FISIOLOGI TUMBUHAN
“PENGANGKUTAN AIR”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Pengangkutan Air” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan praktikum ini adalah untuk
memenuhi tugas Ibu Suraida, S. Si., M. Si. Pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Selain itu
laporan praktikum ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Suraida, S. Si., M. Si. selaku dosen
mata kuliah Fisiologi Tumbuhan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari,
laporan praktikum yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempuraan laporan praktikum ini.
Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kita semua, dan menambah wawasan.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengangkutan Air dan Mineral pada Tumbuhan adalah mengenai proses penyerapan air
dan mineral pada tumbuhan. Materi yang terkait dengan bahasan tersebut adalah jaringan yang
berperan pada proses penyerapan air dan mineral, kapilaritas, daya isap daun, tekanan, difusi,
dan osmosis.
b. Floem
Menurut Estiti Hidayat (1995: 6) floem adalah jaringan kompleks yang
tersusun atas beberapa jenis sel. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis,
menyimpan cadangan makanan, dan sebagai pendukung. Sel utama dalam
pengangkutan itu adalah sel tapis dan komponen pembuluh tapis. Komponen
pembuluh tapis berlekatan ujung dan pangkalnya sehingga membentuk pembuluh
tapis dan berasosiasi dengan sel pengiring.
2. Daya Kapilaritas
Antara partikel-partikel yang sejenis dan tidak sejenis dapat terjadi gaya tarik-
menarik antarpartikel. Gaya tarik-menarik antarpartikel yang sejenis dinamakan
kohesi, sedangkan gaya tarik-menarik antarpartikel yang tidak sejenis dinamakan
adhesi. Berdasarkan Marthen Kanginan (2007: 69) gejala kapilaritas disebabkan oleh
adanya gaya adhesi dan kohesi. Dalam pipa kapiler yang berisi air, terjadi gayakohesi
antarmolekul air dan gaya adhesi antara molekul air dengan dinding pipa kapiler.
5
Materi kapilaritas yang diajarkan pada modul ini berfokus pada materi daya
kapilaritas batang. Menurut Campbell (2008: 356), tarikan transpirasi pada cairan
xilem dihantarkan secara menyeluruh dari daun hingga ujung akar dan bahkan ke
dalam larutan tanah. Kohesi air akibat pengikatan hidrogen memungkinkan penarikan
suatu kolom getah dari bagian atas tanpa memisahkan air. Molekul air yang keluar
dari xilem pada daun akan menarik molekul air di sebelahnya dan tarikan ini akan
diteruskan molekul demi molekul menuju ke bawah sampai denganke seluruh kolom
air pada xilem. Adhesi molekul air yang kuat (melalui ikatan hidrogen) ke dinding
hidrofilik sel-sel xilem juga membantu melawan gravitasi, diameter yang sangat kecil
dari trakeid dan unsur pembuluh ikut memberi kontribusiterhadap peran penting yang
dimainkan adhesi dalam mengatasi gaya tarik ke bawahakibat gravitasi.
5. Tekanan Akar
Campbell (2008: 353) mengatakan bahwa pada malam hari, ketika transpirasi sangat
rendah bahkan nol, sel-sel akar masih tetap menggunakan energi untuk memompa ion-
ion mineral ke dalam xilem. Endodermis yang mengelilingi stele akar tersebut
membantu mencegah kebocoran ion-ion ini keluar dari stele. Endodermis dan stele
adalah bagian dalam dari akar. Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan
potensial air. Air akan mengalir masuk ke korteks akar, menghasilkan suatu tekananan
positif yang memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem ke arah atas ini
disebut sebagai tekanan akar.
Tekanan akar menyebabkan gutasi, yaitu tetesan air atau butiran air yang dapat
dilihat pada pagi hari pada ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba
(tumbuhan tak berkayu) dikotil. Pada malam hari, ketika laju transpirasi rendah, akar
8
dari beberapa tumbuhan tetap mengakumulasikan mineral dan tekanan akar
mendorong getah xilem ke dalam sistem tunas. Air yang memasuki daun lebih banyak
dibandingkan dengan yang ditranspirasikan dai daun. Air yang berlebih dikeluarkan
sebagai gutasi melalui struktur khusus yang disebut hidatoda yang berfungsi sebagai
katup pelepasan.
B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui jaringan dan proses pengangkutan air melalui xilem.
C. Tujuan
Untuk menunjukan bahwa pengangkutan air dari akar ke daun melalui xilem.
9
BAB II
A. Alat
1. Botol
2. Kapas
3. Karton
B. Bahan
1. 3 buah Cabang batang Allamanda cathartica
2. Vaselin secukupnya
3. Akuades secukupnya
C. Cara Kerja
1. Cabang batang pertama : Kerat kulit batang untuk menghilangkan floemnya, sepanjang
± 10 cm dari ujung bawah, lalu olesi bekas keratan tadi dengan menggunakan vaselin.
2. Cabang batang kedua : tidak dikerat dan digunakan sebagai kontrol.
3. Cabang batang ketiga : Kerat kulit batang untuk menghilangkan floemnya, sepanjang ±10
cm dari ujung bawah, tidak diolesi vaselin.
4. Masukkan masing-masing ketiga cabang batang tadi ke dalam botol yang berisi
air.Usahakan agar ujung batang tidak menyentuh dasar botol. Tegakkan ujung batang
dengan kapas dan karton penutup.
