Disusun Oleh:
KELAS PA-G
FAKULTAS PERTANIAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Pengaruh
Ketebalan Daun terhadap Laju Transpirasi. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Fisiologi Tumbuhan. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang Pengaruh Ketebalan Daun Terhadap Laju Transpirasi. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Oktavia Sarhesti Padmini selaku dosen pengampu
mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Tidak lupa juga penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya kepada penulis untuk membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Oleh karena itu penulis dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami susun dengan sebaik-baiknya
semoga bisa menambah wawasan dan memberi manfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Kesimpulan..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tumbuhan memiliki mekanisme adaptasi yang berbeda baik secara morfologi
atau fisiologi untuk menyesuaikan diri karena karakteristik lingkungan yang berbeda.
Salah satu tanaman untuk menyesuaikan diri yaitu dengan adanya transpirasi.
Transpirasi adalah proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa cairan dan
uap atau gas. Transpirasi berperan dalam proses pengangkutan air ke daun dan difusi
air antar sel, penyerapan dan pengangkutan air dan hara, pengangkutan asimilat,
membuang kelebihan air, pengaturan bukaan stomata, dan mempertahankan suhu
daun. Penguapan air melalui stomata daun juga membantu mendinginkan tumbuhan
dan mengatur tekanan osmotik dalam tumbuhan. Transpirasi dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor baik internal maupun eksternal.
Daun tumbuhan bervariasi dalam ketebalan, tekstur, dan morfologi. Variasi ini
dapat ditemukan dalam spesies yang berbeda atau bahkan dalam individu yang sama.
Variasi ketebalan daun dapat mempengaruhi laju transpirasi karena ketebalan daun
memengaruhi sejumlah faktor fisik dan fisiologis yang terlibat dalam proses
transpirasi. Daun yang lebih tebal cenderung memiliki lapisan kutikula (lapisan
pelindung luar) yang lebih tebal. Semakin tebal kutikula, semakin sulit bagi air untuk
menguap dari dalam jaringan daun ke atmosfer, hal ini dapat mengurangi laju
transpirasi. Beberapa daun yang tebal mungkin memiliki kapasitas penyimpanan air
yang lebih besar. Hal ini berarti daun dapat menahan lebih banyak air dalam jaringan,
mengurangi laju kehilangan air melalui transpirasi saat kondisi lingkungan kering.
Stomata yang berlebihan atau tidak cukup dapat mengganggu regulasi
transpirasi, terlalu banyak stomata dapat menyebabkan transpirasi berlebihan,
sedangkan terlalu sedikit stomata dapat menghambat pertukaran gas yang diperlukan
untuk fotosintesis. Masalah dalam regulasi transpirasi dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ini dapat berdampak negatif pada hasil
panen dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, perlu memahami pengaruh ketebalan
daun terhadap laju transpirasi agar membantu kita dalam memahami bagaimana
tumbuhan beradaptasi dengan lingkungannya dan bagaimana mengoptimalkan
penggunaan air dalam pertanian dan pengelolaan sumber daya alam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian transpirasi dan laju transpirasi pada tanaman?
2. Bagaimana peran daun dalam tumbuhan?
3. Bagaimana peran daun dalam proses transpirasi?
4. Bagaimana pengaruh ketebalan daun dalam laju transpirasi tanaman dikotil?
5. Bagaimana pengaruh ketebalan daun dalam laju transpirasi tanaman
monokotil?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian transpirasidan laju transpirasi pada tanaman
2. Mengetahui peran daun dalam tumbuhan
3. Mengetahui peran daun dalam proses transpirasi
4. Mengetahui pengaruh ketebalan daun terhadap laju transpirasi tanaman
dikotil
5. Mengetahui pengaruh ketebalan daun terhadap laju transpirasi tanaman
monokotil
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transpirasi
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
hidup tanaman yang terletak diatas permukaan tanah melewati stomata, lubang
kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2
terjadi siang hari saat panas melalui stomata dan lentisel. Uap air yang keluar ke
atmosfer pada proses transpirasi berfungsi sebagai pendinginan lingkungan.
Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara
luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh
proses fisiologi tanaman. Jadi, semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat
pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. .
Laju transpirasi merupakan proses kehilangan air dalam bentuk uap dari
jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi
kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata
(Lakitan 2012). Laju transpirasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, eksternal dan
internal. Faktor eksternal antara lain radiasi cahaya, suhu, kelembapan udara, angin,
dan kandungan air tanah (Dardjat & Arbayah 1996), gradient potensial air tanah
jaringan–atmosfer, serta keberadaan zat-zat toksik di lingkungannya. Faktor internal
antara lain adalah ukuran daun, tebal daun, keberadaan lapisan malam (lilin) pada
permukaan daun, kerapatan bulu pada permukaan daun, jumlah, bentuk, dan lokasi
stomata (Dwidjoseputro 1994), termasuk pula umur jaringan, keadaan fisiologis
jaringan, dan laju metabolisme. Sehubungan dengan transpirasi, organ tanaman utama
dalam melaksanakan proses ini adalah daun, karena pada daunlah dijumpai stomata
terbanyak. Daun merupakan organ pokok pada tubuh tanaman tetapi spesies memiliki
tebal, bentuk, dan bagian daun yang berbeda-beda. Daun memiliki struktur mulut
daun yang berguna untuk pertukaran gas O2, CO2, dan uap air dari daun ke alam
sekitar, dan sebaliknya
Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer
atau transpirometer. Transpirasi dalam tanaman atau terlepasnya air melalui kutikula
hanya 5-10% dari jumlah air yang ditranspirasikan. faktor yang perlu diperhatikan
dalam mengukur laju transpirasi, yaitu berupa ketebalan daun, karena tebal daun yang
berbeda juga berakibat pada rongga udara internal yang beragam. Namun, hal tersebut
belum dibuktikan secara langsung. Untuk itu perlu ada penelitian lanjutan terkait
ketebalan daun dan laju transpirasi. Penelitian ini bertujuan menetapkan pengaruh
spesies tanaman, bagian tanaman, serta kombinasi antara spesies, bagian tanaman, dan
ketebalan daun pada laju transpirasi tanaman hias monokotil, serta hubungan antara
ketebalan daun dan laju transpirasinya. Air sebagian besar menguap melalui stomata,
sekitar 80% air ditranspirasikan berjalan melewati stomata, sehingga jumlah dan
bentuk stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi. Selain itu transpirasi juga
terjadi melalui luka dan jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga,
buah, dan akar. Jika transpirasi terjadi secara berlebihan maka akan berakibat
tumbuhan kehilangan banyak air dan layu hingga akhirnya mati.
DAFTAR PUSTAKA