Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

“KONSTRUKSI BUTIR SOAL OBJEKTIF”

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. RISNITA, M. Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. FERA DILA NINGSIH ( 207210072 )
2. SARAH NABILA ( 207210084 )
3. SITI SARIANTI Z ( 207210001)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konstruksi Butir Soal
Objekti” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Ibu Prof. Dr. Risnita, M. Pd. Pada bidang studi Tadris Biologi, Evaluasi Proses
dan Hasil Belajar Biologi. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Prof. Dr.
Risnita, M. Pd selaku dosen Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempuraan makalah
ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dan menambah wawasan.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jambi, 19 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
A. Pengertian Tes Objektif .................................................................................................. 3
B. Karakteristik Tes Objektif .............................................................................................. 3
C. Ragam Tes Objektif ....................................................................................................... 4
D. Contoh Soal Tes Objektif ............................................................................................... 8
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam dunia pendidikan, evaluasi memegang peran yang sangat penting, karena secara
umum evaluasi mempunyai tujuan yaitu :(1) Untuk memperoleh data pembuktian, yang akan
menjadi petunjuk sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik
dalam mencapai tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam
jangka waktu yang telah ditentukan, (2) Untuk mengukur dan menilai sampai manakah
efektifitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh
pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik (Anas Sudjiono, 2005:
16).

Proses belajar mengajar prestasi belajar siswa sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran
dapat diukur melalui penilaian. Alat yang sering digunakan untu penilaian tersebut lazim
disebut dengan soal. Alat yang baik dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, dengan kata
lain soal yang baik adalah soal yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Selain itu, soal yang baik juga dapat untuk membedakan
antara siswa yang pandai dengan siswa yang belum pandai, memiliki taraf kesukaran yang
berdistribusi normal serta mengungkapkan konsep-konsep yang telah diajarkan kepada siswa
secara profesional sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Sebaliknya soal yang tidak baik adalah soal yang tidak dapat mengukur dengan tepat apa
yang seharusnya diukur sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Selain itu, soal yang tidak
baik sulit untuk membedakan siswa yang Pandai dengan siswa yang belum pandai, memiliki
taraf kesukaran yang tidak berdistribusi normal, dalam arti soal tersebut terlalu sulit atau terlalu
mudah untuk dikerjakan siswa, serta tidak mengungkapkan konsep yang telah diajarkan kepada
siswa secara profesional sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Informasi hasil pengukuran sangat berguna dalam pengambilan keputusan serta dapat
digunakan sebagai salah satu dasar untuk mengadakan penilaian dalam dalam rangka
menentukan kebijakan. Mutu informasi yang didapatkan dari hasil pengetesan merupakan hal
yang sangat penting. Mutu informasi tersebut ditentukan oleh mutu tes, dan mutu tes ditentukan

1
mutu setiap butirnya yang dikemas dalam sebuah perangkat tes.

Pengujian butir soal tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu kualitatif dan
kuantitatif, analisis kualitatif bisa dilakukan dengan menelaah dari segi materi, kontruksi butir
soal, dan aspek kognitif tiap butir soal, sedangkan analisis kuantitatif meliputi : Reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya beda, dan distribusi jawaban, dapat dilakukan dengan menggunakan
program ITEMAN.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu tes objektif ?


2. Apa karakteristik dari tes objektif ?
3. Apa yang termasuk kedalam tes objektif ?
4. Apa Saja Contoh soal tes objektif ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari tes objektif.
2. Untuk mengetahui karakteristik tes objektif.
3. Untuk mengetahui apa yang termasuk ke dalam tes objektif.
4. Untuk mengetahui contoh soal dari tes objektif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. .Pengertian Tes Objektif


Tes objektif (pilihan) merupakan alat tes yang umum dan dapat diterima untuk
mengevaluasi pelajar, khususnya yang berkaitan dengan 3 level terendah dari Taksonomi
Bloom. Guru biasanya menggunakan instrument (alat) untuk memastikan bahwa evaluasinya
tidak berat sebelah, waktunya singkat, dan adanya kemantapan dengan jumlah siswa yang
banyak. Tes objektif (pilihan) juga mempersilahkan untuk melakukan analisa data yang
berpengalaman, yang mana tidak hanya membantu menentukan pelaksanaan ujian, tapi
mungkin dapat juga membantu menilai metode pembelajaran. Meskipun tes objektif terbilang
sangat mudah, tapi mereka (pelajar) biasanya menghabiskan banyak waktu dan mencoba
membuat jawaban atas pertanyaan tersebut.
Tes objektif merupakan alat yang sangat membantu ketika tes objektif tersebut digabungkan
dengan jenis tes subyektif (esai) yang akan membantu mendapat level yang lebih tinggi pada
kemampuan kognitif dan atau bidang pembelajaran yang lain. Dalam menggunakan test
objektif ini jumlah soal yang di ajukan lebih banyak dari pada test esai. Kadang-kadang untuk
test yang berlangsung selama 60 menit dapat di berikan 30-40 buah soal.
B. Karakteristik Tes Objektif
Berbeda dengan tes uraian, tugas-tugas dan persoalan-persoalan dalam tes objektif sudah
distruktur, sehingga jawaban terhadap soal-soal tersebut sudah dapat ditentukan secara pasti.
Dalam tes objektif siswa tidak mempunyai kesempatan untuk mengorganisasikan jawabannya
sendiri, karena alternatif-alternatif jawaban sudah disediakan kecuali dalam tes isian dan
jawaban singkat, dan siswa tinggal memilih jawaban mana yang paling tepat.
Penguasaan bahan ajar yang diukur dengan tes objektif pada umumnya lebih terbatas
kepada hal-hal yang bersifat factual (dangkal) bila dibandingkan dengan tes uraian. Namun tes
ini lebih cenderung dapat mengungkap bahan ajar secara luas, karena waktu yang dibuthkan
untuk mengerjakan setiap soal relatif singkat. Proses penyekoran dan pemeriksaan hasilnya
juga lebih mudah, sehingga dalam waktu yang relatif singkat dapat diselesaikan pemeriksaan
terhadap pekerjaan siswa dalam jumlah relatif banyak.
Tes objektif adalah jenis tes yang dirancang untuk mengukur pengetahuan, keterampilan,
atau kemampuan seseorang secara obyektif dan terstandarisasi. Karakteristik tes objektif
3
mencakup beberapa hal:
1. Objektivitas
Tes objektif dirancang untuk menghasilkan penilaian yang obyektif, di mana
penilaian tidak tergantung pada penilaian subyektif evaluator. Hasilnya dapat diukur secara
konsisten dan tidak tergantung pada interpretasi personal.
2. Standarisasi
Tes objektif umumnya disusun dan diterapkan dengan prosedur yang telah
ditentukan secara ketat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi pengujian sama
untuk semua peserta, sehingga hasilnya dapat dibandingkan dengan kelompok referensi
yang terstandarisasi.
3. Ketepatan dan Keandalan
Tes objektif diharapkan memiliki tingkat ketepatan dan keandalan yang tinggi.
Artinya, tes tersebut seharusnya memberikan hasil yang konsisten dan dapat diandalkan jika
diulang pada waktu yang berbeda.
4. Pilihan Ganda
Salah satu bentuk tes objektif yang umum adalah pilihan ganda, di mana peserta
harus memilih jawaban yang benar dari beberapa opsi yang disediakan. Pilihan mencegah
tebakan dan mengukur pengetahuan atau pemahaman yang akurat.
5. Ketidakberpihakan (Bias)
Tes objektif harus bebas dari bias yang dapat mempengaruhi hasil. Ini berarti bahwa
pertanyaan atau item tes seharusnya tidak memihak kepada satu kelompok peserta atau
mengandung unsur-unsur diskriminatif.
6. Jangkauan Materi
Tes objektif dapat mencakup berbagai tingkat kognitif, mulai dari pengetahuan dasar
hingga pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis. Ini memungkinkan pengukuran yang
komprehensif terhadap kemampuan atau pengetahuan yang diinginkan.
7. Tujuan Pengukuran
Tes objektif dirancang untuk mengukur tujuan pengukuran yang jelas dan spesifik,
seperti pengetahuan khusus, keterampilan tertentu, atau kemampuan dalam suatu bidang.
C. Ragam Tes Objektif
Bentuk soal jawaban singkat merupakan soal yang menghendaki jawaban dalam bentuk
kata, bilangan, kalimat, atau simbol, serta jawabannya hanya dapat dinilai benar atau salah
4
(Nana Sudjana, 2014).Tes obyektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes
itu dapat dinilai secara obyektif, dinilai oleh siapapun akan menghasilkan skor yang sama.
Jenis-jenis soal jawaban singkat (Short Answer Test) antara lain:
1. Soal jawaban singkat dengan kalimat perintah
Soal jawaban singkat dengan kalimat perintah adalah bentuk soal yang disajikan dengan
kalimat perintah serta memerlukan jawaban yang singkat. Kata kerja yang
biasanyadigunakan untuk soal seperti ini antara lain tuliskan atau sebutkan.
2. Soal Jawaban Singkat dengan Kalimat Tanya
Soal jawaban singkat dengan kalimat tanya adalah bentuk soal yang disajikan dengan
kalimat tanya dan memerlukan jawaban yang singkat.
3. Soal Jawaban Singkat dengan Kalimat Yang Tidak Lengkap
Soal jawaban singkat dengan kalimat yang tidak lengkap adalah bentuk soal yang
disajikan dengan kalimat yang tidak lengkap dan memerlukan jawaban yang singkat.
Menurut Sumarna (2007), kelebihan dan kekurangan dari bentuk soal jawaban singkat
(Shot Answer Test) adalah:
a kelebihan
1) Siswa harus memberikan jawaban secara tertulis.
2) Mengurangi kemungkinan adanya siswa yang menebak dalam menjawab soal.
3) Siswa dituntut mengingat sesuatu atau melakukan hitungan.
b kekurangan
1) Sangat sukar untuk mengukur hasil pembelajaran yang sangat kompleks (complex
learning outcomes).
2) Adanya kesukaran dalam hal pemberian skor.
3) Adanya kemungkinan kesalahan penulisan jawaban.

