Anda di halaman 1dari 16

Aturan penulisan laporan Ilmu Kayu (pilih salah satu)

Untuk laporan ketik komputer


- Kertas A4
- Ukuran huruf 12
- Tipe huruf Times New Roman
- Ukuran margin 4433 ( 4 cm untuk atas dan kiri kertas, 3 cm untuk kanan
dan bawah kertas )
- Spasi dan jarak antar judul, sub judul dan paragraf, sesuai kreatifitas
masing masing, yang penting bagus rapi dan konsisten dalam penulisan

Untuk laporan tulis manual


- Kertas A4
- Ukuran margin 4433 ( 4 cm untuk atas dan kiri, 3 cm untuk kanan dan
bawah kertas )
- Tulisan harus rapi dan bisa dibaca
- Spasi dan jarak antar judul, sub judul dan paragraf, sesuai kreatifitas
masing masing, yang penting bagus rapi dan konsisten dalam penulisan

Pengumpulan laporan
- Laporan dikumpulkan pada asisten masing masing, (Kelas A dan kelas
A/B pada Abdi lestari) atau pada ketua tingkat atau yang mewakili dan
dikumpulkan pada asisten praktikum
- Pengumpulan laporan mulai hari senin, 27 Juli 2016 sampai hari kamis, 30
Juni 2016
- Abdi lestari 085340313354
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU KAYU

Identifikasi Jenis Hasil Hutan Kayu Dan Hasil Hutan Bukan Kayu
Di Kebun Raya Universitas Halu Oleo

Oleh :

Nama
Stambuk

LOGO

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

- Paragraf 1 ; Pengertian hutan

- Paragraf 2 ; Sumberdaya yang terkandung dalam hutan (hasil hutan kayu

dan . hasil hutan bukan kayu

- Paragraf 3 ; Pentingnya mengetahui jenis tumbuhan penghasil kayu

- Paragraf 4 ; pEntingnya melakukan praktikum ini

(Catatan, latar belakangnya bisa dikembangkan sendiri, yang intinya merujuk

pada judul dan tujuan praktikum)

B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan praktikum ini yaitu

- Untuk mengetahui jenis HHK dan HHBK kebun raya UHO

- Untuk mengetahui sifat fisik jenis HHK dan HHBK kebun raya

UHO

Manfaat praktikum ini yaitu

- Dapat mengetahui jenis HHK dan HHBK kebun raya UHO


- Dapat mengetahui sifat fisik jenis HHK dan HHBK kebun raya

UHO

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Masing-Masing Tumbuhan (Ketapang, Jabon, Akasia)

Ketapang atau katapang (Terminalia catappa) adalah nama sejenis pohon

tepi pantai yang rindang. Lekas tumbuh dan membentuk tajuk indah

bertingkat-tingkat, ketapang kerap dijadikan pohon peneduh di taman-taman dan

tepi jalan Pohon besar, tingginya mencapai 40 m dan gemang batang sampai 1,5

m. Bertajuk rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan

bertingkat-tingkat; pohon yang muda sering nampak seperti pagoda. Pohon-pohon

yang tua dan besar acap kali berbanir (akar papan), tingginya bisa hingga 3 m.

Daun-daun tersebar, sebagian besarnya berjejalan di ujung ranting, bertangkai

pendek atau hampir duduk. Helaian daun bundar telur terbalik, 825(38) x

514(19) cm, dengan ujung lebar dengan runcingan dan pangkal yang

menyempit perlahan, helaian di pangkal bentuk jantung, pangkal dengan kelenjar

di kiri-kanan ibu tulang daun di sisi bawah. Helaian serupa kulit, licin di atas,

berambut halus di sisi bawah; kemerahan jika akan rontok (Yuniar. Et al, 2013).
Jabon (Antocephalus cadamba (Roxb.) Bosser.) merupakan salah satu

jenis pohon yang dapat dijadikan sebagai bahan baku industri, baik industri kayu

pertukangan, pulp dan kertas maupun veneer. Dibandingkan dengan jenis-jenis

kayu yang lain, kayu jabon merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya sangat

cepat, berbatang silindris dan lurus, kayunya berwarna putih kekuningan tanpa

terlihat serat yang sangat baik dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis maupun

kayu gergajian. Jabon adalah Tanaman Kayu Keras yang cepat tumbuh, Tanaman

yang termasuk famili Rubiaceae ini tumbuh baik pada ketinggian 0 1000 meter

dari permukaan laut, pada jenis tanah lempung, podsolik cokelat dan aluvial

lembab yang yang umumnya terdapat di sepanjang sungai yang beraerasi baik.

Pohon Jabon adalah tanaman kayu penghijauan yang pertumbuhannya tercepat di

dunia,dengan pertumbuhan diameter rata-rata 10 cm per tahun dan dapat

mencapai ketinggian sampai 25 m (Savitri, et al, 2015).

Akasia (Acacia mangium) adalah tanaman kayu anggota dari

marga Acacia yang banyak tumbuh di wilayah Papua Nugini, Papua

Barat danMaluku. Tanaman ini pada mulanya dikembangkan eksitu di Malaysia

Barat dan selanjutnya di Malaysia Timur, yaitu di Sabah danSerawak, karena

menunjukkan pertumbuhan yang baik maka Filipina telah mengembangkan pula

sebagai tanaman hutan. Pada umumnya Acacia mangium mencapai tinggi lebih

dari 15 meter, kecuali pada tempat yang kurang menguntungkan akan tumbuh

lebih kecil antara 7 - 10 meter. Pohon A. mangium yang tua biasanya berkayu
keras, kasar, beralur longitudinal dan warnanya bervariasi mulai dari coklat gelap

sampai terang. Dapat dikemukakan pula bahwa bibit Acacia mangium yang baru

berkecambah memiliki daun majemuk yang terdiri dari banyak anak daun. Daun

ini sama dengan sub famili Mimosoideae misalnya Paraseanthes falcataria,

Leucaena sp, setelah tumbuh beberapa minggu Acacia mangium tidak

menghasilkan lagi daun sesungguhnya tetapi tangkai daun sumbu utama setiap

daun majemuk tumbuh melebar dan berubah

menjadi phyllodae ataupohyllocladus yang dikenal dengan daun semu,

phyllocladus kelihatan seperti daun tumbuh umumnya. Acacia mangium dapat

tumbuh dengan cepat dan tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, meskipun

demikian tanaman ini membutuhkan perawatan khusus jika ditanam sebagai

tanaman kebun karena daunnya yang banyak berguguran.

B. Deskripsi Masing-Masing Tumbuhan (Pandan Hutan, Liana, Palem

Hutan)

Pandan duri (Pandanus tectorius), pandan tikar, pandan samak,

atau pandan pudak (Pandanus tectorius) adalah sejenis tumbuhan serupapohon,

anggota suku Pandanaceae. Ia tersebar di seluruh pantai-pantai dan pulau-pulau di

kawasan Asia Selatan dan Timursampai ke Polinesia Sangat berubah-ubah dalam

bentuk dan sifat, penduduk lokal umumnya mengenali banyak varietas dari

pandan ini, memberinya nama yang berbeda-beda, dan bahkan membudidayakan

beberapa banyak dari mereka untuk tujuan-tujuan yang berlainan.


Varietas-varietas tertentu disukai karena daunnya yang lembut dan kuat untuk

dianyam sebagai tikar; yang lain digemari karena bunga jantannya (Jw., pudak)

yang berbau wangi dapat digunakan untuk mengharumkan ruangan, pakaian, atau

minyak wangi. Pohon atau perdu yang bercabang lebar, tinggi 3-7 m,

kadang-kadang berbatang banyak. Sering dengan akar tunjang dari sekitar

pangkal batang dan akar udara dari cabangnya; akar-akar ini dengan jerawat dan

tudung akar yang besar dan menyolok (Arista, et al 2000).

Liana (Orchidaea) adalah suatu habitus tumbuhan. Suatu tumbuhan

dikatakan liana apabila dalam pertumbuhannya memerlukan kaitan atau objek lain

agar ia dapat bersaing mendapatkan cahaya matahari. Liana dapat pula dikatakan

tumbuhan yang merambat, memanjat, atau menggantung. Berbeda

dengan epifit yang mampu sepenuhnya tumbuh lepas dari tanah, akar liana berada

di tanah atau paling tidak memerlukan tanah sebagai sumber haranya. Tumbuhan

memanjat ini paling banyak ditemukan di hutan-hutan tropika. Contohnya adalah

jenis-jenis rotan, anggur, serta beberapaCucurbitaceae (suku labu-labuan). Liana

biasanya bukan parasit namun ia dapat melemahkan tumbuhan lain yang menjadi

penyangganya dan berkompetisi terhadap cahaya. Di hutan-hutan lebat yang

dipenuhi liana, hewan-hewan arboreal (hidup di pohon) dapat dengan leluasa

berpindah dari satu pohon ke pohon lain melalui liana atau dengan

bergelantungan pada batang liana. Berbagai kera, seperti siamang dan owa,

dikenal sebagai penjelajah pohon yang ulung melalui liana (Anonim, 2001).
Pohon Palem (Arecaceae sp) adalah tumbuhan kelompok palma atau

