Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIK MEDIA KONSELING MELALUI PPT SEBAGAI UPAYA

UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENAMPILAN FISIK DI


KALANGAN MAHASISWA PEREMPUAN DI UIN RMS SURAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Konseling

Dosen Pengampu: Galih Fajar F. S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Rahmawati Salsabila (211221061)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Interaksi sosial merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan
kita sebagai makhluk sosial. Untuk dapat berinteraksi dengan baik, maka perlu adanya
kepercayaan diri karena hal inilah yang dapat mendorong seseorang untuk bersosialisasi
dengan orang lain (Santrock, 2002). Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang
rendah biasanya merasa dirinya tidak berharga dan memandang rendah dirinya (minder)
ketika berhadapan dengan lingkungan.

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang adalah
penampilan fisik. Seseorang yang merasa kondisi tubuhnya tidak sesuai dengan standar
kecantikan atau ketampanan yang ada, akan merasa tidak puas dan tidak percaya diri
dengan kondisi tubuh dan penampilannya, meskipun orang lain menganggapnya menarik.
Hal ini dapat membuat seseorang menjadi tidak menerima kondisi fisiknya sehingga
membentuk citra tubuh yang rendah.

Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap penampilan fisiknya. Citra
tubuh dapat mempengaruhi kepercayaan diri suatu individu. Individu yang memiliki citra
tubuh yang baik akan mendapatkan perlakuan yang positif dari lingkungan, seperti
berupa pujian, penghargaan atau dukungan. Sebaliknya, individu yang memiliki citra
tubuh yang rendah akan mendapatkan perlakuan yang negatif dari lingkungan sekitar,
seperti berupa ejekan, penolakan atau diskriminasi

Citra tubuh dapat berdampak pada kepercayaan diri seseorang. Kepercayaan diri
adalah sikap atau perasaan yakin atas kemampuan dan kualitas diri. Citra tubuh dapat
mempengaruhi beberapa aspek psikologis seseorang, seperti harga diri, rasa percaya diri,
dan kesejahteraan psikologis. Seseorang yang memiliki citra tubuh yang baik akan
merasa nyaman, bahagia, dan percaya diri ketika berinteraksi dengan orang lain. Karena
mereka dapat menerima diri dengan apa adanya. Sedangkan seseorang yang memiliki
citra tubuh yang rendah akan merasa khawatir dan minder ketika berinteraksi dengan
orang lain. Karena merasa tidak puas dan tidak sesuai dengan standar yang ada.

Maka dari itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri individu
dalam penampilan fisik. Salah satunya adalah dengan mengadakan sosialisasi mengenai
pengertian kepercayaan diri serta solusi yang akan diberikan dalam menghadapi rasa
minder seseorang pada penampilan fisiknya.
B. Fenomena

Sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari berinteraksi dengan orang di lingkungan
sekitar. Seseorang dapat berinteraksi dengan baik dan diterima oleh lingkungan apabila memiliki
kepercayaan diri. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah
penampilan fisik. Tampilan fisik memiliki kaitan yang kuat dengan percaya diri, meliputi pakaian,
bentuk tubuh, dan wajah. Perempuan cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah
dibanding laki – laki. Perempuan cenderung merasa kurang puas terhadap kondisi fisiknya serta
beranggapan bahwa tubuhnya tidak sesuai dengan standar ideal yang dibayangkan sehingga
berdampak pada kurangnya kepercayaan diri.

C. Data

Hasil dari observasi yang telah dilakukan dengan wawancara menghasilkan data
bahwasanya individu memiliki rasa tidak percaya diri terhadap penampilan fisiknya
karena pengaruh dari media sosial. Hal ini dapat muncul karena individu sering
membandingkan dirinya dengan standar kecantikan yang mereka lihat dari platform
tersebut. Jawaban wawancara dari responden (RA dan ZA)

Rasa percaya diri yang rendah dan penampilan yang kurang menarik mendorong individu
untuk mencari jalan keluar untuk memperbaiki dirinya. Salah satu atribut fisik yang
memnyebabkan perempuan tidak percaya diri yaitu wajah. Maka dari itu perlu adanya
cara untuk menutupi kekurangan yang ada pada wajah, salah satunya dengan make – up.
Namun hal ini dapat memberi rasa tidak percaya diri seseorang terhadap tampilan aslinya
dan menjadi ketergantungan pada make – up. Jawaban wawancara dari responden (ST
dan YN)

D. Asumsi Penulis

Menurut saya dengan adanya peningkatan kepercayaan diri pada individu terhadap tampilan
fisiknya sangat membantu seseorang untuk belajar menerima dan menghargai kondisi fisiknya.
Kepercayaan diri yang dimiliki individu berpengaruh terhadap kualitas hidupnya salah satunya
dari aspek sosial, individu dapat membangun hubungan interpersonal yang baik dengan orang
lain. Kepercayaan diri tidak hanya tentang penampilan fisik, tetapi juga dari penerimaan diri,
pengakuan atas keunikan individu, serta menghargai berbagai aspek kepribadian yang
membentuk identitas individu.

