Anda di halaman 1dari 11

Guidance: Jurnal Bimbingan dan Konseling

Volume 19 Nomor 1 Desember 2022. Halaman 121-131

https://uia.e-journal.id/guidance

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI SERTA


IMPLIKASINYA PADA BIMBINGAN DAN KONSELING

Fifi Safitri1, Evi Afiati2, Bangun Yoga Wibowo3


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Indonesia1,2,3
E-mail: fifisafitri040@gmail.com

Info Artikel Abstract


Accepted: This study aims to determine the relationship between body image and self-confidence
Agustus 2022 of class XII students at SMA Negeri 5 Cilegon. The subjects of this study were 113 class
Published: XII students. Data collection techniques in the form of questionnaires. The sample
Desember 2022 collection technique uses simple random sampling. The method used is quantitative
method. Analysis of the data used using regression analysis and correlation. Correlation
test results obtained R = 0.439, with a significance level of 0.000 (p <0.05). So it can be
concluded that the body image variable significantly has a positive relationship with
self-confidence. This means that the more positive the body image of SMA Negeri 5
Cilegon students, the higher the level of self-confidence. Conversely, the more negative
the body image of SMA Negeri 5 Cilegon students, the lower the level of self-
confidence. The effective contribution given by the body image variable to self-
confidence is 19.2% and the remaining 80.8% is influenced by external factors in the
study.

Keywords: Body Image; Self-Confidence; Implications on Guidance and Counseling.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body image dengan
kepercayaan diri siswi kelas XII SMA Negeri 5 Cilegon. Subjek penelitian ini adalah
siswi kelas XII berjumlah 113 orang. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner.
Teknik pengumpulan sampel menggunakan simple random sampling. Metode yang
digunakan yaitu metode kuantitatif. Analisis data yang digunakan menggunakan analisis
regresi dan korelasi. Hasil uji korelasi didapatkan R = 0.439, dengan taraf signifikansi
0.000 (p < 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel body image secara
signifikan memiliki hubungan yang positif dengan kepercayaan diri. Hal ini berarti
bahwa semakin positif body image siswi SMA Negeri 5 Cilegon, maka akan semakin
tinggi tingkat kepercayaan dirinya. Sebaliknya, semakin negatif body image siswi SMA
Negeri 5 Cilegon maka, akan semakin rendah tingkat kepercayaan dirinya. Sumbangan
efektif yang diberikan oleh variabel body image terhadap kepercayaan diri sebesar
19,2% dan sisanya 80,8% dipengaruhi faktor luar dalam penelitian.

Kata kunci: Body Image; Kepercayaan Diri; Implikasi pada Bimbingan dan Konseling.

p-ISSN1978-6794 ©2022 Guidance: Jurnal Bimbingan dan Konseling


e-ISSN 2715-5307 Alamat korespondensi: Kampus FKIP UIA, Jalan Jatiwaringin No. 12

121
PENDAHULUAN fisiknya, meskipun menurut pandangan
Fase remaja ialah fase peralihan, orang lain fisiknya dianggap sudah
dimana seseorang bergerak dari fase menarik. Dengan demikian remaja merasa
kanak-kanak menuju fase dewasa. Fase tidak dapat menerima fisik yang
remaja dibagi dalam dua tahap, yakni dimilikinya dengan apa adanya, sehingga
remaja awal serta remaja akhir. Fase menjadikan remaja tersebut mempunyai
remaja awal dimulai dari umur tiga belas body image yang rendah (Andiyati, 2016).
tahun sampai enam belas tahun, sedangkan Remaja mempunyai gambaran mengenai
fase remaja akhir dimulai dari umur enam tubuhnya atau yang sering disebut body
belas tahun atau tujuh belas tahun sampai image, body image yang ada pada diri
delapan belas tahun (Hurlock, 1991). seseorang bisa memberikan beragam
Kehidupan fase remaja banyak mengalami dampak, salah satunya kepercayaan diri.
suatu perubahan seperti, emosi yang labil, Kepercayaan diri merupakan perpaduan
perubahan bentuk tubuh, minat serta dari harga diri, perspektif positif akan diri
perilaku. Perubahan yang paling nampak sendiri, serta rasa aman (Lobby
dengan jelas adalah perubahan pada fisik. Loekmono, 1983). Penampilan fisik
Perubahan pada fisik yang dihadapi dianggap amat penting, terutama bagi
seorang remaja biasanya berupa, berat seorang remaja. Sebab penampilan fisik
badan yang tidak stabil, tumbuhnya termasuk kedalam salah satu faktor yang
jerawat pada kulit wajah, pertumbuhan bisa membentuk kepercayaan diri remaja.
tinggi badan dan lain sebagainya. Seorang remaja mempunyai tingkat
Terjadinya perubahan pada fisik kepercayaan diri yang beraneka ragam.
mengakibatkan remaja mempunyai Sebagian remaja merasa penuh akan
beragam pandangan terkait gambaran percaya diri serta ada ada juga remaja yang
tubuh atau body image. Sehingga memiliki rasa percaya diri yang rendah.
perubahan pada fisik yang tidak diinginkan Hal tersebut dapat dipengaruhi atas
mengakibatkan munculnya persoalan pada beberapa faktor antara lain, konsep diri,
diri remaja. Setiap remaja mempunyai penampilan fisik, hubungan dengan orang
konsep idealnya masing-masing terkait tua dan hubungan dengan teman sebaya
penampilan fisiknya. (Santrok, 2003).
Remaja yang mempunyai pandangan Kepercayaan diri yang ada pada diri
jika keadaan fisiknya tidak sesuai dengan seorang remaja diharapkan bisa
konsep idealnya, maka akan merasa bahwa mempercayai segala kemampuan yang ada
dirinya memiliki kekurangan pada dalam dirinya saat melakukan tugas atau

122
hal lainnya, sehingga bisa menutupi mempunyai pandangan bahwa bentuk
kekurangan yang ada pada fisiknya. Rasa tubuhnya ideal dan juga merasa puas
percaya diri yang penuh bisa membuat dengan kondisi tubuhnya, maka hal
remaja untuk terbiasa bersikap positif akan tersebut bisa membangun citra tubuh yang
citra tubuhnya serta sulit terpengaruh positif dan dengan tidak langsung bisa
dengan penilaian orang lain. Sedangkan menciptakan kepercayaan diri pada
rasa percaya diri yang rendah menciptakan seseorang. Body image ialah sebuah
rasa tidak nyaman didiri remaja serta pandangan akan sikap yang dimiliki
beranggapan bahwa penampilan fisiknya individu terkait tubuhnya, seperti penilaian
menakutkan (Fatimah, 2008). terhadap tinggi badan, berat badan dan
Seseorang yang memandang tubuh aspek-aspek lainnya yang berhubungan
serta penampilannya dengan cara yang dengan penampilan fisik yang bisa
negatif, maka akan merasa tidak nyaman memiliki dua sudut pandang yaitu bisa
serta tidak mempunyai rasa percaya diri berupa positif ataupun negatif (Cash dan
sepanjang berinteraksi bersama orang lain. Pruzinsky, 2002).
Sejalan dengan yang diutarakan oleh Mayoritas remaja putri merasa tidak
Ferron (1997) yakni kepercayaan diri puas akan bentuk tubuhnya dibandingkan
seseorang berhubungan kuat dengan daya dengan kaum pria. Sebab seorang wanita
tarik fisik, maka dari itu seseorang dapat di fase remaja akan terjadi peningkatan
menjalankan beragam upaya untuk dapat lemak didalam tubuh, sehingga
terlihat menarik, bugar serta sehat, dengan membentuk tubuh menjadi lebih jauh dari
demikian bisa menimbulkan rasa percaya bentuk tubuh ideal yang diidamkan. Bagi
diri sepanjang berinteraksi bersama orang remaja ketidakpuasan terhadap bentuk
lain. Selaras dengan pandangan yang tubuh merupakan persoalan yang sulit,
diungkapkan oleh Centi (1997), yaitu terlebih bisa mengakibatkan rasa frustasi,
mayoritas seseorang yang sudah merasa menurunkan rasa percaya diri, membentuk
puas serta bisa menerima kondisi fisik konsep diri yang negatif serta menjadikan
serta penampilannya secara apa adanya remaja kurang bisa menghargai dirinya
akan mempunyai kepercayaan diri yang sendiri (Anthony, 2009).
penuh dibandingkan dengan seseorang Sejalan dengan yang diungkapkan
yang merasa tidak puas serta tidak bisa oleh Papalia dan Feldman (2009), bahwa
menerima apa adanya mengenai kondisi seorang wanita lebih tidak menyukai
fisik serta penampilannya. Surya (2009) bentuk tubuhnya daripada pria, hal yang
juga mengutarakan jika seseorang demikian menggambarkan bahwasannya

123
atribut fisik wanita memiliki penekanan penelitian ini yaitu bagaimana profil body
kultural yang lebih besar. Hal tersebut image dan kepercayaan diri pada siswi
sejalan dengan fenomena yang ada di kelas XII di SMA Negeri 5 Cilegon tahun
SMA Negeri 5 Cilegon, bahwa terdapat ajaran 2022-2023, bagaimana hubungan
beberapa remaja putri yang kurang antara body image dengan kepercayaan
memiliki rasa percaya diri akan diri pada siswi kelas XII di SMA Negeri 5
penampilan fisiknya. Fenomena yang Cilegon tahun ajaran 2022-2023,
mengungkap terkait kepercayaan diri serta bagaimana implikasinya pada bimbingan
penampilan fisik ini didapat melalui proses dan konseling dalam meningkatkan rasa
wawancara bersama tiga orang siswi kelas percaya diri pada siswi kelas XII di SMA
XII IPA 3 di SMA Negeri 5 Cilegon pada Negeri 5 Cilegon tahun ajaran 2022-2023.
tanggal 17 Maret 2022. Berdasarkan Tujuan dari dilakukannya penelitian ini
pemaparan ketiga siswi tersebut, bisa ialah untuk mengetahui profil body image
ditarik kesimpulan bahwa mereka dan kepercayaan diri siswi kelas XII di
mengalami suatu masalah terkait body SMA Negeri 5 Cilegon tahun ajaran 2022-
image, seperti merasa berat badan serta 2023, mengetahui hubungan antara body
tinggi badannya yang kurang ideal, image dengan kepercayaan diri pada siswi
struktur gigi kurang rapi serta munculnya kelas XII di SMA Negeri 5 Cilegon tahun
jerawat. ajaran 2022-2023, serta mengetahui
Masing-masing dari mereka implikasi pada bimbingan dan konseling
berupaya untuk memperbaiki dalam meningkatkan rasa percaya diri
penampilannya agar menambah rasa pada siswi kelas XII di SMA Negeri 5
percaya dirinya. Hal itu bukanlah menjadi Cilegon tahun ajaran 2022-2023. Hipotesis
faktor utama yang menyebabkan dalam penelitian ini hipotesis alternatif dan
ketidakpercayaan diri pada siswi, akan hipotesis nol. Hipotesis alternatif (Ha)
tetapi faktor fisik ini tetap memiliki adalah terdapat hubungan yang positif
peranan dalam mempengaruhi tingkat antara body image dengan kepercayaan
kepercayaan diri siswi di SMA Negeri 5 diri pada siswi kelas XII di SMA Negeri 5
Cilegon. Berlandaskan latar belakang yang Cilegon. Sedangkan hipotesis nol adalah
sudah dipaparkan di atas, maka peneliti tidak terdapat hubungan yang positif
ingin mengetahui hubungan antara body antara body image dengan kepercayaan
image dengan kepercayaan diri serta diri pada siswi kelas XII di SMA Negeri 5
implikasinya pada bimbingan dan Cilegon.
konseling. Rumusan masalah dalam

