Anda di halaman 1dari 9

UTS ASESMEN PSIKOLOGI TEKNIK TES

Nama : Nurhasanah

NPM : 1986201005

Matkul : Ass. Psi. Teknik tes

1. Jelaskan urgensi hasil asesmen individu baik non tes maupun tes dalam
layanan bimbingan dan konseling?

Proses pemberian bimbingan dan konseling harus diiringi dengan asesmen atau
penilaian dan juga diagnosis sehingga treatment yang dilakukan bisa memberikan
dampak positif bagi siswa atau klien.
Asesmen merupakan salah satu bagian terpenting dalam pelaksanaan bimbingan
dan konseling karena itu menjadi tolak ukur bagi konselor dalam menyusun perencanaan
pemberian treatment yang tepat untuk klien.
Jika asesmen tidak dilakukan dengan teliti dan sesuai aturan yang berlaku maka
identifikasi masalahnya akan bermasalah dan berakibat pada treatment yang diberikan
dan dapat berdampak negatif bagi klien.

2. Kemukakan perbedaan asesmen teknik non tes dan tes, beserta contoh
jenis instrumen yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan peserta
didik?

Untuk perbedaannya, non tes lebih bersifat kualitatif karena mengukur ranah
sikap dan keterampilan peserta didik. Adapun tes lebih bersifat kuantitatif karena sering
digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah berpikirnya.
Contoh jenis instrumen dari Non Tes meliputi, wawancara, observasi, angket, sosiometri,
daftar cek masalah (DCM), alat ungkap masalah (AUM), dan inventori tugas
perkembangan. Sedangkan jenis instrumen Tes meliputi, Tes Kecerdasan, Tes Bakat, Tes
Minat, Tes Kemampuan Kerja, Tes Kepribadian, Tes Kematangan Sosial.

3. Jelaskan batasan - batasan guru BK dan tes apa saja yang dapat
digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah?

Batasan - batasan guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling hanya
sebatas :

a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.


b. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang
siswa-siswa tersebut.
c. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing/konselor.
d. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang
menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan
khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan
siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan
konseling.
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.

Tes yang dapat digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah
adalah sebagai berikut :
a. Tes IQ (kecerdasan) Secara umum tes intelegensi mengukur kemampuan individu
dalam berikir abstrak dan atau lisan, bilangan, dan simbol abstrak.
b. Tes Kepribadian.
c. Tes Bakat.
d. Tes Minat.
e. Tes Prestasi.

4. Bagaimana prosedur penetapan teknik asesmen? Berikan contohnya!

Asesmen merupakan makna lain dari penilaian. Dalam konteks Pendidikan


khusus ialah menilai potensi, tampilan dalam keterampilan tertentu, dan kelemahan atau
hambatan yang disandangnya terkait aspek yang digunakan untuk berkembang potensi
manusiawi seorang individu. Seorang guru Ketika melihat seorang anak yang
menampakkan diam saja, ketika akan diajak komunikasi menampakkan respon hanya
membeo atau menirukan kata-kata yang dikeluarkan guru untuk memulai sebuah
komunikasi, diajak untuk berjabat
tangan juga menolak, dan ketika akan mengeluarkan air kecil tidak 2 dikomunikasikan.
Kondisi dari anak tersebut apa yang harus dilakukan oleh guru. Banyak persoalan yang
berkecamuk di pikiran guru, dan harus bertindak bagaimana? Hal tersebut harus
diputuskan oleh guru, untuk dapat mengambil keputusan guru harus memperoleh
informasi berbagai hal tentang anak tersebut. Untuk itu, mekanisme asemen sebagai suatu
acuan untuk mendapatkan informasi tentang anak tersebut.
Asesmen merupakan suatu proses mengumpulkan berbagai informasi tentang
level atau tahap kemampuan seseorang. Hal itu didasari oleh pendapat Patton & Polloway
(1993: 292) bahwa: “educational assessment is the systematic process whereby
information about students is collected and used to make decisions about them “. Rujukan
tadi menunjukkan beberapa hal bahwa asemen dalam bidang pendidikan adalah: 1. Proses
sistematis; 2. Proses itu untuk memperoleh informasi; dan 3. Informasi yang terkumpul
digunakan untuk membuat keputusan bagi siswa (yang bersangkutan). Proses yang
sistemati itulah sebagai sebuah mekanisme yang disusun oleh sekolah, sehingga asesmen
sebuah mekanisme yang tersistem dari sebuah lembaga sekolah khusus.