E. Interpretasi

Dari hasil data sebelumnya, dapat diinterpretasikan bahwa RA dan ZA mengalami persepsi
negatif terhadap tampilan fisiknya dan merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Hal ini terjadi
karena adanya dampak dari media sosial yang menampilkan gambaran standar ideal yang dapat
membuat individu merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi tersebut. Akibatnya, individu
mengalami kepercayaan diri yang rendah karena tidak berhenti membandingkan diri dengan
standar yang disajikan di media sosial.

Sedangkan pengakuan dari responden lain, yakni ST dan YN mengalami ketergantungan


terhadap make – up, yaitu kondisi psikologis dimana seseorang merasa perlu menggunakan
make – up secara berlebihan. Salah satu faktor penyebab ketergantungan ini adalah rendahnya
penerimaan diri, dikarenakan individu merasa adanya kekurangan pada wajah yang
menyebabkan tidak percaya diri. Make – up dianggap dapat mempercantik diri serta
menyembunyikan aspek – aspek yang dianggap tidak sempurna sehingga menimbulkan rasa
percaya diri pada tampilan fisik, namun di sisi lain make – up dapat menimbulkan
ketergantungan dan melemahnya rasa percaya diri terhadap penampilan asli seseorang.

F. Literasi

Kepercayaan diri (self – confidence) merupakan kemampuan dasar yang dimiliki setiap individu
berdasar pada perasaan maupun sikap yakin sehingga mereka merasa nyaman dalam bertindak,
sopan dan hangat dalm berinterkasi dengan orang lain, serta bebas dan berani bertanggung
jawab pada kesalahan yang dilakukan (Lauster, 2003)

Kepercayaan diri adalah rasa yakin yang dimiliki setiap individu untuk menghadapi masalah di
berbagai situasi sehingga memberi kesan menyenangkan bagi diri sendiri maupun orang lain
(Ghufron, M. N., & Risnawita, 2010)

Kepercayaan diri merupakan sikap atau perilaku individu yang mengarahkan dirinya untuk
berkembang dalam nilai positif baik bagi diri sendiri, lingkungan, serta berbagai situasi yang
dihadapi (Fatimah, 2006)

Sifat percaya dan yakin akan kemampuan diri sendiri adalah bentuk percaya diri dengan tidak
bergantung kepada orang lain dan dapat terekspresikan secara utuh (Syam & Amri, 2017).
(Andiyati, 2016) mengatakan individu yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan mudah
untuk menerima apa yang dimiliki, menikmati hidup yang dilimpahkan untuknya, dan kepuasan
diri. Sedangkan Individu yang memiliki percaya diri yang rendah akan mengalami berbagai
hambatan yang melibatkan interaksi antar individu ataupun dalam urusan pekerjaan ((Idrus et
al., 2008)
BAB II

METODE
A. Jenis Media

Jenis media yang digunakan dalam praktik untuk meningkatkan kepercayaan diri pada
penampilan fisik di kalangan mahasiswa adalah melalui pendidikan Power Point dan media
poster yang disebar pada platform instagram.

Alasan menggunakan power point adalah sebagai pemberian pembelajaran atau pemahaman
tentang Kepercayaan Diri (Self – Confidence) terhadap penampilan fisik. Dengan adanya
pemberian materi melalui presentasi Power Point diharapkan para mahasiswa dapat dengan
mudah memahami konsep Kepercayaan Diri terhadap penampilan fisik dan bagaimana cara
penerapannya pada diri sendiri. Sedangkan penggunaan media poster pada platform Instagram
bertujuan agar pemahaman konsep Kepercayaan DIri terhadap penampilan fisik dapat
menjangkau luas ke seluruh orang. Sehingga bagi individu – individu di luar sana yang
merasakan hal yang sama akan merasa terbantu dengan informasi yang diberikan.

B. Tahapan Pelaksanaan
C. Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai