Anda di halaman 1dari 6

Menguasai konsep dan praksis assesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah

peserta didik.

1 Menguasai hakikat asesmen


2 Memilih teknik asesmen sesuai dengan kebutuhan pelayanan bimbingan dan
konseling
3 Menyusun dan mengembangkan instrument asesmen untuk keperluan bimbingan dan
konseling
4 Mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli
5 Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar
dan kecendrungan pribadi konseli
6 Memilih dan mengadministrasikan instrument untuk mengungkapkan kondisi
actual konseli berkaitan dengan lingkungan
7 Mengakses data dokumentasi tentang konseli dalam pelayanan bimbingan dan
konseling
8. Mengungkapkan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan konseling dengan
tepat

Konsep assesmen

Kemampuan tentang Assesmen menjadi hal penting dan fundamental yang harus dimiliki oleh
konselor, karena ini akan menjadi penentu awal untuk mewujudkan pelayanan yang efektif dan efisien

Asesmen dalam bimbingan konseling merupakan proses pengumpulan data dan informasi yang
dilakukan oleh seorang konselor untuk memahami dan mengevaluasi kebutuhan, kekuatan, masalah,
dan potensi individu yang sedang mengalami situasi atau tantangan tertentu. Tujuan dari asesmen
dalam bimbingan konseling adalah untuk membantu konselor memahami klien secara lebih
mendalam, sehingga dapat merencanakan dan memberikan layanan bimbingan yang sesuai.

Berikut adalah beberapa konsep penting dalam asesmen bimbingan konseling:

1. Pendekatan holistik: Asesmen bimbingan konseling mencakup berbagai aspek kehidupan individu,
seperti emosional, sosial, kognitif, spiritual, dan fisik. Pendekatan ini memastikan bahwa konselor
memperoleh pemahaman menyeluruh tentang klien dan kebutuhan mereka.

2. Kerangka kerja teoritis: Konselor menggunakan kerangka kerja teoritis tertentu, seperti
psikodinamika, kognitif-behavioral, humanistik, atau sistemik, untuk membantu dalam proses
asesmen. Kerangka kerja ini memberikan panduan dalam memahami perilaku dan masalah klien.

3. Teknik dan instrumen asesmen: Konselor menggunakan berbagai teknik dan instrumen asesmen,
seperti wawancara, observasi, tes, skala, atau inventori, untuk mengumpulkan data secara sistematis.
Pemilihan teknik dan instrumen ini harus didasarkan pada kecocokan dengan kebutuhan dan tujuan
asesmen.

4. Kompetensi konselor: Asesmen bimbingan konseling dilakukan oleh konselor yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dalam mengelola dan menafsirkan data asesmen.
Konselor harus mampu menghargai keberagaman individu, menjaga kerahasiaan, dan menghormati
hak-hak klien.

5. Kolaborasi: Asesmen bimbingan konseling melibatkan kolaborasi antara konselor dan klien. Klien
diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses asesmen, menyampaikan kekhawatiran atau
harapan mereka, dan bersama-sama merencanakan langkah selanjutnya.

6. Keberlanjutan: Proses asesmen dalam bimbingan konseling bersifat dinamis dan dapat berlanjut
sepanjang waktu. Konselor melakukan pemantauan dan evaluasi terus-menerus terhadap
perkembangan klien untuk memastikan efektivitas layanan yang diberikan.

Wawancara Wawancara (interview) adalah Suatu teknik memahami individu dengan cara melakukan
komunikasi langsung (face to face relation) antara pewawancara (interviewer) dengan yang
diwawancarai (interview) untuk memperoleh keterangan atau informasi tentang individu. Wawancara
(interview) berfungsi untuk menentukan latar belakang atau faktor penyebab terjadinya masalah yang

dialami oleh konseli. Wawancara ini sebenarnya merupakan bagian dari wawancara konseling yang
utuh yaitu mulai dari identifikasi masalah, diagnosis, prognosis, treatment, evaluasi dan follow up.
Selain itu, wawancara juga berfungsi sebagai untuk memahami berbagai potensi, sikap, perasaan,
pikiran, pengalaman, harapan dan masalah konseli, serta memahami potensi dan kondisi lingkungan

baik lingkungan pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerjanya secara mendalam.

Bentuk-Bentuk wawancara diantaranya :


1) Man in the street interview, dilakukan pada saat wartawan meliput suatu peristiwa langsung
dilapangan dan meminta tanggapan khalayak terhadap peristiwa tersebut.

2) Casual interview, wawancara ini dilakukan secara mendadak dikarenakan ada keperluan mendesak.

3) Personality interview, merupakan bentuk wawancara profil seseorang atau tokoh

4) News interview, merupakan bentuk wawancara yang sering dilakukan oleh jurnalistik untuk
mengumpulkan fakta untuk disiarkan.

5) Telephone interview, wawancara yang dilakukan melalui media telepon biasa digunakan pada
acara-acara live di televisi

Manfaat :. 1) mengungkap langsung pandangan, sikap, dan pendapat individu/konseli, 2) mengungkap


struktur kognitif dan makna kehidupan individu, dan 3) mengeksplorasi informasi personal individu

Fungsi : A. Sebagai metode primer

Bila wawancara sebagai satu-saatunya alat pengumpul data, atau sebagai metode diberi kedudukan
yang utama diantara serangkaian metode-metode pengumpulan data lainnya.

B. Sebagai meode pelengkap Bila digunakan sebagai alat untuk mencari informasi-informasi yang
tidak dapat diperoleh dengan cara lain.

C. Sebagai kriterium Bila digunakan untuk menguji kebenaran atau kemantapan suatu data yang

diperoleh dengan cara lain, misalnya observasi, tes, kuesioner dan sebagainya..

bservasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap
suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang
hal-hal tertentu yang diamati

metode observasi sebagai alat pengumpulan data adalah kegiatan pengamatan (secara
indrawi) yang direncanakan, sistematis, dan hasilnya dicatat serta dimaknai
(diinterpretasikan) dalam rangka memperoleh pemahaman tentang subjek yang diamati.

Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu objek perilaku subjek yang
diamati.

Memantau perkembangan proses pembelajaran mahasiswa. Mengecek pemenuhan terhadap


capaian pembelajaran dan memberikan nilai atas proses dan hasil pembelajaran

Observasi untuk tujuan empiris mempunyai tujuan bermacam-macam. Observasi juga


memiliki fungsi bervariasi. Tuntitatif). Fungsi observasi Rahmjuan dari observasi berupa
deskripsi, melahirkan teori dan hipotesis (pada penelitian kualitatif), atau menguji teori dan
hipotesis (pada penelitian kuaat (2005: 84) terdiri dari deskripsi,mengisi, dan memberikan
data yang dapat digeneralisasikan. Deskripsi, berarti observasi digunakan untuk menjelaskan,
memberikan, dan merinci gejala yang terjadi,

ata “sociometry” berasal dari bahasa Latin “socius,” berarti sosial dan “metrum,” berarti
pengukuran, yang secara harfiah bermakna pengukuran sosial. Oleh karena itu,

sosiometri adalah sebuah cara mengukur derajat hubungan antar-orang/manusia. sosiometri


merupakan metode untuk menelusuri vektor energi dari hubungan interpersonal dalam grup
serta menggambarkan pola dan cara bagaimana asosiasi individu dengan individu lainnya
ketika berada dalam grup dengan tujuan tertentu. Moreno sendiri mendefinisikan sosiometri
sebagai studi matematis dari sifat psikologis populasi, teknik eksperimental dan hasilnya
diperoleh dari aplikasi metode kuantitatif

Penentuan Kriteria Penentuan pilihan oleh individu selalu berdasarkan pada kriteria, bisa kriteria
subyektif (misalkan intuisi/feeling, kesukaan seseorang atau kesan pertama (first impression),
maupun kriteria obyektif atau dengan kesadaran,

Pembuatan Alat Ukur


Instrumen atau alat ukur sosiometri berupa daftar pertanyaan dalam bentuk
kuisioner/angket yang akan digunakan untuk mengetahui pemilihan sesorang
termasuk alasan-alasan dalam pilihannya.
Pembuatan Sosiomatriks
Data sosiometri yang dikumpulkan menggunakan instrumen kuisioner/angket
ditampilkan dalam bentuk tabel atau matriks dari pilihanpilihan setiap orang.
Tabel/matriks semacam itu disebut Sosiomatriks.
4. Pembuatan Sosiogram
Selain sosiomatriks, data sosiometri juga disajikan dalam bentuk diagram atau
gambar. Ketika anggota sebuah grup diminta untuk memilih satu sama lain didasarkan
pada kriteria tertentu, setiap orang dalam grup dapat memilih dan menjelaskan
mengapa dia memilih pilihannya tersebut
Analisis Indeks
Moreno mengajukan tiga metode analisis data sosiometri, yaitu dengan
sosiomatriks, sosiogram, atau indeks. Analisis indeks merupakan metode untuk
mengukur distribusi maupun kecenderungan masalah hubungan-hubungan sosial
dalam suatu kelompok
1. Sosiometri Tipe Nominatif
Dalam tipe ini setiap individu dalam kelompok ditanyai, siapa-siapa kawan yang disenangi /
tidak disenangi untuk diajak melakukan suatu aktivitas tertentu atau siapa kawannya dalam
suatu pola hubungan tertentu.
Sosiometri Tipe Skala Bertingkat
Dalam tipe ini disediakan sejumlah statement yang disusun secara bertingkat, yaitu dari
statemen yang menyatakan hubungan yang paling dekat, sampai dengan statemen yang
menyatakan huungan yang paling jauh.
ANGKET
Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan
pada responden untuk mendapat jawaban ) mendefinisikan angket atau kuesioner adalah
teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban
atau tanggapan dan informasi yang diperlukan
Angket berfungsi untuk :
1. Mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka penyusunan
program.
2. Untuk menjamin validasi informasi yang diperoleh dengan metodelain.
3. Evaluasi program BK.
4. Untuk mengambil sampling sikap atau pendapat dari responden.
Tujuan Angket atau kuisioner pada umumnya adalah untuk memperoleh data mengenai latar
belakang peserta didik sebagaisalah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses
belajar mereka
Penggunaan kuesioner tepat bila :
1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui
berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu
fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat
sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan
dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
Sedangkan beberapa manfaat dari penggunaan angket sebagai instrument penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah ditemukan oleh peneliti terdahulu
2. Mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti
3. Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang dipilih
4. Memanfaatkan data sekunder
5. Menghindari adanya duplikasi penelitian
2.3 Teknik penyusunan angket atau kuesioner
Tantangan dalam pengumpulan data primer terkait dengan motivasi responden untuk
menyelesaikan setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner.
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket (kuesioner)
2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan angket(kuesioner)
3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebihspesifik dan tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan
teknis analisisnya.
Pertanyaan terstuktur

1. Saya mampu termotivasi oleh guru bk dalam diberikan informasi dikelas


2. Saya mampu menangkap dengan baik materiinformasi karir yang disampaikan guru bk
didalam kelas
3. Saya mampu berkomunikasi dengan baik dalam menjelaskan tujuan karir yang saya inginkan
4. Saya mempunyai skill dalam menggunakan komputer dan internet untuk menunjang karir
5. Saya mengikuti layanan BK karir diluar jam sekolah.terlepas dari jumlah banyaknya siswa

Pertanyaan tidak terstuktur

6. saya belum paham hubungan antara hobi, bakat, minat dan kemampuan yang saya miliki
7. Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru saya (guru, fasilitas, prestasi, dll)
8. Saya belum memahami kelebihan dan kekurangan yang saya miliki
9. Saya belum tahu perubahan apa saja yang terjadi pada masa remaja
10. Saya belum mengenal jati diri saya yang sebenarnya

Pertanyaan terstruktur
1. Guru BK mampu memberikan motivasi dalam layanan informasi karir dikelas
2) Guru BK mampu berkomunikasi dengan baik dalam memberikan materi informasi karir
dikelas
3) Guru BK menjelaskan tujuan layanan sebelum melaksanakan layanan informasi karir
dikelas
4) Guru BK melayani pemberian layanan BK karir diluar jam sekolah.terlepas dari jumlah
banyaknya siswa
5) Guru bk merasakan siswa belum paham hubungan antara hobi, bakat, minat dan
kemampuan

Pertanyaan tidak terstruktur

6) Guru BK melayani pemberian layanan BK karir diluar jam sekolah.terlepas dari jumlah
banyaknya siswa
7) guru bk belum banyak mengenakan l lingkungan sekolah baru saya (guru, fasilitas,
prestasi, dll)pada siswa
8) guru bk belum memahami kelebihan dan kekurangan yang siswa /siswi miliki
9) guru bk belum menjelaskan perubahan apa saja yang terjadi pada masa remaja
10) guru bk belum mengajarkan mengenal jati diri pada siswa yang sebenarnya

Anda mungkin juga menyukai