palem, Suku (famili) Arecaceae atau suku pinang-pinangan (palem). Tumbuhan

palem banyak jenisnya kadang pohon-pohon palem di jadikan juga sebagai

tanaman hias, dan tumbuhan ini sebernarnya banyak tumbuh liar di hutan-hutan.

Sebenarnya di Indonesia banyak terdapat pohon palem yang sering kita jumpai

dalam kehidupan kita sehaPohon Palem adalah tumbuhan kelompok palma atau

palem, Suku (famili) Arecaceae atau suku pinang-pinangan (palem). Tumbuhan

palem banyak jenisnya kadang pohon-pohon palem di jadikan juga sebagai

tanaman hias, dan tumbuhan ini sebernarnya banyak tumbuh liar di hutan-hutan.

Sebenarnya di Indonesia banyak terdapat pohon palem yang sering kita jumpai

dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut ini adalah ciri-ciri pohon palem.ri-hari.

Berikut ini adalah ciri-ciri pohon palem (Yoseph, 2004).

C. Sifat Fisik Masing-Masing Kayu (Kayu Ketapang, Akasia, Jabon)

Berdasarkan hasil pengujian, kayu Ketapang termasuk Kelas Kuat III I.

kayu ketapang memiliki kesan raba yang licin dengan warna kayu putih

kekuningan dan putih kemerahan. Permukaan kayu licin dan mengkilap (Yuniar.

Et al, 2013).

Jabon merupakan Kayu berwarna putih semu-semu kuning muda, kuning

terang, kuning semu-semu gading. Kesan Raba: Permukaan kayu licin atau agak

licin Permukaan kayu jelas mengkilap atau agak mengkilap (redup). Tekstur kayu

bagus (agak halus sampai agak kasar), arah serat lurus, kadang-kadang agak
berpadu, menghasilkan permukaan kayu yang halus. Kayu tidak berbau. Mata

kayu sedikit karena percabangan kurang (batangnya bebas cabang sampai 60%).

Penyusutan kayu rendah, Penyusutan radial 0,8% dan penyusutan tangensial

2,1%. Kayunya tidak bobok oleh serangga, sehingga sangat mungkin

dimanfaatkan oleh industri kayu (Savitri, et al, 2015). Berat jenis: 0,42

(0,29-0,56). Kelas Keras / kuat : III IV. Kelas Awet : V. Penyusutan sampai

kadar air 12% adalah 3,0% (R) dan 6,9 %(T). Kerapatan kayu (density) 290-560

Kg/M3 pada kadar air 15% (Savitri, et al, 2015).

Kayu Akasia memiliki ciri umum antara lain kayu teras berwarna cokelat

pucat sampai cokelat tua, kadang-kadang cokelat zaitun sampai cokelat kelabu,

batasnya tegas dengan gubal yang berwarna kuning pucat sampai kuning jerami.

Sifat fisik kayu Akasia yaitu berat jenis rata-rata 0,63 (0,43-0,66); termasuk

kedalam kelas awet III dan kelas kuat II-III (Racmatullah. 2011).

D. Penggunaan Masing-Masing Kayu (Kayu Ketapang, Akasia, Jabon)

Kayu ketapang dapat digunakan sebagai bahan bangunan seperti untuk

lantai, dinding, kusen pintu dan jendela, gelagar atau kerangka atap, perahu,

bahan baku mebel dan bahan baku kayu lapis, kayu lamina atau moulding

(Yuniar. et al, 2013).

