FISIOLOGI POHON
JARINGAN ANGKUT
OLEH:
M.RISKY ANANDA SYUKRI
NIM. 2206124754
ASISTEN PRAKTIKUM:
1. ANDI VELONA ZAI
2. FITRI ASHARI
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah
dan kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
Fisiologi Pohon yang berjudul “Jaringan Angkut”.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v
I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................3
II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................4
2.1 Xylem.............................................................................................................4
2.2 Floem..............................................................................................................5
III METODOLOGI..................................................................................................7
3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan...............................................................................................7
3.3 Prosedur Kerja................................................................................................7
IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................9
4.1 Hasil................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................11
5.1 Kesimpulan...................................................................................................11
5.2 Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
LAMPIRAN...........................................................................................................13
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Pengamatan Jaringan Angkut Angiospermae dan Gymnospermae... 9
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Dokumentasi……………………………………………………… 13
2. Bukti Duplichecker……………………………………………….. 14
v
I PENDAHULUAN
Jaringan angkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem.
Pada xilem terdapat unsur-unsur xilem yang berupa trakeid, trakeida dan unsur-
unsur lain seperti serabut dan parenkim. Xilem memiliki fungsi utama untuk
mengangkut air dan zat hara dari dalam tanah, sedangkan floem berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian yang membutuhkan. Baik xilem
maupun floem, biasanya membentuk berkas atau untaian dalam tubuh tumbuhan
dan biasanya sejajar dengan sumbu organ yang menjadi tempatnya. Pada batang
berkayu umumnya bergabung dengan berkas floem dalam suatu ikatan berkas
pembuluh yang berkesinambungan di seluruh tubuh tumbuhan. Baik pada akar,
daun, batang hingga cabangnya yang terkecil (Savitri, 2018).
Air dalam pembuluh xylem tumbuhan yang sedang bertranspirasi berada
dalam keadaan tekanan hidrostatik negatif tegangan. Tegangan tersebut yang
dialami oleh seluruh kolam air yang terdapat dalam pembuluh xylem, yang juga
disebabkan oleh laju absorbsi air. Air yang mengisi tracheid mati dan pembuluh
xylem merupakan kolam air yang kontinu dan bergerak bebas sepanjang tubuh
tumbuhan atau secara harfiah ditarik ke atas secara utuh.
2
metafloem. Dalam perkembangannya xilem dan floem dibentuk oleh kambium
pembuluh disebut xilem sekunder dan floem sekunder. Xilem tumbuh kearah
dalam membentuk kayu dan floem tumbuh ke arah luar membentuk kulit kayu.
Lingkaran tumbuh adalah lapisan yang menunjukkan pertumbuhan / pembentukan
kayu yang berurutan.
Perbedaan pada pembuluh xylem dan floem yaitu Xilem sebagai jaringan
yang mengangkut air dan mineral dari akar ke batang dan semua daun terbuat dari
sel mati, berdinding sel tipis, memiliki dinding sel terbuat dari lignin (selulosa
keras), tidak mempunyai sitoplasma, aliran air pada xilem umumnya menuju ke
atas, dan jaringan yang menyertai xilem termasuk jaringan serabut. Sedangkan
floem sebagai jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis terbuat dari sel hidup,
berdinding sel tebal, dinding sel terbuat dari selulosa, memiiki sitoplasma, aliran
floem dapat menuju bagian atas dan bawah tumbuhan, dan jaringan yang
menyertai adalah jaringan sel pengiring.(Rizka, 2019)
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui jaringan pengangkutan air pada
tanaman
3
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Xylem
Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks. Terdiri dari
berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel penyusun xilem merupakan sel
yang telah mati dengan dinding sel yang sangat tebal dan tersusun dari zat lignin
yang dapat juga berfungsi sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari
unsur trakea, serat xilem dan parenkim xilem (Samanhudi, 2018).
Xilem merupakan jaringan kompleks yang tersusun atas dua tipe sel yaitu
trakeid dan unsur pembuluh. Trakeid dan unsur pembuluh tersusun saling
bertumpuk pada ujungnya membentuk suatu saluran. Saluran tersebut berfungsi
mengalirkan air dari akar menuju batang dan daun untuk proses fotosintesis.
Susunan xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang serba kompleks, terdiri
dari berbagai bentuk sel. Selain itu ternyata sel-sel nya itu ada yang telah mati dan
ada pula yang masih hidup. Akan tetapi umumnya sel-sel penyusun xilem telah
mati dengan sel-sel yang tebal, mengandung lignin. Sehingga para ahli
beranggapan bahwa fungsi xilem selain sebagai jaringan pengangkut air dan zat-
zat hara adalah juga sebagai jaringan penguat.(Rachmawati, 2014)
2.2 Floem
Floem berfungsi mengangkut zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tumbuhan. Floem tersusun atas pembuluh tapis, sel pengiring, serabut
floem dan parenkim floem. Sel-sel pada pembuluh tapis saling berhubungan
membentuk saluran tempat pengangkut zat-zat hasil fotosintesis. Sel pengiring
berfungsi memberi makan dan mengatur aktivitas pembuluh tapis. Serabut floem
sebagai penguat jaringan floem. Parenkim floem berfungsi menyimpan zat-zat ,
sepeti tepung, kristal, dan damar (Kusumaningrum, 2017).
5
Posisi xylem dan floem dalam berkas atau disebut juga ikatan pembuluh sangat
beragam.(Poerwanto, 2015).
1. Tipe radial yaitu pada akar, letak berkas xylem dan berkas floem
bergantian, berdampingan, dan berada pada jari-jari tubuh yang berbeda.
Berkas pengangkut tipe radial merupakan berkas pengangkut dengan letak
xylem dan floem bergantian menurut jari-jari lingkaran (Nugroho, 2006).
2. Tipe kolateral yaitu letak xylem dan floem berdampingan, umumnya
floem di sebelah luar xilem. Sedangkan bila antara xylem dan floem
berdampingan langsung tanpa adanya kambium disebut koleteral terbuka.
Pada tipe ini, floem dan xylem berdampingan. Ada dua tipe, yaitu
kolateral tertutup yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang
monokotil dan kolateral terbuka yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh
batang dikotil.
3. Tipe bikolateral yaitu susunan dari luar bisa menjadi floem luar, kambium,
xylem, dan floem dalam
4. Tipe kosentris yaitu xylem dikelilingi floem atau sebaliknya. Bila floem
mengelilingi xilem disebut kosentris amfikibral, misalnya pada batang
tumbuhan Pterodophyta, sedangkan bila xylem mengelilingi floem disebut
kosentris amfivasal, misalnya ditemukan pada beberapa dikotil
6
III METODOLOGI
1. Cari 4 ranting (fresh dan baru dipotong) yang akan digunakan dalam acara
3. Kupas kulit batang kurang lebih 3 cm dari ujung bawah batang di dalam
6. Tutup botol dengan kapas lalu lapisi dengan vaseline hingga rapat
8. Amati dan catat berkurangnya air dalam botol setiap 2 hari sekali dalam
10 hari
8
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A G A G A G A G
0 15 15 15 15 15 15 15 15
Hasil dari Praktikum ini yaitu mengamati 2 jenis tanaman Angiospermae dan
Gymnospermae (Matoa dan melinjo). Tumbuhan Matoa (Pometia pinnata)
mempunyai jaringan xilem dan floem yang mirip dengan tumbuhan lainnya.
Xilem pada tanaman matoa terdiri dari dua jenis sel utama yaitu trakeid dan serat
xilem. Trakeid adalah sel berongga yang bertanggung jawab untuk mengangkut
air dan mineral dari akar ke bagian atas tanaman. serat xilem membuat sel lebih
panjang dan memperkuat tanaman. Floem tumbuhan matoa terdiri atas sel-sel
yang disebut elemen beratao floem (Sieve tube elements) dan sel pendamping
(companion cells).
Unsur yang tertutup floem adalah sel dengan dinding sel berlubang baik yang
memungkinkan pengangkutan zat organik hasil fotosintesis dari daun ke bagian
lain tumbuhan. Sel pendamping berkontribusi pada metabolisme dan
pemeliharaan elemen floem.(Riyanto, 2018)
Jaringan xilem dan floem pada tanaman melinjo berperan penting dalam
pengangkutan air, unsur hara, dan bahan organik di dalam tanaman. Xilem pada
tanaman melinjo bertugas mengangkut air, mineral, dan unsur hara dari akar ke
bagian atas tanaman. Proses ini disebut transpirasi dan terjadi melalui serangkaian
sel trakeid dan serat xilem yang saling berhubungan. Xilem juga memberikan
dukungan struktural pada tanaman. Kerja jaringan xilem dan floem pada tanaman
melinioca membantu menjaga keseimbangan air dan unsur hara serta
memungkinkan tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.(Jannah,
2017).
10
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum ini yaitu jaringan pengangkut dimiliki oleh
tumbuhan terdiri dari jaringan xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh
tapis). Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral,
sedangkan jaringan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis.
5.2 Saran
Saran dari praktikum ini adalah diharapkan praktikan jangan ribut Ketika
praktikum dan memperhatikan asisten praktikum ketika menjelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmanti, S. 2015. Penebalan dinding sel xilem tanaman kedelai (Glycine Max
(L.) Merr] var. grobogan akibat cekaman ganda interferensi teki dan
kekeringan.
J. Buletin anatomi dan fisiologi dh sellula, 23(2): 23-28.
Jannah, A. N. 2017. Kajian Anatomi Xilem dan Floem pada Bambu Tali
(Gigantochloa apus (J.A. & J.H. Schultes) Kurz) di Hutan Raya Wan Abdul
Rachman. Jurnal Sylva Lestari, 5(1), 64-74.
Kusumaningrum, 2017. “Peranan Xilem Dan Floem Dalam Pertumbuhan Dan
Perkembangan Tumbuhan”. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Biologi dan Biologi Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA.
Universitas Negeri Yogyakarta 2017:123-130.
Novi, 2023 Respon Anatomis Jaringan Xylem dan Floem Akar Bibit Kelapa
Sawit Tercekam Kekeringan terhadap Pemupukan Kalsium. Jurnal Green
House. 2(1): 14-21
Poerwanto, R. 2015.Anatomi Xilem dan Floem Pada Batang dan Akar Tumbuhan
Paku Suplir (Selaginella spp). Jurnal Biologi Universitas Andalas, 1(3)235-
240.
Rachmawati, I. 2014. Struktur Anatomi Xilem dan Floem pada Daun Tumbuhan
Paku (Adiantum cuneatum L.) di Kawasan Hutan Lindung Sumber Brantas
Kota Batu. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 2(3), 303-310.
Riyanto, A. 2018. Perkembangan jaringan xilem dan floem pada batang
tanaman Matoa (Pometia pinnata) . Jurnal Ilmiah Biologi, 2(1), 21-27.
Rizka.2019 Keragaman Berkas Pembuluh Xilem-Floem dalam Hubungannya
dengan Komponen Hasil dan Hasil pada Galur-Galur Jarak Kepyar (Ricinus
communis L.) Colchicine Treatment 5 Xylem-Phloem Vascular Bundle
Variability in Relation with Yield. Jurnal Produksi Tanaman Vol. 7 (5) 904–
911.
Samanhudi. 2018.Struktur Anatomi Xilem dan Floem Batang Daun dan Akar Pada
Tanaman Sirsak (Annona muricata L.). Jurnal Biologi dan
Pembelajarannya, 5(1), 7-14.
Savitri, Sandi, Evika, MP. 2008. Petunjuk Praktikum Struktur Perkembangan
Tumbuhan (Anatomi Tumbuhan). Malang
LAMPIRAN
1. Bukti duplichecker
14