Anda di halaman 1dari 5

Nama : Andre kristopel harianja

Nim : 1203151063

UAS ASESMEN 2022

BK Reguler E 2020 FIP UNIMED

8 JUNI 2022

1. URAIKAN KODE ETIK BIMBINGAN KONSELING YANG BERHUBUNGAN DENGAN ASESMEN


/APLIKASI INSTRUMENTASI DI SEKOLAH
2. BERDASARKAN KODE ETIK TERSEBUT BUATLAH LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN ASESMEN BK
TEKNIK TES UNTUK PEMINATAN JURUSAN/LANJUTAN STUDI DI SEKOLAH.
3. BUAT SATU CONTOH PENGGUNAAN HASIL ASESMEN BK TEKNIK TES
4. BUATLAH URAIAN BMB 3 TENTANG PENDIKAR BAGI ANDA:
a. DO’A
b. LAGU WAJIB NASIONAL
c. MOTIVASI

jawaban

1. Saat konselor atau guru bimbingan dan konseling memutuskan untuk memilih dan
menggunakan asesmen dalam pelayanan bimbingan dan konseling, perlu mempertimbangkan
beberapa hal yaitu:
a. keefektifan alat asesmen andal dan tepat guna,
b. tanggung jawab pengguna memilih, menggunakan, skoring, interpretasi, dan menggunakan
hasil,
c. menegakkan kerahasiaan data Gantina Komalasari,
2. 1.    Perencanaan
Aspek yang harus ada dalam perencanaan asesmen  adalah:

a.    Memilih fokus asesmen pada aspek tertentu dari diri klien

Salah satu penentu keberhasilan konseling adalah kemauan dan kemampuan klien itu sendiri.
Dalam konseling, keputusan akhir untuk pemecahan masalah yang dihadapi ada pada diri klien.
Konselor/ guru BK bukan pemberi nasihat, bukan pengambil keputusan mengenai apa yang
harus dilakukan  klien dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
Karena itu, untuk keberhasilan konseling, klien dapat bekerjasama dengan guru BK/konselor,
dan dengan bantuan guru BK maka klien diharapkan mampu memunculkan ide-ide pemecahan
masalah, dan klien memiliki keberanian serta kemampuan untuk mengambil keputusan, mampu
memahami diri sendiri,  dan mampu menerima dirinya sendiri. Berdasarkan  hal tersebut di atas,
maka konselor menentukan akan melakukan asesmen  dengan memfokuskan  pada salah satu
aspek  dalam diri klien saja.
b.   Memilih instrumen   yang akan digunakan.
Setelah ditentukan fokus area asesmen, Anda dapat merencanakan instrumen yang akan
digunakan dalam asesmen. Banyak instrumen yang dapat digunakan dalam asesmen seperti tes
psikologis, observasi, inventori, dan sebagainya. Tetapi untuk menentukan instrumen sangat 
tergantung pada aspek apa yang akan diasesmen. Misalnya Anda akan melihat kerjasama klien
dalam konseling, maka instrumen dapat menggunakan checklist, tetapi apabila Anda
memfokuskan  asesmen tentang kemampuan klien dalam memecahkan masalah, maka Anda
dapat  mempergunakan tes psikologis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih instrumen dalam asesmen diantaranya yaitu: (1)
kemampuan guru BK sendiri, (2) kewenangan guru BK (baik dalam mengadministrasikan
maupun dalam interpretasi hasilnya), (3) ketersediaan instrumen, (4) waktu yang tersedia, dan
(5) dana yang tersedia.
c.    Penetapan waktu
Perencanaan waktu yang dimaksud adalah kapan asesmen akan dilakukan. Penetapan waktu ini
sangat erat berhubungan dengan persiapan pelaksanaan asesmen. Persiapan akan banyak
menentukan keberhasilan suatu asesmen, misalnya mempersiapkan  instrumen, tempat, dan
peralatan lain yang diperlukan dalam pelaksanaan asesmen. Apalagi jika pelaksana asesmen
tersebut bukan guru BK itu sendiri, misalnya karena instrumen yang digunakan untuk asesmen
adalah tes psikologis (tes intelegensi, inventori kepribadian, tes minat jabatan, dan sebagainya).
Dalam hal ini apabila guru BK tidak memiliki kewenangan, maka guru BK dapat  minta bantuan
orang yang memiliki kewenangan, misalnya psikolog atau orang yang telah memiliki sertifikasi
yang memberikan kewenangan untuk mengadministrasikan tes dimaksud.
d.    Validitas dan reliabilitas

Apabila instrumen yang kita gunakan adalah buatan sendiri atau dikembangkan sendiri, maka
instrumen itu  perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Karena validitas dan reliabilitas merupakan
suatu syarat mutlak  suatu instrumen asesmen.  Namun apabila kita menggunakan instrumen
yang sudah terstandar, Anda tidak perlu mencari validitas dan reliabilitas karena instrumen
tersebut sudah jelas  memenuhi persyaratan sebagai suatu instrumen.
2.  Pelaksanaan             
Setelah perencanaan asesmen selesai, selanjutnya adalah bagaimana melaksanakan rencana
yang telah dibuat tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan asesmen
adalah pelaksanaannya harus sesuai dengan manual masing-masing instrumen. Manual suatu
instrumen biasanya memuat:
cara mengerjakanwaktu yang digunakan untuk mengerjakan asesmenkunci  jawabancara
analisisinterpretasi.
3.   Analisis data
Langkah selanjutnya adalah analisis data, yaitu melakukan analisis terhadap data yang diperoleh 
melalui instrumen yang digunakan untuk mengambil data. Analisis dilakukan dengan mengikuti
petunjuk yang ada dalam manual masing-masing  instrumen.  Metode analisis data dalam
asesmen konseling sangat tergantung data yang diperoleh. Misal data yang diperoleh berbentuk
kualitatif atau data kuantitatif.
Apabila data bersifat kualitatif, maka kita melakukan analisis data kualitatif. Metode analisis
data kualitatif misalnya deskriptif naratif. Wilcox (dalam Ratna Widiastuti, 2010) misalnya
menggunakan pendekatan  ”key incident” dalam analisis deskripsi kualitatif tentang kegiatan
pendidikan. Pendekatan key incident memungkinkan bagi kita untuk memasukkan sejumlah
besar kesimpulan dari bermacam-macam data yang berasal dari berbagai sumber, misalnya dari
catatan lapangan, dokumen informasi demografi, atau wawancara. Apabila banyak data
kualitatif yang dianalisis sementara asesmen masih berlangsung maka beberapa analisis dapat
ditunda pelaksanaannya sampai evaluator selesai melakukan asesmen. Saat melakukan analisis
data kualitatif, perlu dilakukan beberapa langkah sebagai berikut: a) yakinkan semua data telah
tersedia, b) buatlah salinan data untuk berjaga-jaga kalau ada yang hilang, c) aturlah data dalam
judul dan masukkan dalam file, d) gunakan sistem kartu-kartu dalam map, e) periksa kebenaran
hasil asesmen.
Apabila data bersifat kuantitatif maka analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik.
Dalam bimbingan konseling, statistik biasa digunakan untuk analisis data hasil tes psikologis,
misalnya tes inteligensi, tes bakat, dan sebagainya. Dewasa ini, program statistik dapat dengan
mudah dilakukan dengan bantuan komputer, seperti program excel, LISREL, SPSS, dan
sebagainya.
4.  Interpretasi data
Interpretasi diartikan sebagai  upaya mengatur dan menilai fakta, menafsirkan pandangan, dan
merumuskan kesimpulan yang mendukung. Penafsiran harus dirumuskan dengan hati-hati, jujur,
dan terbuka. Berikut ini adalah hal-hal yang harus ada dalam interpretasi, yaitu:
Komponen untuk menafsirkan / interpretasi hasil analisis data
Interpretasi berarti menilai objek asesmen  dan menentukan dampak
asesmen tersebut. Pandangan evaluator juga mempengaruhi penafsiran/ interpretasi  data.
Untuk asesmen yang akan digunakan  untuk membantu  fungsi pendidikan, maka hasil asesmen
harus diinterpretasikan sebagai sarana untuk mengetahui kebaikan klien, dan dapat menjadi
bahan pertimbangan dalam tindakan berikutnya bagi orang-orang lain yang berkepentingan/
berwenang (Cronbach dalam Ratna Widiastuti, 2010)).
2. Petunjuk untuk menafsirkan analisis data
Worthen dkk. dalam Ratna Widiastuti, 2010) menyatakan bahwa para evaluator telah
