Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Asesmen BK Test dan Non Test

“Konsep Dasar Assesmen “

Dosen Pengampu: Dr.Dina Sukma,S.Pd.S.Psi.M.Pd

Disusun Oleh:

1.Fella Hanna Neisha (20006014)

Universitas Negeri Padang

Sumatera Barat

2021
KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha Penyayang.kami
mengucapkan rasa syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mengenai Landasan Pendidikan dan
Implementasinya.Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu Asessmen BK test dan Non
Test,selain itu juga dibuatnya makalah ini agar dapat menambah pengetahuan wawasan dan
pengetahuan.serta tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada : Dr.Dina
Sukma,S.Pd.S.Psi.M.Pdselaku dosen Asessmen BK ttest dan Nontest.yang telah memotivasi
kami supaya terlaksananya tugas makalah ini.

Terlepas dari itu semua,kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi susunan kalimat maupun tata cara bahasanya .oleh karena itu kami terbuka untuk
menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa
melakukan melakukan perbaikan makalah yang baik dan benar ,akhir kata kami meminta semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan pembaca.

Padang,25 Februari 2021

Penulis
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………….......

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………..

BAB 1 Pendahuluan

A.Latar Belakang ………………………………………………………………………………..


B.Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………
C.Tujuan Masalah ………………………………………………………………………………

BAB II Pembahasan

A.Bentuk dan Jenis Asesmen Tes dan Non Tes……………………………………………….

B. Bentuk dan Jenis Asesmen Tes dan Non Tes ……………………… …………………….

C.Penggunaan Asesmen Tes dan Non Tes bagi Kepsek,Guru BK,Guru/Walikelas,siswa


orangtua dan pihak terkait…………………………………………………………………

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………………

3.2 Saran ………………………………………………………………………………………......

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Asesmen merupakan salah satu kegiatan  pengukuran. Dalam konteks bimbingan konseling,
asesmen yaitu mengukur suatu proses konseling yang harus dilakukan konselor  sebelum,
selama, dan setelah konseling tersebut dilaksanakan/ berlangsung (Ratna Widiastuti, 2010).
Asesmen merupakan salah satu bagian terpenting dalam seluruh kegiatan yang ada dalam
konseling (baik konseling kelompok maupun konseling individual). Karena itulah asesmen
dalam bimbingan dan konseling merupakan bagian yang terintegral dengan proses terapi maupun
semua kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri. Asesmen dilakukan untuk menggali
dinamika  dan faktor penentu yang mendasari munculnya masalah. Hal ini sesuai dengan tujuan
asesmen dalam bimbingan dan konseling, yaitu mengumpulkan informasi yang memungkinkan
bagi konselor untuk menentukan masalah dan memahami latar belakang serta situasi yang ada
pada masalah klien. Asesmen yang dilakukan sebelum, selama dan setelah konseling
berlangsung dapat memberi informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi klien. Dalam prakteknya, asesmen dapat digunakan sebagai alat untuk menilai
keberhasilan sebuah konseling, namun juga dapat digunakan sebagai sebuah terapi untuk
menyelesaikan masalah klien.

Asesmen merupakan kegiatan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan/ kompetensi


yang dimiliki oleh klien dalam memecahkan masalah.  Asesmen yang dikembangkan adalah
asesmen yang baku dan meliputi  beberapa aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor dalam
kompetensi dengan menggunakan indikator-indikator yang  ditetapkan dan dikembangkan  oleh 
Guru BK/ Konselor sekolah. Asesmen yang diberikan kepada klien merupakan pengembangan 
dari area kompetensi dasar pada diri klien yang akan dinilai, yang kemudian akan dijabarkan
dalam bentuk indikator-indikator. Pada umumnya asesmen bimbingan konseling dapat dilakukan
dalam bentuk laporan diri, performance test, tes psikologis, observasi, wawancara, dan
sebagainya. Dalam pembahasan akan dijelaskan mengenai bentuk ,jenis,tujuan dan
penggunaanya terhadap lingkungan sekitar.

