Disusun oleh :
KELOMPOK 1
Paulus Tamba : 203020401080
Muhammad Irzi : 203020401075
Adnin Muawiyah : 203020401066
Yoga Mahendra : 203030401103
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai
hubungan air dan tanaman.
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Fisiologi Tanaman serta memberikan wawasan dan pengetahuan bagi pembaca
yang ingin mencari tahu tentang bagaimana hubungan air dan tanaman.
Penyusunan makalah ini bersumber dari menggali dan menggabungkan
beberapa referensi yang sudah ada.Diharapkan bahwa makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca termasuk penulis sendiri.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, baik dalam penulisan maupun informasi yang terkandung
didalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
serta saran yang membangun demi perbaikan dan kemajuan makalah ini dan untuk
penulisan berikutnya. Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat membawa
manfaat dan bagi siapapun yang membacanya dan bagi penulis sendiri.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3. Tujuan ...................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN ..................................................................... 3
2.1. Transpor Air .............................................................................. 3
2.2. Transpirasi ................................................................................. 7
2.3. Gutasi ........................................................................................ 10
BAB III. PENUTUP ............................................................................... 12
3.1. Kesimpulan ............................................................................... 12
3.2. Saran ......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
I. PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui transport air pada tumbuhan
2. untuk mengetahui transpirasi pada tumbuhan
3. untuk mengetahui gutasi pada tanaman
3
II. PEMBAHASAN
Ada banyak faktor yang mempeengaruhi pengangutan air atau larutan tanah
dalam xilem. Faktor tersebut meliputi faktor internal dan eksternal atau kesatuan
sistem antara sistem tanah-jaringan - udara. Faktor internal meliputi tekanan akar,
daya kapilaritas dan daya hisap daun.
1) Daya tekan akar.
Bila batang pisang dipotong, maka air akan keluar melalui permukaan
potongan batangnya. adanya tekanan akar. Air terdorong ke luar karena Karena itu,
tekanan akar menjadi salah satu pendorong masuknya air dari tanah ke dalam akar.
2) Daya isap daun
Daya hisap daun terjadi sebagai akibat penguapan air di permukaan daun yang
disebut transpirasi. Besarnya penguapan air tergantung pada luas permukaan daun.
Makin luas permukaan daun-makin besar daya hisap daun.Karena air dalam tubuh
tumbuhan membentuk benang air, maka lepasnya molekul air pada daun akan
diikuti naiknya air pada akar dan batang. Selanjutnya air dari tanah juga akan
terserap masuk ke akar.
3. Daya kapilaritas.
Diameter xilem adalah sangat kecil sehingga menghasilkan daya kapilaritas air
di dalam xilem. Daya kapiler ini berbanding terbalik dengan jari-jarinya. Dengan
demikian, pada buluh yang semakin kecil akan menghasilkan daya kapilaritas
semakin besar. Daya kapilaritas didukung oleh dua kekuatan pada air, yaitu daya
kohesi dan adhesi. a) Daya kohesi air. Antar molekul air terjadi saling ikat yang
6
menyebabkan air akan membentuk seperti benang air. Bila salah satu bagian air
bergerak menyusup ke ruang-ruang antar sel, maka akan diikuti oleh bagian air
yang lain.b) Daya adhesi air. Air dapat merambat melalui benda yang dilewatinya,
karena air memiliki daya ikat terhadap permukaan benda lain. Daya adhesi air akan
tergantung dari sifat benda yang dilalui. Daya ikat air terhadap benda lain ini disebut
daya adhesi. Ingat, minyak dapat merambat melalui sumbu, demikian pula air dapat
merambat melalui dinding sel akar yang dilewatinya.
4. Tingkat bukaan stomata
Derajat bukaan stomata akan menentukan daya hantar (konduktivitas) gas-gas
melewatinya (pertukaran zat). Buka tutupnya stomata dipengaruhi oleh banyak.
faktor, meliputi faktor klimatik, edafik, gas- gas di udara (02, CO2) dan faktor-
faktor internal seperti fotosintesis, asam abskisat (ABA = suatu hormon), kondisi
cairan tubuh, dsb. Hal ini terkait langsung dengan laju transpirasi.
2) Faktor edafik,
Terutama kelembaban (kadar air tanah) dan suhu tanah Keadaan di dalam
jaringan dandi luar jaringan secara sistemik akan menentukan terbentuknya beda
(gradien) potensial air antara tanah jaringan-udara. Beda potensial air ini menjadi
salah satu pendorong aliran air (water stream) mulai dari penyerapan –
pengangkutan.
2.2. Transpirasi
Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang
terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel.
80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata, paling besar
peranannya dalam transpirasi.
