DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. FERA DILA NINGSIH ( 207210072 )
2. SARAH NABILA ( 207210084 )
3. SITI SARIANTI Z ( 207210001)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konstruksi Butir Soal
Objekti” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Ibu Prof. Dr. Risnita, M. Pd. Pada bidang studi Tadris Biologi, Evaluasi Proses
dan Hasil Belajar Biologi. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Prof. Dr.
Risnita, M. Pd selaku dosen Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempuraan makalah
ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dan menambah wawasan.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam dunia pendidikan, evaluasi memegang peran yang sangat penting, karena secara
umum evaluasi mempunyai tujuan yaitu :(1) Untuk memperoleh data pembuktian, yang akan
menjadi petunjuk sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik
dalam mencapai tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam
jangka waktu yang telah ditentukan, (2) Untuk mengukur dan menilai sampai manakah
efektifitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh
pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik (Anas Sudjiono, 2005:
16).
Proses belajar mengajar prestasi belajar siswa sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran
dapat diukur melalui penilaian. Alat yang sering digunakan untu penilaian tersebut lazim
disebut dengan soal. Alat yang baik dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, dengan kata
lain soal yang baik adalah soal yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Selain itu, soal yang baik juga dapat untuk membedakan
antara siswa yang pandai dengan siswa yang belum pandai, memiliki taraf kesukaran yang
berdistribusi normal serta mengungkapkan konsep-konsep yang telah diajarkan kepada siswa
secara profesional sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Sebaliknya soal yang tidak baik adalah soal yang tidak dapat mengukur dengan tepat apa
yang seharusnya diukur sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Selain itu, soal yang tidak
baik sulit untuk membedakan siswa yang Pandai dengan siswa yang belum pandai, memiliki
taraf kesukaran yang tidak berdistribusi normal, dalam arti soal tersebut terlalu sulit atau terlalu
mudah untuk dikerjakan siswa, serta tidak mengungkapkan konsep yang telah diajarkan kepada
siswa secara profesional sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Informasi hasil pengukuran sangat berguna dalam pengambilan keputusan serta dapat
digunakan sebagai salah satu dasar untuk mengadakan penilaian dalam dalam rangka
menentukan kebijakan. Mutu informasi yang didapatkan dari hasil pengetesan merupakan hal
yang sangat penting. Mutu informasi tersebut ditentukan oleh mutu tes, dan mutu tes ditentukan
1
mutu setiap butirnya yang dikemas dalam sebuah perangkat tes.
Pengujian butir soal tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu kualitatif dan
kuantitatif, analisis kualitatif bisa dilakukan dengan menelaah dari segi materi, kontruksi butir
soal, dan aspek kognitif tiap butir soal, sedangkan analisis kuantitatif meliputi : Reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya beda, dan distribusi jawaban, dapat dilakukan dengan menggunakan
program ITEMAN.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari tes objektif.
2. Untuk mengetahui karakteristik tes objektif.
3. Untuk mengetahui apa yang termasuk ke dalam tes objektif.
4. Untuk mengetahui contoh soal dari tes objektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tes objektif sendiri digolongkan menjadi lima golongan, yaitu: bentuk betul salah (true
false test), bentuk menjodohkan (matching test), bentuk melengkapi (completion test), bentuk
isian (fill in test), dan bentuk pilihan ganda (multiple choice item test) (Anas Sudjono, 1996).
1. Bentuk benar salah (true false test)
Peserta menilai pernyataan sebagai benar atau salah. Tes ini sederhana namun
efektif untuk mengukur pemahaman dasar terhadap informasi. Tes ini merupakan yang
butir soalnya terdiri dari pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban
atau pernyataan yang benar dan yang salah. Contoh soal benar salah:
5
2. Bentuk menjodohkan (matching test)
Peserta diharuskan mencocokkan elemen-elemen yang sesuai dari dua kolom atau
lebih. Tes pencocokan dapat mengukur pemahaman hubungan antar konsep atau informasi.
Tes obyektif bentuk matching atau sering dikenal dengan tes menjodohkan disusun dalam
dua kelompok atau daftar yang masing-masing memuat kata, istilah atau kalimat yang
diletakkan bersebelahan. Contoh matching test:
7
Tes bentuk inilah yang umum digunakan karena mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan dengan bentuk lain diantaranya:
4) Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar dari bahan pengajaran yang telah
diberikan.
5) Jawaban peserta didik dapat dikoreksi atau dinilai dengan mudah dan cepat.
6) Penilaian akan lebih bersifat obyektif karena jawaban untuk setiap pertanyaan sudah
pasti benar atau salah.
8
b Menjodohkan
No A B
5. Jaringan muda yang selnya aktif a.epidermis
membelah secara mitosis.
6. Lapisan pelindung yang terdiri dari b.meristem
lapisan lilin.
7. Jaringan yang tersusun dari sel-sel yang c.xilem
menutupi permukaan organ tumbuhan.
8. Mengangkut air dan garam mineral dari d.meristem apikal
akar menuju daun.
c Melengkapi
8. Sel adalah unit dasar kehidupan. Setiap sel memiliki struktur dan fungsi yang
____________ untuk kelangsungan hidup organisme.
Jawaban: beragam
9. Proses fotosintesis terjadi di dalam ____________ tumbuhan, di mana energi matahari
diubah menjadi energi kimia yang dapat digunakan.
Jawaban: kloroplas
10. Pada sistem peredaran darah manusia, darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh
melalui pembuluh darah arteri, dan kembali ke jantung melalui pembuluh darah
____________.
Jawaban: vena
11. Bakteri adalah organisme ____________ yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan,
termasuk tanah, air, dan tubuh manusia.
Jawaban: uniseluler
d Isian
12. Proses fotosintesis terjadi pada bagian tumbuhan yang disebut ____________. Jawaban:
Kloroplas
13. Sel-sel manusia umumnya memiliki jumlah kromosom sebanyak ____________.
Jawaban: 46
14. Pada manusia, sistem pernapasan bekerja sama dengan sistem ____________ untuk
menghasilkan energi.
9
Jawaban: Kardiovaskular
15. Enzim yang berperan dalam pencernaan protein disebut ____________.
Jawaban: Pepsin
16. Pada fase G1, sel mempersiapkan diri untuk ____________.
Jawaban: Pembelahan sel
e Pilihan ganda
17. Sistem organ yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan
mengeluarkan karbon dioksida adalah:
a. Sistem Pencernaan
b. Sistem Respirasi
c. Sistem Peredaran Darah
d. Sistem Saraf
e. Sistem Ekskresi
18. Sel-sel tumbuhan dapat membuat makanan melalui proses fotosintesis, yang terjadi di:
a. Kloroplas
b. Mitokondria
c. Ribosom
d. Lisosom
e. Retikulum Endoplasma
19. Proses yang melibatkan pembelahan sel untuk menghasilkan dua sel anak identik
disebut:
a. Mitosis
b. Meiosis
c. Fotosintesis
d. Respirasi
e. Transkripsi
20. Berikut ini adalah contoh organisme prokariotik:
a. Manusia
b. Bakteri
c. Jamur
d. Tumbuhan
e. Protozoa
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tes objektif merupakan alat yang sangat membantu ketika tes objektif tersebut
digabungkan dengan jenis tes subyektif (esai) yang akan membantu mendapat level yang
lebih tinggi pada kemampuan kognitif dan atau bidang pembelajaran yang lain. Dalam
menggunakan test objektif ini jumlah soal yang di ajukan lebih banyak dari pada test esai.
Kadang-kadang untuk test yang berlangsung selama 60 menit dapat di berikan 30-40 buah
soal.
Berbeda dengan tes uraian, tugas-tugas dan persoalan-persoalan dalam tes objektif
sudah distruktur, sehingga jawaban terhadap soal-soal tersebut sudah dapat ditentukan
secara pasti. Dalam tes objektif siswa tidak mempunyai kesempatan untuk
mengorganisasikan jawabannya sendiri, karena alternatif-alternatif jawaban sudah
disediakan kecuali dalam tes isian dan jawaban singkat, dan siswa tinggal memilih
jawaban mana yang paling tepat.
Tes objektif sendiri digolongkan menjadi lima golongan, yaitu: bentuk betul salah (true
false test), bentuk menjodohkan (matching test), bentuk melengkapi (completion test),
bentuk isian (fill in test), dan bentuk pilihan ganda (multiple choice item test). (Anas
Sudjono, 1996).
B. Saran
Penulis serta rekan yang berperan dalam pembuatan makalah ini sadar akan
banyaknya kekurangan serta kesalahan. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca maupun memberikan masukan agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
12