Anda di halaman 1dari 20

MEMAHAMI PROSEDUR

PENGUMPULAN DATA TES


DALAM BIMBINGAN
KONSELING
Memahami prosedur
pengadministrasian tes psikologi
Administrasi tes psikologis adalah proses yang melibatkan
pengaturan, pengawasan, dan pelaksanaan tes psikologis untuk
mengumpulkan data tentang individu dalam konteks psikologis.
01. Perencanaan Tes

A.Identifikasi Tujuan C.Identifikasi Peserta


seperti, penilaian kepribadian, kecerdasan, Siapa yang akan diuji
atau kemampuan spesifik lainnya.

D.Pengaturan Waktu dan


B.Pemilihan Tes Tempat
Pilih tes yang sesuai dengan tujuan dan Jadwal dan lokasi yang nyaman
kebutuhan evaluasi.
02 Persiapan materi tes
A. Perolehan materi tes
B. Reproduksi dan Distribusi

03 Pendaftaran Peserta
A. Registrasi peserta
B. Konfirmasi dan pengingat
04. Pelaksanaan tes 05. Pengumpulan data
A. Pengumpulan lembar jawaban

A. Pengenalan B. Pemeriksaan kelengkapan

B. Intruksi
06. Analisis Hasil
C. Pengawasan
A. Pemrosesan data
D. Waktu
B. Interpretasi
07. Pelaporan Hasil
A. Penyajian Hasil

B. Pengiriman

08. Evaluasi proses


A. Evaluasi efektivitas
“Memahami prosedur pengumpulan data
siswa dengan menggunakan tes psikologi.”

Tes psikologis adalah alat penting dalam mengumpulkan data


tentang siswa, membantu pendidik dan ahli psikologi
memahami kebutuhan, kemampuan, dan karakteristik
individu.
Metode pengumpulan data Implementasi dalam
siswa melalui tes psikologi konteks pendidikan

• Pemilihan tes yang releven • Penggunaan tes sebagai alat


• Pengaturan dan penilaian
administrasi • Pengembangan program
• Interpretasi hasil intervensi
• Pembimbingan karier
Implikasi dalam Kesimpulan
pendidikan
Pengumpulan data siswa melalui tes psikologis
● merupakan proses penting dalam pendidikan
Individualisasi pembelajaran
yang memberikan wawasan mendalam tentang
● kebutuhan, kemampuan, dan karakteristik
Pencegahan masalah kesejahteraan
siswa. Dengan mengimplementasikan prosedur
mental
ini secara efektif, lembaga pendidikan dapat
● meningkatkan pengalaman belajar siswa dan
Meningkatkan kualitas pendidikan
menciptakan lingkungan yang mendukung
pertumbuhan dan perkembangan mereka secara
holistik.
“Memahami penggunaan hasil tes psikologis
dalam pendidikan.”
alat tes psikologi diciptakan dengan tujuan untuk mengungkapkan
aspek-aspek psikologi tertentu dari seorang individu. Data-data yang
diperoleh melalui tes psikologi tersebut kemudian dipergunakan untuk
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, membuat
perencanaan dan penanganan kasus-kasus tertentu yang terdapat
dalam bidang pendidikan, organisasi dan industri, pekerjaan, dan lain
sebagainya.
Pemanfaatan tes psikologi dalam dunia
data hasil tes psikologi biasanya pendidikan dapat digunakan untuk
dimanfaatkan untuk seleksi calon anak mengklasifikasi anak-anak dengan acuan
didik penjurusan atau pemilihan program pada mereka untuk bisa mengambil
studi perencanaan studi anak didik pada manfaat dari berbagai jenis pelajaran di
tingkat yang lebih tinggi, program sekolah yang berbeda-beda, sebagian
bimbingan karir, penanganan pada kasus- anak mungkin dapat memahami pelajaran
kasus tertentu yang sering terjadi dalam fisika dengan mudah namun bagi
dunia pendidikan. sebagian anak lainnya menganggapfisika
adalah pelajaran yang rumit.
Melalui tes psikologi, psikolog
dapat menginterpretasikan hasil
Tes psikologi juga
tes dan menyampaikan hasilnya
digunakan dalam
pada pengguna tes dan
konseling pendidikan
orangtuanya sebagai dasar acuan
dan pekerjaan pada
dalam pemilihan jurusan
tingkat sekolah
maupun dalam pemilihan
menengah dan
pekerjaan
universitas.
Kesimpulan
disimpulkan bahwa tes psikologi adalah salah satu alat
bantu dalam pemeriksaan psikologis yang banyak
digunakan oleh seorang psikolog dan konselor sekolah.
“Memahami prosedur interpretasi data hasil
tes psikologi.”

Interpretasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan apabila ada


suatu data/informasi atau keadaan yang sulit untuk dimengerti
secara biasa atau secara langsung.
Interpretasi Dalam Psikodiagnostika Tujuan interpretasi
berarti membuat keputusan berdasarkan Adalah untuk memudahkan terjadinya
data/ informasi yang dikumpulkan dan perubahan pada individu (klien).Perubahan
membuat antisipasi mengenai tingkah laku pada diri subjek/klien dapat dilakukan
subjek (klien) dalam bermacam-macam antara lain dengan mendiskripsikan tingkah
keadaan. Keputusan tersebut secara implisit lakunya/kepribadiannya baik yang terkait
dipengaruhi oleh prediksi yang dibuat. dengan potensi maupun kelemahan yang
dimiliki.
Tahapan Interpretasi
1. Tahapan Semantik

Yaitu proses mentransformasikan data (situasi,kejadian) yang dapat dinyatakan


dalam bentuk kata-kata atau Bahasa.

2. Tahap Proposisional

Yaitu proses memformulasikan hubungan-hubungan antara data yang


dirumuskan berdasarkan suatu teori tertentu.
“Memahami kode Etik penggunaan hasil
tes.”
1.Konselor harus mengakui batas kompetensinya dan tidak
memberikan layanan testing.

2.Konselor harus mempertimbangkan atau menetapkan


dengan cermat dan teliti validitas, relibilitas, dan ketepatan tes
tertentu sebelum memilih untuk digunakan pada konseli
tertentu.
3.Pada umumnya, hasil-hasil tes hanya 5.Skors tes psikologis (sebagai pembanding
memberikan satu macam faktor yang tepat bagi dengan interpretasi hasil-hasil tes) hanya
keputusan staf bimbingan dan konseling. disampaikan kepada orang yang memenuhi
syarat untuk menginterpretasikan dann
4.Apabila hasil tes dan/atau data penilaian menggunakan secara tepat.
lainnya digunakan untuk menilai komunikasi
dengan orang tua, siswa atau orang lain yang 6.Apabila memberikan beberapa statemen pada
tepat, maka mereka harus disertai dengan umum tentang tes dan testing. maka diperlukan
interpretasi atau konseling yang memadai. ketelitian untuk memberikan informasi secara
tepat dan menghindari terjadinya
kesalahpahaman.
7.Tes harus dilaksanakan sebagaimana yang ditetapkan dalam manual (buku petunjuk pegangan tes)
pelaksanaan tes.

8.Tes psikologis dan alat-alat penilaian lainnya, yang penilaiannya sebagian besar dapat dipercaya
apabila orang yang mengambilnya adalah dibatasi dengan minat profesional dan kompotensi
seseorang sehingga mereka akan berupaya melindungi penggunaannya.

9.Konselor memiliki tanggung jawab untuk memberitahukan kepada peserta testing tentang
tujuan testing.

10.Konselor harus bekerja dengan teliti dalam menilai dan menginterpretasikan minoritas
anggota kelompok atau orang lainnya yang tidak menyajikan norma-norma kelompok terhadap
pembakuan instrument.

11.konsselor tidak pantas mereproduksi atau memodifikasikan susunan tes itutanpa memperoleh
izin dan mengenal kemampuan pengarang, penerbit dan pemegang hak cipta
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai