Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ika Aprilia Puspitasari

NPM : 20063020003
Magister Agroteknologi

MEKANISME MEMBUKA DAN MENUTUPNYA STOMATA

Mekanisme membuka dan menutupnya stomata diakibatkan oleh tekanan turgor.


Tekanan turgor adalah tekanan dinding sel oleh isi sel, banyak sedikitnya isi sel berhubungan
dengan besar kecilnya tekanan pada dinding sel. Semakin banyak isi sel, semakin besar
tekanan dinding sel. Tekanan turgor terbesar terjadi pada pukul 04.00-08.00. Stomata akan
membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga
disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke
sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air
lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang
terlarut (solute) di dalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka
potensi osmotik sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut
tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk
ke sel penjaga, maka jumlah bahan yang terlarut di dalam sel tersebut harus ditingkatkan.

Pembukaan dan penutupan stomata digerakkan oleh keluar-masuknya air (redistribusi


air) antara sel penjaga, sel subsider, dan sel-sel mesofil lainnya. Apabila air masuk ke dalam
sel penjaga maka sel penjaga akan membesar. Karena sel penjaga memiliki dinding dengan
penebalan yang berbeda maka pembesaran sel penjaga menyebabkan terbentuknya celah
(lubang) sehingga stomata membuka. Sebaliknya jika air keluar dari sel penjaga menuju ke
selsel epidermis yang ada di sekitarnya maka stomata akan menutup.
Faktor - faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata yaitu :

1. Intensitas Cahaya
Cahaya menyebabkan pembukaan stomata, sedangkan ketidakadaan cahaya
(gelap) akan menyebabkan penutupan stomata. Pengaruh positif dari cahaya terhadap
pembukaan stomata bisa disebabkan karena peningkatan fotosintesis pada sel penjaga,
atau karena adanya respons khusus dari sel penjaga terhadap cahaya biru. Terjadinya
fotosintesis sel penjaga yang disebabkan adanya cahaya menyebabkan terjadinya
pemompaan aktif ion K+ s sel penjaga menurun dandan asam malat ke dalam sel
penjaga sehingga air masuk ke dalam sel penjaga. Selain itu pemberian cahaya biru
juga mengaktifkan pemompaan ion K+ ke dalam sel penjaga.
Pada tanaman C3 dan C4, intesitas cahaya merupakan salah satu fakor utama
yang akan mempengaruhi proses membuka dan menutupnya stomata karena, pada
tanaman C3 yang lebih dominan tidak membutuhkan cahaya akan lebih cepat
membuka stomata apabila intensitas cahaya tidak terlalu tinggi, sehingga tanaman
dapat mengurangi proses transpirasi pada saat siang hari. Sedangkan pada tanaman
C4, intensitas cahaya yang tinggi tidak mempengaruhi karena, stomata yang banyak
terdapat pada tanaman tersebut akan membuka pada kondisi intensitas cahaya yang
tinggi. Namun pada kondisi malam hari stomata akan menutup dan sedikit karena
intensitas cahaya yang tidak ada.
Tanaman CAM merupakan tanaman yang umumnya terdapat didaerah kering,
sehingga dalam pemanfaatan cahaya, tanaman CAM akan menutup stomata pada
siang hari untuk menghindari penguapan, dan akan membuka stomata pada saat
malam hari dengan jumlah stomata yang tidak terlalu banyak. Namun pada setiap
jenis tanaman juga akan mengalami pengurangan jumlah stomata apabila diikuti
dengan penurunan intensitas cahaya dan sifat fisiologis tanaman.
2. Hormon Asam Absisat (ABA)
Hormon ABA yang tinggi pada sel penjaga menyebabkan penutupan stomata.
Adanya ABA menyebabkan pengaktifan protein chanel dari ion Ca+ sehingga Ca+
tinggi di dalam sel penjaga. Tingginya ion Ca+ dapat menghambat masuknya ion K+
ke dalam sel penjaga. Selain itu, Ca+ yang tinggi juga dapat meningkatkan pH sel
penjaga sehingga menyebabkan pemompaan keluar ion K+ dari sel penjaga.
Akibatnya air keluar dari sel penjaga sehingga stomata menutup. keberadaan hormon
tersebut akan menyebabkan tanaman C3 dan CAM apabila terjadi kekurangan air
yang berlebihan, hormon akan bereaksi pada sel penjaga untuk menutup stomata.
3. Konsentrasi CO2
Konsentrasi CO2 yang tinggi, khususnya di dalam rongga stomata
menyebabkan stomata menutup. Belum diketahui secara jelas mekanisme apa yang
mempengaruhi penutupan stomata ketika konsentrasi CO2 tinggi. Dugaan sementara
adalah karena ada hubungannya dengan fotosintesis. Kadar CO2 yang tinggi memacu
reduksi CO2 dalam fotosintesis menjadi tinggi sehingga penggunaan energi dari
reaksi terang cukup besar. Akibatnya terjadi kekurangan energi yang digunakan
dalam pemompaan dan menjaga ion K+ di dalam sel penjaga. Konsentrasi CO2 yang
rendah di dalam daun juga menyebabkan stomata membuka. Pada malam hari CO2
masuk ke dalam tanaman dan disimpan dalam bentuk senyawa C4. Selanjutnya
senyawa C4 akan membebaskan CO2 pada siang hari sehingga dapat digunakan untuk
fotosintesis. Adaptasi lainnya yang terdapat pada tumbuhan xerofit untuk mengurangi
proses transpirasi yaitu memiliki daun dengan stoma tersembunyi (masuk ke bagian
dalam) yang ditutupi oleh trikoma (rambut-rambut yang merupakan penjuluran
epidermis.

4. Suhu Udara
Suhu udara yang tinggi menyebabkan stomata daun menutup. Hal ini
berkaitan dengan peningkatan laju evaporasi akibat suhu yang tinggi sehingga stomata
menutup. Sebaliknya RH yang rendah menyebabkan penutupan stomata karena RH
yang rendah menjadi penggerak transpirasi yang tinggi. Suhu yang tinggi akan
menyebabkan turgiditas sel menurun sehingga akhirnya stomata akan tertutup.
Sedangkan pada suhu yang rendah menunjukkan kelembaban lingkungan yang tinggi,
hal ini dikarenakan peningkatan intensitas cahaya diikuti dengan peningkatan suhu
udara dan penurunan kelembaban udara. Kelembaban lingkungan yang tinggi ini akan
merangsang stomata untuk terbuka. Kelembaban udara yang tetap tinggi akan
meningkatkan gradien tekanan uap antara daun dengan udara. Kondisi ini memicu
terjadinya transpirasi yang ditunjukkan oleh masih terbukanya stomata
5. Jam Biologis
Jam biologis, pada waktu-waktu tertentu stomata dari setiap jenis tanaman baikC3,
C4, ataupun CAM merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhimembuka
dan menutupnya stomata, seperti pada saat malam hari, stomata padatanaman kaktus
akan selalu membuka dan menutup pada siang hari, dan padatanaman jagung stomata
akan membuka pada saat siang hari dan menutup padasaat malam hari.
DAFTAR PUSTAKA

Hamim. 2011. Fungsi Air dan Perannya pada Tingkat Selular dan Tumbuhan secara Utuh.
Repository Universitas Terbuka. 51 hal
Salim, Sonny. 2017. Proses Membuka dan Menutupnya Stomata pada Tumbuhan.
https://docplayer.info/73040551-Proses-membuka-dan-menutupnya-stomata-pada-
tumbuhan.html. Diakses 15 Mei 2021 bgf
Setiawati T., I.F Syamsi. 2019. Karakteristik Stomata Berdasarkan Estimasi Waktu dan
Perbedaan Intensitas Cahaya pada Daun Hibiscus tiliaceus Linn di Pangandaran,
Jawa Barat. Jurnal Pro-Life Vol 6(2). 12 hal
Simbolon, Yoko. 2014. Pengukuran Kerapatan Stomata pada Berbagai Jenis Tanaman.
Repository Universitas Jember. Jember. 15 hal

Anda mungkin juga menyukai