Anda di halaman 1dari 5

Fisiologi Tumbuhan FIMPA UNMUL 2018

Mei 2018, Samarinda, Indonesia

TRANSPIRASI PADA TUMBUHAN PACAR AIR (Impatiens


balsamina) DENGAN PERLAKUAN ANGIN DAN CAHAYA
FMIPA 2018
Jenrike Vebeday1, Nikmahtulhaniah Ayu W2
1Laboratorium Fisiologi dan Perkembangan Tumbuhan
2Jurusan Biologi FMIPA Universitas Mulawarman
*Corresponding Author: Jenrike_vebeday38@yahoo.com

Abstrak Kecepatan transpirasi berbeda-beda tergantung kepada jenis tumbuhannya Transpirasi


adalah hilangnya air dari tubuh-tumbuhan dalam bentuk uap melalui stomata, kutikula atau lentisel..
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui transpirasi yang terjadi pada tumbuhan pacar air
(Impatiens balsamina) dengan menggunakan pengaruh angin dan cahaya. Metode yang digunakan
dalam percobaan ini dengan cara memotong bagian ujung akar tanaman pacar air (Impatiens
balsamina) dengan pisau kemudian dilekatkan pada plastisin. Setelah itu, dimasukkan kedalam
tabung serta pada corong dimasukkan air secukupnya. Dibuka keran penutup cadangan air secara
perlahan sampai air merendam bagian batang tumbuhan pacar air. Kemudian dilakukan 2 perlakuan
berbeda untuk mengukur kelajuan transpirasi yang terjadi, yaitu dengan menggunakan pengaruh
angin dan cahaya. Dilihat pergerakan tinggi air dengan skala penggaris potometer. Setiap 5 menit 2
daun dicabut dari tumbuhan sampai 15 menit. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
didapatkan hasil yaitu transpirasi dengan faktor kecepatan angin semakin kurang daun pada tanaman
maka transpirasi semakin melambat terakhir pada menit ke-15 dengan jumlah daun 8 laju
transpirasinya hanya meningkat sebesar 0,3 cm/menit. Sedangkan pada transpirasi dengan faktor
cahaya juga semakin lambat laju transpirasinya apabila jumlah daunnya berkurang maka kenaikan
laju transpirasinya juga sedikit. Pada menit ke-15 dengan jumlah daun 3 kenaikan laju transpirasinya
0,1 cm/menit, sehingga daun mempengaruhi laju transpirasi tumbuhan.

Kata kunci: transpirasi, pacar air (Impatiens balsamina), angin, cahaya

Pendahuluan
Tumbuhan, seperti juga hewan memiliki dan menutupnya stomata, kelembaban udara
adaptasi evolusioner dalam bentuk respons sekitar, suhu udara, suhu daun tanaman.
fisiologis terhadap perubahan jangka pendek. Angin dapat pula mempengaruhi laju
Misalnya jika daun pada tumbuhan mengalami transpirasi jika udara yang bergerak melewati
kekurangan air, daun-daun akan menutup permukaan daun tersebut lebih kering
stomata, yang merupakan lubang kecil (kelembaban nisbihnya rendah) dari
dipermukaan daun tersebut. Respons darurat udara sekitar tumbuhan tersebut. Kerapatan
ini akan membantu tumbuhan menghemat air uap air diudara tergantung dengan
dengan cara mengurangi transpirasi, yaitu resisitensi stomata dan kelembaban nisbih
hilangnya air dari daun melalui penguapan [4]. dan juga suku udara tersebut, untuk
Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh- perhitungan laju transpirasi. Kelembaban
tumbuhan dalam bentuk uap melalui stomata, nisbih didalam rongga substomata dianggap
kutikula atau lentisel. Ada dua tipe transpirasi, 100%. Jika kerapatan uap air didalam
yaitu (1) transpirasi kutikula adalah evaporasi rongga substomata sepenuhnya tergantung
air yang terjadi secara langsung melalui pada suhu [1].
kutikula epidermis; dan (2) transpirasi stomata, Daya hantar secara langsung dipengaruhi
yang dalam hal ini kehilangan air berlangsung oleh besarnya bukaan stomata. Semakin besar
melalui stomata. Kutikula daun secara relatif bukaan stomata maka daya hantarnya akan
tidak tembus air, dan pada sebagian besar semakin tinggi. Pada beberapa tulisan
jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya digunakan beberap istilah resistensi stomata.
sebesar 10 persen atau kurang dari jumlah air Dalam hubungan ini daya hantar stomata
yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena berbanding dengan resistensi stomata [3].
itu, sebagian besar air yang hilang melalui Proses transpirasi ini selain mengakibatkan
daun-daun [2]. penarikan air melawan gaya gravitasi bumi,
Kecepatan transpirasi berbeda-beda juga dapat mendinginkan tanaman yang terus
tergantung kepada jenis tumbuhannya. Faktor- menerus berada di bawah sinar matahari.
faktor internal yang mempengaruhi laju Mereka tidak akan mudah mati karena
transpirasi antara lain mekanisme membuka terbakar oleh teriknya panas matahari karena
Fisiologi Tumbuhan FIMPA UNMUL 2018
Mei 2018, Samarinda, Indonesia

melalui proses transpirasi, terjadi penguapan Bahan


air dan penguapan akan membantu Bahan yang digunakan adalah bahan yang
menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui digunakan adalah air, plastisin, pacar air
proses transpirasi, tanaman juga akan terus (Impatiens balsamina).
mendapatkan air yang cukup untuk melakukan
fotosintesis agar kelangsungan hidup tanaman Cara Kerja
dapat terus terjamin [5]. Perlakuan Cahaya
Transpirasi juga merupakan proses yang Metode yang dilakukan dalam percobaan
membahayakan kehidupan tumbuhan. karena ini adalah dengan cara memotong bagian
kalau transpirasi melampaui penyerapan oleh ujung akar tanaman pacar air (Impatiens
akar, tumbuhan dapat kekurangan air. Bila balsamina) dengan pisau dan kemudian
kandungan air melampaui batas minimum dilekatkan pada plastisin. Diletakkan plastisin
dapat menyebabkan kematian [4]. ditabung serta pada corong dimasukkan air
Oleh karena itu dilakukan praktikum secukupnya. Dibuka keran penutup cadangan
mengenai pengukuran laju transpirasi yang air secara perlahan sampai air merendam
terjadi pada tanaman pacar air (Impatiens setengah dari batang dan karet penyumbat
balsamina) agar megetahui laju transpirasi dibuka perlahan untuk perlakuan cahaya,
yang terjadi dengan dua faktor kecepatan agin dinyalakan cahaya. Dilihat pergerakan tinggi
dan cahaya air dengan skala penggaris potometer. Setiap
5 menit 2 daun dicabut dari tumbuhan sampai
Metode Percobaan 15 menit. Dicatat hasil yang didapatkan.
Waktu dan Tempat
Praktikum Fisiologi Tumbuhan dengan judul Perlakuan Angin
“Transpirasi Pada Tumbuhan Pacar air Metode yang dilakukan dalam percobaan
(Impatiens balsamina) Dengan perlakuan ini adalah dengan cara memotong bagian
Angin dan Cahaya” ini dilaksanakan pada hari ujung akar tanaman pacar air (Impatiens
Senin 30 April 2018 pada pukul 07.30-09.30 balsamina) dengan pisau dan kemudian
WITA di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dilekatkan pada plastisin. Diletakkan plastisin
gedung C lantai 1 Fakultas Matematika dan ditabung serta pada corong dimasukkan air
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas secukupnya. Dibuka keran penutup cadangan
Mulawarman, Samarinda, Indonesia. air secara perlahan sampai air merendam
setengah dari batang dan karet penyumbat
Alat dan Bahan dibuka perlahan untuk perlakuan factor
Alat kecepatan angin, dinyalakan kipas angin.
Alat-alat yang digunakan pada percobaan Dilihat pergerakan tinggi air dengan skala
ini berupa beaker, potometer ganong, labu penggaris potometer. Setiap 5 menit 2 daun
ukur, alat tulis dan kamera dicabut dari tumbuhan sampai 15 menit.
Dicatat hasil yang didapatkan.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1.1 Pengamatan Transpirasi Oleh Angin dan Cahaya
No Objek Hari Ke- Jumlah Daun Perlakuan Laju Transpirasi
Kecepatan Dengan cm/menit
Angin Dengan Cahaya
1. A 5 12 4,6 cm/menit -
10 10 0,5 cm/menit -
15 8 0,3 cm/menit -
2. B 5 7 - 0,2 cm/menit
10 5 - 0,1 cm/menit
15 3 - 0,1 cm/menit

Pembahasan dilakukan dengan menggunakan kipas angind


Berdasarkan praktikum yang telah an faktor cahaya yang dilakukan dengan
dilakukan dengan mengukur kecepatan menggunakan lampu, diketahui bahwa
transpirasi yang dipengaruhi oleh 2 faktor, kecepatan transpirasi yang lebih cepat adalah
yaitu dengan faktor kecepatan angin yang dengan menggunakan fakor cahaya. Karena
Fisiologi Tumbuhan FIMPA UNMUL 2018
Mei 2018, Samarinda, Indonesia

berdasarkan hasil yang telah didapatkan sehingga laju transpirasinya susah untuk
transpirasi dengan faktor kecepatan angin diamati dan harus mengulang beberapa kali.
didapatkan laju transpirasi pada menit kelima
Kesimpulan
dengan jumlah daun 12 adalah 46 cm/menit,
Berdasarkan percobaan yang telah
pada menit ke 10 dengan jumlah daun 10 yaitu
dilakukan, didapatkan hasil yaitu transpirasi
0,5 cm/menit dan pada menit ke 15 dengan
dengan faktor kecepatan angin semakin
jumlah daun 8 adalah 0,3 cm/menit.
kurang daun pada tanaman maka transpirasi
Sedangkan pada transpirasi dengan faktor
semakin melambat terakhir pada menit ke-15
cahaya didapatkan pada menit kelima dengan
dengan jumlah daun 8 laju transpirasinya
jumlah daun 7 yaitu 0,2 cm/menit, pada waktu
hanya meningkat sebesar 0,3 cm/menit.
10 menit dengan jumlah daun 5 yaitu 0,1
Sedangkan pada transpirasi dengan faktor
cm/menit dan pada waktu 15 menit dengan
cahaya juga semakin lambat laju
jumlah daun 3 yaitu 0,1 cm/menit.
transpirasinya apabila jumlah daunnya
Hal tersebut terjadi karena menurut [4]
berkurang maka kenaikan laju transpirasinya
menyebutkan bahwa cahaya atau sinar
juga sedikit. Pada menit ke-15 dengan jumlah
matahari memuat stomata pada daun
daun 3 kenaikan laju transpirasinya 0,1
membuka atau mengalami pelebaram secara
cm/menit, sehingga daun mempengaruhi laju
perlahan, sehingga proses penguapan air yang
transpirasi tumbuhan.
ada akan terjadi lebih cepat dengan keadaan
stomata yang membuka lebar.
Referensi
Kecepatan transpirasi berbeda-beda
tergantung kepada jenis tumbuhannya. Faktor- [1] Klorofil dan Karotenoid Plantago Major L
faktor internal yang mempengaruhi laju dan Phaseolus vulgaris L sebagai
transpirasi antara lain mekanisme membuka Bioindikator Kualitas Udara. Biodiversitas.
dan menutupnya stomata, kelembaban udara VIII(4): 279-282.
sekitar, suhu udara, suhu daun tanaman. [2] Guritno, B. dan Sitompul, S. M. 1995.
Angin dapat pula mempengaruhi laju Analisis Pertumbuhan Tanaman.UGM
transpirasi jika udara yang bergerak melewati Press. Yogyakarta
permukaan daun tersebut lebih kering [3] Salisbury, dan Ross. 1992. Fisiologi
(kelembaban nisbihnya rendah) dari Tumbuhan. ITB Press. Bandung.
udara sekitar tumbuhan tersebut[1]. [4] .Setiari dan Nurchayati. 2009. Eksplorasi
Adapun alat yang digunakan pada Kandungan Klorofil pada Beberapa
praktikum ini adalah: Sayuran Hijau. Bioma. XI(1): 6-10.
- baki digunakan untuk meletakkan alat-alat [5] Tjitrosoepomo, H.S. 1998. Botani Umum.
dan bahan yang digunakan pada saat UGM Press. Yogyakarta.
praktikum [6] Wilkins, M. B. 1989. Fisologi Tanaman.
- kamera handphone digunakan untuk Bumi Aksara. Jakarta.
mengambil dokumentasi praktikum
- Potometer ganong digunakan sebagai alat
untuk mengukur laju transpirasi air suatu
tumbuhan
Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah:
- Pacar Air (Impatiens balsamina) yang
digunakan sebagai sampel yang akan
diukur laju transpirasinya dengan faktor
cahaya dan faktor angin.
- tisu yang digunakan untuk membersihkan
cairan yang tercecer.
- Vaselin digunakan untuk merekatkan
batang tumbuhan ke mulut photometer
ganong.
Adapun faktor kesalahan yang memicu
tidak konstannya hasil dari praktikum ini alat
fotometer ganong mengalami kerusakan
Fisiologi Tumbuhan FIMPA UNMUL 2018
Mei 2018, Samarinda, Indonesia

Lampiran

Prosedur Kerja

Batang dipotong pada bagian Air dimasukkan ke dalam


ujungnya photometer ganong

Tumbuhan dimasukkan ke dalam Dicabut 2 buah daun setiap 5 menit


mulut potometer ganong sekaligus sekali sampai menit ke- 15
pemberian vaselin
Fisiologi Tumbuhan FIMPA UNMUL 2018
Mei 2018, Samarinda, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai