EVALUASI PEMBELAJARAN
KONTRUKSI BUTIR TES OBJEKTIF DAN ESSAY
Dosen Pengampu : Dwi Restiana, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 6
HANIFAH 01386.123.17.2021
IIN RAHAYU 01332.111.17.2020
Kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Allah, Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan kami bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Allah berfirman:
َق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون
َّ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah, dan jangan
sekali-kali mati kecuali sebagai muslim.” (Ali Imran : 102)
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat
untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek.
Dalam pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik,
minat, motivasi dan sebagainya. Bentuk tes yang digunakan di lembaga
pendidikan dilihat dari segi sistem penskorannya dapat dikategorikan
menjadi 2 yaitu tes objektif dan tes sukjektif.
Tes objektif dalam hal ini adalah bentuk tes yang mengandung
kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Jadi
kemungkinan jawaban atau respon telah disediakan oleh penyusun butir
soal. Peserta hanya memilih alternatif jawaban yang telah disediakan.1
Dengan demikian pemeriksaan atau penskoran jawaban atau respon
peserta tes sepenuhnya dapat dilakukan secara objektif oleh pemeriksa.
Karena sifatnya yang objektif, maka tidak perlu harus dilakukan oleh
manusia, tetapi dapat dilakukan sengan mesin, misalnya mesin scanner.
Dengan demikian skor hasil tes dapat dilakukan secara objektif.
Sebagai alat pengukur hasi belajar siswa tes diharapkan mampu
memberikan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Artinya, alat tes dapat memberikan informasi tentang siswa sesuai keadaan
yang mendekati sesungguhnya. Hal itu penting karena informasi tersebut
akan dipergunakan untuk mempertimbangkan dan kemudian memutuskan
berbagai kebijakan baik yang berkenaan dengan siswa maupun kegiatan
pengajaran secara umum. Sebuah alat tes yang baik harus memenuhi
beberapa kriteria tertentu, antara lain alat tes haruslah tidak terlalu mudah
atau terlalu sulit. Alat tes yang baik harus dapat dipertanggungjawabkan dari
segi kelayakan, kesahihan, keterpercayaan, dan kepraktisan.
1
Sutaryat Trismansyah, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Pustakasetya, 2014), hal. 132.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Tujuan dalam makalah ini
adalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kriteria Intrument yang baik sebagai berikut :
1. Menetukan tujuan penilaian. Tujuan penilaian sangat penting karena setiap
tujuan memiliki penekanan yang berbeda-beda.
2. Memperhatikan standar kompetensi (SK)/KI dan kompetensi dasar (KD)
3. Menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau non-tes atau mempergunakan
keduanya. Perhatikan jumlah soal yang ditentukan dan distribusikan.
Syaratnya adalah materi yang diujikan harus mempertimbangkan urgensi
(wajib dikuasai peserta didik), kontinuitas (merupakan materi lanjutan),
relevansi (bermanfaat terhadap mata pelajaran lain), dan keterpakaian dalam
kehidupan sehari-hari tinggi (UKRK)
4. Menyusun kisi-kisi Tes dan menulis butir soal beserta pedoman penskorannya.
Jika sudah tersedia kisi-kisi soal pedoman kisi-kisi tersebut.
Dalam menulis soal, penulis soal harus memperhatikan kaidah penulisan soal:
a) Urgensi : Materi secara teoritis mutlak harus dikuasai oleh peserta didik
atau materi penting yang menjadi dasar untuk memahami materi
selanjutnya.
b) Kontinuitas : Materi lanjutan yang merupakan pendalaman dari satu atau
lebih materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
c) Relevansi : Materi yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami,
mata pelajaran lain.
d) Katerpakaian : Materi yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan
sehari-hari.
C. Jenis-jenis Teks Objektif dan Uraian
1. Bentuk tesk objektif
a) Bentuk Tes Benar Salah (True-False Test)3
Tes benar salah adalah bentuk tes yang mengajukan beberapa
pernyataan yang bernilai benar atau salah. Biasanya ada dua pilihan
jawaban yaitu huruf B yang berarti pernyataan tersebut benar dan S
yang berarti pernyataan tersebut salah. Tugas peserta tes adalah
menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah.
3
Ibid, hal.162.
4
b) Bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
Tes pilihan ganda merupakan tes yang menggunakan pengertian/
pernyataan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya maka
kita harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban
benar yang telah disiapkan.
Apabila dilihat konstruksinya maka tes pilihan ganda terdiri dari
dua hal pokok yaitu stem atau pokok soal dengan 4 atau 5
alternatif jawaban. Satu di antara alternatif jawaban tersebut
adalah kunci jawaban. Alternatif jawaban selain kunci disebut
dengan pengecoh (distractor). 4
Semakin banyak alternatif jawaban yang ada (misalnya 5) maka
probabilitas menebaknya akan semakin kecil. Ada lima ragam tes
pilihan ganda yang sering digunakan yaitu:
1. Pilihan ganda biasa (melengkapi pilihan)
Bentuk ini merupakan suatu kalimat pernyataan yang belum
lengkap dan diikuti empat atau lima kemungkinan jawaban
yang tepat dan melengkapi pernyataan tersebut.
2. Hubungan antar hal (Sebab akibat)
Bentuk tes ini terdiri dari dua kalimat : satu kalimat
pernyataan dan satu kalimat alasan. Ditanyakan apakah
pernyataan memiliki hubungan sebab akibat atau tidak
dengan alasan.
3. Analisa Kasus
Bentuk tes analisa kasus ini menghadapkan peserta pada satu
masalah.
4. Membaca Diagram, atau tabel
Bentuk soal ini mirip dengan bentuk pilihan ganda biasa,
hanya saja disertai dengan tabel.
5. Asosiasi pilihan ganda
4
Opcit, hal.168.
5
Bentuk soal ini sama dengan bentuk soal melengkapi pilihan,
yakni suatu pernyataan yang tidak lengkap yang diikuti
dengan beberapa kemungkinan, hanya perbedaan padan
bentuk asosiasi pilihan ganda kemungkinan jawaban bisa
lebih dari satu, sedangkan melengkapi pilihan hanya satu
yang paling tepat.
c) Menjodohkan (Matching Test)
Menjodohkan terdiri atas satu sisi pertanyaan dan satu sisi
jawaban, setiap pertanyaan mempunyai jawaban pada sisi
sebelahnya. Siswa ditugaskan untuk memasangkan atau
mencocokkan, sehingga setiap pertanyaan mempunyai jawaban
yang benar.5
d) Tes Isian (Complementary Test)
Tes isian terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik).
Bagian yang dihilangkan ini yang diisi oleh peserta tes
merupakan pengertian yang diminta agar pernyataan yang dibuat
menjadi pernyataan yang benar.
e) Tes uraian
Tes uraian terbuka (Extended respons question)
Tes uraian terbuka tepat digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam: menghasilkan, mengorganisasi, mengekspresikan
ide; mengintegrasikan pelajaran dalam berbagai bidang;
membuat desain eksperimen; mengevaluasi manfaat suatu
ide;dan sebagainya.
Pada test uraian bentuk terbuka, jawaban yang dikehendaki
muncul dari teste sepenuhnya diserahkan kepada teste itu sendiri.
Artinya, teste mempunyai kebebasan yang seluas-luasnya dalam
merumuskan,mengorganisasikan dan menyajikan jawabannya
dalam bentuk uraian.
f) Tes uraian terbatas (Restricted respons question).
5
Sutaryat Trismansyah, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Pustakasetya, 2014), hal. 223.
6
Tes uraian terbatas tepat digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam: menjelaskan hubungan sebab akibat, menerapkan
suatu prinsip atau teori, memberikan alasan yang relevan,
merumuskan hipotesis, membuat kesimpulan yang tepat,
menjelaskan suatu prosedur, dan sebagainya.
D. Kelebihan dan Kelemahan Tes Objektif dan Uraian.
Kelebihan dan Kelemahan Tes Objektif
1.Kelebihan dari Tes Objektif
a). Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih
refresentatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari
campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun
segi guru yang memeriksa.
b). Lebih mudah dan lebih cepat memeriksanya karena dapat menggunakan
kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi.
c). Pemeriksaannya dapat diserahkan pada orang lain.
d). Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi.