124
METODE Validitas pada penelitian ini diuji dengan
Penelitian ini hendak memakai memakai teknik pengujian validitas isi
pendekatan kuantitatif dengan metode melalui expert judgment dan uji coba.
korelasi. Peneliti hendak memakai Hasil uji isi ini kemudian ditindaklanjuti
penelitian korelasi untuk dapat mengetahui untuk di uji cobakan pada siswi kelas XII
seperti apa hubungan body image dengan IPA 1 dan XII IPS 1 dengan jumlah 40
kepercayaan diri pada siswi kelas XII di orang siswi. Analisis hasil uji coba
SMA Negeri 5 Cilegon. Kemudian, memakai SPSS for Windows Seri 26
penelitian ini hendak memakai analisis dengan rumus pearson correlation. Setelah
statistik deskriptif, yaitu untuk dilakukan uji coba dari 52 item body
menginterpretasikan keadaan suatu image diperoleh 37 item valid dan 15 item
variabel sebagaimana apa adanya tanpa gugur. Sedangkan instrumen pengungkap
memberikan sebuah perlakuan. Populasi kepercayaan diri berlandaskan konsep
dalam penelitian ini ialah siswi kelas XII teori Lauster (M. Nur Gufron dan Rini
SMA Negeri 5 Cilegon yang berjumlah Risnawita, 2010) yang dimodifikasi dari
157 orang. Pengambilan sampel dalam Anggoro Dyah Wahyu Andiyati (2016)
penelitian ini dengan menggunakan adalah berdasarkan lima aspek kepercayaan diri,
simple random sampling merupakan yaitu keyakinan akan kemampuan diri,
metode penarikan sampel dari seluruh optimis, obyektif, bertanggung jawab,
populasi yang dilaksanakan dengan acak rasional dan realistis. setelah dilakukan uji
dan tidak memerdulikan tingkatan coba dari 50 item diperoleh hasil 37 item
populasi itu sendiri sehingga didapatkan valid dan 13 item gugur.
sampel berjumlah 113 siswi. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
Pada penelitian ini, peneliti akan memakai rumus Cronbach Alpha.
mempergunakan instrumen pengungkap Menurut Sugiyono (Isfaiyah, 2019) standar
body image dan kepercayaan diri. pengambilan keputusan untuk menentukan
Instrumen pengungkap body image reliabilitas atau tidak reliabilitas apabila
berlandaskan konsep teoritis Cash (2002) rhitung lebih besar atau sama dengan
yang dimodifikasi dari Nur Lailatul Husna 0.600 maka item tersebut reliabel. Jika
(2013) berdasarkan lima aspek body rhitung kurang dari 0.600 item tersebut
image, yaitu evaluasi penampilan, tidak reliabel. Pada instrumen body image
orientasi penampilan, kepuasan terhadap didapatkan hasil perhitungan data pada 37
bagian tubuh, kecemasan menjadi gemuk, item pernyataan diperoleh nilai reliabilitas
dan pengkategorian ukuran tubuh. instrument (rhitung) sebesar 0,791. Dapat

125
dilihat bahwa nilai reliabilitas instrumen body image rendah jika skor kurang dari
tersebut tinggi, sehingga instrumen body 74. Dengan demikian terdapat 17 siswi
image menghasilkan skor-skor untuk berkategori body image tinggi dengan
setiap item pernyataan secara konsisten persentase sebanyak 15.04%, lalu terdapat
dan dapat dipakai dalam penelitian. 96 siswi berkategori body image sedang
Sedangkan pada instrumen kepercayaan dengan persentase sebanyak 84.95%, dan
diri didapatkan hasil perhitungan data pada tidak terdapat siswi berkategori body
37 item pernyataan diperoleh nilai image rendah atau sebanyak 0%, sehingga
reliabilitas instrumen (rhitung) sebesar bisa diambil kesimpulan bahwa sebagian
0,894. Terlihat bahwa nilai reliabilitas besar siswi kelas XII SMA Negeri 5
instrumen berada pada angka yang tinggi, Cilegon memiliki body image berkategori
sehingga instrumen kepercayaan diri sedang dengan persentase sebesar 84.95%.
menghasilkan skor-skor pada setiap item Data kepercayaan diri yang didapat dari
pernyataan secara konsisten dan dapat 113 siswi kemudian disajikan kedalam
dipakai dalam penelitian. bentuk tabel. Berikut merupakan profil
tingkat kepercayaan diri siswi kelas XII
HASIL DAN PEMBAHASAN SMA Negeri 5 Cilegon yang tersaji pada
Data body image yang didapatkan tabel di bawah ini:
dari 113 siswi kemudian disajikan kedalam Tabel 2. Profil Kepercayaan Diri
bentuk tabel. Berikut adalah profil tingkat Kategorisasi Jumlah Persentase
Tinggi 21 18.58%
body image kelas XII SMA Negeri 5
Sedang 92 81.41 %
Cilegon yang tersaji pada tabel di bawah Rendah 0 0%
ini: Dapat dilihat pada tabel 2 siswi
Tabel 1. Profil Body Image dikatakan memiliki kepercayaan diri tinggi
Kategorisasi Jumlah Persentase jika memiliki skor lebih dari atau sama
Tinggi 17 15.04 %
84.95% dengan 111, siswi dikatakan memiliki
Sedang 96
Rendah 0 0% kepercayaan diri sedang yaitu 74 hingga
111, sedangkah siswi dikatakan memiliki
Dapat dilihat pada tabel 1 siswi
kepercayaan diri rendah jika skor kurang
dikatakan memiliki body image tinggi
dari 74. Dengan demikian terdapat 21
apabila memiliki skor lebih dari atau sama
siswi berkategori kepercayaan diri tinggi
dengan 111, siswi dikatakan memiliki
dengan persentase sebanyak 18.58%, lalu
body image sedang yaitu 74 hingga 110,
terdapat 92 siswi berkategori kepercayaan
sedangkan siswi dianggap mempunyai
diri sedang dengan persentase sebanyak

