Anda di halaman 1dari 3

APPRAISAL KONSELING

Nur Rohmah Wahyuni


(B93219140)
Dosen Pengampu : Mohamad Thohir, S.Pd.I., M.Pd.I
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya
Email: nurrohmahwahyuni@gmail.com
Abstrak
Artikel ini membahas tentang appraisal konseling mulai dari pengertian, tujuan dan
manfaat. Serta apa yang akan terjadi jika appraisal konseling tidak dilakukan dalam
proses konseling dan bagaimana contoh rancangan kegiatan appraisal konseling serta
teknik yang digunakan. Tujuan dari pembahasan ini diharapkan pembaca dapat
memahami appraisal konseling secara keseluruhan.

Appraisal konseling adalah sebuah proses dalam mengumpulkan data yang dilakukan
oleh konselor untuk memperoleh informasi tentang konseli dan hal-hal yang menyangkut
konseli berhubungan dengan keperluan pengembangan individu tersebut. Appraisal konseling
juga dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh konselor mengenai berbagai
kondisi mulai ari kondisi pribadi, keluarga hingga lingkungan yang ada disekitar konseli
dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang konseli, dimana data tersebut
nantinya digunakan untuk dianalisis dan ditafsirkan serta disimpan oleh konselor.
Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam kegiatan bimbingan dan konseling
di lembaga pendidikan. Kegiatan ini dilakukan untuk menelaah kebutuhan konseli dan
mengukur serta menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka. Data yang
terkumpul akan sangat menentukan jenis masalah yang dihadapi individu, setelah itu akan
dapat ditentukan jenis layanan serta teknik bimbinan dan konseling yang dapat diberikan
berdasarkan masalah yang ada.1 Pengertian Data adalah catatan berdasarkan fakta.2
Pengumpulan data (appraisal) yang bermutu perlu diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematik, komprehensif dan terpadu, bersifat tertutup dan bermanfaat. 3Tujuan dari appraisal
konseling ini yaitu untuk melakukan sebuah penilaian kepada konseli yang dilakukan oleh
konselor yang memiliki standar penilaian yang telah ditentukan.
Tujuan lebih terperincinya yang dijelaskan oleh Hood & Johnson dikutip dalam
tulisan Ratna Widiasturi menjelaskan bahwa appraisal dalam bimbingan dan konseling yaitu:
1. Orientasi masalah
Pengumpulan data untuk membuat individu atau konseli mampu mengenali
dan menerima permasalahan yang dihadapinya, tidak malah mengingkari bahwa ia
bermasalah. Tes biasanya digunakan untuk meningkatkan sensitivitas terhadap hal
yang berpotensi menimbulkan masalah pada konseli.
Dengan peningkatan kesadaran mengenai kondisi dan permasalahan pada
dirinya, konseli dapat tergugah untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan model
pemecahan masalah konseli diharapkan dapat menerima masalah sebagian dari
hidupnya, dan konselor memberikan dukungan dan cara pandang terhadap masalah.
2. Identifikasi masalah

1
Ridwan, PenangananEfektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004), hal. 14.
2
, Dani Vardiansyah. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, (Jakarta: Penerbit, 2008) Hal.3
3
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir), (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), hal.61

