Metode Penelitian
3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis
3.1.1
3.1.2
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis null (H0) dan hipotesis
Ha1: Ada hubungan yang signifikan antara perceived social support (number) dan self
acceptance pada gay dewasa muda
Ha2: Ada hubungan yang signifikan antara perceived social support (satisfaction) dan self
acceptance pada gay dewasa muda.
3.2
3.2.2
Teknik sampling
Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang dipilih sebagai partisipan dalam
penelitian ini adalah kaum gay dewasa muda. Metode pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah. non-random/ non-probability sampling. Non probability sampling
merupakan metode pengambilan sampel tanpa menerapkan sistem pengacakan sampel
(Kothari, 2006). Non-random sampling ini terbagi dalam beberapa jenis. Akan tetapi,
jenis non-random sampling yang dipilih dalam penelitian ini adalah snowball sampling.
Snowball sampling adalah pegambilan sampel yang dilakukan dalam jumlah kecil
kemudian sampel tersebut mengarahkan lagi pada sampel berikutnya sehingga jumlah
sampel bertambah banyak (Kumar, 2011). Dengan demikian, snowball sampling ini
adalah pengambilan sampel melalui satu orang kemudian orang tersebut menyebarkan
lagi kepada beberapa orang.
3.4
Alat ukur
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data dilakukan melalui metode
Tabel 3.1
Alat Ukur Self Acceptance
Variabel
Indikator
Adanya keyakinan akan
Favorable
Unfavorable
1,14,34
8,38,27
6,20,35
9,11,39
10,15,41
2,3,13
4,30,36
16,21,26
12,17,28
31,37,40
18,22,32
7,24,29
5,19,23
25,33,42
21
21
Self
acceptance
Jumlah item pada kuosioner uji coba ini berjumlah 42 item yang terdiri dari 21
item favorable dan 21 item unfavorable. Kuesioner ini menggunakan skala likert
yang terbagi dalam 4 skala sebagai berikut : (1) Tidak Sesuai, (2) Kurang Sesuai,
(3) Sesuai, (4) Sangat Sesuai.
ini.
Peneliti
melakukan
modifikasi
alat
ukur
agar
sesuai
a. Pada siapakah, Anda merasa bahwa Anda merupakan bagian penting dari
kehidupannya ?
Tabel 3.2
Social Support Questionnaire Number
( ) Tidak Ada
1.
4.
7.
( ) Ada
2.
5.
8.
3.
6.
9.
Tabel 3.3
Social Support Questionnaire Satisfaction
2.
3.
Sangat
Cukup
Agak
Agak
Cukup
Sangat
tidak
tidak
tidak
Puas
Puas
puas
puas
Puas
puas
1.
4.
5.
6.
Pada tabel 3.3 responden diminta untuk memilih satu dari enam pilihan
jawaban yang telah tersedia untuk menggambarkan derajat kepuasan responden
atas social support yang diterimanya melalui orang-orang yang yang dituliskan
oleh responden pada tabel 3.2. Pilihan jawaban yang tersedia adalah (1) sangat
tidak puas, (2) cukup tidak puas, (3) agak tidak puas, (4) agak puas, (5) cukup
puas dan (6) sangat puas. Skor minimal pada tabel 3.3 adalah 1 dan skor
maksimal adalah 6. Rentang skor pada bagian ini adalah 1-6. Skor akhir ialah
menjumlahkan skor pada setiap item lalu dibagi total item (27 item).
oleh dosen pembimbing Ibu Antonina Pantja Juni Wulandari, S.Sos., M.Si dan
profesional di bidang psikologi sosial yaitu Bapak Juneman, S.Psi., M.Si.
Pengujian validitas ini dilakukan 3 kali, yaitu pada tanggal 5, 10 dan 13 Juni
2014. Dari hasil expert judgement tidak ada item yang digugurkan. Perubahan
pada item hanya revisi kalimat dan revisi pada instruksi pengisian kuesioner.
