FISIOLOGI TUMBUHAN
“TRANSPIRASI”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Transpirasi” initepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Suraida, S. Si., M. Si. Pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Selain itu laporan
praktikum ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Suraida, S. Si., M. Si. selaku dosen mata
kuliah Fisiologi Tumbuhan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari,
laporan praktikum yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempuraan laporan praktikum ini.
Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kita semua, dan menambah wawasan.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 7
C. Tujuan ............................................................................................................................. 7
BAB II ALAT, BAHAN, DAN SKEMA KERJA ...................................................................... 8
A. Alat .................................................................................................................................. 8
B. Bahan............................................................................................................................... 8
C. Cara Kerja ....................................................................................................................... 8
BAB III HASIL DATA DAN PENGOLAHAN DATA ............................................................. 9
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................... 12
BAB V KESIMPULAN............................................................................................................. 14
BAB VI DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 15
BAB VII LAMPIRAN ............................................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengangkutan air pada tumbuhan meliputi 2 cara yaitu pengangkutan air dan garammineral
diluar pembuluh xilem (ekstravaskuler) dan pengangkutan air melalui pembuluh xilem
(intravaskuler).
1. Transportasi ekstravaskuler
Proses pengangkutan ekstravaskuler sebagai berikut, air bergerak secara horizontal yaitu
dari permukaan akar menuju ke sel epidermis (rambut akar) kemudian bergerak diantarasel-
sel korteks. Untuk sampai ke stele air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis.
Transportasi ekstravakuler ada dua macam yaitu:
a Transportasi simplas
Yaitu pengangkutan air dan zat terlarut secara difusi osmosis, dari sel ke sel
melalui bagian sel tumbuhan yang hidup misalnya sitoplasma (plasmodesmata) dan
vakuola. Pada transportasi simplas ini air dan zat terlarut terhalang oleh nilai osmosis
dan sel endodermis serta perisikel (perikambium) yang lebih rendah dari sel-sel
korteks disebelah luarnya sehingga transportasi air dan zat terlarut dari korteks ke stele
baik simplas maupun apoplas harus dengan transpor aktif atau pompa ion. Arus simplas
berariair atau zat terlarut bergerak dari plasma sel ke plasma sel lainnya, serta mampu
menembus lapisan endodermis.
b Transportasi Apoplas
Merupakan pengangkutan air dan zat terlarut secara difusi osmosis (transpor pasil)
diluar sitoplasma melalui bagian sel tumbuhan yang tidak hidup, misalnya melalui
dinding sel dan ruang antar sel. Pada transportasi apoplas, air tidak bisa masuk ke
xilem karena terhalang penebalan zat gabus(suberin) pita kaspari sel endodermis,
sehingga air harus dipompa menembus sitoplasma sel endodermis dan transportasi
menjadi bersifat simplastik terutama melalui peresap (sel penerus air) yang letaknya
sejajar dan dengan permukaan akar dan tidak berhadapan dengan xilem. Arus apoplas
berarti air atau zat terlarut masuk kedalam tmbuhan melalui dinding sel sereta ruang
antar sel yang menyebabakan arus ini hanya sampai pada endodermis. Arus apoplas
4
ini hanya sampai endodermis karena dinding sel endodermis mempunyai penebalan
lignin yang tidak tembus air (pita caspari atau penebalan lebih lanjut), dan harus
melewati plasma.
2. Transportasi Intravaskuler
Merupakan pengangkutan air dan garam mineral dari akar menuju bagian atas
tumbuhan (daun) melalui xilem. Urutannya Xilem akar, xilem batang, xilem tangkai daun,
xilem tulang daun. Selanjutnya dari xilem tulang daun masuk ke sel-sel mesofil daun untuk
di gunakan dalam fotosintesis. Proses transportasi air melalui xilem bersifat apopplastik
karena sel-se xilem bersifat sel mati. Faktor yang mempengaruhi transportasi air dan zat
terlarut melalui xilem dari akar hingga ke daun antara lain:
a. Daya kapilaritas
Yaitu kemampuan naiknya cairan didalam pipa kapiler karena adanya adhesi daya
tarik menarik antar molekul tak sejenis) dan kohesi (daya tarik menarik antar molekul
sejenis). Air dan zat terlarut dapat diangkut keatas karena daya adhesi lebih besar dari
kohesi.