Tes objektif sendiri digolongkan menjadi lima golongan, yaitu: bentuk betul salah (true
false test), bentuk menjodohkan (matching test), bentuk melengkapi (completion test), bentuk
isian (fill in test), dan bentuk pilihan ganda (multiple choice item test) (Anas Sudjono, 1996).
1. Bentuk benar salah (true false test)
Peserta menilai pernyataan sebagai benar atau salah. Tes ini sederhana namun
efektif untuk mengukur pemahaman dasar terhadap informasi. Tes ini merupakan yang
butir soalnya terdiri dari pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban
atau pernyataan yang benar dan yang salah. Contoh soal benar salah:
5
2. Bentuk menjodohkan (matching test)
Peserta diharuskan mencocokkan elemen-elemen yang sesuai dari dua kolom atau
lebih. Tes pencocokan dapat mengukur pemahaman hubungan antar konsep atau informasi.
Tes obyektif bentuk matching atau sering dikenal dengan tes menjodohkan disusun dalam
dua kelompok atau daftar yang masing-masing memuat kata, istilah atau kalimat yang
diletakkan bersebelahan. Contoh matching test:

3. Bentuk melengkapi (completion test)


Completion test adalah bentuk tes objektif di mana sejumlah kata atau frasa dihapus dari
suatu teks atau gambar dan peserta diharuskan untuk mengisi kekosongan dengan kata atau
6
frasa yang sesuai. Tes melengkapi biasanya dirancang untuk mengukur pemahaman peserta
terhadap konteks, struktur kalimat, dan pemilihan kata dalam suatu teks. Contoh soal
completion test:

4. Bentuk isian (fill in the blank test)


Isian tes (fill in the blank test) adalah jenis tes objektif di mana peserta diminta
untuk melengkapi bagian yang kosong dari suatu pernyataan atau pertanyaan. Peserta harus
mengisi ruang yang kosong dengan jawaban yang tepat berdasarkan pengetahuan atau
pemahaman mereka terhadap materi yang diujikan.
Perbedaan nya pada tes obyektif bentuk fill-in bahan yang diteskan itu merupakan
satu kesatuan cerita, sedangkan pada tes obyektif bentuk completion tidak harus demikian.
Dengan kata lain, pada tes obyektif bentuk completion ini, butir-butir soal tes dapat saja
dibuat berlainan antara yang satu dengan yang lain. Contohnya:

5. Bentuk pilihan ganda (multiple choice item test)


Peserta memilih jawaban yang dianggap benar dari sejumlah opsi yang disediakan.
Pilihan ganda efektif untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman. Test pilihan ganda
yaitu tes obyektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai,
dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau lebih) dari beberapa
kemungkinan jawaban yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal yang bersangkutan.

7
Tes bentuk inilah yang umum digunakan karena mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan dengan bentuk lain diantaranya:
4) Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar dari bahan pengajaran yang telah
diberikan.
5) Jawaban peserta didik dapat dikoreksi atau dinilai dengan mudah dan cepat.
6) Penilaian akan lebih bersifat obyektif karena jawaban untuk setiap pertanyaan sudah
pasti benar atau salah.

Contoh soal pilihan ganda:

D. Contoh soal tes objektif


a Benar/salah
1. Sel darah merah mengandung inti sel.
→ Benar / Salah
2. Fotosintesis terjadi dalam kloroplas sel tumbuhan.
→ Benar / Salah
3. Virus dianggap sebagai makhluk hidup karena dapat melakukan metabolisme.
→ Benar / Salah
4. RNA adalah asam nukleat yang terlibat dalam sintesis protein.
→ Benar / Salah

8
b Menjodohkan
No A B
5. Jaringan muda yang selnya aktif a.epidermis
membelah secara mitosis.
6. Lapisan pelindung yang terdiri dari b.meristem
lapisan lilin.
7. Jaringan yang tersusun dari sel-sel yang c.xilem
menutupi permukaan organ tumbuhan.
8. Mengangkut air dan garam mineral dari d.meristem apikal
akar menuju daun.