1
Appraisal Konseling
Membantu konselor dan konseli dalam mengethaui masalah yang dihadapi
konseli secara mendetail. Tes dapat membantu menjelaskan masalah yang dimiliki
konseling secara lebih mendetail.
Misalnya ceklis pada alat ukur masalah akan dapat mengukur tipe dan
kedalaman masalah konseli, buku harian akan mengidentifikasi situasi hati konseli
dan kondisi yang menyebabkan masalah atau inventori kepribadian membantu konseli
dan konselor memahami dinamika kepribadian yang mendasari situasi yang memicu
permasalahan. Identifikasi masalah ini akan membantu konselor dalam meningkatkan
komunikasi dengan konseli.
3. Memilih alternatif solusi
Tes sebagai salah satu bentuk teknik appraisal dapat membantu konseli
mengidentifikasi beberapa alternatif solusi untuk memecahkan masalahnya. Misalnya
hasil tes inventori minat akan dapat memberikan informasi kepada individu tentang
alternatif pilihan karir konseli yang lebih tepat sesuai dengan minatnya di masa
datang. Kesesuaian pekerjaan dengan minat individu akan meningkatkan
perkembangan dan kinerjanya.
4. Pembuatan keputusan alternatif
Pelaksanaan appraisal dapat juga dilakukan untuk mencari pemecahan
masalah yang paling tepat dan menguntungkan dengan mempertimbangkan
konsekuensi yang paling rendah. Tes sebagai salah satu bentuk teknik appraisal dapat
membantu konseli mengidentifikasi beberapa alternatif solusi untuk memecahkan
masalahnya.
Misalnya hasil tes inventori minat akan dapat memberikan informasi kepada
individu tentang alternatif pilihan karir konseli yang lebih tepat sesuai dengan
minatnya di masa datang. Kesesuaian pekerjaan dengan minat individu akan
meningkatkan perkembangan dan kinerjanya.
5. Verifikasi
Yakni untuk menilai apakah layanan bimbingan dan konseling telah dilakukan
sudah berjalan efektif dan telah mengurangi beban masalah konseli atau belum.
Misalnya, hasil suatu tes dapat memperlihatkan apakah program atau perlakuan yang
diberikan kepada konseli berhasil mengatasi masalahnya atau tidak.
Hal ini dapat diukur dengan memberikan pre-test kepada individu pada awal
perlakuan dan post-test di akhir perlakuan. Melalui hasil tes yang objektif, konseli dan
konselor dapat melihat dengan jelas seberapa besar keberhasilan atau kegagalan
perlakuan (treatment) yang selama ini telah dijalani oleh konseli.
Appraisal sangat bermanfaat dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
serta dapat juga dijadikan sebagai dasar untuk menentukan tindak lanjut penilaian maupun
layanan selanjutnya. Bimo Walgito menyatakan bahwa pengumpulan data merupakan suatu
hal yang penting dalam bimbingan dan konseling, kegiatan bimbingan dan konseling baru
dapat diberikan secara baik dan tepat jika data atau keterangan individu yang akan diberikan
layanan telah diketahui secara lengkap.
Teknik appraisal konseling non-tes apa saja yang cocok untuk menggali data konseli
berkaitan dengan topik berikut
Topik Teknik Appraisal
Pendidikan wawancara
Prestasi observasi, wawancara
Pengalaman menyenangkan Autobiografi
Hubungan dengan teman dan lingkungan wawancara, angket, sosiometri

2
Appraisal Konseling
Keyakinan dalam beragama observasi, angket
Kemampuan manajemen diri angket

Jika tidak melakukan appraisal dalam proses konseling maka proses konseling akan
tidak maksimal karena data yang diperoleh oleh konselor tidak lengkap dan data mengenai
konseli ini penting untuk diketahui agar proses konseling dapat berjalan sesuai dengan tujuan
konseling tersebut. Kegiatan layanan pengumpulan data ini merupakan tahapan awal yang
perlu dilakukan dalam mendukung suksesnya kegiatan bimbingan dan konseling. Layanan ini
dimaksudkan untuk mengumpulkan berbagai data yang berkaitan dengan segala aspek
kepribadian dan kehidupan individu serta keluarga yang dilanjutkan dengan kegiatan
menganalisis dan menafsirkannya.
Contoh ketika kita berada dalam suatu Lembaga konseling dan dituntut untuk membuat
rancangan kegiatan dan teknik appraisal selama satu tahun.
Disini contohnya yaitu Lembaga konseling yang menangani para pelajar.
No Kegiatan Teknik Waktu Keterangan
1. Kegiatan untuk Tes IQ 10 Januari 2021
mengetahui kecerdasan
konseli
2. Kegiatan untuk Tes MBTI 5 Februuari 2021
mengetahui kebiasaan
yang dilakukan oleh
konseli
3. Kegiatan untuk Inventori gaya 15 April 2021
mengetahui gaya belajar belajar
konseli
4. Kegiatan untuk Angket dan 28 Juli 2021
mengetahui minat dan wawancara
bakat konseli
5. Kegiatan untuk Observasi dan 4 September 2021- 6
mengetahui perilaku wawancara september 2021
beragama konseli
6. Kegiatan untuk Autobiografi 10 Desember 2021
mengetahui prestasi
konseli

Daftar Pustaka
Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks. Jakarta: Penerbit .
2008.
Ridwan. PenangananEfektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka
Belajar. 2004.
Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta: Andi Offset. 2010.

3
Appraisal Konseling

Anda mungkin juga menyukai