Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

“PENGANGKUTAN AIR”

DOSEN PENGAMPU : SURAIDA, S. Si., M. Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. IKMAL MAULANA. L (207210020)

2. KARTIKA CANDRA. A (207210035)


3. RITA (207210071)
4. SARAH NABILA (207210084)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Pengangkutan Air” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan praktikum ini adalah untuk
memenuhi tugas Ibu Suraida, S. Si., M. Si. Pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Selain itu
laporan praktikum ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Suraida, S. Si., M. Si. selaku dosen
mata kuliah Fisiologi Tumbuhan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari,
laporan praktikum yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempuraan laporan praktikum ini.

Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kita semua, dan menambah wawasan.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jambi, 20 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 9
C. Tujuan ............................................................................................................................. 9
BAB II ALAT, BAHAN, DAN SKEMA KERJA .................................................................... 10
A. Alat ................................................................................................................................ 10
B. Bahan ............................................................................................................................ 10
C. Cara Kerja ..................................................................................................................... 10
BAB III HASIL DATA DAN PENGOLAHAN DATA ........................................................... 11
BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................................................... 12
BAB V KESIMPULAN ............................................................................................................ 13
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14
BAB VII LAMPIRAN............................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengangkutan Air dan Mineral pada Tumbuhan adalah mengenai proses penyerapan air
dan mineral pada tumbuhan. Materi yang terkait dengan bahasan tersebut adalah jaringan yang
berperan pada proses penyerapan air dan mineral, kapilaritas, daya isap daun, tekanan, difusi,
dan osmosis.

1. Jaringan yang Berperan Pada Proses Penyerapan Air dan Mineral


Menurut Estiti Hidayat (1995: 76) pada tumbuhan berpembuluh, pengangkutan air
serta garam mineral maupun hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh yang
terdiri dari dua kelompok sel yang asalnya sama, namun berbeda bentuk, struktur
dinding, serta isi selnya. Kedua kelompok sel itu adalah :
a. Xilem
Estiti Hidayat (1995: 5) mengemukakan bahwa berdasarkan struktur dan
fungsi, xilem merupakan jaringan yang kompleks, berasosiasi dengan floem
membentuk jaringan yang bersinambungan di seluruh tubuh tumbuhan. Xilem
terdiri atas beberapa jenis sel dan berfungsi dalam pengangkutan air, penyimpanan
makanan, dan penyokong Fungsi utamanya mengangkut air dari tanah serta zat
yang terlarut di dalamnya. Sel pengangkut air berupa trakea dan trakeid. Trakea
terdiri dari deretan sel memanjang, ujung sel yang satu berlekatan denganpangkal
sel berikutnya, diikuti dengan hancurnya dinding ujung itu sehingga deretan sel
tersebut menghasilkan tabung panjang. Pengangkutan air di xilem terjadi pada
4
trakeid dari sel ke sel melalui selaput noktah pada pasangan noktahdi antara ujung
trakeid yang saling menimpa (Estiti Hidayat, 1995: 80).

b. Floem
Menurut Estiti Hidayat (1995: 6) floem adalah jaringan kompleks yang
tersusun atas beberapa jenis sel. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis,
menyimpan cadangan makanan, dan sebagai pendukung. Sel utama dalam
pengangkutan itu adalah sel tapis dan komponen pembuluh tapis. Komponen
pembuluh tapis berlekatan ujung dan pangkalnya sehingga membentuk pembuluh
tapis dan berasosiasi dengan sel pengiring.

2. Daya Kapilaritas

Antara partikel-partikel yang sejenis dan tidak sejenis dapat terjadi gaya tarik-
menarik antarpartikel. Gaya tarik-menarik antarpartikel yang sejenis dinamakan
kohesi, sedangkan gaya tarik-menarik antarpartikel yang tidak sejenis dinamakan
adhesi. Berdasarkan Marthen Kanginan (2007: 69) gejala kapilaritas disebabkan oleh
adanya gaya adhesi dan kohesi. Dalam pipa kapiler yang berisi air, terjadi gayakohesi
antarmolekul air dan gaya adhesi antara molekul air dengan dinding pipa kapiler.

5
Materi kapilaritas yang diajarkan pada modul ini berfokus pada materi daya
kapilaritas batang. Menurut Campbell (2008: 356), tarikan transpirasi pada cairan
xilem dihantarkan secara menyeluruh dari daun hingga ujung akar dan bahkan ke
dalam larutan tanah. Kohesi air akibat pengikatan hidrogen memungkinkan penarikan
suatu kolom getah dari bagian atas tanpa memisahkan air. Molekul air yang keluar
dari xilem pada daun akan menarik molekul air di sebelahnya dan tarikan ini akan
diteruskan molekul demi molekul menuju ke bawah sampai denganke seluruh kolom
air pada xilem. Adhesi molekul air yang kuat (melalui ikatan hidrogen) ke dinding
hidrofilik sel-sel xilem juga membantu melawan gravitasi, diameter yang sangat kecil
dari trakeid dan unsur pembuluh ikut memberi kontribusiterhadap peran penting yang
dimainkan adhesi dalam mengatasi gaya tarik ke bawahakibat gravitasi.