Contohnya terdapat item yang ditambahkan kata orientasi seksual supaya
lebih spesifik. Selain itu, untuk menggunakan alat ukur social support
questionnaire (SSQ) juga telah dilakukan uji validitas dengan melakukan pilot
study. Setelah melakukan pilot study, berikut hasil uji validitas konstruk dari
instrumen SSQ :
Tabel 3.4
Validitas Social Support Questionnaire Number
Nomor
CIT
Item
Nomor
CIT
Item
Nomor
CIT
Item
Item1
.414
Item10
.700
Item19
.499
Item2
.694
Item11
.693
Item20
.537
Item3
.606
Item12
.447
Item21
.517
Item4
.657
Item13
.377
Item22
.502
Item5
.614
Item14
.530
Item23
.463
Item6
.475
Item15
.633
Item24
.357
Item7
.741
Item16
.551
Item25
.442
Item8
.633
Item17
.699
Item26
.543
Item9
.681
Item18
.767
Item27
.518
Tabel 3.5
Validitas Social Support Questionnaire Satisfaction
Nomor
CIT
Item
Nomor
CIT
Item
Nomor
CIT
Item
Item1
.312
Item10
.555
Item19
.296
Item2
.326
Item11
.197
Item20
.411
Item3
.591
Item12
.267
Item21
.465
Item4
.410
Item13
.562
Item22
.389
Item5
.370
Item14
.506
Item23
.558
Item6
.339
Item15
.413
Item24
.606
Item7
.329
Item16
.550
Item25
.628
Item8
.563
Item17
.645
Item26
.650
Item9
.510
Item18
.488
Item27
.712
Pada alat ukur SSQ ini tidak terdapat item yang digugurkan. Hal ini
dikarenakan keseluruhan butir item pada SSQN memiliki nilai corrected item
total-correlation lebih besar dari 0,25. Pada butir item SSQS juga terdapat
nilai corrected item total-correlation lebih besar dari 0,25, terkecuali item
nomor 11 dimana CIT < 0,25. Walaupun demikian, butir item nomor 11 pada
tabel SSQN menunjukkan bahwa CIT > 0,25 dengan nilai sebesar 0,693.
Dikarenakan SSQN dan SSQS merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, maka tidak terdapat item yang digugurkan.
b.
validitas ini dilakukan 2 kali, yaitu pada tanggal 2 dan 12 Juni 2014. Dari hasil
expert judgement tidak ada item yang digugurkan. Perubahan pada item hanya
berupa revisi kalimat dan terdapat penambahan dua buah item dengan tujuan
agar item favorable dan unfavorable menjadi seimbang. Selain itu, untuk
menggunakan alat ukur self acceptance juga telah dilakukan uji validitas
dengan melakukan pilot study. Pilot study bertujuan untuk melihat apakah alat
ukur yang dipakai mampu untuk mengukur apa yang ingin diukur. Setelah
melakukan pilot study, berikut hasil uji validitas konstruk dari instrumen self
acceptance :
Tabel 3.6
Validitas Alat Ukur Self Acceptance
Nomor
CIT
Item
Nomor
CIT
Item
Nomor
CIT
Item
Nomor
CIT
Item
Item1
,697
Item12
,559
Item23
,195
Item34
,388
Item2
,342
Item13
,272
Item24
-,033
Item35
,369
Item3
,589
Item14
,627
Item25
,235
Item36
,510
Item4
,357
Item15
,372
Item26
,267
Item37
,349
Item5
,345
Item16
,288
Item27
,291
Item38
,502
Item6
,638
Item17
,274
Item28
,151
Item39
,477
Item7
,259
Item18
,426
Item29
,233
Item40
,155
Item8
,351
Item19
,022
Item30
,510
Item41
,509
Item9
,433
Item20
,239
Item31
,548
Item42
,335
Item10
,366
Item21
,516
Item32
,319
Item11
,001
Item22
-,197
Item33
,302
Pada alat ukur self acceptance ini, terdapat 10 item yang memiliki nilai
corrected item total-correlation di bawah 0,25 yaitu item nomor 11, 19, 20,
22, 23, 24, 25, 28, 29 dan 40. Sehingga ke-10 item ini digugurkan. Dengan
demikian, jumlah item variabel self acceptance menjadi 32 item.
