Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU TRANSPIRASI PADA POHON DAUN

LEBAR DAN DAUN JARUM

Disusun Oleh
Dewi Nur Fauziyyah
215040307111017
Kehutanan-B

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN HUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................3

2.1 Transpirasi.......................................................................................................................3

2.2 Macam – Macam Transpirasi........................................................................................3

BAB 3 PEMBAHASAN.................................................................................................................4

3.1 Mekanisme Transpirasi..................................................................................................4

3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Transpirasi Tumbuhan................................................4

3.3 Laju Transpirasi Pada Pohon Berdaun Lebar (Hardwood) Dan Berdaun Jarum
(Softwood)....................................................................................................................................6

BAB 4 KESIMPULAN..................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transpirasi merupakan proses pergerakan air dalam tubuh tanaman dan hilang menjadi
uap air ke atmosfer. Proses transpirasi dimulai dari absorbs air tanah oleh akar tanaman yang
kemudian ditransport melalui batang menuju daun dan dilepaskan (transpired) sebagai uap
air ke atmosfer. Laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor karakter vegetasi, karakter tanah,
lingkungan serta pola budidaya tanaman.
Laju transpirasi mempunyai relasi dengan jenis tanaman dan populasi tanaman.
Perbedaan jenis tanaman berpengaruh terhadap laju transpirasinya. Tiap vegetasi mempunyai
struktur akar dan tajuk yang berbeda – beda. Struktur tajuk, fisiologi tanaman, indeks luas
daun dan conductance stomata berpengaruh terhadap transpirasi. Volume air tanah yang
mampu diserap oleh tanaman sangat bergantung pada pola perakaran, semakin tinggi
penetrasi akar pada tanah maka akan semakin banyak air yang mampu diserap oleh tanaman
sehingga volume air yang mengalami transpirasi juga semakin tinggi. Perbedaan struktur
kanopi dapat dilihat dari perbedaan struktur batang serta daun yaitu luas daun tanaman,
dimana semakin tinggi indeks luas daun tanaman maka semakin tinggi laju transpirasi
tanaman. Perbedaan kumulasi water loss dan laju transpirasi tiap tanaman disebabkan oleh
karakter tanaman dan stomata yang meliputi luas daun, serta density dan lebar stomata.
Transpirasi dikontrol oleh perilaku membuka dan menutupnya stomata, dimana perilaku
stomata bervariasi menurut jenis tanaman.
Pada dasarnya tanaman dibedakan menjadi dua bagian beasr yang dikategorikan
berdasarkan jenis daunnya. Yang pertama adalah tanaman daun lebar dan daun jarum.
Pengelompokan ini berhubungan erat dengan struktur pori – pori yang berhubungan dengan
kekerasan pada batang tanaman tersebut.
Dalam istilah internasional biasa disebut dengan softwood (kayu daun jarum) dan
hardwood (kayu daun lebar). Tapi tidak semua softwood selalu memiliki densitas rendah, dan
tidak semua hardwood memiliki densitas tinggi. Prinsip perbedaan daun tersebut
membedakan struktur kayu, daun jarum berbentuk yang berbentuk silindris, sedangkan daun
lebar memiliki jari – jari daun.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penulisan ini adalah:
1. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi laju transpirasi pada pohon daun jarum dan
daun lebar?
2. Bagaiman mekanisme laju transpirasi pada pohon daun lebar dan jarum?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penulisan ini yaitu :
1. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi proses transpirasi pohon daun jarum dan
daun lebar.
2. Mengetahui mekanisme jalannya proses transpirasi.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan ini adalah untuk :
1. Memberikan informasi terkait faktor apa saja yang mempengaruhi transpirasi pohon
berdaun lebar dan berdaun jarum.
2. Memperluas wawasan mahasiswa mengenai mekanisme laju transpirasi.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Transpirasi
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup
tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan
lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2 yang terjadi pada
siang hari saat panas melalui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang).
Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar,
yaitu melalui pori – pori daun seperti stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh proses
fisiologi tanaman.
Menurut Prijono dan Laksamana (2016), proses transpirasi dimulai dari absorbs air
tanah oleh akar tanaman yang kemudian ditransport melalui batang menuju daun dan
dilepaskan sebagai uap air ke atmosfer. Menurut Ratnawati (2012), pergerakan air
dimulai dengan air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian
besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem
mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat
dari penguapan yang berkelanjutan, akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian
atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem dan
kemudian ke atas melalui arus transportasi.

2.2 Macam – Macam Transpirasi


Ada tiga tipe transpirasi yaitu :
a. Transpirasi Kutikula : Transpirasi kutikula merupakan evaporasi (penguapan) air
yang tejadi secara langsung melalui kutikula epidermis.
b. Transpirasi Stomata : Transpirasi stomata merupakan sel-sel mesofil daun yang
tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut terdapat ruang-ruang udara
yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air.

3
c. Transpirasi Lentikuler : Lentisel adalah daerah pada kulit kayu yang berisi sel-sel
yang tersusun lepas yang dikenal sebagai alat komplementer, uap air yang hilang
melalui jaringan ini sebesar 0.1 % dari total transpirasi.

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Mekanisme Transpirasi


Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap air dari udara yang lembab di dalam
daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan
untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem
pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar. Ada banyak langkah dimana
perpindahan air dan banyak faktor yang mempengaruhi pergerakannya. Air diserap ke dalam
akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial
air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air
polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas.
Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke
atas melalui arus transportasi.
Gambaran proses transpirasi tumbuhan :

Gambar 1 1 Proses Transpirasi Pada Tumbuhan

4
3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Transpirasi Tumbuhan
Kegiatan transpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dalam ataupun faktor
luar, antara lain :
1. Faktor Dalam (Internal)
a. Stomata : jumlah per satuan luas, letak/ lokasi stomata (permukaan bawah atau
atas daun, timbul/tenggelam), waktu bukaan stomata, banyak sedikitnya stomata,
bentuk stomata.
b. Daun : warna daun (kandungan klorifil daun), posisinya menghadap matahari atau
tidak, besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya
permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan daun

2. Faktor Luar (Eksternal)


a. Sinar matahari : sinar matahari menyebabkan membukanya stomata dan gelap
menyebabkan tertutupnya stomata, jadi semakin tinggi intensitas sinar matahari
yang diterima daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
b. Temperatur : kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun, serta
menambah tekanan uap di luar daun. Tetapi berhubung udara di luar daun itu
tidak terbatas, maka tekanan uap tidak akan setinggi tekanan yang terkurung di
dalam daun. Akibatnya, uap air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke udara
bebas. Jadi semakin tinggi temperatur, kecepatan transpirasi akan semakin tinggi
pula.
c. Kelembaban udara : udara yang basah akan menghambat transpirasi sedangkan
udara yang kering akan memperlancar transpirasi.
d. Angin : angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan
terhadap laju transpirasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa angin
cenderung untuk meningkatkan laju transpirasi, baik di dalam naungan atau
cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi, di bawah sinar matahari,
pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap
penurunan laju transpirasi, cenderung lebih penting daripada pengaruhnya
terhadap penyingkiran uap air. Oleh karena itu dalam udara yang bergerak,
besarnya lubang stomata mempunyai pengaruh lebih besar terhadap transpirasi

5
daripada dalam udara tenang. Tetapi efek angin secara keseluruhan adalah selalu
meningkatkan transpirasi.
e. Keadaan air di dalam tanah : air di dalam tanah ialah satu-satunya sumber yang
pokok, dari mana akar-akar tanaman mendapatkan air yang dibutuhkannya. Laju
transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan laju absorbsi air dari
akar. Pada siang hari, biasanya air ditranspirasikan dengan laju yang lebih cepat
daripada penyerapannya dari tanah. Hal tersebut menimbulkan defisit air dalam
daun. Pada malam hari akan terjadi kondisi yang sebaliknya, karena suhu udara
dan suhu daun lebih rendah. Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat
penyerapan oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lebih
lambat.

3.3 Laju Transpirasi Pada Pohon Berdaun Lebar (Hardwood) Dan Berdaun Jarum
(Softwood)
Pohon berdaun lebar merupakan sebuah pohon yang tergolong memiliki kayu keras. Pada
dasarnya, kayu yang keras merupakan kayu yang berasal dari tumbuhan angiospremae.
Angiospermae merupakan tumbuhan yang memiliki biji tertutup. Kebanyakan pohon kayu
keras juga menggugurkan daunnya. Pohon gugur adalah pohon yang kehilangan daunnya
setiap tahun. Contoh pohon berdaun lebar yaitu jati. Tanaman jati diketahui sensitive
terhadap kekurangan air karena termasuk dalam golongan tanaman meranggas
(menggugurkan daun) pada musim kemarau (Biantary & Agang, 2015). Jati akan
menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan atau yang biasa
disebut dengan meranggas. Meranggas merupakan salah satu cara ilmiah pohon untuk
mengurangi laju transpirasi di musim kemarau agar pohon tidak mengalami kekeringan dan
mati.
Tumbuhan berdaun jarum merupakan pohon yang akan tumbuh di iklim sub tropis atau
beriklim sedang. Pohon berdaun jarum atau (Softwood) merupakan pohon yang memiliki
kayu lunak. Pada dasarnya kayu lunak berasal dari tumbuhan konifer dan monokotil. Kayu
lunak tidak memiliki pori – pori tetapi memiliki tabung linear yang disebut tracheids yang
menyediakan nutrisi untuk pertumbuhan. Trakeid ini melakukan hal yang sama seperti pori –
pori kayu keras mengangkut air dan menghasilkan getah yang melindungi dariserangan hama

6
dan menyediakan unsur-unsur penting untuk pertumbuhan pohon. Salah satu contoh
tumbuhan berdaun jarum yaitu pinus.
Pada dua hal diatas sangat berhubungan dengan faktor internal dari laju transpirasi yaitu
luas permukaan daun dan banyaknya jumlah stomata. Transpirasi dikontrol oleh perilaku
membuka dan menutupnya stomata, dimana perilaku stomata bervariasi menurut jenis
tanaman.

BAB 4
KESIMPULAN

Transpirasi adalah mekanisme hilangnya air dari tumbuhan, bisa melalui stomata atau
melalui kutikula. Tetapi lebih banyak yang hilang dari stomata. Ada tiga tipe transpirasi yaitu
transpirasi kutikula, transpirasi stomata, dan transpirasi lentikuler. Pada transpirasi terjadi pada
siang hari, air yang hilang berbentuk uap air, yang dilepaskan uap air murni, terjadi melewati
stomata, lubang kutikula, dan lenti sel, terkendali oleh bukaan stomata, menurunkan suhu pada
permukaan tanaman.
Laju mekanisme transpirasi pada tumbuhan, hal yang penting adalah difusi uap air dari
udara yang lembab di dalam daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun
umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu
pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar.
Dan faktor yang mempengaruhi transpirasi terbagi atas dua faktor internal yaitu :
stomata dan daun, dan pada faktor luar atau external ialah : sinar matahari, temperatur,
kelembaban udara, angin, dan keadaan air di dalam tanah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Biantary M.P., dan M.W. Agang. (2015). Karakteristik kesuburan tanah dan produktifitas
tanaman jati (Tectona grandis L.f). Studi Kasus Pada Tanaman Jati yang ditanam secara
Agroforestry di Bukit Biru Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.
Laporan Akhir Penelitian Dosen Pemula. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

Prijono, S dan Laksamana, M.T.S. (2016). Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan
Gliricidia sepium pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar serta Pengaruhnya terhadap
Konduktivtas Hidrolik Tidak Jenuh. J-Pal. 7(1): 15-24.

Prijono, S., & Laksmana, M. T. S. (2016). Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan
Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap
Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh. Indonesian Journal of Environment and Sustainable
Development, 7(1).

Ratnawati, E. (2012). Transpirasi pada Tumbuhan. (online).


https://ekaratnawati2492.wordpress.com/2012/11/14/transpirasi-pada-tumbuhan. Diakses
pada tanggal 9 Maret 2022.

Silaen, S. (2021). PENGARUH TRANSPIRASI TUMBUHAN DAN KOMPONEN


DIDALAMNYA. Agroprimatech, 5(1), 14-20.

8
9

Anda mungkin juga menyukai