17
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG..................................................................................4
1.2. RUMUSAN MASALAH.............................................................................5
1.3. TUJUAN......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
2.1. PENGERTIAN TRANSPIRASI..................................................................6
2.2. MEKANISME MEMBUKA DAN MENUTUPNYA STOMATA...............8
2.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TRANSPIRASI.............8
2.3.1. FAKTOR DALAM..................................................................................8
2.3.2. FAKTOR LUAR......................................................................................9
2.4. TIPE TRANSPIRASI.................................................................................10
2.5. CARA PENGUKURAN TRANSPIRASI..................................................11
2.6. MEKANISME TRANSPIRASI.................................................................12
2.7. PENTINGNYA TRANSPIRASI BAGI TUMBUHAN.............................15
2.7.1. KEUNTUNGAN TRANSPIRASI..........................................................15
2.7.2. KERUGIAN TRANSPIRASI.................................................................16
BAB III KESIMPULAN......................................................................................17
17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap
dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Transpirasi merupakan pengeluaran
berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut
daun) dan lentisel (celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian
tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun
seperti stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh proses fisiologi tanaman
(Lakitan, 1993).
Transpirasi terjadi pada tumbuhan dan memegang peranan penting dalam
proses metabolisme serta memberikan manfaat bagi tumbuhan. Transpirasi
berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar, yaitu
jaringan epidermis pada daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah, dan bahkan
akar. Sebenarnya seluruh bagian tanaman itu mengadakan transpirasi, akan tetapi
biasanya yang dibicarakan adalah hanya transpirasi yang melalui daun, karena
hilangnya molekul-molekul air dari tubuh tanaman itu sebagian besar adalah lewat
daun (Salisbury dan Ross, 1992).
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ali Imron ayat 190 yang berbunyi :
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
Ayat diatas menjelaskan bahwa terdapat tanda-tanda bagi orang yang
berakal, tanda-tanda di sini dimaksudkan fenomena-fenomena yang terjadi di
alam. Proses transpirasi merupakan suatu fenomena yang terjadi pada tumbuhan
17
yang diciptakan oleh Allah agar manusia mengkaji dan mempelajari fenomena
tersebut. Oleh karena itu, yang melatarbelakangi pembuatan makalah ini adalah
agar pembaca dapat memahami proses- proses transpirasi, faktor-faktor yang
mempengaruhi transpirasi serta pentingnya transpirasi bagi tumbuhan.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan Transpirasi ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Transpirasi ?
3. Bagaimana cara pengukuran Transpirasi ?
4. Bagaimana mekanisme Transpirasi ?
5. Mengapa Transpirasi penting bagi tumbuhan ?
1.3. TUJUAN
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Transpirasi
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Transpirasi
3. Untuk mengetahui cara pengukuran Transpirasi
4. Untuk mengetahui mekanisme Transpirasi
17
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN TRANSPIRASI
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap
dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Transpirasi merupakan pengeluaran
berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut
daun) dan lentisel (celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian
tumbuhan yang berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun
seperti
stomata,
lubang
kutikula,
dan
lentisel
oleh
proses
fisiologi
17
17
17
panas,
dengan
demikian
menaikkan
temperatur.
melebarnya
stomata
dan
dengan
demikian
memperbesar transpirasi.
2. Temperatur
Merupakan faktor lingkungan yang terpenting yang
mempengaruhi transpirasi daun yang ada dalam keadaan turgor.
Kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun.
Kenaikan tempratur itu sudah barang tentu juga menambah tekanan
uap di luar daun, akan tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak
di dalam ruang yang terbatas, maka tekanan uap tidak akan setinggi
tekanan uap yang terkurung didalam daun. Akibat dari pada
perbedaan tekanan ini, maka uap air akan mudah berdifusi dari
dalam daun ke udara bebas.
3. Kelembapan Udara (Kebasahan Udara)
Pada hari cerah udara tidak banyak mengandung uap air. Di
dalam keadaan yang demikian itu, tekanan uap di dalam daun jauh
lebih lebih tinggi dari pada tekanan uap di luar daun , jadi molekulmolekul air berdifusi dari konsentrasi tinggi (di dalam daun) ke
17
yang
basah
menghambat
transpirasi,
sedang
udara
kering
melancarkan transpirasi.
4. Angin
Pada umumnya angin yang sedang, menambah kegiatan
transpirasi. Karena angin membawa pindah uap air yang bertimbuntimbun dekat stomata. Dengan demikian, maka uap yang masih ada
di dalam daun kemudian mendapat kesempatan untuk difusi ke luar.
5. Keadaan Air di dalam Tanah
Tersedianya air dalam tanah adalah faktor lingkungan lain
yang mempengaruhi laju transpirasi. Bila kondisi air tanah
sedemikian sehingga penyediaan air ke sel-sel mesofil terhambat,
penurunan laju transpirasi akan segera tampak. Laju transpirasi dapat
dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan laju absorbsi air dari akar.