3.4.2.2 Reliabilitas
Sujianto (2009) mengemukakan bahwa reliabilitas alat ukur adalah hasil
pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas alat ukur diperlukan untuk
mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Uji reliabilitas dilakukan
dengan menggunakan metode Cronbachs Alpha. Pengukuran reliabilitas alat
ukur penelitian dilakukan pada saat uji coba alat ukur kepada 32 responden gay
dewasa muda. Berdasarkan hasil uji coba alat ukur, terdapat beberapa item yang
dihapus dari alat ukur self acceptance. Alat ukur self acceptance menjadi
sejumlah 32 item. Sedangkan untuk alat ukur social support questionnaire tidak
terdapat item yang dihapuskan. Oleh karena itu, total butir item tetap berjumlah
27 item. Reliabilitas masing-masing alat ukur dapat dilihat dari koefisien
Cronbachs Alpha.
Tabel 3.7
Nilai Reliabilitas Keseluruhan Alat Ukur
Alat Ukur
Cronbachs
Jumlah Item
Alpha
Social Support Questionnaire-
0,932
27
0,897
27
0,884
32
Number
Social Support QuestionnaireSatisfaction
Self Acceptance
Sumber : Data Olahan Peneliti
3.5
Prosedur Penelitian
3.5.1 Persiapan penelitian
Dalam tahap awal penelitian, peneliti mulai mencari fenomena yang penting
untuk disampaikan. Setelah menentukan fenomena yang ingin diangkat oleh peneliti,
selanjutnya peneliti mencari berbagai bahan literatur yang ada serta peneliti mulai
menyusun skema rancangan penelitian secara terstruktur dan jelas. Peneliti juga
menetapkan karakteristik responden yang hendak dijadikan subjek penelitian.
Selanjutnya, peneliti mencari alat ukur yang dianggap mampu mengukur variabel yang
diteliti dalam penelitian. Peneliti menggunakan 2 alat ukur dalam penelitian ini, yaitu
alat ukur berupa kuesioner perceived social support dan kuesioner self acceptance.
Peneliti kemudian melakukan tahap expert judgement dan uji keterbacaan dengan 4
orang subjek yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Setelah uji
keterbacaan, kuosioner akan dibagikan kepada 30 subjek penelitian untuk pengadaan
pilot study.
Untuk
mempermudah
jalannya
penelitian,
peneliti
akan
menggunakan
surveygizmo.com dalam pembuatan serta penyebaran kuesioner secara online. Hal ini
memudahkan peneliti untuk menyebarkan kuosioner secara online tersebut pada subjek
penelitian yang dituju. Guna mengantisipasi responden diluar karakteristik subjek
penelitian, peneliti meminta bantuan kepada salah satu teman peneliti yang merupakan
aktivis di komunitas LGBT untuk membantu penyebaran kuesioner secara online hanya
pada lingkup karakteristik subjek penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya. Selain
itu, peneliti meminta bantuan dari teman peneliti yang juga bergabung dalam komunitas
subjek penelitian yang dituju. Sehingga penyebaran alat ukur dilakukan dari satu orang
ke orang lainnya yang merupakan metode snowball sampling. Peneliti juga menyiapkan
reward yang akan diberikan kepada calon responden. Data yang telah diperoleh dari
pilot study kemudian digunakan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan
menggunakan dengan menggunakan program SPSS 21. Dari hasil uji validitas ini dapat
ditentukan item yang akan digunakan dalam penelitian ini. Setelah kedua kuesioner
terbukti valid dan reliabel, maka akan dilakukan uji lapangan.
3.5.2
Pelaksanaan penelitian
Setelah validitas dan reliabilitas alat ukur telah valid dan reliabel maka akan
3.5.3
diolah dengan teknik pengolahan data yang sesuai dengan desain penelitian yang telah
ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa masing-masing alat ukur berdistribusi normal. Sehingga metode
penghitungan korelasi yang digunakan ialah metode Pearson Product Moment
Correlation. Hal ini sesuai dengan pernyataan Priyatno (2013) yang mengemukakan
bahwa apabila data terdistribusi secara normal, maka selanjutnya akan digunakan
metode Pearson Product Moment Correlation. Pengolahan data yang telah didapat
kemudian dilakukan analisa statistik dengan menggunakan SPSS 21.