Anda di halaman 1dari 10

ASSESSMENT PSIKOLOGI TEKNIK

TESTING

Materi Tentang:
Simulasi Dan Cara Mengkomunikasikan
Hasil Tes
Anggota Kelompok 2:
Rezki Fadila (20060006)
Isgawulandari (20060007)
Vaira OktaSari Lubis (20060008)
Sayang Wulandari (20060009)
Rula Sarah Taajdjamil (20060010)
TUJUAN PENGGUNAAN TES

1.Untuk menyediakan informasi yang tidak ada sebelumnya


atau untuk meninjau keterandalan informasi yang telah ada
dengan tes psikologi.
2.Untuk penetapan siswa sesuai dengan kemampuan masing-
masing pada program pendidikan pada umumnya.
Penempatan siswa sesuai dengan kemampuan dalam
pendidikan disebut sebagai dengan penjurusan siswa.
3.Untuk pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Dalam hal ini
yang dimaksudkan adalah penggunaan hasil tes psikologis
untuk konseling.
PEMILIHAN TES

Dalam pemilihan tes perhatian utama dicurahkan pada prinsip-prinsip dasar


pengetesan yang juga diterapkan pada seluruh kegiatan konseling. Pada
kegiatan konseling ada tiga hal penting yaitu memahami klien, menerima diri
klien dan pandangan-pandangannya, mengkomunikasikan pemahaman dan
penerimaan konselor kepada klien (Tuler: 1953).

Ada dua tujuan utama dalam pengetesan pertama, unik memilih tes yang
paling tepat diikit banyak gunakan untuk tujuan-tujuan tertentu. Kedua,
untuk memilih dan merencanakan yang sedikit banyak dapat memberikan
sumbangan untuk pertumbuhan dan perkembangan klien. Dalam pemilihan
tes dapat dilakukan dengan metode pemilihan tes yang menyangkut tiga
aspek, yaitu :
1. Konselor

Konselor merupakan faktor utama dalam menentukan keefektifan pendekatan pemilihan tes,
dengan ini menumbuhkan sikap atau keyakinan konselor untuk bisa memilih tes yang tepat.
Konselor akan merasa didorong dan berusaha untuk membuat keputusan pemilihan tes.

2. Situasi

Di sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga dimana konselor berperan tentang tindakan


kelembagaan. Biasanya konselor mengalami kesulitan menciptakan kerjasama dengan klien.
Pada situasi ini biasanya konselor mengadakan alih tangan untuk melakukan untuk tes
psikologi.

3. Klien

Klien pada umumnya menerima konselor sebagai orang yang mampu dan bijak dalam
memberikan bantuan. Mereka juga sering mengharapakn bantuan yang bersifat kognitif.
Kecenderungan seperti itu sering kali dihadapi oleh konselor.
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN TES
1. Penstrukturan
Prosedur tes yang ditawarkan untuk dilakukan sebaiknya dikomunikasikan kepada klien. Akan
dilakukan dimana, kapan, apa saja yang harus disiapkan hendaknya dikomunikasikan kepada klien
dengan suasana yang menyenangkan dan sungguh-sungguh dan hendaknya dimulai dengan suatu
pernyataan umum tentang peranaan tes dalam proses konseling.
2. Klien tak memilih tes tertentu
Bordin memperingatkan bahwa klien todak dibebani tanggung jawab untuk menentukan tes mana yang
paling baik untuk mengungkapakn karakteristik psikis yang dimilikinya. Hal ini merupakan hal harus
dipersiapakan konselor. Klien biasanya memerlukan informasi yang falid untuk mengambil satu atau
lebih alternatif tindakan.
3. Keluwesan
Konselor dituntut memiliki kemampuan untuk mengenali klien tidak hanya dari segi ucapan atau
susunan kalimat saja, tetapi juga bahasa tubuh klien. Jika klien tampak enggan melaksanakan tes,
sebaiknya tidak perlu lagi membahas penggunaaan tes tersebut. Karena hal ini akan membuang waktu
saja.
PENGKOMUNIKASIAN HASIL TES
1. Pengkomunikasian tes merupakan bagian proses konseling

Pengkomunikasian hasil tes merupakan proses yang rasional dan objektif


bagi konselor tetapi hasil tes tersebut belum tentu disukai klien. Bagi
konselor skor hasil tes merupakan suatu diskripsi saja tetapi klien bisa saja
menganggapnya sebagai motifasi. Konselor harus mampu menafsirkan
perasaan yang ditampilkan klien setelah melihat hasil tes dalam usaha
mengajak klien memahami dan menerima hasil tes tersebut.

2. Pendekatan-pendekatan dalam pengkomunikasian hasil tes

Konselor perlu memberi tahukan implikasi dan kesimpulan dari hasil


pengetesan. Diperlukan pendekatan dalam pengkomunikasian dalam tes.
a. Konselor melaporkan skor individu dalam beberapa bentuk
(yaitu presentil, kesetaraan tingkatan), memperlihatkan lembaran
hasil tes dan selanjutnya mengajak klien menafsirkan hasil yang
diperolehnya.

b. Konselor melaporkan skor yang diperoleh, menguraikan


beberapa implikasi, beberapa prediksi dan juga membuat
rekomendasi.

c. Konselor mengemukakan kesimpulan-kesimpulan, implikasi-


implikasi, prediksi-prediksi tetapi tidak mengemukakan referensi
data tertentu yang mereka buat, tidak memberikan penilaian
terhadap skor tes dan juga tidak menunjukkan profil hasil tes.
CONTOH PENGKOMUNIKASIAN HASIL TES

Seorang konselor akan memberikan hasil tes kepada kliennya


yang bernama Joni, tetapi hasil tes tersebut tidak sesuai dengan
apa yang diinginkan oleh Joni, sehingga joni merasa kecewa.
Kemudian konselor tersebut memberikan motivasi kepada joni
dan berkata “saya yakin kamu bisa mendapatkan hasil yang lebih
baik daripada ini”. Diharapkan dengan perkataan konselor seperti
itu membuat Joni lebih termotivasi.
KESIMPULAN

Tes bertujuan untuk menyediakan informasi yang tidak ada sebelumnya,


menempatkan siswa sesuai dengan kemampuan masing-masing pada
program pendidikan pada umumnya.Dalam pemilihan tes hal yang perlu
diperhatikan yaitu memahami klien,menerima diri klien dan pandangan-
pandanganya serta mengkomunikasikan pemahaman dan penerimaan
konselor kepada klien.Dalam pemilihan tes terdapat tiga aspek penting
yaitu konselor,situasi dan klien.Pengomunikasian hasil tes merupakan
proses yang rasional dan objektif bagi konselor tetapi hasil test tersebut
belum tentu disukai oleh klien sehingga konselor harus mampu
menafsirkan perasaan yang ditampilkan klien setelah melihat hasil test
dalam usaha mengajak klien mamahami dan menerima hasil test tersebut.
TERIMAKASIH
😊

Anda mungkin juga menyukai