Kayu jabon dapat dibuat sebagai bahan bangunan non-konstruksi,

mebeler, Papan. . Dapat di gunanan sebagai kontruk darurat ringan yang bersifat

sementara (jangka waktu pendek. Cocok untuk bahan baku kertas (pulp). Sebagai
Peti pembungkus, peti kemas atau paking box, karena mempunyai keteguhan

gesek, keteguhan pukul dan cukup ringan. Sebagai veneer atau bahan baku kayu

lapis (plywood / tripleks) (Savitri, et al, 2015).

Saat ini pohon Akasia telah banyak ditanam, terutama di Benua Asia.

Kegunaan utama kayu Akasia adalah sebagai bahan baku pembuatan kertas,

fungsi lainnya sebagai kayu bakar, kayu konstruksi dan bahan baku furniture.

Tegakannya berguna sebagai pengendali erosi, tempat tinggal bagi hewan dan

sebagai peneduh. Sifat yang bernilai dari jenis ini adalah kemampuannya untuk

berkompetisi dengan rumput (Imperata cylindrica), sehingga dapat mengurangi

jumlah rumput pada tanah yang penutupan lahannya jarang (Racmatullah. 2011)
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu, 26 juni 2016 pukul 15.40

WITA sampai selesai dan bertempat di kebun raya kampus UHO

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu jenis hasil hutan kayu dan

hasil hutan bukan kayu yang terdapat dalam kawasan kebun raya. dan alat yang

digunakan yaitu seperangkat alat tulis menulis dan kamera

C. Prosedur Praktikum

Prosedur pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :

- Menyiapkan tabel pengamatan

- Mencari jenis hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu pada lokasi

praktikum

- Melakukan identifikasi pada hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu

sesuai tabel pengamatan

- Mencatat hasil identifikasi


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. Pengamatan pada hasil hutan kayu (HHK)


Jenis tumbuhan Keberadaa
No Deskripsi fisik
dan nama ilmiah n resin
1 Jabon Tidak ada

CATATAN :
Isi sesuai yang ada dlm tinjauan
pustaka (beberapa sifat saja)

2 Ketapang Tidak ada

CATATAN :

Isi sesuai yang ada dlm tinjauan


pustaka (beberapa sifat saja)

-
3 Akasia Tidak ada

CATATAN :

Isi sesuai yang ada dlm tinjauan


pustaka (beberapa sifat saja)

Tabel 2. Pengamatan pada hasil hutan bukan kayu (HHBK)

No Jenis tumbuhan Deskripsi fisik Kegunaan


dan nama ilmiah
1 Pandan Hutan/duri - Daun berbentuk - Bahan kerajinan
.. panjang dan runcing anyaman tikar
- Memiliki duri pada
sisi daun
- Tumbuh berumpun
2 Palem Hutan - Memiliki - Dapat ditanam
kenampakan seperti sebagai tanaman
pinang dan hias
berbatang lurus
3 Liana - Memiliki batang - Sewaktu-waktu
menjalar dan melilit dapat menjadi
pada kayu tanaman sumber air
jika dalam kondisi
ekstrim
- Dapat dipakai
sebagai pengganti
tali/pengikat pada
kondisi tertentu

B. Pembahasan
BAHAS SESUAI TUJUAN DAN DIKEMBANGKAN SENDIRI SENDIRI

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2001. Liana.

https://worldofnaveezha.wordpress.com/2013/04/07/laporan-praktikum

-ekologi-identifikasi-liana-dan-epifit/ [Diakses 26/06/2016]

Arista. A., Fahrizal., Dirhamsyah. 2000. Studi pemanfaatan Pandan Duri di Hutan

Tembawang Oleh Masyarakat Desa Riam Mangelai Kabupaten Kapuas

Hulu. Universitas Tanjungpura. Pontianak

Racmatullah. 2011. Kayu Akasia (Acacia mangium Willd). IPB Press. Bogor

Savitri., Leliana. R., Widayanti. 2015. Pengujian Sifat Fisis Dan Mekanis Kayu

Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) IPB Press. Bogor


Yoseph. Y. R., 2004. Eksplorasi Jenis Palem di pulau Mioswar Papua. Jurnal

Biodiversitas. Volume 6. Nomor 2. Halaman 108-112

Yuniar. I., Wardhani., Supraptono. B., Dayadi. I. 2013. Sifat Fisik Dan Mekanik

Kayu Ketapang (Terminalia catappa L.) Laboratorium Rekayasa dan

Pengujian Bahan Berkayu Fakultas Kehutanan, Universitas

Mulawarman, Samarinda

Anda mungkin juga menyukai