Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH MANAJEMEN WAKTU TERHADAP KINERJA GURU DI SMAN 87

JAKARTA
PENELITIAN

diajukan untuk memenuhi salah satu Ujian Akhir Semester mata kuliah Penelitian Administrasi
Pendidikan yang diampuh oleh Dr.Asep Sudarsyah,M. Pd dan Dr.Cepi Triatna,M. Pd

oleh
Aurelia Septianingrum
NIM 170132

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru dan pegawai adalah salah satu unsur dalam suatu lemabaga pendidikan. Bias
dikatakan bahwa guru dan tenaga pendidik adalah peletak dasar pelaksanaan sistem
pendidikan. Selain itu guru dan tenaga pendidik adalah komponen yang sangat
berpengaruh dalam terhadap tercapainya pendidikan yang berkualitas. Guru dan tenag
pendidik yang sangat professional sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Berhasil
atau tidaknya suatu lembaga pendidikan dalam meningkatkan mutu, ditentukan dari
kualitas sumber daya pendidik lembaga pendidikan.
Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya
kinerja guru dan pegawai. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal
dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri individu itu sendiri yaitu
disiplin,kemampuan, pengalaman dan Mental fisik. Kurangnya sikap kedisiplinan
tersebut juga disebabkan oleh manejemen waktu yang kurang baik. Manajemen waktu
yang kurang baik menyebabkan disiplin kerja terabaikan dan akhirnya menyebabkan
budaya kerja yang buruk.
Manajemen waktu merupakan suatu hal yang sangat penting dalam yang harus
dimiliki dalam dunia kerja.
digilib.uin-suka.ac.id/22519/1/12490099_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-
PUSTAKA.pdf
B. Identifikasi Masalah
1. Batasan Masalah
a. Konseptual
Secara konseptual penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang pengaruh
Manajemen Waktu Terhadap Kinerja guru di SMAN 87 Jakarta. Dengan batasan
dalam variabel X peneliti membatasinya dari fungsi manajemen waktu yaitu
Perencanaan waktu, pengorganisasian waktu dan pengendalian waktu, sedangkan
untuk variabel Y peneliti membatasi kinerja dilihat dari proses dan hasil.
b. Kontekstual
Secara kontekstual penulis ingin melakukan penelitian terhadap Guru di SMAN
87 Jakarta
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Manajemen Waktu yang diterapkan di SMAN 87 Jakarta?
2. Bagaimana kinerja guru di sekolah SMAN 87 Jakarta?
3. Seberapa Besar pengaruh Manajemen Waktu terhadap Kinerja Guru?
C. Kajian Teoritis

manajemen waktu

D. Metode Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu mengenai kejadian kejadian atau
peristiwa-peristiwa yang tengah berlangsung, maka metode yang sesuai untuk digunakan
dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif.
Menurut Muhammad Ali (1992: 120) metode deskriptif yaitu : “Metode penelitian
deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang
sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah
pengumpulan, klasifikasi, dan analisis atau pengolahan data. Membuat kesimpulan
laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan
secara objektif dalam suatu deskripsi situasi”. Sedangkan pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif pendekatan penelitian yang
menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau
cara kuantifiasi lainnya.
TEKNIK PENELITIAN
 Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang terstruktur,

seperti kuesioner, lembar survei atau polling.


 Hasil analisis didasarkan pada sampel yang merupakan representasi dari populasi.
 Studi yang sama bisa diulangi dikemudian hari untuk mencapai level reliabilitas atau
tingkat kepercayaan yang tinggi.
 Semua aspek yang diperlukan untuk studi telah dipersiapkan secara matang sebelum
proses pengumpulan data, termasuk instrumen penelitian.
 Data berbentuk numerik, angka atau statistic.
 Peneliti menggunakan alat bantu analisis seperti software komputer untuk mengolah data.
 Orientasi utama dari penelitian kuantitiatif adalah mengklasifikasi, menghitung, dan
mengonstruksikan model statistik untuk menjelaskan apa yang sedang ditelitinya.

VARIABEL
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. Suatu kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa
fenomena lain yang relevan. Dalam penelitian sosial dan psikologis, umumnya fenomena
termaksud merupakan konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subjek
penelitian yang dapat bervariasi secara kuantitatif ataupun secara kualitatif. Konsep inilah
yang disebut variabel.
Terdapat 2 (dua) macam variabel dalam penelitian yaitu sebagai berikut :1) Variabel bebas,
yaitu suatu variabel yang variansinya mempengaruhi variabel lain. 2) Variabel
terikat/tergantung, yaitu variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau
pengaruh variabel lain.Adapun variabel yang menjadi objek pada penelitian ini adalah :
1. Variabel terikat : Manajemen Waktu
2. Variabel bebas : Kinerja Guru

INDIKATOR
a. Sederhana
Indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam
rumus penghitungan untuk mendapatkannya.
b. Terukur
Indikator yang ditetapkan harus mempresentasikan informasinya dan jelas ukurannya sehingga
dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu
waktu dengan waktu lain agar memudahkan dalam memperoleh data.
c. Bermanfaat
Indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan.
d. Terpercaya
Indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik, benar dan
teliti.
e. Tepat Waktu
Indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta
pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan.

DIMENSI
Penelitian ini menggunakan dimensi Penelitian Dasar (Murni), yaitu salah satu jenis penelitian
sosial yang memiliki orientasi pada bidang akademis. Jenis penelitian ini tidak bertujuan untuk
memberikan solusi atas suatu masalah atau fenomena sosial tertentu. Ciri utama dari penelitian
ini adalah banyak digunakan dalam lingkup akademis, memiliki tingkat abstrak yang tinggi,
manfaatnya tidak dapat dirasakan secara langsung, serta mengembangkan ide, teori, atau
gagasan.

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai