”TANSPIRASI TANAMAN”
MATA KULIAH FISIOLOGI TANAMAN
Dosen Pengampuh : Fahrina Fahruddin Sp.,M.P
Di buat oleh:
Asmiranda (A0322513)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Transpirasi
Tanaman” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu
Fahrina Fahruddin Sp.,MP. Si pada mata kuliah Fisiologi Tanaman. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang konsep pertanian ramah
lingkungan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada tugas ibu Fahrina Fahruddin Sp.,MP.
selaku dosen mata kuliah Fisiologi Tanaman yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Transpirasi............................................................................................3
C. Proses-proses Transpirasi.......................................................................................5
D. Jenis-jenis Transpirasi............................................................................................5
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
iv
bawah sinar matahari. Mereka tidak akan mudah mati karena terbakar oleh
panasya panas matahari karena Melalui proses transpirasi, terjadi penguapan
udara dan penguapan akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu,
melalui proses transpirasi, tanaman juga akan terus berlanjut. Mendapatkan
udara yang cukup untuk melakukan fotosintesisagar keberlangsungan hidup
tanaman dapat terus terjamin.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transpirasi
Transpirasi adalah suatu proses kehilangan udara dalam bentuk uap air
pada suatu saat tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air ini
juga dapat melalui Selain stomata, Namun demikian, karena proporsi
kehilangan udara yang paling banyak adalah melalu stomata, maka konversi
transpirasi hanya pada uap air yang hilang melalui stomata. Umumnya,
traspirasi terjadi sepanjang tumbuhan hidup.
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan udara dalam
bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan
kehilangan udara dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman melalui
bagian tanaman yang lain dapat terjadi, tetapi sebagian kehilangan tersebut
sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Transpirasi
merupakan bagian dari siklus udara, dan itu adalah hilangnya uap air dari
bagian tanaman (mirip dengan berkeringat), terutama pada daun tetapi juga
di batang, bunga dan akar. Permukaan daun yang didekorasi dengan
mengoperasikan yang secara kolektif disebut stomata, dan dalam
kebanyakan tanaman mereka lebih banyak pada sisi bawah dedaunan.
Transpirasi juga dapat dingin tanaman dan Memungkinkan aliran massa
nutrisi mineral dan udara dari akar ke tuna. Aliran massa udara dari akar Ke
daun disebabkan oleh penurunan tekanan hidrostatik (udara) di bagian atas
tumbuhan karena difusi udara dari stomata ke atmosfer. Udara diserap pada
akar dengan osmosis, dan semua nutrisi mineral dilarutkan perjalanan
dengan melalui xilem tersebut.
Tingkat transpirasi secara langsung berkaitan dengan penguapan udara
dari permukaan tanaman, terutama dariungkapkan permukaan, ataustomata,
padadaun. Stomat untuk sebagian besar kehilangan udara oleh tanaman,
vi
tetapi beberapa penguapan langsung juga terjadi melalui permukaan sel-sel
epidermis daun.
Bagi tumbuhan, transpirasi bukanlah hal mutlak yang harus dilakukan
untuk menjaganya tumbuhan agar tetap hidup. Faktanya, ada beberapa
tumbuhan yang tidak melakukan hal tersebut transpirasi seperti tumbuhan
udara atau tumbuhan yang hidup pada kelembaban udara 100%. Meskipun
bukan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan, transpirasi tetaplah
memilikinya fungsi dankegunaan jika dilakukan oleh tumbuhan.Walaupun
tidak semuanya terjadi karena transpirasi, pengangkutan garam mineral oleh
tumbuhan sedikit banyak juga dipengaruhi oleh transpirasi. Mineral yang
diserap tumbuhan melalui akar dan diangkut ke bagian atas tumbuhan
bergerak dalam arus transpirasi, yaitu aliran udara melalui xilem akibat
transpirasi. Satu hal yang membuktika bahwa transpirasi tidak satu-satunya
alur transportasi udara dan hara mineral adalah adanya pergerakan air dan
mineral pada musim semi di mana pada saat itu masih menyisakan daun.
vii
2. Sebagai bentuk pemutar (siklus) air dalam tanah sehingga air dalam
tanah dapat berputar kembali menjadi hujan.
C. Proses-proses Transpirasi
1. Evaporasi air dari dinding sel ke ruang antar sel yang ada dalam daun.
Proses ini akan terus berlangsung sampai rongga antar sel jenuh dengan
uap air. Sel-sel yang menguapkan air ke rongga antar sel akan
kekurangan air sehingga potensial airnya menurun. Pada tahap inilah air
yang diserap oleh akar akan dibawa naik melalui pembuluh xylem
sampai bagian daun.
2. Difusi air dari ruang antar sel ke atmosfer melalui stomata, kutikula
ataupun lentisel. Di samping mengeluarkan air dalam bentuk uap air,
tumbuhan dapat pula mengeluarkan air dalam bentuk tetesan air yang
prosesnya disebut gutasi dengan melalui alat yang disebut hidatoda, yaitu
yaitu suatu lubang yang terdapat pada ujung urat daun yang sering kita
jumpai pada spesies tumbuhan tertentu.
D. Jenis-jenis Transpirasi
Ada tiga jenis transpirasi, yaitu:
1. Transpirasi Kutikula Adalah evaporasi air yang tejadi secara
langsung melalui kutikula epidermis. Kutikula daun secara relatif
tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi
kutikula hanya sebesar 10%. Oleh karena itu, sebagian besar air yang
hilang terjadi melaui stomata.
2. Transpirasi Stomata Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi
diantara sel-sel tersebut terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi
oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air. Air menguap dari
dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air
kemudian berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke
athmosfer di luar. Sehingga dalam kondisi normal evaporasi
membuat ruang-ruang itu selali jenuh uap air. Asalkan stomata
viii
terbuka, difusi uap air ke athmosfer pasti terjadi kecuali bila atmosfer
itu sendiri sama-sama lembap.
3. Transpirasi Lentisel yaitu pada daerah kulit kayu yang berisi sel-sel.
Uap air yang hilang melalui jaringan ini adalah 0,1%
ix
1. Cahaya
Laju transpirasi tanaman lebih cepat terjadi di tempat yang terang yang
terkena cahaya matahari. Hal ini terutama karena cahaya merangsang
pembukaan stomata pada siang harihari, sehingga transpirasi bisa berjalan
dengan lancar. Cahaya juga mempercepat transpirasi oleh peringatan.
2. Suhu
Suhu tumbuhan pada umumnya tidak berbeda jauh dengan lingkungannya.
Kenaikan suhu udara akan mempengaruhi kelembaban relatifnya.
Meningkatnya suhu pada siang hari, biasanya menyebabkan kelembaban
relatif udara menjadi rendah, sehingga akan menyebabkan perbedaan
tekanan uap udara dalamrongga daun dengan diudara menjadi semakin
besar dan laju. Transpirasi meningkat. Tanaman terjadi lebih cepat pada
suhu yang lebih tinggi karena udara menguap lebih cepat karena suhu
meningkat. Pada suhu 30° C, daun mungkin terjadi tiga kali lebih cepat
seperti pada 20°C.
3. Kelembapan
Kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap laju transpirasi.
Kelembaban menunjukkan banyak sedikitnya uap air di udara, yang
biasanya dinyatakan dengan kelembaban relatif. Makin besar tekanan uap
air di udara, maka akan semakin lambat laju transpirasi. Sebaliknya
apabila sedikit tekanan uap air di udara maka maka laju transpirasinya
akan semakin cepat. Tingkat difusi meningkat setiap substansi sebagai
perbedaan dalam konsentrasi zat di dua daerah. Increases. Ketika udara
sekitarnya kering, difusi air dari daun berlangsung lebih cepat.
4. Angin
Angin adalah suatu perpindahan masa udara dari suatu tempat ke tempat
lain. Dalam perpindahan masa udara ini, angin akan membawa masa uap
air yang berada di sekitar tumbuhan, sehingga dapat menurunkan tekanan
uap air disekitar daun dan dapat mengakibatkan meningkatnya laju
transpirasi. Apabila angin bertiup terlalu kencang, dapat mengakibatkan
keluaran uap air melebihi kemampuan daun untuk menggantuinya dengan
x
air yang berasal dari tanah, sehingga lama kelamaan daun akan mengalami
kekurangan air. Ketika tidak ada angin, udara sekitar daun menjadi
semakin lembab sehingga mengurangi laju transpirasi. Ketika angin hadir,
udara lembab dibawa pergi dan digantikan oleh udara kering.. 5. Keadaan
Air Tanah laju transpirasi sangat bergantung pada ketersediaan air di dalam
tanah, karena setiap air yang hilang dalam proses transpirasi harus dapat
segera diganti kembali, yang pada dasarnya berasal dari dalam tanah.
Berkurangnya air di dalam tanah akan menyebabkan berkurangnya
pengaliran air ke daun dan hal ini akan menghambat laju transpirasi.
xi
dari sinar matahari yang memancar itu digunakan untuk penguapan air.
Mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui pembulih xilem,
membuang kelebihan air, menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap
pada kondisi optimal, mengatur bukaan stomata, dan sebagai salah satu
cara untuk menjaga stabilitas suhu daun.
Pengangkutan unsur hara tetap dapat berlangsung jika transpirasi tidak
terjadi. Akan tetapi, laju pengangkutan terbukti akan berlangsung lebih
cepat jika transpirasi berlangsung secara optimum. Transpirasi jelas
merupakan suatu proses pendinginan, pada siang hari radiasi matahari
yang diserap daun akan meningkatkan suhu daun. Jika transpirasi
berlangsung maka peningkatan suhu daun ini dapat dihindari.
2. Kerugian transpirasi
Transpirasi dapat membahayakan tanaman jika lengas tanah terbatas,
penyerapan air tidak mampu mengimbangi laju transpirasi, tanaman layu,
layu permanent, mati, hasil tanaman menurun. Sering terjadi di daerah
kering, perlu irigasi.
xii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk
uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata, kutikula, dan lentisel. Proses
proses transpirasi terjadi melalui 2 tahapan, yaitu:
1) Evaporasi air dari dinding sel ke ruang antar sel yang ada dalam daun.
Proses ini akan terus berlangsung sampai rongga antar sel jenuh dengan
uap air. Sel-sel yang menguapkan air ke rongga antar sel akan
kekurangan air sehingga potensial airnya menurun. Pada tahap inilah air
yang diserap oleh akar akan dibawa naik melalui pembuluh xylem
sampai bagian daun.
2) Difusi air dari ruang antar sel ke atmosfer melalui stomata, kutikula
ataupun lentisel.Kegiatan transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik
faktor dalam maupun luar. Faktor dalam antara lain besar kecilnya daun,
tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya permukaan. Daun, banyak
sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya stomata, bentuk
dan letak stomata dan faktor luar antara lain: Kelembaban, Suhu, Cahaya,
Angin, Kandungan air tanah.
Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil ke
rongga antar sel yang ada dalam daun. Dalam hal ini rongga antar sel
jaringan bunga karang merupakan rongga yang besar, sehingga dapat
menampung uap air dalam jumlah yang banyak. Penguapan air ke rongga
xiii
antar sel akan terus berlangsung selama rongga antar sel belum jenuh
dengan uap air. Sel-sel yang menguapkan airnya kerongga antar sel tentu
akan mengalami kekurangan air sehingga potensial airnya menurun.
Kekurangan air ini akan diisi oleh air yang berasal dari xylem tulang
daun yang selanjutnya tulang daun akan menerima air dari batang dan
batang menerima dari akar. Uap air yang terkumpul dalam rongga antar
sel akan tetap berada dalam rongga antar sel tersebut selama stomata
pada epidermis daun tidak membuka. Kalaupun ada uap air yang keluar
menembus epidermis dan kutikula, jumlahnya hanya sedikit dan dapat
diabaikan. Agar transpirasi dapat berjalan, maka stomata pada epidermis
tadi haue membuka. Apabila stomata membuka, maka akan ada
penghubung antara dengan atmosfer.
B. Saran
Setelah kita mengkaji materi tentang transpirasi pada tumbuhan,
setidaknya kita telah mengetahui apa itu transpirasi, jenis-jenis
transpirasi dan mekanisme pada transpirasi,oleh karena itu diharapkan
kepada penulis dan pembaca agar mampu menerapkan pengetahuan.
Yang telah diperoleh dari makalah ini.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
https://www.amazine.co/25259/apa-itu-transpirasi-memahami-proses-
penguapan-pada- tumbuhan/Lakitan, Benyamin. 2001, Dasar-dasar
Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
xv