Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian


Variabel dalam penelitian ini, meliputi 2 variabel, yaitu:
1. Variabel Terikat atau Dependent (Y) : Kesepian
2. Variabel Bebas atau Independent (X) : Kebutuhan Afiliasi

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian


1. Kesepian
Kesepian adalah suatu keadaan emosi kompleks yang tidak menyenangkan,
kurangnya koneksi atau komunikasi, adanya perasaan-perasaan terasing,
kurang adanya perhatian, dan memiliki keinginan berhubungan interpersonal
dengan orang lain. Pengukuran dalam penelitian ini disusun berdasarkan skala
UCLA Loneliness Scale Version 3 menurut aspek-aspek dari Russel (1996) yang
terdiri dari personality, Social Destrability, dan Deppression.

2. Kebutuhan Afiliasi
Kebutuhan Afiliasi adalah motif dasar untuk mencari dan mempertahankan
relasi interpersonal dengan membentuk pertemanan dan untuk bersosialisasi,
untuk berinteraksi secara dekat dengan orang lain, untuk bekerja sama dengan
orang lain dengan cara bersahabat, dan untuk jatuh cinta. Pengukuran dalam
penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek kebutuhan afiliasi menurut
Murray (dalam Sarwono dan Meinarmo, 2009) yaitu terdiri dari empati dan
simpati, kepercayaan, dan menyenangkan orang lain.

C. Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan objek yang akan atau ingin diteliti, sering juga
disebut universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati
dimana sifat-sifat yang ada dapat diukur dan diamati (Nasution, 2003). Menurut
Sugiono (2012), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

19
20

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa rantau.
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (Nasution,
2003). Sampel merupakan kumpulan individu yang terpilih dari suatu populasi,
biasanya digunakan sebagai representative populasi penelitian (Gravetter dan
Wallnau 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa rantau yang berada
di Depok, berusia 18-25 tahun.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sampel
dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki
peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah
dikenal sebelumnya (Nursalam, 2008). Sampel yang diambil pada penelitian ini
harus memiliki karakteristik sebagai berikut, mahasiswa yang merantau dan berusia
18-25 tahun.

D. Teknik Pengambilan Data


Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup ataupun
terbuka, dan dapat diberikan secara langsung kepada responden maupun secara
tidak langsung (Sugiyono, 2012). Kuisioner yang dalam penelitian ini terdiri dari
data diri responden, skala kebutuhan afiliasi, dan skala kesepian. Kuisioner yang
akan disebar, menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang paling
banyak digunakan dalam penelitian ilmiah sosial yang diperkenalkan pertama kali
oleh Rensis Likert. Skala likert berlaku untuk konstruk linear, terdapat dua jenis
item dalam skala ini yaitu favorable dan unfavorable (Periantolo, 2012).
Berikut adalah skala yang digunakan dalam penelitian ini :
21

1. Skala Kesepian
Skala kesepian dalam penelitian ini diukur dengan skala UCLA Loneliness
Scale Version 3 berdasarkan aspek-aspek dari Russel (1996). Aspek-aspek
tersebut adalah personality, social destrability, dan depression. Skala ini terdiri
dari 20 aitem pernyataan. Pernyataan dalam skala kesepian ini akan dibagi
menjadi dua bentuk yaitu favorable dan unfavorable dimana pada tiap aitemnya
memiliki empat alternatif jawaban yaitu Selalu (SL), Sering (S), Jarang (JR),
dan Tidak Pernah (TP). Dalam penelitian ini skala kesepian yang diadaptasi dari
Russel (1996) memiliki nilai koefisien realibilitas sebesar 0.89.

Tabel 3.1 Sistem Penilaian Aitem Skala Kesepian


Kategori Favorable Unfavorable
Selalu 4 1
Sering 3 2
Jarang 2 3
Tidak Pernah 1 4

2. Skala Kebutuhan Afiliasi


Skala kebutuhan afiliasi dalam penelitian ini diukur dengan skala yang
diadaptasi dari penelitian Anggraeni (2016) berdasarkan aspek-aspek
kebutuhan afiliasi menurut Murray (dalam Sarwono dan Meinarmo, 2009)
yaitu terdiri dari empati dan simpati, kepercayaan, dan menyenangkan
orang lain. Aspek-aspek tersebut kemudian dikembangkan menjadi aitem-
aitem pernyataan. Skala ini terdiri dari 60 aitem pernyataan. Pernyataan
dalam skala kebutuhan afiliasi ini akan dibagi menjadi dua bentuk, yaitu
favorable dan unfavorable dimana pada tiap aitemnya memiliki empat
alternatif jawaban yaitu SS (Sangat Sesuai), S (sesuai), TS (Tidak Sesuai),
STS (Sangat Tidak Sesuai). Nilai Realibilitas kebutuhan afiliasi yang
diadaptasi dari penelitian Anggraeni (2016) memiliki nilai koefesien
realibilitas sebesar 0,89.
22

Tabel 3.3 Sistem Penilaian Aitem Skala Kebutuan Afiliasi


Kategori Favorable Unfavorable
Selalu 4 1
Sering 3 2
Jarang 2 3
Tidak Pernah 1 4

E. Uji Validitas, Daya Diskriminasi Item, dan Uji Realibilitas

1. Uji Validitas
Validitas merupakan sejauh mana tes itu mengukur apa yang
seharusnya diukur (Suryabrata, 2000). Menurut Azwar (2015) sebuah
pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila menghasilkan
data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variable yang
diukur seperti yang dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut.
Dalam penelitian ini uji validitas yang dilakukan pada instrument
penelitian adalah validitas isi (content validity). Validitas isi merupakan
validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap kelayakan isi tes melalui
expert judgement (Azwar, 2015).

2. Uji Realibilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability. Suatu
pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat
reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable).
Istilah reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti konsistensi
keterandalan, kepercayaan, kestabilan, keajegan dan sebagainya, namun
gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh
mana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2015). Suatu
alat ukur dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya 0,60 < r < 0,80
(Bahri, 2014).
23

3. Diskriminasi Aitem
Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu
membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan
yang tidak memiliki atribut yang diukur. Daya diskriminasi aitem yang
mencapai koofesien korelasi minimal 0.30 dianggap tinggi atau
memuaskan, sedangkan aitem yang memiliki kurang dari 0.30
diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah atau
dinyatakan gugur (Azwar, 2015).

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis korelasi product moment dari Pearson, yaitu menganalisis
hubungan skor total dan skor item. Analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis korelasi dengan program computer SPSS version 21 for
windows.

Anda mungkin juga menyukai