Anda di halaman 1dari 8

TRANSPIRASI DAN EVAPORASI

Salsabila Luqyana
1710422023
II B
salsabilaluqyana667@gmail.com

ABSTRAK
Praktikum tentang Transpirasi dan Evaporasi dilaksanakan pada hari Jum’at, 21 September
2018, di Laboratorium Teaching IV, Universitas Andalas, Padang. Tujuan dilaksanakannya
praktikum ini adalah untuk menghitung luas permukaan daun dan laju evaporasi dan
transpirasi dari lembaran daun serta mengetahui struktur umum stomata dan proses
membuka dan menutupnya stomata. Metoda yang digunakan pada praktikum ini adalah
metoda eksperimen. Hasil yang didapatkan dari praktikum ini adalah, dari tiga sampel daun
Ficus benjamina didapat luas permukaan daun berturut – turut yaitu 15,197 cm 2, 16,651
cm2, dan 17,727 cm 2. Kecepatan Evaporasi daun tercepat adalah pada waktu 20 menit
pertama yaitu sebesar 0,00003. Laju transpirasi daun tercepat saat diolesi vaseline adalah
pada permukaan bawah daun. Aktivitas stomata saat ditetesi Aquadest menutup, kemudian
membuka saat ditetesi larutan Sukrosa 1 M, menutup kembali saat ditetesi aquadest, dan
membuka saat ditetesi NaCl.

Kata kunci : Evaporasi, Ficus benjamina, Oryza sativa, Permukaan Stomata, Transpirasi