5. Jelaskan prinsip penting dalam pengukuran tes psikologi?

Beberapa Prinsip atau watak yang digunakan dalam alat ukur tes psikologi antara
lain:

a. Standardisasi alat ukur psikologi


Konsitensi dalam penerapan alat ukur perlu diberlakukan selama proses asesmen
dan tes psikologi dijalankan. Konsistensi juga mencakup standadisasi pada
pembelakuan prosedur, langkah dan mekanisme pelaksanaan hingga penilaian.
Tes psikologi perlu dijalankan pada lingkup yang sama jika dilakukan secara
masal (umum) untuk menghasilkan gambaran yang setara.
b. Objektivitas dalam Penilaian
Objektivitas pada penilaian tes psikologi bermakna menjauhkan tes psikologi dari
pemaknaan-pemaknaan yang bersifat personal. Nilai-nilai yang bersifat bias perlu
dhilangkan pada fase penilaian (scoring). Dengan prinsip ini, penilaian dilakukan
dengan cara sama untuk memperoleh hasil yang objektif untuk setiap klien.
c. Adanya Norma Pengujian
Hasil umum dari pengujian pada kelompok besar yang juga mencakup hasil
pengujian pada individu dapat diperbandingkan dengan hasil pada kelompok lain.
Proses pembandingan ini perlu mempertimbangkan kesamaan karakteristik pada
masing-masing kelompok yang akan diperbandingkan. Proses ini memerlukan
penentuan titik atau konstruksi referensial yang menjadi acuan dalam
membedakan hasil tes pada kelompok yang berbeda.
d. Reliabilitas
Reliabilitas bermakna keajegan. Alat ukur perlu menunjukkan performa yang
konsisten setelah dibelakukan atau digunakan pada beberapa tes yang dilakukan
menggunakan alat ukur yang sama.
e. Validitas
Validitas bermakna kesesuaian penggunaan alat ukur dengan tujuan pengukuran
itu sendiri. Mengingat satu alat ukur memiliki tujuan dan lingkup pengukuran,
maka alat ukur harus dapat digunakan pada konteks yang benar.

6. Apakah yang dimaksud validitas dan reabilitas? Dan bagaimana tes


dapat dikatakan valid dan reliabel?

a. Pengertian Validitas
Validitas adalah bagaimana peneliti berbicara tentang sejauh mana hasil mewakili
kenyataan. Metode penelitian, kuantitatif atau kualitatif, adalah metode untuk
mempelajari fenomena nyata, sehingga validitas data mengacu pada seberapa
banyak fenomena yang akan ukur ataupun seberapa banyak informasi tidak terkait
yang turut serta pada hasil.

b. Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran stabilitas atau konsistensi nilai tes. Kita juga dapat
menganggapnya sebagai kemampuan untuk mengulang hasil tes atau temuan
penelitian. Perlu juga kita ketahui ada istilah koefisien reliabilitas, yaitu ukuran
seberapa baik tes mengukur pencapaian.
Tes dapat dikatakan valid dan reliabel apabila Pengukuran yang andal (reliable)
tidak selalu valid: hasilnya mungkin dapat direproduksi, tetapi belum tentu benar.
Pengukuran yang valid umumnya dapat diandalkan (reliable): jika suatu pengujian
menghasilkan hasil yang akurat, maka harus dapat direproduksi.

7. Jelaskan fungsi masing - masing dari tes psikologi dalam layanan


bimbingan dan konseling!

Fungsi dan manfaat tes psikologis dalam bidang klinis dari dilakukannya tes psikologi
pada layanan BK.

a. Untuk seleksi calon anak didik.


Yang dimaksud disini adalah, sebelum seorang calon anak didik masuk ke dalam
sebuat sekolah atau universitas, biasanya memang dilakukan tes psikologi terlebih
dahulu, khusuya untuk yang ingin masuk ke dalam sekolah ternama, hal ini juga
dilakukan agar mendapatkan hasil yang tepat.
b. Untuk penjurusan atau pemilihan program studi
Di setiap kampus atau sekolahan biasanya dilakukan tes psikologi ini, agar
nantinya setelah selesai dilakukan nya tes bsa mendapatkan hasil yang terbaik, apa anak
tersebut cocok masuk ke dalam sebuah program studi tertentu ataukah tidak. sehingga
mmeang sebelum menetapkan sebuah program studi terentu atau masuk ke dalam sebuah
penjurusan biasanya dilakukan tes psikologi terlebih dahulu.
c. Untuk merencanakan studi anak didik pada tingkat yang lebih tinggi.
Biasanya seblum mmeutuskan untuk memulai sebuah pendiidkan yang leih tinggi,
pihak sekolah akan memberikan sebuah tes psikologi, sehingga dalam hal ini bisa
mendapatkan kecocokan yang tepat, diantara anak tersebut untuk masuk ke dalam sebuah
psikologi pendidikan yang jauh lebih tinggi. dan biasanya setiap sekolah memang
mewajibkan membuat tes psikologi ini.
d. Untuk program bimbingan karir
Tes psikologi juga biasanya dilakukan oleh suatu perusahaan untuk bimbingan
karir para calon karyawannya, hal ini juga bisa mendapatkan hasil yang tepat apakah
calon karyawan tersebut cocok ditempatkan pada sebuah tempat tertentu apakah tidak.
karena memang akan sangat mempengaruhi untuk setiap hasil yang nantinya diberikan.
e. Untuk memahami kemmapuan yang siswa miliki
Di dalam tes psikologi juga biasanya dilakukan untuk lebih memahami
kemmapuan yang dimiliki oleh siswa pelajar, karena di dalam hal ini juga bisa membantu
untuk para siswa juga mengetahui sebenarnya minat apa saja yang dimilikinya. sehingga
akan terlihat dengan jelas setiap kemampuan yang dimilikinya.
8. Sebutkan dan jelaskan minimal 5 jenis tes yang digunakan dalam tes
intelegensi dan tes bakat! Beserta cara pengukuran nya?

