JURNAL
OLEH :
JURNAL
OLEH:
Jurnal sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Menuhi Komponen Penilaian di
Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan jurnal ini dengan baik.
Ir. Meriani,M.P; Ir. Ratna Rosanty Lahay, M.P; Ir. Haryati M.P;
Ir. Lisa Mawarni, M.P; dan Ir. Revandy I.M Damanik, M.Sc selaku dosen
penanggung jawab Fisiologi Tumbuhan serta kepada para asisten yang telah
Penulis menyadari bahwa jurnal ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan jurnal ini. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih. Semoga paper ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Status air (potensial air) dalam tanaman selalu bervariasi dalam sehari.
Pola potensial air tanaman bergantung pada suhu udara dan radiasi matahari yang
mempengaruhi laju transpirasi. Hal ini dapat membuktikan bahwa air memegang
antara lain: sebagai pelarut dan medium untuk reaksi kimia, medium untuk
transfortasi, penentu tekanan turgor sel, bahan baku fotosíntesis dan peredam suhu
tanaman adalah transpirasi dan fotosintesis. Kedua proses tersebut tidak hanya
yang pertama kali terhambat adalah transpirasi, diikuti oleh fotosintesis, kemudian
Dalam bidang pertanian ada beberapa cara untuk mengukur laju transpirasi
transpirasi pada tumbuhan yang diamati tidak dilakukan pada habitat asalnya dan
merusak tanaman yang diukur. Untuk penggunaan kertas cobalt kelemahan pada
hasil akhir karena perubahan warna akan lebih pekat pada bagian terkena klip.
Pada metode pengumpulan uap air kesulitan pada perhitungan luasan daun dan
kehilangan air yang berlebihan pada saat transpirasi melalui stomata dan sel lain
seperti kutikula atau disebabkan oleh keduanya. Namun lebih dari 90% transpirasi
terjadi melalui stomata di daun. Selain berperan sebagai alat untuk penguapan,
stomata juga berperan sebagai alat untuk pertukaran CO2 dalam proses fisiologi
yang berhubungan dengan produksi. Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel
pengaruh suhu, kelembaban dan evaporasi. Diketahui suhu didalam rumah kasa
cukup tinggi sehingga transpirasi pada tanaman akan tinggi yang menyebabkan
kehilangan air dalam jumlah yang cukup besar bagi tanaman. Suhu memberi
Pada umumnya respirasi berjalan lambat ketika suhu rendah, namun akan
meningkat jika suhu tinggi. Demikian halnya dengan absorbsi air dan unsur hara
oleh akar tanaman akan meningkat dengan tingginya suhu (Maryani, 2012).
Suhu juga berpengaruh terhadap stomata. Pada suhu tinggi stomata akan
menutup. Stomata akan menutup apabila terjadi cekaman air. Jumlah stomata
pada daun bagian atas lebih sedikit daripada jumlah stomata pada bagian bawah
ditumbuhi oleh rambut berbentuk bintang yang berfungsi untuk menghemat air
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan daerah
pengangkutan zat hara pada tanaman Pacar Air (Balsamina impatient) dan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
dalam pengangkutan air/zat hara, membuang kelebihan air, dan menjaga suhu
daun. Daya hisap daun timbul dari peristiwa transpirasi. Transpirasi ditentukan
oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, stomata dan tanaman itu sendiri. Faktor
cahaya, kecepatan angin, tekanan udara, dan lain-lain. Sedangkan faktor stomata
seperti bentuk, jumlah tiap satuan luas, letak, waktu bukaan (Delayota, 2011).
kelebihan air, dan menjaga suhu daun. Peran transpirasi pada tumbuhan sangat
banyak namun yang terpenting adalah untuk melepas energi yang diterima dari
faktor dalam tumbuhan maka penyerapan air hampir setara denga transpirasi bila
pada situasi yang lembab, dan lebih lanjut membutuhkan sebuah pipa menyuplai
irigasi air melalui xilem yang disuplai oleh sistem pengumpul yang efisien yaitu
akar. disebut dengan transpirasi (miring). Arus dari pengaliran air (getah
transpirasi. Lebih dari 90% air yang masuk ke tanaman diteruskan dan
keluar atmosfer. Proses hilangnya uap air dari dalam daun ke atmosfer disebut
Transpirasi merupakan proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari tubuh
tumbuhan yang sebagian besar terjadi melalui stomata, selain melalui kutikula dan
lentisel. Karena sifat kutikula yang impermeabel terhadap air, transpirasi yang
stomata terutama disebabkan oleh pengambilan dan kehilangan ion kalium (K+)
secara reversibel oleh penjaga.Stomata membuka ketika sel-sel penjaga secara
terlarut ini menyebabkan potensial air di dalam sel penjaga menjadi lebih
klorida (Cl-) melalui pemompaan ion hidrogen yang dibebaskan pada saat asam
organik keluar dari sel, serta melalui muatan negatif asam oranik setelah
(Simanjuntak, 2013).
dimana sel penjaga yang menggembung akan mendorong dinding bagian dalam
stomata hingga merapat. Stomata bekerja dengan caranya sendiri karena sifat
luar. Kemudian, dinding sebelah dalam akan tertarik oleh mikrofibril tersebut
Kegiatan transpirasi dipengaruh oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar
misalnya kecepatan angin, cahaya, air, kelembaban udara, suhu, tekanan udara.
Faktor dalam misalnya ketebalan daun, jumlah daun, luas area daun, jumlah
stomata/ mm2, adanya kutikula, banyak sedikitnya trikoma/bulu daun dan bentuk
bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang
demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan tersebut sebagai
mengurangi absorbsi radiasi surya dengan pembentukan lapisan lilin atau bulu
Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang
terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel 80% air
yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata, paling besar peranannya dalam
sehingga bagian dalam tubuh tanaman akan kekurangan air yang dapat berakibat
uap di antara daun dan udara di sekitarnya. Hal ini mengakibatkan penurunan laju
(Sudaryono, 2004).
dengan keadaan kadar air dan kelembaban tanahnya. Semakin jauh dari sumber
emisi, kelembaban dan kadar air tanah semakin tinggi, sehingga ketersediaan air
tanahnya lebih besar. Laju transpirasi akan meningkat sejalan dengan tingkat
pada hari Rabu, 6 April 2016 pukul 13.00 - 14.40 WIB pada ketinggian ± 25
mdpl.
pacar air (Impatiens balsaminaL.) sebagai bahan/objek praktikum, air sebagai cairan
yang sangat menentukan agar tanaman tetap segar, kapas sebagai penutup bagian atas
atau bagian mulut Erlenmeyer, serta vaselin sebagai pelumas untuk menutupi stomata.
sebagai wadah untuk air, pisau cutter dan gunting untuk memotong bagian
sinar matahari dan kipas angin sebagai alat untuk membantu dalam proses laju
transpirasi pada tanaman, gelas beker sebagai wadah untuk mengukur berat air,
timbangan sebagai alat untuk mengukur berat tanaman, kalkulator sebagai alat
Prosedur Percobaan
b. dilapisi vaselin
e. tanpa daun
Hasil
CAHAYA
Perlakuan Berat Berat akhir Selisih Laju transpirasi
awal (g) (g) g/menit g/dtk
Kontrol 467,0 466,0 1 0,033 0,0005
Dilapisi vaselin 435,5 435,0 0,5 0,016 0,0002
Tanpa akar 423,5 423,0 0,5 0,016 0,0002
Dipotong ½ 406,5 405,5 1 0,033 0,0005
daun
Tanpa daun 445,0 444,5 0,5 0,016 0,0002
ANGIN
Perlakuan Berat Berat akhir Selisih Laju transpirasi
awal (g) (g) g/menit g/dtk
Kontrol 444,5 443,5 1 0,033 0,0005
Dilapisi vaselin 464,5 463,5 1 0,033 0,0005
Tanpa akar 448,5 449,5 1 0,033 0,0005
Perhitungan :
= 0,033 g/menit
= 0,016 g/menit
= 0,0002 g/detik
3. Tanpa Akar
= 0,016 g/menit
= 0,0002 g/detik
4. Dipotong ½ daun
= 0,033 g/menit
= 0,0005 g/detik
5. Tanpa Daun
Laju Transpirasi = 445 – 444,5
30
= 0,016 g/menit
= 0,0002 g/s
Angin
1. Kontrol
Laju Transpirasi = 445,5 – 443,5
30
= 0,033 g/menit
= 0,0005 g/detik
2. Dilapisi Vaselin
= 0,033 g/menit
= 0,0005 g/detik
3. Tanpa Akar
= 0,033 g/menit
= 0,0005 g/detik
4. Dipotong ½ daun
= 0,016 g/menit
Laju Transpirasi = 445 – 444,5
1800
= 0,0002 g/detik
5. Tanpa Daun
Laju Transpirasi = 429,5 – 429
30
= 0,016 g/menit
= 0,0002 g/detik
Pembahasan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa laju transpirasi
pada tanaman yang diletakkan dibawah cahaya matahari lebih besar daripada laju
transpirasi pada tanaman yang diletakkan didekat angin, dimana laju transpirasi cahaya
nilai laju transpirasi yang terbesar adalah dengan perlakuan kontrol dan dipotong ½
daunyaitu sebesar 0,0005 g/detik, dan terendah pada perlakuan tanpa daun yaitu 0,0002
g/detik. Sedangkan dengan angin nilai laju transpirasi yang terbesar adalah dengan
perlakuan tanpa akar yaitu sebesar 0,0033 g/detik, dan terendah dengan perlakuan dilapisi
vaselin, tanpa akar, dipotong ½ daun, dan tanpa daun memiliki nilai yang sama yaitu
0,0002 g/detik. Hal ini sesuai dengan literatur Phandey (2005) yang menyatakan bahwa
Faktor yang mempengaruhi laju transpirasi adalah :Cahaya. Tumbuhan jauh lebih cepat
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu jumlah daun, luas area daun,
suhu, tekanan udara. Hal ini sesuai dengan literatur Haryanti (2010) yang
menyatakan bahwa kegiatan transpirasi dipengaruh oleh faktor luar dan dalam.
Faktor luar misalnya kecepatan angin, cahaya, air, kelembaban udara, suhu,
tekanan udara. Faktor dalam misalnya ketebalan daun, jumlah daun, luas area
laju transpirasi tercepat pada tanaman yang diletakkan di bawah cahaya matahari
adalah pada perlakuan pelapisan vaselin dan perlakuan tanpa akar dengan laju
tanaman yang diletakkan di bawah kipas angin, laju transpirasi tercepat adalah
pada perlakuan tanpa daun, perlakuan dipotong ½ daun dan perlakuan dilapisi
g/detik. Hal ini sesuai dengan literatur Delayota (2011) yang menyatakan bahwa
transpirasinya akan menurun. Hal ini sesuai dengan literatur Setiawan et al (2012)
stomata, mengurangi absorbsi radiasi surya dengan pembentukan lapisan lilin atau
bulu rambut daun yang tebal, dan menurunkan permukaan evapotranspirasi
dari cahaya matahari, mengangkut air dan zat hara dari dalam tanah, menjaga
suhu daun, dan membuang kelebihan air akibat penyerapan yang berlebihan. Hal
ini sesuai dengan literatur Haryanti dan Tetrinica (2009) yang menyatakan bahwa
dan menjaga suhu daun. Peran transpirasi pada tumbuhan sangat banyak namun
yang terpenting adalah untuk melepas energi yang diterima dari radiasi matahari.
KESIMPULAN
perlakuan sebesar 0,0005 g/detik, dan terendah pada perlakuan tanpa daun
yaitu 0,0002 g/detik. Laju transpirasi angin yang terbesar adalah dengan
perlakuan tanpa akar yaitu sebesar 0,0033 g/detik, dan terendah dengan
perlakuan dilapisi vaselin, tanpa akar dan tanpa daun memiliki nilai yang
internal terdiri dari jumlah daun, luas area daun, jumlah stomata, kutikula,
trikoma dan lain-lain, dan faktor eksternal terdiri dari angin, cahaya, air,
pada tanaman yang diletakkan di bawah kipas angin, laju transpirasi tercepat
dari cahaya matahari, mengangkut air dan zat hara dari dalam tanah,
menjaga suhu daun, dan membuang kelebihan air akibat penyerapan yang
berlebihan.
DAFTAR PUSATAKA
Alam, T., Tohari, dan D. Shiddieq. 2012. Tanggapan Jagung (Zea maysL.)
terhadap Sistem Parit Berbahan Organik dan Dosis Kalium di Lahan Kering
pada Tanah Bersifat Vertic. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Al, S dan Ratnawati. 2004. Respons Konduktivitas Stomata dan Laju Transpirasi
Rumput Blembem (Ischaemum ciliare Retzius) di Sekitar Sumber Emisi
Gas Kawah Sikidang Dieng. FMIPA UNY. Yogyakarta.
Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies
Tanaman Dikotil dan Monokotil. Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Diponegoro. Semarang.