Mekanisme Transpirasi :
2. Macam Transpirasi
a. Stomater: 80-90% total transpirasi
b. Kutikuler: 20% total transpirasi
c. Lentikuler: 0,1% total transpirasi
8
Arah pergerakan air ditentukan oleh perbedaan potensial air atau tekanan
osmotik antara sel penutup dengan sel-sel di sekitarnya. Bila tekanan osmotik sel
penutup lebih negatif (PO meningkat; cairan sel lebih pekat; potensial aimnya lebih
rendah) daripada sekelilingnya, maka air dari sel-sel sekitarnya akan bergerak
masuk menuju sel penutup. Sebaliknya, jika PO sel penutup lebih rendah atau
potensialairnya lebih tinggi, maka air akan berosmosis dari sel penutup menuju sel
tetangga. Persoalannya adalah bagaimana mekanisme tumbuhan mengontrol PO
yang dinamis sesuai fluktuasi perubahan lingkungannya Beberapa teori berusaha
menjelaskan mekanisme buka tutupnya stomata, di antaranya adalah teori "gerakan
atau pompa ion K. Masuknya ion K terjadi secara difusi melalui pertukaranion
dengan Cl- dan H Telah diketahui bahwa K+ terlibat dalam metabolisme
karbohidrat, karena perananya mendukung aktivitas enzim fosforilase. Enzim ini
berperan dalam konversi amilum menjadi glukosa. Bila ion K meningkat pada sel
penutup, aktivitas pengubahan amilum menjadi glukosa juga meningkat. Dengan
bertambahnya konsentrasi glukosa sel penutup maka akan meningkatkan potensial
osmotik selnya. Dengan demikian menggerakkan air sel-sel sekitarnya berosmosis
menuju sel penutup. Akibatnya tekanan turgor sel penutup meningkat dan stoma
membuka.
tanaman yaitu: Stomata: jumlah per satuan luas, letak stomata (permukaan bawah
atau atas daun, timbul/ tenggelam),waktu bukaan stomata.
Daun: berbulu/tidak.warna daun (kandungan klorofil daun), posisinya
menghadap matahari secara langsung atau tidak.
5. Peranan Transpirasi:
a. Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel
b. Penyerapan dan pengangkutan air, hara
c. Pengangkutan asimilat
d. Membuang kelebihan air
e. Pengaturan bukaan stomata
f. Mempertahankan suhu daun, mendingikan daun g. Memindahkan bahang
kelingkungan.
2.3. Gutasi
Merupakan proses pengeluaran air dalam bentuk tetesan melalui sebuah celah
yang disebut hidatoda. Hidatoda, yaitu suatu lubang yang terdapat pada ujung urat
daun yang sering kita jumpai pada spesies tumbuhan tertentu.
maka proses gutasi pada tumbuhan sangat mungkin tidak akan terjadi. Karena itu
tumbuhan yang paling banyak mengalami gutasi adalah tumbuhan yang hidup di
air.
b. Laju tranpirasi yang rendah. Tumbuhan yang memiliki laju transpirasi rendah
akan mengalami gutasi. Hal ini disebabkan karena sel-sel pada jaringan telah
kelebihan air disebabkan penyerapan akar yang terus menerus. Sehingga jika laju
transpirasi rendah maka air keluar lewat proses gutasi.
c. Kelembaban udara yang tinggi. Sel-sel jaringan tumbuhan akan kelebihan air
akibat kelembaban udara yang tinggi. Sehingga sel-sel kaya akan air dan harus
dikeluarkan agar tidak terjadi plasmolisis sel.
12
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengangkutan ekstravaskuler merupakan pengangkutan air dimulai dengan
penyerapan oleh bulu akar, kemudian masuk menuju sel-sel epidermis. Dari sel
epidermis, air menuju korteks, dan diteruskan ke sel-sel endodermis. Akhirnya, air
masuk ke stele. Dari korteks, air didistribusikan menuju sel-sel untuk proses
metabolisme tubuh. Pengangkutan ekstravaskuler berlangsung dalam dua cara,
yakni:(a)Simplastik Pengangkutan air dan sel ke sel melalui plasmodesmata
(pengangkutan melalui bagian yang hidup dari sel; (b) Apoplastik: pengangkutan
dari ruang antar sel ke ruang antar sel lain(melalui bagian yang tak hidup dari sel).
Proses kehilangan air pada tumbuhan ini disebut transpirasi. Proses hilangnya
air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas
permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. 80% air yang
ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata, paling besar peranannya dalam
transpirasi. Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap air dari udara yang
lembab di dalam daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun
umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas
pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan
bahkan dari tanah ke akar. Ada banyak langkah dimana perpindahan air dan banyak
faktor yang mempengaruhi pergerakannya. Besarnya uap air yang ditranspirasikan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (1) Faktor dari dalam tumbuhan
(jumlah daun, luas daun, dan jumlah stomata); (2) Faktor luar (suhu, cahaya,
kelembaban, dan angin).
Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun. Yang
mana merupakan proses pengeluaran air dalam bentuk tetesan melalui sebuah celah
yang disebut hidatoda. Hidatoda, yaitu suatu lubang yang terdapat pada ujung urat
daun yang sering kita jumpai pada spesies tumbuhan tertentu. Faktor-faktor yang
menyebabkan gutasi pada tanaman antara lain : (1) Penyerapan air oleh akar secara
terus-menerus atau akar mengalami tekanan positif; (2) Laju tranpirasi yang rendah;
13
(3) Kelembaban udara yang tinggi. Namun tingkat terjadinya gutasi sangat rendah
dibandingkan transpirasi.
3.2. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan.Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah diatas
14
DAFTAR PUSTAKA