B. Rumusan Masalah
Untuk membuktikan adanya daya isap daun pada tumbuhan
C. Tujuan
Untuk menunjukan proses transpirasi yang terjadi pada tanaman
7
BAB II
A. Alat
1. 3 buah botol
2. 3 buah gabus yang cukup untuk menutup mulut botol
3. Timbangan
4. Penggaris
B. Bahan
1. 3 buah species tanaman Ixora paludosa.
2. Akuades
C. Cara Kerja
1. Ambil satu spesies tanaman percobaan atau satu pucuk tanaman yang panjangnya
kurang lebih 40 cm.
2. Sediakan botol-botol tersebut di atas, isi dengan air sebanyak setengah botol.
3. Masukkan tanaman atau potongan tanaman ke dalam botol yang telah diisi air tadi
melalui lubang gabus yang merupakan tutup botol tersebut.
4. Timbang kembali botol-botol tersebut setiap 1 jam dan catat perubahan beratnya.
5. Setelah timbangan terakhir, ambil tanaman dan ukur luas total daun yang didapatkan
dari panjang x lebar daun dari tanaman tersebut dari tiap botol percobaan.
6. Hitung kadar cepat transpirasi yang dilakukan oleh tanaman tadi pada dua kondisi yang
sama selama 1 hari percobaan (± 12 jam percobaan)
8
BAB III
HASIL DATA DAN PENGOLAHAN DATA
9
Diketahu :
Ditanya : berapa luas total daun yang didapatkan tanaman tersebut dari tiap botol
percobaan?
Jawab :
1. L = P x L
L = 4,5 cm x 1,3 cmL
= 5, 85 cm2
2. L = P x L
L = 4,1 cm x 1,2 cmL
= 4, 92 cm2
3. L = P x L
L = 4,1 cm x 1,3 cmL
= 5,33 cm2
Jadi, luas total daun yang didapatkan tanaman dari masing-masing tiap botol yaitu
botol1:5,85 cm2, botol 2 : 4,92 cm2, dan botol 3 : 5,33 cm2.
Diketahui :
Ditanya : berapa kadar cepat transpirasi yang dilakukan oleh masing-masing tiap botol
selama 1hari percobaan (12 jam percobaan)?
Dijawab :
10
1. Selisih berat awal-selisih berat akhir
Luas total daun x waktu (detik)
11
BAB IV
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini yaitu mengenai transpirasi atau penguapan air yang terjadi pada
tumbuhan. Dalam praktikum ini digunakan tumbuhan Ixora paludosa. Dalam praktikum ini
semua dilakukan dengan perlakuan yang sama.
Saat pemasukan pertama Ixora paludosa kedalam botol yang mulutnya sudah ditutupi
dengan kapas, berat awal ke tiga botol tersebut adalah B1.350gr B2.340gr b3.335gr dengan bagian
daun B1. L : 1,2cm , P : 4,2cm B2 L : 1 cm , P : 3,8 cm dan B3. L: 1 cm , P : 3,8 cm, kemudian
setelah memasuki 1 jam pertama B1. 347gr B2. 340gr dan B3. 335gr dengan bagian daun B1. L :
1,3cm , P : 4,3cm B2. L : 1 cm , P : 3,9 cm B3. L :1,1 cm , P : 3,9cm, Pada 2 jam kemudian B1.
345gr B2. 340gr B3. 335gr Dengan bagian daun B1. L : 1,3cm , P : 4,4cm B2. L : 1 ,1cm , P : 4
cm B4. L : 1,2 cm , P : 3,9 cm, Memasuki 3 jam B1. 345gr B2. 340 gram B3 332 gram dengan
bagian daun B1. L: 1,3 cm, P: 4,4 cm B2. L: 1,1 cm P: 4 cm B3. L: 1,2 cm p: 3,9 cm, Memasuki
jam ke-4 B1. 340gr B2. 335 gr B3.330 gr, dengan bagian daun B1.L: 1,3 cm P: 4,4 cm B2.L: 1,1
cm P: 4 cm B3. L: 1,2 cm P: 4 cm, Memasuki jam ke-5 B1 335 gr B2 332 gr B3 330 gr, dengan
bagian daun B1.L: 1,3 cm, P: 4,5 cm B2.L; 1,1 cm, P: 4 cm B3,L:1,2 cm P:4 cm, Memasuki jam
ke-6 B1.335 gram B2.330 gram B3. 330 gram dengan bagian daun B1. L: 1,3 cm p: 4,5 cm B2.L:
1,1 cm, P: 4 cm B3.L; 1,2 cm p: 4 cm, Memasuki jam ke 7 B1.332 gram B2.230 gram B3. 330
gram, dengan bagian daun B1.L: 1,3 cm B2.L: 1,1 cm, P: 4 cm B3.L: 1,2 cm, P: 4 cm, Memasuki
jam ke 8 b1.330 gram b2.330 gram B3. 329 gram, dengan bagian daun B1.L: 1,3 cm, P: 4,5 cm,
B2.L: 1,1 cm, P: 4,1 cm, B3.L: 1,2 cm, P: 4,1 cm, Memasuki jam ke-9 B1. 325 gram B2. 330
gram b3.329 gram dengan bagian daunB1.L: 1,3 cm, p: 4,5 cm B2.L: 1,1 cm, P: 4,1 cm B3.L: 1,2
cm, P: 4,1 cm, Memasuki jam ke 10 B1. 325 gram b 2.329 gram b3.329 gram dengan bagian daun
B1.L: 1,3 cm p: 4,5 cm B2.l: 1,2 cm, P: 4,1 cm b 3.L: 1,2 cm, P: 4,1 cm, Memasuki jam ke-11
B1.322 gram B2.327 gram B3.329 gram, dengan bagian daun B1.L: 1,3 cm, p: 4,5 cm B2.L: 1,2
cm, p: 4,1 cm B3.L: 1,3 cm, p: 4,1 cm, Pada jam terakhir jam ke-12 B1 320 gram B2 327 gram B3
328 gram dengan bagian daun B1.L: 1,4 cm, p: 4,5 cm B2.L: 1,3 cm, P: 4,1 cm B3.L: 1,3 cm, P:
4,1 cm.
Setelah diamtai selama 12 terjadi perubahan pada masa air dan ukuran daun dimana awal
mula masa air adalah B1.350gr B2.340gr b3.335gr dengan bagian daun B1. L : 1,2cm , P : 4,2cm
B2 L : 1 cm , P : 3,8 cm dan B3. L : 1 cm , P : 3,8 cm setelah 12 jam berubah menjadi B1 320
12
gram B2 327 gram B3 328 gram dengan bagian daun B1.L: 1,4 cm, p: 4,5 cm B2.L: 1,3 cm, P:
4,1 cm B3.L: 1,3 cm, P: 4,1 cm, ini membuktikan bahwa proses transpirasi terjadi pada tumbuhan
Ixora paludosa yang telah direndam dalam air selama 12 jam.
13
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan, yaitu semakin besar luas total daun
tumbuhan, maka semakin cepat proses transpirasi yang terjadi, begitu pula sebaliknya semakin
kecil luas total daun tumbuhan maka semakin lambat proses transpirasinya.
14
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Ting, I.P. 1982. Plant Physiology. Addison – Wesley Publishing Company, Reading.
15
BAB VII
LAMPIRAN
No Gambar Keterangan
1. Proses pengambilan tanaman
Ixora paludosa , sebanyak 3 tangkai.
16
3. Timbang ketiga botol tersebut dengan
perlakuan yang sama yaitu setiap 1 jam
sekali dan catat perubahan beratnya.
17
18