126
81.41%, dan tidak terdapat siswi bahwasanya adanya hubungan antara body
berkategori kepercayaan diri rendah atau image dengan kepercayaan diri siswi.
sebanyak 0%, sehingga bisa diambil Selanjutnya guna mengetahui arah
kesimpulan bahwa sebagian besar siswi hubungan body image terhadap
kelas XII SMA Negeri 5 Cilegon memiliki kepercayaan diri siswi didapatkan nilai
kepercayaan diri dengan kategori sedang konstanta sebesar 61.316 sedangkan nilai
dengan persentase sebanyak 81.41%. body image sebesar 0.418 maka,
Peneliti melakukan uji normalitas persamaan regresinya ditulis Y = 61.316 +
dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika 0.418 X. Persamaan regresi itu diartikan
dilihat sig > 0.05 maka data berdistribusi bahwasanya nilai konstanta sebesar 61.316
normal. Sebaliknya, jika nilai sig < 0.05 menunjukan nilai konstanta variabel body
maka data tidak berdistribusi normal. image. Nilai koefisien regresi X sebesar
Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji 0.418 menjelaskan bahwasanya tiap
normalitas data body image dan penambahan 1% nilai body image maka
kepercayaan diri berdistribusi normal nilai kepercayaan diri bertambah 0.418.
karena nilai unstandardized residual Koefisiensi regresi itu bernilai positif. Hal
Asymp.Sig 0.200 > 0.05. Uji linearitas tersebut menunjukan bahwa semakin
dalam penelitian ini dengan melihat nilai tinggi hubungan body image maka
signifikasi dengan taraf signifikasi sebesar semakin tinggi juga kepercayaan dirinya.
0.05. Raharjo (2014) memaparkan apabila Hasil uji koefisien determinasi
nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 menunjukkan adanya korelasi antara body
maka terdapat hubungan linear dan apabila image dengan kepercayaan diri dan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 didapat korelasi (R) sebesar 0.439 artinya
maka tidak terdapat hubungan yang linear. hubungan body image dengan kepercayaan
Sehingga dapat diperoleh hasil nilai sig diri berada dapat diprediksi. Hal ini
defiation from linearity sebesar 0.862. menunjukan adanya peran body image
Pengujian hipotesis di penelitian ini terhadap kepercayaan diri sebesar 0.192
ialah teknik pengujian regresi sederhana artinya hubungan body image dengan
yang bertujuan guna mengetahui kepercayaan diri sebesar 19.2% dan
persamaan regresi body image terhadap sisanya 80.8% dipengaruhi faktor luar
kepercayaan diri. Berdasar pengujian dalam penelitian. Analisis data yang
regresi sederhana didapat nilai signifikansi dipakai pada penelitian ini ialah korelasi
0.000 < 0.05 memiliki arti (Hₒ) ditolak dan sederhana dengan metode product-
(Hₐ) diterima maka memiliki arti moment. Dasar pengambilan keputusan