Tes inteligensi sendiri memiliki berbagai macam jenis. Berikut ini merupakan macam-
macam tes inteligensi yang turut serta digunakan di Indonesia.

1. Tes Binet.
Tes Binet Simon dipublikasikan pertama kali pada tahun 1905 di Paris-Prancis.
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan mental seseorang. Inteligensi
digambarkan oleh Alfred Binet sebagai sesuatu yang fungsional. Komponen dalam
inteligensi sendiri terdiri dari tiga hal, yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau
tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah
dilaksanakan dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri. Tes Binet yang digunakan di
Indonesia saat ini adalah Stanford Binet Intelligence Scale Form L-M, di mana tes
tersebut merupakan hasil revisi ketiga dari Terman dan Merril pada tahun 1960 (Nuraeni,
2012).

2. WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children).


Tes inteligensi Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC) adalah salah satu
tes yang sering dan umum digunakan di dunia psikologi serta sering digunakan oleh para
psikolog. Wechsler Intelligence Scale for Children dikembangkan oleh David Wechsler
yang mempublikasikannya pada tahun 1939, dimana tes ini mengukur fungsi intelektual
yang lebih global. Tes inteligensi WISC digunakan untuk tes inteligensi pada anak usia 8-
15 tahun. Tes WISC terdiri atas tes verbal dan tes performance. Tes verbal terdiri atas
materi perbendaharaan kata, pengertian, informasi, hitungan, persamaan, rentangan
angka. Sedangkan tes performance terdiri atas mengatur gambar, melengkapi gambar,
rancangan balok, merakit objek, mazes dan simbol. (Mudhar & Rafikayati, 2017).

3. WPPSI (Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence).


Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI) dikembangkan
oleh Weschler. Sesuai dengan namanya, alat tes ini dirancang dan ditujukan untuk anak-
anak pada usia sebelum masuk sekolah atau anak-anak yang ada pada tingkat taman
kanak-kanak, perkiraan usia dimulai dari 2 tahun atau saat anak mulai masuk ke taman
kanak-kanak hingga umur 6 tahun saat anak mulai masuk ke sekolah dasar. Alat tes ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan anak secara keseluruhan serta dapat juga
digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik keterlambatan atau kesulitan anak
tersebut (Cloudida, 2018).

4. IST (Intelligenz Struktur Test).


Intelligenz Struktur Test (IST) merupakan alat tes inteligensi yang telah
diadaptasi di Indonesia. Tes ini dikembangkan oleh Rudolf Amthaeur di Frankfrurt Main
Jerman pada tahun 1953. Intelligenz Struktur Test (IST) terdiri dari sembilan subtes
antara lain: Satzerganzung (SE) yaitu melengkapi kalimat, Wortauswahl (WA) yaitu
melengkapi kata-kata, Analogien (AN) yaitu persamaan kata, Gemeinsamkeiten (GE)
yaitu sifat yang dimiliki bersama, Rechhenaufgaben (RA) yaitu kemampuan berhitung,
Zahlenreihen (SR) yaitu deret angka, Figurenauswahl (FA) yaitu memilih bentuk,
Wurfelaufgaben (WU) yaitu latihan balok, dan Merkaufgaben (ME) yaitu latihan simbol.
Tes IST terdiri dari sembilan sub tes terdiri dari 176 item soal. Waktu pengerjaan yang
dibutuhkan dalam penyajian tes IST ini kurang lebih selama 90 menit dengan instruksi
yang berbeda-beda pada setiap sub tesnya. Tes IST ini membutuhkan seorang tester yang
memiliki keterampilan dalam menyajikan tes dan proses skoring serta interpretasi yang
memakan waktu. Tes ini dapat dilakukan secara individual maupun klasikal (Kumolohadi
& Suseno, 2012).