3. Difusi atau Osmosis


Campbell (2008: 348) menyebutkan bahwa difusi merupakan proses perpindahan
atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan
yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang zat pelarutnya rendah
melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semipermeabel. Jika di dalam
suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semi permeabel ditempatkan dua larutan
glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan
konsentrasi yang berbeda, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan
bergerak atau bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrasinya
tinggi melalui selaput permeabel. Jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang
konsentrasi airnya tinggi menuju ke larutan yang konsentrasi airnya rendah melalui
selaput selektif permeabel. Materi difusi dan osmosis yang diajarkan pada modul ini
berfokus pada materi difusi dan osmosis pada akar.
6
Pengangkutan air pada tumbuhan dan garam mineral diluar pembuluh xilem
disebut pengangkutan ekstravaskuler. Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar
menuju ke bagian-bagian yang letaknya lebih dalam dan menuju ke berkas pembuluh.
Pada pengangkutan ini, air akan masuk melalui sel epidermis akarkemudian bergerak
di antara sel-sel korteks. Air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis untuk
memasuki silinder pusat (stele). Setelah sampai di stele, air akan bergerak bebas di
antara selsel. Transportasi ekstravakuler ada dua macam yaitu : transportasi simplas
dan transportasi transportasi apoplas (Campbell, 2008: 351).
Transportasi simplas, yaitu pengangkutan air dan zat terlarut secara difusi
osmosis dari sel ke sel melalui bagian sel tumbuhan yang hidup misalnya sitoplasma
(plasmodesmata) dan vakuola. Pada transportasi simplas ini air dan zat terlarut
terhalang oleh nilai osmosis dan sel endodermis dan perisikel (perikambium) yang
lebih rendah dari sel-sel korteks di sebelah luarnya sehingga transportasi air dan zat
terlarut dari korteks ke stele baik simplas maupun apoplas harus dengan transpor aktif
atau pompa ion. Transportasi apoplas, yaitu pengangkutan air dan zat terlarut secara
difusi osmosis (transpor pasif) di luar sitoplasma melalui bagian sel tumbuhan yang
tidak hidup, misalnya melalui dinding sel dan ruang antar sel. Pada transportasiapoplas,
air tidak bisa masuk ke xilem karena terhalang penebalan zat gabus (suberin) pita
kaspari sel endodermi, sehingga air harus dipompa menembus sitoplasma sel
endodermis dan transportasi menjadi bersifat simplastik terutama melalui peresap (sel
penerus air) yang letaknya sejajar dan dengan permukaan akar dan tidak berhadapan
dengan xilem (Campbell, 2008: 353).

4. Daya Isap Daun


Campbell (2008: 355) menjelaskan bahwa stomata, pori-pori mikroskopis pada
7
permukaan daun, akan menghasilkan suatu lubang yang tersusun atas ruang-ruang
udara internal sebagai tempat bagi karbondioksida yang dibutuhkan sel-sel tersebut
untuk fotosintesis. Udara di ruang ini penuh dengan uap air karena udara tersebut
mengalami kontak dengan dinding sel yang lembab. Pada sebagian besar hari, udaradi
luar daun lebih kering artinya udara memiliki konsentrasi air yang lebih rendah
daripada udara di bagian dalam daun. Dengan demikian, uap air yang berdifusi
menuruni gradien konsentrasinya keluar dari daun melalui stomata. Karena air
bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, sel-sel pada daun akan kehilanganair
melalui transpirasi melalui stomata digantikan oleh air yang dikeluarkan dari xilem
yang dikeluarkan dari xilem daun. Proses hilangnya uap air dari daun inilah yang kita
sebut dengan transpirasi.

5. Tekanan Akar
Campbell (2008: 353) mengatakan bahwa pada malam hari, ketika transpirasi sangat
rendah bahkan nol, sel-sel akar masih tetap menggunakan energi untuk memompa ion-
ion mineral ke dalam xilem. Endodermis yang mengelilingi stele akar tersebut
membantu mencegah kebocoran ion-ion ini keluar dari stele. Endodermis dan stele
adalah bagian dalam dari akar. Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan
potensial air. Air akan mengalir masuk ke korteks akar, menghasilkan suatu tekananan
positif yang memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem ke arah atas ini
disebut sebagai tekanan akar.
Tekanan akar menyebabkan gutasi, yaitu tetesan air atau butiran air yang dapat
dilihat pada pagi hari pada ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba
(tumbuhan tak berkayu) dikotil. Pada malam hari, ketika laju transpirasi rendah, akar

8
dari beberapa tumbuhan tetap mengakumulasikan mineral dan tekanan akar
mendorong getah xilem ke dalam sistem tunas. Air yang memasuki daun lebih banyak
dibandingkan dengan yang ditranspirasikan dai daun. Air yang berlebih dikeluarkan
sebagai gutasi melalui struktur khusus yang disebut hidatoda yang berfungsi sebagai
katup pelepasan.