c Melengkapi
8. Sel adalah unit dasar kehidupan. Setiap sel memiliki struktur dan fungsi yang
____________ untuk kelangsungan hidup organisme.
Jawaban: beragam
9. Proses fotosintesis terjadi di dalam ____________ tumbuhan, di mana energi matahari
diubah menjadi energi kimia yang dapat digunakan.
Jawaban: kloroplas
10. Pada sistem peredaran darah manusia, darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah arteri, dan kembali ke jantung melalui pembuluh darah
____________.
Jawaban: vena
11. Bakteri adalah organisme ____________ yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan,
termasuk tanah, air, dan tubuh manusia.
Jawaban: uniseluler
d Isian
12. Proses fotosintesis terjadi pada bagian tumbuhan yang disebut ____________. Jawaban:
Kloroplas
13. Sel-sel manusia umumnya memiliki jumlah kromosom sebanyak ____________.
Jawaban: 46
14. Pada manusia, sistem pernapasan bekerja sama dengan sistem ____________ untuk
menghasilkan energi.
9
Jawaban: Kardiovaskular
15. Enzim yang berperan dalam pencernaan protein disebut ____________.
Jawaban: Pepsin
16. Pada fase G1, sel mempersiapkan diri untuk ____________.
Jawaban: Pembelahan sel
e Pilihan ganda
17. Sistem organ yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan
mengeluarkan karbon dioksida adalah:
a. Sistem Pencernaan
b. Sistem Respirasi
c. Sistem Peredaran Darah
d. Sistem Saraf
e. Sistem Ekskresi
18. Sel-sel tumbuhan dapat membuat makanan melalui proses fotosintesis, yang terjadi di:
a. Kloroplas
b. Mitokondria
c. Ribosom
d. Lisosom
e. Retikulum Endoplasma
19. Proses yang melibatkan pembelahan sel untuk menghasilkan dua sel anak identik
disebut:
a. Mitosis
b. Meiosis
c. Fotosintesis
d. Respirasi
e. Transkripsi
20. Berikut ini adalah contoh organisme prokariotik:
a. Manusia
b. Bakteri
c. Jamur
d. Tumbuhan
e. Protozoa
10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tes objektif merupakan alat yang sangat membantu ketika tes objektif tersebut
digabungkan dengan jenis tes subyektif (esai) yang akan membantu mendapat level yang
lebih tinggi pada kemampuan kognitif dan atau bidang pembelajaran yang lain. Dalam
menggunakan test objektif ini jumlah soal yang di ajukan lebih banyak dari pada test esai.
Kadang-kadang untuk test yang berlangsung selama 60 menit dapat di berikan 30-40 buah
soal.
Berbeda dengan tes uraian, tugas-tugas dan persoalan-persoalan dalam tes objektif
sudah distruktur, sehingga jawaban terhadap soal-soal tersebut sudah dapat ditentukan
secara pasti. Dalam tes objektif siswa tidak mempunyai kesempatan untuk
mengorganisasikan jawabannya sendiri, karena alternatif-alternatif jawaban sudah
disediakan kecuali dalam tes isian dan jawaban singkat, dan siswa tinggal memilih
jawaban mana yang paling tepat.
Tes objektif sendiri digolongkan menjadi lima golongan, yaitu: bentuk betul salah (true
false test), bentuk menjodohkan (matching test), bentuk melengkapi (completion test),
bentuk isian (fill in test), dan bentuk pilihan ganda (multiple choice item test). (Anas
Sudjono, 1996).

B. Saran
Penulis serta rekan yang berperan dalam pembuatan makalah ini sadar akan
banyaknya kekurangan serta kesalahan. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca maupun memberikan masukan agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.


Febyronita, D. d. (2016). Survei tingkat kemampuan siswa dalam mengerjakan tes berbentuk
jawaban singkat (short answer test) pada mata pelajaran IPS terpadu (geografi) kelas VII di
SMP negeri 1 mesuji tahun pelajaran 2015-2016. Jurnal Swarnabhumi, vol.1, No. 1.
Magdalena, I. D. (2021). Analisis instrumen tes sebagai alat evaluasi pada mata pelajaran sbdp
siswa kelas 2 SDN duri kosambi 06 pagi. Jurnal pendidikan dan ilmu sosial, Vol. 3, No. 2.
Mukhid, A. (2006). Evaluasi Pembelajaran. Pamekasan: Stain pamekasan pers.
Oktaviani, K. Y. (2017). Bentuk tes objektif dan kecemasan pada pembelajaran membaca huruf
hiragana bahasa jepang . Jurnal evaluasi pendidikan, Vol. 8, No. 1.
Sudjana, N. (1986). Evaluasi Hasil Belajar: Konstruksi dan Analisis. Bandung: Pustaka Martiana.
Tabin, A. (2014, mei 26). Bentuk-Bentuk Tes. Retrieved from amintabin.blogspot.com:
http://amintabin.blogspot.com

12

Anda mungkin juga menyukai