2.4. TIPE TRANSPIRASI
Dalam bukunya, Loveless (1991) juga menyatakan ada tiga tipe transpirasi
yaitu :
1. Transpirasi Kutikula
Adalah evaporasi(penguapan) air yang tejadi secara langsung
melalui kutikula epidermis. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air,
dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar
10 persen atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh
karena itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melalui stomata.
2. Transpirasi Stomata
Adalah Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara
sel-sel tersebut terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dindingdinding sel mesofil yang jenuh air. Air menguap dari dinding-dinding basah
ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air kemudian berdifusi melalui stomata
dari ruang-ruang antar sel ke atmosfer di luar. Sehingga dalam kondisi
17
normal evaporasi membuat ruang-ruang itu selalu jenuh uap air. Asalkan
stomata terbuka, difusi uap air ke atmosfer pasti terjadi kecuali bila atmosfer
itu sendiri sama-sama lembab.
3. Transpirasi Lentikuler
Lentisel adalah daerah pada kulit kayu yang berisi sel-sel yang
tersusun lepas yang dikenal sebagai alat komplementer, uap air yang hilang
melalui jaringan ini sebesar 0.1 % dari total transpirasi
17
transpirasi.
sebuah
bejana
tembus
cahaya
sehingga
uap
air
yang
17
sel epidermis bawah dengan stomata. Transpirasi dimulai dengan penguapan air
oleh sel-sel mesofil ke rongga antar sel yang ada dalam daun. Dalam hal ini
rongga antar sel jaringan bunga karang merupakan rongga yang besar, sehingga
dapat menampung uap air dalam jumlah yang banyak. Penguapan air ke rongga
antar sel akan terus berlangsung selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap
air. Sel-sel yang menguapkan airnya kerongga antar sel tentu akan mengalami
kekurangan air sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan air ini akan diisi
oleh air yang berasal dari xylem tulang daun yang selanjutnya tulang daun akan
menerima air dari batang dan batang menerima dari akar (Tjitrosoepomo, 1990).
Uap air yang terkumpul dalam rongga antar sel akan tetap berada dalam
rongga antar sel tersebut selama stomata pada epidermis daun tidak membuka.
Kalaupun ada uap air yang keluar menembus epidermis dan kutikula, jumlahnya
hanya sedikit dan dapat diabaikan. Agar transpirasi dapat berjalan, maka stomata
pada epidermis tadi harus membuka. Apabila stomata membuka, maka akan ada
penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfer (Dwijoseputro, 1980).
Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan
menutup saat hari gelap sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan
untuk fotosintesis pada siang hari. Umumnya, proses pembukaan memerlukan
waktu 1 jam dan penutupan berlangsung secara bertahap sepanjang sore. Stomata
menutup lebih cepat jika tumbuhan ditempatkan dalam gelap secara tiba-tiba
(Salisbury dan Ross, 1992). Loveless (1991) dalam literaturnya menyebutkan
terbukanya stomata pada siang hari tidak terhambat jika tumbuhan itu berada
dalam udara tanpa karbon dioksida, yaitu keadaan fotosintesis tidak dapat
terlaksana.
Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian
besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh
xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom
berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar
ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas
17
17
(Wilkins, 1989).
17
5.
17
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan CO2, terjadi
siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah
batang).
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi terbagi menjadi faktor dalam
diantaranya besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun. Dan faktor luar
diantaranya sinar matahari, dan temperatur.
3. Pengukuran transpirasi dapat dilakukan dengan Pengumpulan uap air yang
ditranspirasi, cara ini mengharuskan tumbuhan atau bagian tumbuhan
dikurung dalam sebuah bejana tembus cahaya sehingga uap air yang
ditranspirasikan dapat dipisahkan.
4. Mekanisme transpirasi adalah Transpirasi dimulai dengan penguapan air
oleh sel-sel mesofil ke rongga antar sel yang ada dalam daun, dalam hal ini
rongga antar sel jaringan bunga karang merupakan rongga yang besar,
sehingga dapat menampung uap air dalam jumlah yang banyak.
Penguapan air ke rongga antar sel akan terus berlangsung selama rongga
antar sel belum jenuh dengan uap air.
5. Pentingya transpirasi bagi tumbuhan diantaranya membantu penyerapan
air dan zat hara oleh akar, dan mengurangi air yang terserap secara
17
berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT Gramedia :
Jakarta
Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada :
Jakarta
Loveless, A.R. .1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 1.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Ratnawati dan Suyitno. 2004. Respons Konduktivitas Stomata dan Laju
Transpirasi Rumput Blembem (Ischaemum ciliare, Retzius) di Sekitar
Sumber Emisi Gas Kawah Sikidang. Dieng. Jurnal Jurdik Biologi FMIPA.
Volume 1. Nomer 2
Salisbury, F. B., dan C. W. Ross .1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid III. ITB :
Bandung
Sasmitamihardja dan Siregar. 2006. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit
ITB : Bandung
Tjitrosoepomo, S.S. 1990. Botani Umum 2. Penerbit Angkasa : Bandung
17