5. SPM (Standard Progressive Matrices).


Standard Proggressive Matrices (SPM) adalah tes inteligensi yang dirancang oleh
J.C Raven pada tahun 1936 serta diterbitkan pertama kali di tahun 1938. SPM yang
dijumpai di Indonesia yaitu hasil revisi pada tahun 1960. Tes SPM mengukur kecerdasan
orang dewasa. Tes ini mengungkapkan faktor general (G faktor) atau kemampuan umum
seseorang. Tes SPM digunakan secara individual atau klasikal dan waktu penyajian yang
dibutuhkan 30 menit (Kumolohadi & Suseno, 2012).

Tes bakat sendiri memiliki berbagai macam jenis. Berikut ini merupakan macam-macam
tes bakat yang turut serta digunakan di Indonesia.
1. Tes Kemampuan Verbal (Verbl Reasoning)
Sebagai kemampuan memberikan pengertian dalam hal bahasa. Untuk
mengetahui seberapa jauh seseorang dapat mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang
dinyatakan dalam bentuk kata-kata.

2. Tes Kemampuan Numerik (Numerical Reasoning)


Sebagai kemampuan dalam hal hitungan angka. Untuk mengetahui seberapa baik
seseorang dapat mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk
angka-angka.

3. Tes Penalaran abstrak (Abstract Reasoning)


Isi subtes ini dirancang untuk mengungkap pemahaman umum testee.
Kemampuan dalam memberikan pengertian dan pemahaman materi yang bersifat abstrak.

4. Tes Kecepatan dan Ketelitian (Clerical speed and accurary)


Kemampuan di dalam hal kecepatan dan ketelitian. Tujuannya adalah untuk
mengukur kecepatan memberi jawaban atau tanggapan dalam suatu persepsi sederhana,
mengungkap kecepatan persepsi, mengingat dengan cepat, kemampuan memberi
tanggapan.

5. Tes Pengertian Mekanik (Machanical Reasoning)


Kemampuan di dalam hubungannya dengan permesinan. Mengukur aspek daya
penalaran di bidang kerja mekanis dan prinsip fisika, yang merupakan salah satu faktor
intelligensi dalam arti luas. Penyajian tes ini dapat dilakukan secara perseorangan
maupun kelompok.
9. Jelaskan tipe kepribadian apa saja yang diungkap dalam tes MBTI dan
tes Enneagram!

a. Tes MBTI
Tes MBTI ini dibuat dengan menggunakan dasar teori yang dikemukakan oleh Carl
Jung, seorang tokoh penting di dalam ilmu psikologi yang mengemukakan banyak
pandangan, seperti salah satunya adalah pandangan dan juga teori mengenai tipe
kepribadian Jung, dan juga 4 tipe fungsi psikologis utama yang dimiliki manusia dalam
menjalani kehidupan.
Teori yang dikemukakan oleh Jung tersebut, beberapa diantaranya banyak kita kenal
ke dalam dua bentuk kepribadian, yaitu ekstrovert dan juga introvert. Nah, tes psikologi
MBTI ini merupakan tes psikologi yang menggabungkan kecenderungan ekstrovert dan
juga introvert seseorang dengan 4 fungsi psikologis manusia menurut Jung.

b. Tes Enneagram
Enneagram merupakan nama sebuah tes untuk mengetahui tipe kepribadian manusia
yang dibagi menjadi 9 jenis. 9 tipe kepribadian manusia tersebut adalah Perfeksionis,
Pemberi, Pemeran, Pecinta, Pengamat, Skeptis Sejati, Pencicip, Pelindung, dan
Penengah.

10.Menurut anda, jenis tes minat apa yang sesuai dengan layanan
bimbingan dan konseling? Berikan alasannya beserta cara pengukuran
nya!

Tes Minat Social service, berkenaan dengan pekerjaan yang berorientasi


pada pemberian pelayanan kepada masyarakat. Karena Tes Minat ini sangat
berkesinambungan dengan dasar – dasar dari seorang yang memiliki jiwa sosial yang
sangat tinggi seperti dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
Cara pengukurennya dengan :
a. Expressed interest, dengan melihat ekspresi individu terhadap suatu obyek
b. Manifest interest, dengan melihat obyek atau aktivitas apa yang paling sering
dilakukan
c. Measurement of interest, yaitu pengukuran dengan menggunakan: -
Menggunakan alat yang telah distandarisasi: RMIB, HOLLAND, dll. -
Menanyakan kepada subyek yang bersangkutan, apakah ia senang atau tidak
tentang suatu obyek (observasi dan wawancara).

Anda mungkin juga menyukai