5. Tandai permukaan atas air dalam botol.
6. Amati tiap dua hari dan tambahkan air apabila permukaan air berkurang.
7. Catat kenampakan morfologi ujung batang Allamanda cathartica.
8. Percobaan diakhiri pada hari ke -7.
10
BAB III
HASIL DATA DAN PENGOLAHAN DATA
Hari pembuatan dilakukan pada tanggal 28 November 2023, pukul 16.14 wib. Lalu
dilakukan pengukuran penyusutan air di dua hari. Selanjutnya pada tanggal berikutnya:
No. Tanggal Tanpa Perlakuan Tidak Menggunakan Menggunakan
Vaselline Vaselline
1. 30 November Pukul 16.14 wib : 0,5 Pukul 16.14 wib : tidak Pukul 16.14 wib:
2023 cm. Daun dan bunga mengalami penyusutan. tidak mengalami
sudah mulai berwarna Hanya daun bagian penyusutan. Daun
kekuningan dan bawah yang sedikit dan bunga tidak
sudah mulai layu. menguning, sedikit agak mengalami
layu dan kuncup bumga perubahan.
ada yang mekar dan
tetapi sudah mulai
agak layu.
2. 02 Desember Pukul 17.36 wib: daun Pukul 17.36 wib: tidak Pukul 17.36 wib:
2023 sudah berguguran dan terjadi penyusutan air tidak terjadi
tidak terjadi penyusutan dan daun sebagian penyusutn air, daun
air. berwarna kuning, sebagian sudah
bunga dan daun sudah berwarna kuning,
layu. bunga dan daun
sudah layu.
3. 04 Desember Pukul 17.30 wib: air Pukul 17.30 wib: air Pukul 17.30 wib :
2023 tidak mengalami tidak mengalami air tidak mengalami
penyusutan, tetapi penyusutan, tetapi penyusutan, daun
daunnya rontok daunnya rontok dibagian berwarna hijau
semua yang tersisa bawah saja dan berwarna muda dan tidak
hanya pucuknya saja hijau segar dan tidak layu.
dan daun berwarna layu.
kekuningan.
11
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada dasarnya air yang berada didalam tanah masuk kedalam tanaman melalui akar yang
masuk malalui jaringan xilem. Seperti yang telah dikemukakan oleh E.Munch dari jerman pada
tahun 1930. beliau mengatakan bahwa dinding sel dari keseluruhan tanamandan pembuluh xilem
dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang disebut sebagai apoplas.
1. Xilem tertutup floem terbuka
Pada perlakuan yang diberikan pada tanaman Allamnda cathartica melalui xilem
tertutup floem terbuka, berarti pembuluh xilem ditutup oleh lapisan vaselin dan tidak bisa
melakukan tarikan terhadap air, maka yang terjadi pada tanaman tersebut adalah tanamanakan
layu karena kekurangan air dan tanaman tersebut jugaakan mati. Dari pengamatan yang
dilakukan di laboratorium menunjukan bahwa tanaman allamanda akan mati jika pada
pembuluh xylem tertutup oleh lapisan vaselinmaka tanaman akan mengalami kekurangan air.
Hal ini disebabkan karena lapisan xilem yang merupakan jaringan pengangkut air dari akar
sampai pada tubuh tumbuhan terhambat.
2. Xilem terbuka floem tertutup
Xilem terbuka floem tertutup merupakan perlakuan kedua dari jaringan pengangkut
air. Hasil dari pengamatan menyatakan keadaan air mengalami kapilaritas. Pada floem tertutup
berfungsi dengan baik sehingga tanaman tidak harus mengabsorbsi air, dari percobaan yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa yang bertugas sebagai pengangkutair dari akar ke daun
adalah jaringan xylem. Sedangkan jaringan yang menyebarkan hasilfotosintesis adalah floem.
3. Kontrol
Perlakuan kontrol merupakan perlakuan ketiga dari jaringan pengangkut air. Hasil
dari pengamatan pada perlakuan kontrol mengalami pertumbuhan karena pada perlakuan
kontrol air yang ada di dalam botol mengalami penurunan itu berarti xilem pada batang tanman
allamanda masih berfungsi walau tidak berfungsi seutuhnya.
12
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pengamatan mengenai pengankutan air melalui xilem, maka dapat
disimpulkan bahwa jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem dan floem, dimana
xylem berguna untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar kedaun dan floem
mengangkut hasil fotosintesis dari dau menuju keseluruh tubuh tumbuhan. Dan jika jaringan
pengangkut ini terhambat atau ditutup sehingga xylem tidak bisa melakukan tarikan terhadap air
maka tanaman akan layu karena kekurangan air.
13
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Ting, I.P. 1982. Plant Physiology. Addison – Wesley Publishing Company, Reading
14
BAB VII
LAMPIRAN
No Gambar Keterangan
1. Pengambilan tanaman Allamanda cathartica.
Di kawasan gedung fakultas tarbiyah lama.
Pada tanggal 28 November 2023
15
4. Tandai batas permukaan air di botol, dan labeli
botol sesuai dengan perlakuan masing masing .
Jangan lupa amati dua hari setelah percobaan
dan tambahkan air. Percobaan dimulai pada
tanggal 28 November 2023
16
7. Tgl 04 Desember 2023. Pukul 17.30
1. Tanpa perlakuan :
air tidak mengalami penyusutan, tetapidaunnya
rontok semua yg tersisa hanya pucuknya saja
(masih hidup) dan daun berwarna kekuningan
2. Tidak menggunakan vaseline :
air tidak mengalami penyusutan, tetapi daun
rontok di bagian bawah saja dan berwarnahijau
segar dan tidak layu
3. Menggunakan vaseline :
air tidak mengalami penyusutan, daun
berwarna hijau muda dan tidak layu.
17
18