B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui jaringan dan proses pengangkutan air melalui xilem.
C. Tujuan
Untuk menunjukan bahwa pengangkutan air dari akar ke daun melalui xilem.

9
BAB II

ALAT, BAHAN, DAN SKEMA KERJA

A. Alat
1. Botol
2. Kapas
3. Karton
B. Bahan
1. 3 buah Cabang batang Allamanda cathartica
2. Vaselin secukupnya
3. Akuades secukupnya
C. Cara Kerja
1. Cabang batang pertama : Kerat kulit batang untuk menghilangkan floemnya, sepanjang
± 10 cm dari ujung bawah, lalu olesi bekas keratan tadi dengan menggunakan vaselin.
2. Cabang batang kedua : tidak dikerat dan digunakan sebagai kontrol.
3. Cabang batang ketiga : Kerat kulit batang untuk menghilangkan floemnya, sepanjang ±10
cm dari ujung bawah, tidak diolesi vaselin.
4. Masukkan masing-masing ketiga cabang batang tadi ke dalam botol yang berisi
air.Usahakan agar ujung batang tidak menyentuh dasar botol. Tegakkan ujung batang
dengan kapas dan karton penutup.
5. Tandai permukaan atas air dalam botol.
6. Amati tiap dua hari dan tambahkan air apabila permukaan air berkurang.
7. Catat kenampakan morfologi ujung batang Allamanda cathartica.
8. Percobaan diakhiri pada hari ke -7.

10
BAB III
HASIL DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Hari pembuatan dilakukan pada tanggal 28 November 2023, pukul 16.14 wib. Lalu
dilakukan pengukuran penyusutan air di dua hari. Selanjutnya pada tanggal berikutnya:
No. Tanggal Tanpa Perlakuan Tidak Menggunakan Menggunakan
Vaselline Vaselline
1. 30 November Pukul 16.14 wib : 0,5 Pukul 16.14 wib : tidak Pukul 16.14 wib:
2023 cm. Daun dan bunga mengalami penyusutan. tidak mengalami
sudah mulai berwarna Hanya daun bagian penyusutan. Daun
kekuningan dan bawah yang sedikit dan bunga tidak
sudah mulai layu. menguning, sedikit agak mengalami
layu dan kuncup bumga perubahan.
ada yang mekar dan
tetapi sudah mulai
agak layu.
2. 02 Desember Pukul 17.36 wib: daun Pukul 17.36 wib: tidak Pukul 17.36 wib:
2023 sudah berguguran dan terjadi penyusutan air tidak terjadi
tidak terjadi penyusutan dan daun sebagian penyusutn air, daun
air. berwarna kuning, sebagian sudah
bunga dan daun sudah berwarna kuning,
layu. bunga dan daun
sudah layu.
3. 04 Desember Pukul 17.30 wib: air Pukul 17.30 wib: air Pukul 17.30 wib :
2023 tidak mengalami tidak mengalami air tidak mengalami
penyusutan, tetapi penyusutan, tetapi penyusutan, daun
daunnya rontok daunnya rontok dibagian berwarna hijau
semua yang tersisa bawah saja dan berwarna muda dan tidak
hanya pucuknya saja hijau segar dan tidak layu.
dan daun berwarna layu.
kekuningan.

11
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada dasarnya air yang berada didalam tanah masuk kedalam tanaman melalui akar yang
masuk malalui jaringan xilem. Seperti yang telah dikemukakan oleh E.Munch dari jerman pada
tahun 1930. beliau mengatakan bahwa dinding sel dari keseluruhan tanamandan pembuluh xilem
dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang disebut sebagai apoplas.
1. Xilem tertutup floem terbuka
Pada perlakuan yang diberikan pada tanaman Allamnda cathartica melalui xilem
tertutup floem terbuka, berarti pembuluh xilem ditutup oleh lapisan vaselin dan tidak bisa
melakukan tarikan terhadap air, maka yang terjadi pada tanaman tersebut adalah tanamanakan
layu karena kekurangan air dan tanaman tersebut jugaakan mati. Dari pengamatan yang
dilakukan di laboratorium menunjukan bahwa tanaman allamanda akan mati jika pada
pembuluh xylem tertutup oleh lapisan vaselinmaka tanaman akan mengalami kekurangan air.
Hal ini disebabkan karena lapisan xilem yang merupakan jaringan pengangkut air dari akar
sampai pada tubuh tumbuhan terhambat.
2. Xilem terbuka floem tertutup
Xilem terbuka floem tertutup merupakan perlakuan kedua dari jaringan pengangkut
air. Hasil dari pengamatan menyatakan keadaan air mengalami kapilaritas. Pada floem tertutup
berfungsi dengan baik sehingga tanaman tidak harus mengabsorbsi air, dari percobaan yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa yang bertugas sebagai pengangkutair dari akar ke daun
adalah jaringan xylem. Sedangkan jaringan yang menyebarkan hasilfotosintesis adalah floem.
3. Kontrol
Perlakuan kontrol merupakan perlakuan ketiga dari jaringan pengangkut air. Hasil
dari pengamatan pada perlakuan kontrol mengalami pertumbuhan karena pada perlakuan
kontrol air yang ada di dalam botol mengalami penurunan itu berarti xilem pada batang tanman
allamanda masih berfungsi walau tidak berfungsi seutuhnya.

12
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pengamatan mengenai pengankutan air melalui xilem, maka dapat
disimpulkan bahwa jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem dan floem, dimana
xylem berguna untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar kedaun dan floem
mengangkut hasil fotosintesis dari dau menuju keseluruh tubuh tumbuhan. Dan jika jaringan
pengangkut ini terhambat atau ditutup sehingga xylem tidak bisa melakukan tarikan terhadap air
maka tanaman akan layu karena kekurangan air.

13
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Gramedia. Jakarta.

Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja GrafindoPersada:


Jakarta.

Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition of Higher Plants. Second Edition.


Academic Press. Harcourt Brace & Company, Publishers. London

Salisbury, B. Frank dan Cleon W. Ross. 1995.Fisiologi Tumbuhan Jilid I . ITB:Bandung.

Ting, I.P. 1982. Plant Physiology. Addison – Wesley Publishing Company, Reading

14
BAB VII
LAMPIRAN

No Gambar Keterangan
1. Pengambilan tanaman Allamanda cathartica.
Di kawasan gedung fakultas tarbiyah lama.
Pada tanggal 28 November 2023

2. Proses peng-kerat an batang untuk


menghilangkan floemnya, terdapat 3 batang
yang diberikan perlakuan yang berbeda yaitu
batang pertama +- 10 cm dari ujung bawah lalu
diolesi vaseline, batang kedua tidak ada
perlakukan khusus untuk kontrol dan batang
ketiga dikerat -+ 10 cm juga namun tidak di beri
vaseline
3. Proses memasukan batang Allamanda
cathartica ke dalam botol yang sudah diisi air
dan ditandai , tegakkan dengan kapas agar
ujung batang tidak menyentuh permukaan botol
(harus mengambang di dalam air)

15
4. Tandai batas permukaan air di botol, dan labeli
botol sesuai dengan perlakuan masing masing .
Jangan lupa amati dua hari setelah percobaan
dan tambahkan air. Percobaan dimulai pada
tanggal 28 November 2023

5. Tgl 30 November 2023. Pukul 16.14


1. Tanpa perlakuan :
0,5 cm. Daun dan bunga sudah mulai berwarna
kekuningan dan sudah mulai layu
2. Tidak menggunakan vaseline :
tidak mengalami penyusutan (tetap). Hanya
daun bagian bawah yang sedikit menguning
dan sedikit agak layu dan kuncup bunga ada
yang mekar, tetapi sudah mulai agak layu
3. Menggunakan vaseline:
tidak mengalami penyusutan. Daun dan bunga
tidak mengalami perubahan.
6. Tgl 02 Desember 2023. Pukul 17.36
1. Tanpa perlakuan: daun sudah berguguran
dan tidak terjadi penyusutan air.
2. Tidak menggunakan vaseline: tidak terjadi
penyusutan air dan daun sebagian berwarna
kuning, bunga dan daun sudah layu.
3. Menggunakan vaseline: tidak terjadi
penyusutan air, daun sebagian sudah
berwarna kuning, bunga dan daun sudah layu.

16
7. Tgl 04 Desember 2023. Pukul 17.30
1. Tanpa perlakuan :
air tidak mengalami penyusutan, tetapidaunnya
rontok semua yg tersisa hanya pucuknya saja
(masih hidup) dan daun berwarna kekuningan
2. Tidak menggunakan vaseline :
air tidak mengalami penyusutan, tetapi daun
rontok di bagian bawah saja dan berwarnahijau
segar dan tidak layu
3. Menggunakan vaseline :
air tidak mengalami penyusutan, daun
berwarna hijau muda dan tidak layu.

17
18

Anda mungkin juga menyukai