B.Rumusan Masalah

1.Apa saja bentuk dan jenis Assesmen BK test dan non test

2.Apa saja bentuk Tujuan Asesmen BK test dan non test

3.Bagaimanakah Penggunan Assesmen test dan non test bagi kepsek,guru BK,wali
klas/guru,siswa/orangta dan orang terkait lainnya?
C.Tujuan Penulisan

1.Memenuhi tugas makalah mingguan Assesmen BK test dan nontest

2.untuk mengetahui apa saja bentuk dan jenis Assesmen BK test dan non test

3.Mengetahui penggunaan Asesmen agi orang- orang yang terkait


BAB II

PEMBAHASAN

A.Bentuk dan Jenis Assesmen BK test dan Non test

1. Asesmen Tes
a. Tes prestasi
Tes prestasi merupakan ukuran tingkat perolehan atau pembelajaran seseorang
dalam suatu tugas. tes prestasi ini bersifat lebih langsung daripada teks lainnya.
hasil tes ini memberikan gambaran kepada klien mengenai apa yang telah mereka
pelajari dalam suatu bidang tertentu dibandingkan dengan apa yang telah
dipelajari oleh orang lain. Tes ini memberikan klien tipe informasi yang mereka
butuhkan untuk membuat keputusan penting pada pendidikan dan karir.
b. Tes bakat
 Merupakan sifat yang mencirikan kemampuan seseorang melakukan performa di
bidang tertentu atau mencapai pembelajaran yang dibutuhkan bagi performa di
bidang tersebut. ini mengasumsikan suatu kemampuan inheren atau bawaan yang
dapat dikembangkan semaksimal mungkin lewat pembelajaran atau pengalaman
tertentu. Secara teoritis tes Bakat adalah tes untuk mengukur potensi individu
mencapai aktivitas tertentu, akan kemampuannya belajar mencapai aktivitas
tersebut.
c.  Tes Minat 
Tes minat merupakan tes yang mengukur kegiatan seperti apa yang disukai
seseorang. pada umumnya hasil tes minat digunakan dalam tiga bidang terapan,
yaitu: konseling karir, konseling pekerjaan, penjurusan siswa
d. Tes Kepribadian
 Tes kepribadian adalah instrumen untuk mengukur karakteristik emosi, motivasi,
hubungan antar pribadi, dan sikap.  tes ini mengukur ciri-ciri kepribadian yang
bukan harus bersifat kognitif.
2. Asesmen Non Tes
a. Daftar Cek Masalah (DCM)
Daftar cek masalah merupakan daftar cek yang disusun untuk memancing
pengutaraan masalah-masalah yang pernah atau sering dialami oleh seseorang
orang. daftar cek masalah ini berfungsi untuk memudahkan seseorang
mengemukakan masalah yang pernah dialami dan menyarankan sesuatu prioritas
program pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan masalah klien.
b.  Alat Ungkap Masalah
Alat ungkap masalah adalah salah satu jenis teknik non tes yang digunakan oleh
konselor dalam mengungkapkan masalah-masalah umum yang dialami oleh klien.
alat ungkap masalah ini dikelompokkan ke dalam 10 bidang masalah yaitu: 
jasmani dan kesehatan, diri pribadi, hubungan sosial, ekonomi dan keuangan,
karir dan pekerjaan pendidikan dan pelajaran, agama, nilai dan moral, hubungan
muda-mudi dan perkawinan, keadaan dan hubungan dalam keluarga, waktu
senggang.
c.  Wawancara
 Wawancara merupakan suatu teknik dengan cara melakukan komunikasi secara
langsung atau Face to Face antara pewawancara dengan yang diwawancarai untuk
memperoleh keterangan dan informasi dari individu. Wawancara ini  merupakan
bagian dari wawancara yang utuh mulai dari identifikasi masalah, diagnosis,
prognosis, treatment, evaluasi, dan follow up. 
d. Angket (Kuisioner)
 Merupakan salah satu alat pengumpul data yang berupa rangkaian pertanyaan
yang diajukan kepada responden. Angket disusun bertujuan untuk mengumpulkan
sejumlah informasi yang relevan dengan keperluan bimbingan dan konseling
B. Tujuan Asesmen Tes dan Non Tes
Hood dan Johnshon (1993) mengemukakan bahwa asesmen mempunyai beberapa tujuan,
yaitu:
a. Orientasi masalah, yaitu untuk membuat klien mengenali dan menerima permasalahan
atau problem yang dihadapinya dan tidak mengingkari bahwa ia bermasalah.
b.  Identifikasi masalah, yaitu membantu baik bagi klien ataupun konselor dalam
mengetahui masalah yang dihadapi klien secara mendetail.
c. Alternatif Solusi, memilih alternatif solusi dari berbagai alternatif penyelesaian masalah
yang dapat dilakukan oleh klien.  
d. Verifikasi, yaitu untuk menilai Apakah konseling telah berjalan efektif dan telah
mengurangi beban masalah atau klien belum bisa mengatasi masalahnya.

C. Penggunaan Asesmen Tes dan Non Tes

Kepala Sekolah, Guru/Walikelas, Siswa atau Orang tua dan Pihak Lain yang Terkait
1.Penggunaan asesmen tes dan non tes bagi kepala sekolah
kepala sekolah merupakan seseorang yang memiliki tanggung jawab besar untuk mengambil
Setiap keputusan di sekolah. Misalnya kepala Kepala sekolah harus menentukan apakah seorang
siswa yang bermasalah harus dikeluarkan atau tidak, untuk mengambil keputusan tersebut kepala
sekolah memerlukan data-data yang akurat. Untuk itu dapat digunakan instrumentasi BK tes:
 Mempermudah penyeleksian untuk penerimaan beasiswa
 Mempermudah penyeleksian penerimaan siswa baru
 Mempermudah kepala sekolah untuk menyeleksi jika ada suatu olimpiade
2.Penggunaan asesmen tes dan non tes bagi guru/ wali kelas
Tugas seorang wali kelas adalah bertanggung jawab dalam menjaga dan membantu
berkembangnya bakat serta potensi siswa di kelas. Maka sebagai dasar untuk merancang dan
membuat pertimbangan dalam mengembangkan potensi bakat siswa:
 Dapat mengetahui dan memahami keadaan siswanya
 Dapat  mengetahui potensi siswanya
 Dapat mengetahui hubungan yang baik di dalam kelas
3.Penggunaan asesmen tes dan non tes bagi orang tua
Orang tua akan memahami anaknya jika ia mengetahui hasil instrumen seperti tes intelegensi,
dan orang tua akan memahami kelemahan anak serta kelebihan anaknya. sehingga orang tua
dapat membimbing secara baik untuk mengarahkan dan memotivasi anak-anaknya dalam
kegiatan belajar.
4.Penggunaan asesmen tes dan non tes bagi siswa
 manfaat dari Penggunaan asesmen bagi siswa adalah siswa akan lebih mengenal dirinya sendiri,
mengetahui kemampuan dan kelebihannya, serta kekurangannya. Dan juga akan mempermudah
pengambilan keputusan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi serta menanggapi
permasalahan yang ada.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

Asesmen merupakan kegiatan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan/ kompetensi


yang dimiliki oleh klien dalam memecahkan masalah.  Asesmen yang dikembangkan adalah
asesmen yang baku dan meliputi  beberapa aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor dalam
kompetensi dengan menggunakan indikator-indikator yang  ditetapkan dan dikembangkan  oleh 
Guru BK/ Konselor sekolah. Asesmen yang diberikan kepada klien merupakan pengembangan 
dari area kompetensi dasar pada diri klien yang akan dinilai, yang kemudian akan dijabarkan
dalam bentuk indikator-indikator. Pada umumnya asesmen bimbingan konseling dapat dilakukan
dalam bentuk laporan diri, performance test, tes psikologis, observasi, wawancara, dan
sebagainya. Dalam pembahasan akan dijelaskan mengenai bentuk ,jenis,tujuan dan
penggunaanya terhadap lingkungan sekitar. tujuan, yaitu:Tujuan assessment Orientasi masalah,
yaitu untuk membuat klien mengenali dan menerima permasalahan atau problem yang
dihadapinya dan tidak mengingkari bahwa ia bermasalah.Identifikasi masalah, yaitu membantu
baik bagi klien ataupun konselor dalam mengetahui masalah yang dihadapi klien secara
mendetail.dan asesmen berpengaruh terhadap orang di lingkungan sekitarnya.

B.Saran
Didalam pembuatan makalah ini tentunya penulis memiliki banyak kekeliruan yang
mungkin tidak disadari oleh penulis. Dari itu, diharapkan kepada seluruh pembaca, jika
menemukan kekeliruan dalam makalah yang kami buat ini, maka penulis berharap pembaca
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun, supaya penulis tidak lagi melakukan
kesalahan yang sama. Dan demi mewujudkan karya-karya ilmiah yang lebih baik.
DAFTAR RUJUKAN

Komalasri, Gantina, dkk. Asesmen Teknik Nontes dalam Perspektif BK Komprehensif. Jakarta:
Indeks. 2011

Lubis, Lahmuddin. Landasan Bimbingan dan Konseling di Indonesia. Bandung: Citapustaka


Media Perintis. 2011.

Lumongga, Namora. Memahami dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana. 2014

Supriatna, Mamat. Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. 2011.

Anda mungkin juga menyukai