Anda di halaman 1dari 4

Asessment adalah suatu tindakan dimana seseorang mengukur sesuatu .

dalam bimbingan dan


konseling assessment dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengukur proses konseling yang
sedang berlangsung antara konselor dengan kliennya.

Adapun bentuk dan tujuan asessment ialah :

A. Tujuan Asessment

Asesment pastilah memiliki suatu tujuannya tertentu , karena setiap sesuatu


pastilah memiliki tujuan. Asesmen merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh guru BK /
Konselor untuk mengolah data klien secara efisien atau dapat diartikan juga sebagai upaya
guru BK/konselir dalam menelaah secara efisien apa yang menyebabkan masalah klien itu
dapat muncul. Adapun tujuan asessment yaitu :
1. Melancarkan proses pengumpulan informasi
2. Membuat suatu diagnosis yang pasti
3. Membuat rencana yang akan dilakukan
4. Menentukan Efektifitas dari suatu rencana
5. Mempermudah pemcapaian / pengukuran capaian
6. Menilai Lingkungan
7. Meningkatkan Mutu dan Kualitas Proses Konseling
8. Membuat suatu Kemugnkinan
9. Meningkatkan Aspek Klien seperti minat,kemapuan, dan dimensi kepribadian
10. Membuat suatu pilihan kedepannya
11. Memutuskan suatu pilihan
12. Memfasilitasi Penentuan pilihan dan perencaannya(WAHYUNI, n.d.)

Selanjutnya Cormier dan Cormier dalam buku Konseling Profesi yangMenyeluruh


karangan Samuel T. Gladding menyatakan bahwa tujuan assessment ialah

1. Mengetahui informasi terkait dengan permasalahan yang dihadapi oleh


konseli dan permasalahan lain yang terkait dengan permasalahan tersebut
2. Mengetahui variabel pengontrol dan pengkontribusian yang
berkaitandengan permasalahan yang dihadapi klien.
3. Menentukan apa tujuan/harapan klien yang daidapat dari proses konseling
4. Mengumpulkan data dasar yang akan dibandingkan dengan data setelah
melakukan konseling
5. Mendidik dan memotivasi konseli ,meningkatkan penerimaan konseli
terhadap proses konseling dan berkontribusi pada perubahan yang
merupakan hasil dari konseling.(WAHYUNI, n.d.)

B. Bentuk dan Jenis Asessment Non Tes


Assessment teknik non tesmerupakan teknik yang paling banyak digunakan oleh
konselor.Prosedur pelaksanaannya relatif lebih sederhana sehingga mudah untuk dipelajari
dan dipahami. Adapun jenis-jenis assessment teknik non tes ialah :

1. Daftar Cek Masalah (DCM) Daftar cek masalah (DCM) merupakan daftar cek yang
khusus disusun
.Daftar cek masalah (DCM ) dikembangkan oleh Ross L.Mooney berisi 330
pernyataan masalah yang terbagi dalam 11 bidang masalah. DCM ini berfungsi untuk
(a) mempermudah individu dalam mengemukakanmasalahnya, (b) mensistematisasi
jenis masalah sehingga mempermudah penganalisissannya (c) menyarankan suatu
program pelayanan sesuai dengan masalah konseli.
2. Alat Ungkap Masalah Umum(AUM-U)
Suatu teknik yang digunakan oleh konselor untuk mengungkapkan masalah-
masalah umum yang dialami oleh konseli. AUM umum merupakan alat ungkap
masalah umum, yang dibentuk 5 format: format 1 untuk mahasiswa, format 2 untuk
SLTA, format 3 untuk SLTP, format 4 untuk SD, format 5 untuk masyarakat.
3. Alat Ungkap Masalah Belajar (AUM PTSDL)
AUM yang dgunakan sejak 30 tahun terakhir adalah adaptasi dari Survey Of
Study Habits and Attitude (SSHA). AUM ini terdiri dari 3 bentuk, yaitu untuk
SLTP, SLTA, & PT dengan jumlah item 75 butir. SSHA memuat 3 (tiga) bidang
masalah, meliputi metode belajar, motivasi belajar dan sikap-sikap tertentu
terhadap kegiatan sekolah/kampus.
4. Wawancara
Suatu teknik mndapatkan informasi mengenai individu dengan cara melakukan
komunikasi langsung antara Konselor dengan Klien) untuk memperoleh
keterangan atau informasi tentang individu.
5. Sosiometri
Sosiometri Adalah suatu metode atau teknik untuk memahami
individu dalam Mendapatkan informasi tentang hubungan sosial individu
berdasarkan preferensi pribadi antara anggota-anggota kelompok.
Hasil sosiometri merupakan gambaran jumlah skor yang diperoleh setiap orang,
pola hubungan, intensitas hubungan, dan posisi individu dalam kelompoknya.
6. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang melalui pengamatan dan
pencatatan terhadap individu yang akan diselidiki . Observasi memiliki nilai : (1)
memberikan informasi yang tidak bisa diketahui menggunakan teknik lain; (2)
memberikan informasi tambahan yang sudah didapatkan (3) dapat Melihat
tingkah laku nyata (4) pengamatan secara langsung; (5) pengamatan mendorong
perkembangan subjek pengamatan.
7. Angket (Kuesioner)
Angket adalah Suatu alat pengumpul data dalam assessment yang berupa
serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada klien. Winkel
mendefinisikan angket sebagai suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis
yang harus dijawab secara tertulis juga. Angket(WAHYUNI, n.d.)
bentuk-bentuk assessment dalam konseling dapat dibagi menjadi dua yaitu :
assessment tes yang meliputi: tes prestasi, tes bakat, tes minat dan tes kepribadian.
Sedangkan assessment non tes meliputi: DCM (daftar cek masalah), AUM-U (alat ungkap
masalah-umum), AUM PTSDL (alat ungkap masalah belajar), wawancara, sosiometri,
observasi, angket, dan ITP (inventori tugas perkembangan)
KEPUSTAKAAN

WAHYUNI, S. (n.d.). ASESSMENT DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING. 1–18.

Anda mungkin juga menyukai