mengembangkan metode yang sistematik untuk melakukan interpretasi.  Diantara metode-
metode tersebut yang sering dipakai akhir-akhir ini adalah:                      (1) menentukan apakah
tujuan telah dicapai, (2) menentukna apakah hukum, norma-norma, demokrasi aturan, dan
prinsip-prinsip etik tidak dilupakan, (3) menentukan apakah analisis kebutuhan telah dikurangi,
(4) menentukan nilai pencapaian, (5) bertanya kepada kelompok  penilai, melihat kembali data,
menilai keberhasilan dan kegagalan, menilai kelebihan dan kelemahan penafsiran, (6)
membandingkan variabel-variabel penting dengan hasil yang diharapkan, (7) membandingkan
analisis yang dilaporkan oleh program yang usahanya sama, dan (8) menafsirkan hasil analisis 
dengan prosedur  yang menghasilkannya. Namun demikian, menginterpretasikan data bukan
hanya  pekerjaan evaluator saja, akan tetapi evaluator hanya memberikan pandangan saja dari
sekian banyak pandangan.
5.   Tindak lanjut
Tindak lanjut adalah menindak lanjuti hasil  asesmen atau penggunaan hasil asesmen dalam
konseling. Beberapa kegiatan tindak lanjut  diantaranya adalah apakah konselee perlu
melakukan konseling yang memfokuskan pada aspek yang berbeda lainnya, apakah klien perlu
mendapatkan tritmen tertentu, atau bahkan bisa jadi konselee perlu mendapatkan rujukan
(refferal) kepada pihak ketiga. Rujukan diperlukan jika guru pembimbing/ konselor tidak
mempunyai kewenangan atau tidak mempunyai kemampuan untuk menangani masalah yang
dihadapi klien. Misalnya jika klien sudah mengalami gangguan psikotik, maka klien perlu dirujuk
ke psikiater; jika klien mengalami gangguan dislesia maka perlu dirujuk ke terapis khusus yang
menangani gangguan tersebut.
Untuk konseling yang berbasis individu, maka langkah-langkah khusus peerlu dilakukan, yaitu
dengan cara:
menentukan fokus yang akan dinilai (misal cara klien dalam merespon, ide-ide pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan sebagainya)menentukan teknik untuk penilaian (misal
dengan observasi, konferensi kasus, atau  wawancara)menggunakan teknik penilaian yang telah
ditentukanmelakukan analisis data yang diperoleh dan membicarakan hasilnya dengan
klienmenanggapi data dengan cermat, danmelaporkan data yang telah diolah (laporan hasil
konseling)
3. a. Mampu merumuskan indikator ketercapaian kemandirian melalui layanan bimbingan dan
konseling yang berorientasi masa depan (adaptif dan fleksibel), yang terdiri atas aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif)
berdasarkan hasil asesmen kebutuhan.
b. Menguasai, memilih instrumen, dan melaksanakan asesmen untuk kepentingan
perancangan layanan bimbingan dan konseling dengan menguasai beberapa topik materi:
Konsep Dasar Asesmen, Teknik Asesmen Tes dan mengusai Teknik Asesmen Non Tes
4. a. Doa; saya akan membawakan doa menurut agama katolik,
"Mari kita bersatu dalam doa, dalam nama bapa dan putera dan roh kudus amin,
Yah allah bapa kami yg ada di surga trima kasoh yah bapa atas kasih karunia yang telah kau
berikan kepada kami hingga kami dapat melakukan pendidikan karakter ini yah bapa,yah bapa
kiranya engkau yang melindungi dan menjaga acara kami ini yah bapa,agar dapat berjalan
dengan lancar,trimalah doa anak mu ini melalui yesus kristus jurus selamat kami amin,dalam
nama bapa, dan putera dan rohkudus amin."
b. Menyanyikan lagu wajib ;Dari sabang sampai Merauke
"Dari sabang sampai merauke
Berjajar pulau pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku indonesia
Dari sabang sampai merauke
Berjajar pulau pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku indonesia"
c. Motivasi kita pada hari ini adalaha ;""Barang siapa bersungguh-sungguh, maka dia akan
mendapatkan kesuksesan."

Anda mungkin juga menyukai