PENDAHULUAN Faktor dari dalam tumbuhan (jumlah


daun, luas daun, dan jumlah stomata);
Transpirasi ialah satu proses
(2) Faktor luar (suhu, cahaya,
kehilangan air dari tumbuh-tumbuhan
kelembaban, dan angin) (Salisbury,
ke atmosfer dalam bentuk uap air. Air
1992).
diserap dari akar rerambut tumbuhan
Ruang interseluler udara
dan air itu kemudian diangkut melalui
dalam daun mendekati keseimbangan
xilem ke semua bahagian tumbuhan
dengan larutan dalam fibrill sel pada
khususnya daun. Bukan semua air
dinding sel. Hal ini berarti sel-sel
digunakan dalam proses fotosintesis.
hampir jenuh dengan uap air, padahal
Air yang berlebihan akan disingkirkan
banyaknya udara di luar daun hampir
melalui proses transpirasi. Jika kadar
kering. Difusi dapat terjadi jika ada
kehilangan air melalui transpirasi
jalur yang memungkinkan adanya
melebihi kadar pengambilan air
ketahanan yang rendah. Kebanyakan
tumbuhan tersebut, pertumbuhan
daun tertutup oleh epidermis yang
pokok akan terhalang (Devlin, 1983).
berkutikula yang memiliki resistansi
Ada banyak langkah dalam
(ketahanan) tinggi untuk terjadinya
perpindahan air dan banyak juga
difusi air. Namun stomata memiliki
faktor – faktor yang mempengaruhi
resistansi rendah ketika membuka
pergerakannya. Besarnya uap air
dan uap air berdifusi ke luar melalui
yang ditranspirasikan dipengaruhi
stomata (Loveless,1991).
oleh beberapa faktor, antara lain: (1)
Seluruh bagian dari tumbuhan sifat yang lebih permeabilitas
akan mengadakan kegiatan terhadap air. Pergerakan air pada
transpirasi melalui kutikula, stomata, tumbuhan tidak di daun, tetapi di akar
dan lentisel. Daun mempunyai dengan jalan osmosis dan difusi yang
permukaan yang luas dan tempat berupa pengisapan air dalam tanah.
berlangsungnya fotosintesis yang Akan tetapi pemasukan air pada
menghasilkan panas sehingga tumbuhan itu haruslah seimbang
penguapan air dalam bentuk gas lebih dengan pengeluaran air,agar tercapai
banyak ditambah lagi bahwa air yang keseimbangan air pada tumbuhan
hilang kebanyakan dari stomata, tersebut. Untuk itu air tersebut
stomata terdapat pada kedua hendaklah dikeluarkan dengan cara
permukaan daun tetapi pada bagian penguapan, yaitu transpirasi dan
bawah daun ditemukan jumlah evaporasi (Delvin, 1975).
stomata yang lebih banyak dari pada Perbedaan antara transpirasi
permukaan atas. Mekanisme dari dengan evaporasi adalah pada
membuka dan menutupnya stomata tranpirasi terjadi proses fisiologis atau
juga dipengaruhi dalam peristiwa fisika yang termodifikasi, mengatur
transpirasi tumbuhan (Bidwell, 1979). bukaan stomata, mengatur beberapa
Transpirasi dapat terjadi macam tekanan, terjadi di jaringan
melalui stomata yang disebut hidup dan permukaan sel basah,
transpirasi stomata dan bila sedangkan pada evaporasi terjadi
transpirasi terjadi melalui bagian proses fisika murni, tidak diatur
kutikula maka disebut transpirasi bukaan stomata, tidak diatur oleh
kutikula.Transpirasi yang terjadi pada tekanan, tidak terbatas pada jaringan
stomata terjadi pada saat stomata hidup dan permukaan yang
membuka yang terjadi pada siang menjalankannya menjadi kering.
hari, sebaliknya pada malam hari atau (Fitter , 1991).
pada malam hari atau pada saat Peranan transpirasi yaitu
cuaca mendung maka stomata akan pengangkutan air ke daun dan difusi
tertutup atau menutup diri air antarsel, penyerapan dan
(Dwijoseputro, 1985). pengangkutan air dan hara,
Evaporasi adalah difusi pengangkutan asimilat, membuang
molekul cairan ke udara, molekul kelebihan air, pengaturanbukaan
dibebaskan melalui evaporasi dalam stomata dan mempertahankansuhu
bentuk gas. Bentuk gas dari air daun. Transpirasi juga dapat
disebut uap air. Air sebagian besar membahayakan tanaman jika lengas
secara konstan dievaporasikan dari tanah terbatas, penyerapan air tidak
sel tumbuhan yang basah ke udara mampu mengimbangi laju transpirasi
pada rongga interseluler atau (Jumin, 1992).
atmosfer terbuka. ranspirasi sama
halnya dengan evaporasi (Lakitan,
2004).
Air yang melewati stomata
lebih banyak dibandingkan dengan air
yang keluar melalui kutikula dan
epidermis, karena kutikula mempunyai
METODA PRAKTIKUM dilakukan penimbangan terhadap
daun tersebut sebanyak 3 kali.
Waktu dan Tempat Dibuat daftar pengurangan berat
Praktikum Transpirasi dan Evaporasi daun selama evaporasi.
ini dilaksanakan pada Jum’at, 21 Perkiraan laju respirasi daun
September 2018 di Laboratorium permukaan dorsiventral
Teaching IV, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Dua lembar daun yang telah
Alam, Universitas Andalas, Padang. diketahui luasnya pada percobaan
pertama ditimbang, kemudian
Alat dan Bahan direndam di dalam air dan
Alat yang digunakan dalam praktikum dkeringkan dengan kertas tissue.
ini adalah timbangan analitik, kertas Daun pertama diolesi vaselin pada
permukaan atasnya dan daun
rijek, jepitan kertas, gunting, selotip,
vaselin, mikroskop, cover glass, kaca kedua diolesi vaselin pada
objek, silet, dan pipet tetes. permukaan bawahnya, dan
ditimbang kembali. Kedua daun
Bahan yang digunakan pada tersebut diletakkan pada panas
praktikum ini adalah daun Ficus matahari selama 1 jam dan
benjamina yang tidak ternaungi ditimbang kembali.
matahari dan Oryza sativa.
Struktur Stomata dan Aktivitas
Cara Kerja Membuka-Menutup Stomata
Menghitung luas daun Diteteskan aquades pada
Diambil lembaran daun dari permukaan kaca objek. Dibuat
Ficus bejamina (3 lembar), lalu di sayatan tipis permukaan epidermis
tempelkan pada selembar kertas atas dan bawah lembaran daun
yang telah diketahui berat dan Ficus benjamina, kemudian
luasnya. Selanjutnya lembaran ditempatkan pada tetesan aquades
daun dijiplakkan pada kertas rijek pada kaca objek, ditentukan
tersebut. Kemudian di jiplakkan epidermis atas dan epidermis
gambar daun digunting dan bawah. Ditutup secara hati – hati
ditimbang. Lalu, dihitung luas daun dengan cover glass dan diamati
dengan menggunakan rumus yang dibawah mikroskop dengan
tersedia. perbesaran kecil (4x10).
Difokuskan pengamatan pada 1-2
Perkiraan Kecepatan Evaporasi Daun stomata dan ditingkatkan
perbesaran sampai 40x10,
Diambil lembaran daun Ficus
kemudian digambarkan struktur
benjamina yang telah diketahui
stomata yang teramati di bawah
luas permukaannya tadi, kemudian
mikroskop.
ditimbang dan digantung dengan
jepitan kertas di dalam ruangan
atau sinar matahari lanngsung.
Dalam interval waktu 20 menit
HASIL DAN PEMBAHASAN pada pengambilan air dan banyak hal
dalam hubungan air tumbuhan
Menghitung luas daun bergantung pada interaksi antar sel
Tabel 1. Luas Permukaan Daun dengan lingkungan (Salisbury dan
Ross, 1995).
N Parameter Dau Dau Dau Bower (1961) menyatakan
o n1 n2 n3 bahwa luas daun dipengaruhi oleh
1 Berat 0,11 0,12 0,13
ketersediaan tanah, tempat ia tumbuh
Guntingan g g g
Daun dan nutrisinya. Faktor lingkungan juga
2 Berat 2,28 2,27 2,31 mempengaruhi luas daun dan besar
Kertas g g g kecilnya daun.
3 Luas 315 315 315 Menurut Kimball (1994),
Kertas cm2 cm2 cm2 bahwa tekstur dan struktur daun dari
4 Luas 15,1 16,6 17,7 suatu tanaman akan menentukan
permukaa 97 51 27
kecepatan transpirasinya, contohnya
n daun cm2 cm2 cm2
tanaman yang mempunyai daun yang
tipis dan tanpa dilapisi oleh kutikula,
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa lilin ataupun bulu-bulu daun akan
Luas Permukaan Daun Ficus mengalami transpirasi paling cepat
benjamina bervariasi yaitu 15,197 dibandingkan dengan daun yang tebal
cm2, 16,652 cm2, dan 17,727 cm2. dan ditutupi lapisan kutikula, lilin dan
Menurut Dwijoseputro (1986), Luas bulu-bulu daun. Begitu juga halnya
daun dapat dihitung berdasarkan dengan tempat tumbuh tanaman,
berat replika daun dengan berat total apabila tanaman yang tumbuh di
kertas. Pilihan metoda ini didasarkan daerah kering akan mudah mengalami
pada teknis dan prinsipnya yang transpirasi dibandingkan dengan
sederhana. Metoda ini cukup mudah tanaman yang tumbuh ditempat
digunakan dan hasilnya cukup lembab.
dipercaya.
Dengan didapatnya luas Perkiraan Kecepatan Evaporasi Daun
permukaan daun, maka dapat
diketahui proses dan laju dari Tabel 2. Kecepatan Evaporasi Daun
transpirasi, dimana semakin besar
N Wakt Besar Kecepatan
luas suatu daun maka akan semakin o u Penguap Evaporasi
cepat terjadinya transpirasi, dan an (gr/cm2/menit)
sebaliknya semakin kecil luas 1. 20 0,01 0,00003
permukaan daun, maka semakin menit
lambat pula terjadinya transpirasi 2. 40 0,01 0,00001
(Salisbury and Ross,1995). menit
3. 60 0,01 0,00001
Perbedaan luas permukaan
menit
daun dari berbagai jenis tanaman
mungkin disebabkan oleh faktor
lingkungan dan kebutuhan masing- Pada tabel 2, dapat dilihat bahwa
masing tumbuhan terhadap air, hal ini kecepatan evaporasi yang tertinggi
sesuai dengan teori yang menyatakan terdapat pada Ficus benjamina pada
bahwa pertumbuhan juga bergantung interval pertama yaitu 20
menit sebesar 0,00003 gr/cm2/menit. tanaman akan menentukan kecepatan
Dapat diketahui bahwa kecepatan tranpirasinya, misalnya pada tanaman
evaporasi tidak dipengaruhi oleh yang mempunyai daun yang tipis dan
lamanya waktu yang digunakan untuk tanpa dilapisi oleh kutikula, lilin atau
proses transpirasi melainkan sangat bulu-bulu daun akan mengalami
dipengaruhi oleh besarnya penguapan transpirasi paling cepat dibandingkan
dan luas permukaan daun. dengan daun yang tebal dan ditutupi
Salisbury dan Ross (1995), lapisan kutikula, lilin, dan bulu-bulu
faktor-faktor yang mempengaruhi daun. Begitu juga halnya dengan
kecepatan transpirasi antara lain tempat tumbuh tanaman, apabila
faktor luar yaitu radiasi, temperatur, tanaman yang tumbuh di daerah
kebasahan udara, tekanan udara, dan kering akan lebih mudah mengalami
angin. Sedangkan faktor dari dalam transpirasi dibandingkan dengan
tumbuhan itu sendiri antara lain tanaman yang tumbuh di tempat
ukuran tebal tipisnya permukaan lembab.
daun, ada tidaknya lapisan lilin,
jumlah, bentuk, dan lokasi stomata, Perkiraan laju respirasi daun
serta ada tidaknya bulu pada permukaan dorsiventral
permukaan daun. Tabel 3. Laju Transpirasi Daun
Menurut Dwidjoseputro (1986)
bahwa besarnya evaporasi ini Daun diolesi
dipengaruhi oleh luas daun. Semakin N Parameter vaseline pada
luas permukaan daun maka O permukaan
kecepatan evaporasi akan semakin Atas Bawah
1 Berat Awal 0,42 g 0,45 g
tinggi. Selain itu, ketebalan daun juga
2 Berat 0,42 g 0,47 g
dapat mempengaruhi kecepatan setelah
evaporasi. Kecepatan perjalanan zat diolesi
melalui xylem dan floem dipengaruhi vaseline
oleh kecepatan transpirasi dan 3 Berat 0,41 g 0,46 g
evaporasi. Hal ini terjadi karena setelah
kehilangan air dan penguapan air dari dijemur (1
jam)
tanah (Delvin,1975).
Semakin luas suatu
permukaan daun pada tanaman, Transpirasi lebih besar terjadi pada
maka kecepatan evapotranspirasi bagian bawah daun daripada pada
yang terjadi pada tanaman akan bagian atas daun. Hal ini dikarenakan
semakin cepat pula. Menurut transpirasi melalui stomata lebih aktif
Dwijoseputro (1985), bahwa luas dibandingkan melalui kutikula.
permukaan daun maupun tebal Dwijoseputro (1985) menyebutkan
tipisnya kutikula yang melapisi bahwa transpirasi melalui stomata
permukaan daun tergantung pada lebih aktif karena jaringan ini terdapat
kepentingan fisiologi dari tanaman jaringan bunga karang yang
tersebut, sekaligus mempengaruhi susunannya longgar. Lapisan kutikula
transpirasi. yang tebal dari lapisan lilin merupakan
Menurut Kimbal (1994), lapisan pelengkap untuk mengurangi
struktur dan tekstur daun dari suatu penguapan yang terlalu besar pada
permukaan daun dan juga berfungsi Dari tabel hasil pengamatan dapat
dalam bekerjanya stomata dan dilihat bahwa ketika stomata ditetesi
mengubah permeabilitas plasma dengan air stomata menutup, saat
(Salisbury,1995). stomata ditetesi dengan sukrosa
Menurut Noggle (1979), stomata membuka, dan saat ditetesi
bahwa kutikula secara relatif tidak dengan air kembali stomata menutup.
tembus air, yang pada sebagian Ketika stomata ditetesi NaCl stomata
tanaman transpirasi kutikula hanya kembali membuka, dan kembali
10% dari seluruh jumlah penguapan. menutup ketika ditetesi air kembali.
Makin banyak jumlah stomata Aktivitas stomata terjadi karena
kemungkinan hilangnya uap air cukup hubungan air dari sel-sel penutup dan
besar, sehingga mempengaruhi sel-sel pembantu. Bila sel-sel penutup
besarnya laju transpirasi. menjadi turgid dinding sel yang tipis
Transpirasi yang melalui menggembung dan dinding sel yang
kutikula lebih sedikit dibandingkan tebal yang mengelilingi lobang (tidak
dengan stomata, karena pada kutikula dapat menggembung cukup besar)
terjadi difusi uap air dengan langsung menjadi sangat cekung, karenanya
mengakibatkan uap air dan terdapat membuka lobang. Oleh karena itu
lapisan penghalang pada kutikula membuka dan menutupnya stomata
seperti zat kutin, lilin dan yang lain tergantung pada perubahan-
yang akan memperlambat proses perubahan turgiditas dari sel-sel
hilangnya air dari permukaan daun penutup, yaitu kalau sel-sel penutup
tersebut (Delvin,1975). turgid lobang membuka dan sel-sel
Menurut Dwijoseputro (1985) mengendor pori/lobang menutup
factor luar juga mempengaruhi (Pandey dan Sinha, 1983).
kecepatan transpirasi ini yaitu cahaya Stomata membuka karena sel
(tumbuhan lebih cepat bertranspirasi penjaga mengambil air dan
bilamana terbuka terhadap cahaya menggembung dimana sel penjaga
dibandingkan dengan dalam gelap). yang menggembung akan mendorong
Suhu juga mempengaruhi tumbuhan dinding bagian dalam stomata hingga
untuk proses transpirasi bila suhu merapat. Stomata bekerja dengan
semakin tinggi maka transpirasi caranya sendiri karena sifat khusus
semakin cepat terjadi. yang terletak pada anatomi sub
mikroskopik dinding selnya. Sel
Struktur Stomata dan Aktifitas penjaga dapat bertambah panjang,
Membuka-Menutup Stomata terutama dinding luarnya, hingga
Tabel 4. Percobaan aktifitas membuka mengembang ke arah luar. Kemudian,
dan menutup stomata dinding sebelah dalam akan tertarik
oleh mikrofibril tersebut yang
No Larutan Aktifitas Waktu mengakibatkan stomata membuka
Stomata (Salisbury, 1999). Pada saatstomata
1. Aquadest menutup 13 detik membuka akan terjadi akumulasi ion
2. Sukrosa 1 membuka 15 detik kalium (K+} pada sel penjaga. Ion
M
kalium ini berasal dari sel
3. Aquadest menutup 12 detik
4. NaCl membuka 10 detik tetangganya. Cahaya sangat berperan
(Sumber : Kelompok 1B) merangsang masuknya ion kalium
kesel penjaga dan jika tumbuhan total daripada pembukaan dan
ditempatkan dalam gelap, maka ion penutupan stomata. Jumlah daun.juga
kalium akan kembali keluar sel mempengaruhi transpirasi, makin luas
penjaga (Lakitan, 1993) daerah permukaan daun, makin besar
Hal ini juga sesuai dengan evapotranspirasi.
pendapat Dwijoseputro (1985) yang
menyatakan bahwasanya mekanisme
membuka dan menutupnya stomata KESIMPULAN DAN SARAN
terjadi karena adanya perubahan-
perubahan. Perubahan turgor terjadi Kesimpulan
akibat perubahan konsentrasi nilai
osmosis dari sel penutup. 1. Kecepatan evaporasi daun
Menurut Suseno (1972), memiliki kecepatan yang
pemberian NaCl akan mengakibatkan berbeda-beda.
kelarutan zat di dalam sel berkurang 2. Berat daun setelah diolesi
sehingga sel menjadi lebih potensial vaselin akan mengalami
terhadap air, proses ini pertambahan dari berat daun
mengakibatkan air masuk ke sel awal atau berat daun sebelum
penjaga, sel menjadi turgid dan diolesi dengan vaselin.
stomata kemudian akan membuka. 3. Transpirasi stomata lebih
Ketidak sesuaian ini dimung-kinkan cepat dari pada transpirasi
karena konsentrasi NaCl yang kutikula.
diberikan tidak tepat mempengaruhi 4. Pada percobaan epidermis
terbukanya stomata, namun kedua daun yang ditetesi NaCl dan
reaksi dengan aquades dan sukrosa sukrosa, stomata terbuka
memperlihatkan reaksi yang benar. setelah ditetesi sukrosa dan
Salisbury dan Ross (1995) menutup setelah ditetesi NaCl.
menyatakan bahwa hal ini terjadi
Saran
karena adanya perbedaan konsentrasi
antara lingkungan yaitu larutan Pada saat praktikum dilaksanakan,
sukrosa dengan dalam sel epidermis. diharapkan praktikan lebih teliti dalam
Ketika konsentrasi lingkungan lebih menggunakan timbangan analitik agar
tinggi daripada konsentrasi didalam data yang didapatkan lebih valid, dan
jaringan, maka stomata akan menutup teliti dalam perhitungan.
untuk mencegah terjadinya penge-
luaran air.
Menurut Pandey dan Sinha
DAFTAR PUSTAKA
(1983), faktor utama yang
mempengaruhi pembukaan dan Bidwell, R.G.S. 1979. Plant Physiology
penutupan stomata dalam kondisi Second Edition. Max Million
lapangan ialah tingkat cahaya dan Publiching. New York.
kelembapan. Jumlah dan ukuran
Bower, F.O.196. Botany of The Living
stomata. Jumlah dan ukuran stomata,
Plant. Mc.Milan and Co. Ltd. St
dipengaruhi oleh genotipe dan Martin Press. London.
lingkungan mempunyai pengaruh
yang lebih sedikit terhadap transpirasi
Delvin, R.M.1975. Plant Physiology LAMPIRAN GAMBAR
Third Edition. Mc.William Publishing
Co.Inc. NewYork.

Devlin, R. M dan K.H. Withan. 1983.


Plant Physiology. Williard Grant
Press. Boston

Dwidjoseputro, D. 1985. Pengantar


Fisiologi Tumbuhan. Gramedia.
Jakarta

Fitter. A. H. dan Hay, R. K. M. 1991,


Fisiologi Lingkungan Tanaman,
Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta

Jumin, H. B. 1992.Ekologi Tanaman


suatu Pendekatan Fisiologi.
Rajawali Press. Jakarta.

Kimball.1994. Biologi Jilid 2. Erlangga.


Jakarta.

Lakitan,B.2004.Dasar-Dasar Fisiologi
Tumbuhan. Raja Grafindo Persada.
Jakarta

Loveless, A. R. 1991. Prinsip – Prinsip


Biologi Tumbuhan Untuk Daerah
Tropik. Gramedia. Jakarta

Noggle and Fritz.1979. Introduction


Plant Physiology. Practise Hall of
India, PrivateLimited India. New
Delhi.

Pandey, S. N. dan B. K. Sinha.


1983. Fisiologi Tumbuhan..
Yogyakarta

Salisbury and Ross.1995. Fisiologi


Tumbuhan Jilid I. ITB. Bandung. (Sumber : Kelompok 1B)

Salisbury, F.B dan Ross, C.W. 1992.


Plant Physiology. Wadswovth
Publishing Co. California

Anda mungkin juga menyukai