Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI POHON

PENGENALAN ALAT PRAKTIKUM


Disusun oleh:
Arta Elysa Munte
D1D015012

Dosen Pengampu:
Suci Ratna Puri S.P.,M.Si

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status air dari tumbuhan bergantung pada kecepatan relatif penyerapan air
oleh akar dan kehilangan air oleh tranpirasi. Penyerapan air yang tidak cukup oleh
akar akan menimbulkan defisit air dalam tumbuhan, termasuk sel-sel daun, suatu
defisit yang mengakibatkan penurunan evaporasi ari dari daun sehingga laju
transpirasi menjadi rendah. Selain itu, transpirasi yang berlebihan juga dapat
menimbulkan defisit air. Sistem tranport bekerja sebagai suatu unit yang cenderung
menjaga agar sel tumbuhan selalu dalam keadaan turgid.
Untuk dapat diserap tanaman, molekul-molekul air harus berada pada
permukaan akar. Dari permukan akar ini air (bersama bahan-bahan terlarut) diangkut
menuju pembuluh xylem. Lintasan pergerakan air dari permukaan akar menuju
pembuluh xylem disebut lintasan radial pergerakan air.Pada awalnya, diperkirakan air
naik kebagian atas tanaman karena adanya tekanan dari akar.
Hal ini didasarkan atas fakta bahwa jika batang tanaman dipotong dan
kemudian dihubungkan dengan selang manometer air raksa maka air di dalam selang
akan terdorong ke atas oleh tekanan yang berasal dari akar. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tekanan akar adalah relatif rendah dan tidak terjadi pada semua spesies
tanaman dan juga hanya terjadi pada kondisi lingkungan yang menghambat laju
transpirasi.
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap
dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan
tumbuhan melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi porsi kehilangan
tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab
itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman
umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata Tubuh tumbuhan terdiri
atas banyak sel, sel-sel itu pada tempat tertentu membentuk jaringan. Jaringan adalah
sekelompok sel yg mempunyai struktur & fungsi sama & terikat oleh bahan antar sel
membentuk suatu kesatuan. Sedangkan sekelompok jaringan yang bekerja bersama
melaksanakan fungsi tertentu disebut dengan organ.
Pada tumbuhan berpembuluh yaitu pada Pterydophyta, dan Spermatophyta
pengangkutan air serta garam-garam tanah maupun hasil-hasil fotosintesis dilakukan
oleh jaringan pembuluh yang terdiri dari dua kelompok sel yang asalnya sama namun
berbeda dalam bentuk, struktur dinding serta isi selnya. Jaringan pembuluh terdiri
dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan kompleks karena terdiri
dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Jaringan pengangkut
pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem.
Xilem meliputi trakea dan trakeida serta unsur-unsur lain seperti serabut dan
parenkim xilem. Xilem, khususnya trakea dan trakeida berfungsi mengangkut mineral
dan air dari akar sampai daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke bagian organ yang lain, yaitu batang, akar, atau umbi. Floem
terdiri dari buluh tapis, sel pengiring dan parenkim floem. Pada batang berkas xylem
umumnya berasosiasi dengan floem pada satu ikatan pembuluh. Kombinasi xylem
dan floem membentuk sistem jaringan pembuluh di seluruh tubuh tumbuhan,
termasuk semua cabang batang dan akar.
Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks terdiri dari
berbaai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan
dinding sel yang sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xilem berfungsi juga
sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari unsur trakeal, serat xilem
dan parenkim xilem. Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungai
mengangkut dan mendistribusikan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke
bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel-sel yang
bersifat hidup dan mati. Unsur-unsur floem meliputi unsur tapis, sel pengiring, sel
albumin (pada Gymnospermae), serat-serat floem dan parenkim floem.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Untuk mengetahui jaringan pengangkut air pada tumbuhan tingkat tinggi
II.METEDOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat praktikum


Hari/tanggal : Senin,16 Oktober 2017
Tempat : Laboratorium Fisiologi ,Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
2.2 Alat dan bahan
Alat :
1. Gelas Ukur
2. Botol bening 3 buah
3. Pisau potong
4. Spidol permanen
5. Penggaris
6. Kertas label

Bahan :
1. Cabang tanaman Allamanda catartica
2. Vaseline
3. Gabus penutup botol
4.Air mineral

2.3 Cara Kerja


1. Mengisi botol dengan air ¾ dari volume botol
2. Memilih ujung tanaman yang sama: panjang,jumah ruas,jumlah daun dan
umurnya
3. Mengupas kulit dan kambiumnya kira-kira 3 cm dari pangkal tanaman
4. Menyiapkan gabus penutup botol yang dilobangi ditengahnya untuk
memasukkan tanaman dan perkirakan pangkal tanaman tersebut kedalam
botol kira-kira 1 cm dari dasar botol
5. Setelah tanaman dimasukkan kedalam lubang gabus,bagian xylem ditutup
dengan Vaseline (floem dibiarkan terbuka),dan segera dimasukan
kedalam botol yang telah diisi dengan air
6. Mengolesi dengan Vaseline gabus pada penutup botolsehingga tidak
terjadi kebocoran (penguapan air melalui celah botol)
7. Menutup bagian floem untuk tanaman yang lain,tetapi xylem tidak
ditutup atau dibiarkan tertutup
8. Menandai tinggi permukaan air pada botol dengan spidol
9. Melakukan pengamatan selama satu minggu dengan menambah air jika
terjadi pengurangan dan menghitung jumlah daun yang gugur dan yang
tambah
III.HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

a. Tabel pengurangan air dalam botol dan tinggi

Perlakuan
Tanggal Xylem tertutup Floem tertutup Kontrol
pengamatan Penurunan Tinggi Penurunan Tinggi Penurunan Tinggi
air air air
24 Oktober 2017 7 ml 11,2cm 7 ml 11,4cm 7 ml 11,1cm
25 Oktober 2017 5 ml 11,6cm 5 ml 11,6cm - 12cm

26 Oktober 2017 - 12cm - 12cm 5 ml 11,6cm


27 Oktober 2017 3 ml 11,7cm - 12cm 5 ml 11,6cm
30 Oktober 2017 6 ml 11,2cm - 12cm 8 ml 10,9cm

b. Tabel daun

Perlakuan
Tanggal Xylem tertutup Floem tertutup Kontrol
pengamatan Daun Daun Daun Daun Daun Daun
hidup gugur hidup gugur hidup gugur
24 Oktober 2017 28 - 29 - 31 -
25 Oktober 2017 28 - 29 - 31 -

26 Oktober 2017 10 18 26 3 26 5
27 Oktober 2017 10 - 26 - 20 6
30 Oktober 2017 8 2 23 3 17 3

3.2 Pembahasan
Xylem ditutup setelah dilakukan pengamatan pada tanaman alamanda dengan
perlakuan xylemnya yang ditutup. Pada pengamatan hari ke-2 serapan air rata-rata
/hari adalah sebanyak 3,5 ml dan catatan morfologi adalah tanaman nampak
menjadi layu dengan cirri-ciri daun tanaman alamanda tidak segar dan daun-
daunnya pun menjadi kuning, ahirnya daun tersebut rontok. Dari keterangan
tersebut telah dapat membuktikan jaringan pengangkutan unsur hara yang ada di
air dilakukan oleh jaringan xylem. Berarti dengan adanya jaringan xylem
mengangkut unsur hara ke daun,tanaman dapat melakukan pertumbuhannya jika
yang di tutup floem dengan vaselin maka masih tetap dapat hidup karena yang
paling berperan dalam proses penyerapan unsur hara adalah jaringan xylem
sedangkan jaringan floem hanya menebarkan makannya yang dihasilkan dari
proses fotosintesis keseluruh bagian tanaman, sehingga tidak terlalu berpengaruh
bersar dalam peruses pertumbuhan.
Kontrol. Dari tanaman yang di anggap sebagai kontrol dengan perlakuan kulit
batang kira-kira 3 cm dari pangkal batang dikupas, yang pengkupasan dilakukan
dalam air, tanpa penutupan bagian jarigan pengangkutan unsur hara dari akar
kedaun. Nampak tanaman tumbuh dengan normal dan penyerapa air rata-rata /hari
adalah 5 ml jika di bandingkan dengan tanaman yang perlakuan floemnya yang
ditutup atau pun xylemnya yang ditutup, Hal ini nampak jelas pada morfologi dari
tanaman tersebut yakni tanaman terlihat segar hal ini membuktikan bahwa
memang jaringan pengangkutan hara tanaman dari tanah yang diserap oleh akar
diangkut oleh jaringan xylem dan juga hasil fotosintesis disebarkan kembali
keseluruh bagian tanaman melalui jaringan floem hal ini nampak pada bagian
yang dikupas dari beberapa contoh kontrol ada yang telah ditumbuhi tunas baru..
Floem ditutup merupakan perlakuan kedua dari jaringan pengangkut air. Hasil
dari pengamatan menyatakan keadaan air mengalami pengurangan. Air pada botol
yang ketiga ini mengalami pengrangan air yang lumayan banyak yaitu 3,5ml.Dari
pengamatan yang dilakukan di laboratorium menunjukan bahwa tanaman
allamanda dalam mekanisme pengangkutan melalui floem jika jaringan ini ditutup
dengan Vaseline maka proses pertumbuhan pada tanaman tetap terjadi hal ini
menunjukkan bahwa tanaman allamanda yang diberi perlakuan dengan floem
tertutup masih mampu mempertahankan kadar air yang ada pada tubuh tumbuhan
tersebut. Dari percobaan diatas dapat kita ketahui sesungguhnya tanaman apapun
akan tetap bisa mempertahankan kadar air dalam tubuh tumbuhan tersebut
asalkan pada jaringan xilem tidak tertutup.Pembuluh xylem pada akar, batang,
dan daun merupakan suatu system yang berhubungan satu sama lain. Air dapat
naik dari akar melalui jaringan xylem yang dipengaruhi oleh proses transpirasi
tumbuhan, air akan hilang dalam bentuk uap dari permukaan daun. Air diserap
tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur hara yang terlarut didalamnya,
kemudian diangkut kebagian atas tanaman terutama daun, melalui pembuluh
xylem..
IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Bedasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka diperoleh kesimpulan


sebagai berikut :Xylem merupakan jaringan pengangkut air dari akar ke bagian atas
tumbuhan (daun) untuk melakukan fotosintesis Floem merupakan jaringan yang
berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Transpirasi dalam kehidupan tumbuhan membantu transportasi dari akar ke daun
melalui pembuluh xylem.Naiknya air atau cairan dalam tumbuhan yang bertranspirasi
dipengaruhi factor dari tanaman yaitu suhu pada daun dan suhu lingkungan sekitar
tanaman.Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap
dari jaringan tumbuhan melalui stomata.Air dapat naik ke atas tubuh tumbuhan
disebabkan kecilnya laju absorbsi oleh akar dibandingkan laju transpirasi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2010. Biologi dasar. ITB. Bandung.

Asdak, W. 2005. Morfologi Tumbuhan. UGM. Yogyakarta.


Campbell, N. 1999. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo


Persada: Jakarta.

Salisbury, F.B., dan C.W. Ross, 1992, Fisiologi Tumbuhan Jilid III, ITB, Bandung.
Sutarmi Tjitrosmo, Siti. 1984. Botani Umum II. Angkasa. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai