
digunakan sebagai referensi dan bahan
urutan kelahiran dan jenis kelamin
7
Arni Febrianti, Veny Elita, dan Wan Nishfa Dewi, Hubungan Pengetahuan Tentang
Kesehatan Mental dengan Status Mental Remaja
remaja bali. Jurnal Psikologi Udayana, Sain, F. (2020). Gambaran tingkat
79-88 pengetahuan dan status kesehatan jiwa
Kurniaseputra, E., Rahayu, B. M. S., & mahasiswa Universitas Hasanuddin.
Livolina, L. (2015). Hubungan Skripsi. Universitas Hasanuddin.
pengetahuan dengan sikap kesehatan Makassar.
jiwa remaja di smk x Cimahi. Jurnal Saputra, F. A., Ranimpi, Y. Y., & Pilakoannu,
Keperawatan, 1 1–8 R. T. (2018). Kesehatan mental dan
Malfasari, E., Febtrina, R., & Herniyanti, R. koping strategi di Kudangan, Kecamatan
(2020). Kondisi mental emosional pada Delang, Kabupaten Lamandau
remaja. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(3), Kalimantan Selatan Tengah: suatu studi
241–246. sosiodemografi. Indonesian
Notoatmodjo S. (2012). Promosi kesehatan Psychological Journal, 63-74.
dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT World Health Organization. (2018). Mentalh
Rineka Cipta. health: Strengthening our response.
Novianty, A. (2018). Literasi kesehatan Retrieved Januari 09, 2021, from
mental: pengetahuan dan persepsi publik https://www.who.int/news-room/fact-she
mengenai gangguan mental. Jurnal ets/detail/mental-health-strengthening-ou
Magister Psikologi, 9(2), 68. r-response
Raufida, S. A., Wardani, I. Y., & Panjaitan, R.
U. (2021). Dukungan sosial Teman
sebaya dan masalah kesehatan jiwa pada
remaja. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa,
4(1), 175–184.
Rozali, Y. A., Sitasari, N. W., & Lenggogeni ,
A. (2021). Meningkatkan kesehatan
mental di masa pandemic. Jurnal
Abdimas, 7(2), 109-113.