2. Kelemahan dari Tes Objektif
a). Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit dari pada tes esai karena
soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan
yang lain.
b). Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya
pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang
tinggi.
c). Banyak kesempatan untuk main untung-untungan.
d). Kerja sama antar siswa pada mengerjakan soal tes lebih terbuka.
1. Kelebihan Tes Uraian
a. Mudah disiapkan dan disusun.6
b. Tidak memberikan banyak kesempatan untuk berspekulas atau untung-
untungan.
6
Ibid, hal.224
7
c. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta
menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus.
d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya
dengan gaya bahasa dan caranya sendiri.
e. Dapat mengetahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang
diteskan.
2. Kelemahan Tes Uraian
a. Kadar validitas dan reabilitas rendah karena sukar diketahui segi mana
dari pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai.
b. Kurang refresentatif dalam hal mewakili seluruh bahan pelajaran yang
akan dites karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas).
c. Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif.
d. Pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan
individual lebih banyak dari penilai.
e. Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada
orang lain.7
E. Langkah-langkah Pengembangan Kontruksi Tes.
8
8. Menganalisis Butir Soal
9. Memperbaiki Tes
10. Merakit Tes
11. Melaksanakan Tes
12. Menafsirkan Hasil Tes
9
6. Contoh Soal Menjodohkan
DAFTAR A
a). Termasuk Syarat Wajib Shalat Lima Waktu
b). Hukum Perawatan Jenazah
c). Shidiq,Amanah,Tabliq, Fathanah
DAFTAR B
a. Fardhu Ain
b. Baligh
c. Tartib
7. Contoh Soal Pilihan Ganda
1. Berikut ini yang bukam termasuk macam-macam najis dalah..
a. Najis mugalladzah
b. Najis mukhafafah
c. Air mustakmal
d. Najis mutawasittah
2. Ajaran kebersihan dan kesucian adalah..
a. Bertentangan dengan keindahan
b. Dapat dipisahkan dengan keindahan dan kesehatan
c. Tidak berhubungan dengan keindahan dan keehatan
d. Pangkal kebersihan dan kesehatan
3. Kewajiban berwudhu bagi oarang bagi arang yang berhada kecil
diberlakukan ketika
a. Keadaan sudah memungkinkan
b. Telah memulai shalat
c. Telah tiba waktu shalat
d. Haendak melakukan shalat
BAB III
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara singkat, bahwa tes terbagi menjadi dua.Pertama, tes objektif yakni
tes yang terdiri dari item-item yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu
alternatif (option) yang benar dari alternatif yang tersedia atau dengan mengisi
jawaban yang benar. Kedua, tes uraian / subjektif yakni sebuah pertanyaan yang
membutuhkan jawaban uraian yang relatif panjang. Siswa harus menjelaskan,
membandingkan, dan mencari perbedaan sehingga siswa dapat mengerti suatu
materi pelajaran. Tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawab
dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan,
menghubungkan pengertian-pengertian, memberikan alasan, dan bentuk lain yang
sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan
bahasa sendiri. Tes uraian memilik kelebihan di antaranya: dapat mengukur proses
mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi, dapat mengembangkan
kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan benar sesuai
dengan kaidah-kaidah bahasa, dapat melatih kemampuan berfikir teratur atau
penalaran, yakni berfikir logis, analtis, dan sistematis, mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah (problem solving), adanya keuntungan teknis
seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu yang lama, guru
dapat secara langsung melihat proses berfikir siswa.
B. Saran
Makalah sederhana ini memiliki banyak kekurangan dan sangat terbuka
untuk didiskusikan kembali secara bersama-sama. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan kedepannya agar
lebih sempurna. Sekian makalah ini semoga dapat bermanfaat dalam proses
pembelajaran. dan semoga makalah ini dapat menjadi salah satu masukan yang
baik untuk para calon guru.
DAFTAR PUSTAKA
11
A Muri Yusuf. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. (Padang: UNP Press, 2011)
2007)
12