127
dalam korelasi product moment ialah Negeri 5 Cilegon maka akan semakin
apabila nilai signifikansi < 0.05 maka rendah tingkat kepercayaan dirinya.
berkorelasi. Tetapi jika nilai signifikansi > Sejalan dengan yang dipaparkan oleh
0.05 maka tidak berkorelasi. Merujuk pada Januar dan Putri (Wulan, 2014), bahwa
hasil analisis data product-moment dengan seseorang dengan body image yang positif
menggunakan Bivariate Pearson menunjukkan beberapa sikap yakni,
Correlations yang diperoleh nilai menerima tubuhnya dengan seutuhnya,
signifikansi 0.000 < 0.05 artinya bisa merasa puas terhadap tubuh yang dimiliki,
diambil kesimpulan adanya hubungan dan mempunyai rasa kepercayaan diri
antara body image dengan kepercayaan yang lebih dengan tubuh yang dimiliki.
diri. Nilai koefisiensi sebesar 0.439 yang Centi (1997) juga mengutarakan bahwa
artinya hubungan body image dengan seseorang akan mempunyai rasa percaya
kepercayaan diri bersifat positif dengan diri yang lebih apabila seseorang tersebut
tingkat interpretasi sedang. Hal tersebut merasa puas dan bisa menerima
karena nilai 0.439 termasuk kedalam penampilan fisik dengan seutuhnya,
interval koefisien 0.40-0.599. daripada orang yang tidak bisa menerima
Hasil data penelitian terkait serta tidak puas akan tubuh serta
hubungan antara body image dengan penampilan fisiknya.
kepercayaan diri pada siswi kelas XII Hal ini selaras dengan yang
SMA Negeri 5 Cilegon mendapatkan hasil dipaparkan oleh Surya (2009), bahwa
analisis korelasi sederhana r = 0.439 seseorang akan percaya diri saat seseorang
dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. tersebut mempunyai persepsi tubuhnya
Hasil tersebut menujukan adanya sudah ideal dan ketika orang tersebut
hubungan antara body image dengan merasa puas akan bentuk tubuhnya, maka
kepercayaan diri. Sehingga diperoleh arah body image yang ditunjukkan menjadi
hubungannya ialah positif, karena nilai r positif. Sebaliknya, jika seseorang
yang positif bisa ditinjau dari pearson memiliki persepsi tubuhnya kurang ideal,
correlation yakni positif. Hal ini misalnya wajah yang kurang menarik,
menunjukkan bahwa semakin positif body tubuh yang gemuk atau terlalu kurus, dan
image siswi kelas XII SMA Negeri 5 sebagainya, maka akan membentuk body
Cilegon, maka akan semakin tinggi tingkat image yang negatif dan merasa kurang
kepercayaan dirinya. Sebaliknya, semakin percaya diri.
negatif body image siswi kelas XII SMA Implikasi pada bimbingan dan
konseling dalam penelitian ini peneliti

128
memberikan layanan informasi melalui dan juga kekurangannya, juga berlatih
media, yaitu booklet. Topik yang diberikan untuk bisa meningkatkan rasa percaya
dalam booklet yaitu mengenai tips untuk dirinya. Untuk peneliti selanjutnya bisa
meningkatkan rasa percaya diri. Dengan melaksanakan penelitian lebih lanjut
adanya booklet tersebut diharapkan dapat adakah faktor yang lainnya sehingga
selalu memiliki kepercayaan diri dalam memengaruhi kepercayaan diri. Juga untuk
menjalankan kehidupannya. Berikut hasil memperbesar cakupan penelitian
booklet yang telah disusun oleh peneliti: selanjutnya, sehingga kualitas penelitian
Gambar 1. Implikasi Pada BK diharapkan dapat meningkat. Seperti
dengan memperluas populasi penelitian.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang
hubungan antara body image dengan
kepercayaan diri siswi kelas XII SMA
Negeri 5 Cilegon, diperoleh kesimpulan
ialah profil atau gambaran umum tingkat
body image siswi kelas XII SMA Negeri 5
Cilegon terdapat 96 siswi yang berada di
kategori sedang dengan persentase sebesar
84.95%, kemudian terdapat 17 siswi yang
berada dikategori tinggi dengan persentase
Keterbatasan dalam penelitian ini sebesar 15.04%, dan tidak terdapat siswi
yaitu: saat pengisian angket siswi ramai, dengan kategori rendah. Meskipun body
hal yang demikian bisa mengganggu image berada dalam kategori sedang,
konsentrasi siswi saat mengisi angket namun body image siswi kelas XII SMA
tersebut. Selain itu instrumen yang dipakai Negeri 5 Cilegon perlu ditingkatkan.
ialah angket yang memiliki keterbatasan, Mengingat masih adanya indikator dengan
responden bisa mengisi angket tersebut nilai rendah yang perlu diperhatikan.
dengan normatif dan belum tentu sesuai Sedangkan untuk profil atau gambaran
dengan kondisi yang sebetulnya. umum tingkat kepercayaan diri siswi kelas
Adapun saran dalam penelitian ini XII SMA Negeri 5 Cilegon terdapat 92
yaitu: Diharapkan siswi dapat lebih siswi yang berada dikategori sedang
mengenal serta menerima segala kelebihan dengan persentase sebesar 81.41%,

129
kemudian terdapat 21 siswi yang berada DAFTAR PUSTAKA
dikategori tinggi dengan persentase Andiyati (2016). Hubungan Antara Body
Image Dengan Kepercayaan Diri
sebesar 18.58%, dan tidak terdapat siswi
Siswa Kelas X Di SMA Negeri 2
dengan kategori rendah. Meskipun Bantul. Edisi keempat. E-Journal
Bimbingan & Konseling.
kepercayaan diri siswi kelas XII SMA
Anthony R. (1992). Rahasia Membangun
Negeri 5 Cilegon berada pada kategori Kepercayaan Diri (Terjemahan Rita
Wahyudi). Jakarta: Bina Rupa
sedang, namun kepercayaan diri siswi
Aksara.
perlu ditingkatkan. Mengingat masih Cash, T.F & Pruzinsky, T. (2000). The
Multidimensional Body-Self
adanya indikator dengan nilai rendah yang
Relation Questionnaire: MBSRQ
perlu diperhatikan. Berdasarkan hasil User’s Manual (3rd Revision).
Virgina: Old Dominion, University
analisis data dan pembahasan,
Norfolk.
menunjukkan bahwa body image dan Centi, P. (1997). Mengapa Rendah Diri.
Yogyakarta: Kanisius.
kepercayaan diri memperoleh nilai rxy =
Fatimah, Enung. (2008). Psikologi
0.439 signifikansi 0.000 (p < 0.05) hasil Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: Pustaka Setia.
analisis data tersebut menunjukkan adanya
Ferron, C. (1997). Body Image In
hubungan positif diantara body image Adolescence: Cross-Cultural
Research - Result of The Preliminary
dengan kepercayaan diri. Hal tersebut
Phase of A Quantitative Survey.
menjelaskan bahwa semakin tinggi body Adolescence; Fall 1997; 32, 127;
ProQuest Psychology Journals, 735-
image yang dimiliki siswi, semakin tinggi
745.
pula kepercayaan dirinya, begitu Hurlock. (1991). Psikolgi Perkembangan:
Suatu Pendekatan Sepanjang
sebaliknya. Sumbangan efektif body image
Rentang Kehidupan. Jakarta:
terhadap kepercayaan diri sebesar 19.2%, Penerbit Erlangga.
Lobby Loekmono. (1983). Rasa Percaya
sedangkan sisanya 80.8% dipengaruhi oleh
Diri Sendiri. Salatiga: Pusat
faktor lain. Implikasi pada bimbingan dan Bimbingan Universitas Kristen Setya
Wacana.
konseling dalam penelitian ini peneliti
M. Nur Gufron dan Rini Risnawita S.
memberikan layanan informasi melalui (2010). Teori-teori Psikologi.
Yogyakarta: Ar Ruzz Media
media, yaitu booklet. Topik yang diberikan
Nur Lailatul Husna. (2013). Hubungan
dalam booklet yaitu mengenai tips untuk Antara Body Image dengan Perilaku
Diet (Penelitian pada Wanita di
meningkatkan rasa percaya diri. Dengan
Sanggar Senam Rita Pati). Jurnal
adanya booklet tersebut diharapkan dapat Psikologi, vol 2 no 2. Diunduh dari
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.p
selalu memiliki kepercayaan diri dalam
hp/dcp pada Jumat 29 Mei 2015
menjalankan kehidupannya. pukul 14.00
Papalia, O., & Feldman, R. (2009).
Perkembangan Manusia. Jakarta:
Salemba Humanika.

130
Raharjo, N. (2014). Statistika Pendidikan
Dengan Aplikasi SPSS. Indonesia.
Santrock (2003). Adolesence
Perkembangan Remaja. Alih bahasa:
Adelar dan Saragih. Jakarta:
Erlangga.
Surya, Hendra. (2009). Percaya Diri itu
Penting. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Wulan Tri Utami. (2014). Hubungan
Antara Citra Tubuh Dengan
Perilaku Konsumtif Kosmetik Make
Up Wajah Pada Mahasiswi. Naskah
Publikasi: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

131

Anda mungkin juga menyukai