Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PTK & LS

“Alur Penelitian Tindakan Kelas”

OLEH

NAMA : ERNIE SOFIANA NETTU

NIM : 1701040023

SEMESTER : VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2020
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan sebuah proses perbaikan, peningkatan dan
perubahan pembelajaran kea rah yang lebih baik, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal. Penelitian tindakan kelas juga merupakan bentuk kajian yang reflektif oleh pelaku
tindakan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya,
dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi-kondisi praktik pembelajaran.

Alur penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan digunakan untuk proposal penelitian

Sebelum menjalankan alur penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu melalukan Pra PTK, yaitu:

1. Identifikasi masalah pembelajaran


Penerapan arah PTK berangkat dari diagnosis terhadap keadaan yang bersifat umum.
Guru dapat menemukan permasalahan tersebut dengan bertolak dari gagasan-gagasan yang
masih bersifat umum mengenai keadaan yang perlu diperbaiki. Peneliti harus merasakan
adanya masalah dalam kelas, seperti kesenjangan dalam proses belajar mengajar, proses
pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan, serta hasil belajar yang tidak
memuaskan.
Peneliti harus mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu untuk menemukan
masalah dalam proses pembelajaran, seperti:
 Apakah kompetensi awal siswa/I untuk mengikuti pembelajaran cukup memadai?
 Apakah proses pembelajaran cukup efektif?
 Apakah saran dan prasarana cukup memadai?
 Apakah perolehan hasil belajar cukup tinggi?
 Apakah ada unsur inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran?
 Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi inovatif tertentu?

Setelah itu, peneliti menulis semua hal terkait dengan pembelajaran yang
memerlukan perbaikan, memilah dan mengklasifikasi masalah, mengurutkan masalah sesuai
dengan urgensi pengatasan dan secara kolaboratif menetapkan masalah yang akan
diselenggarakan melalui penelitian tindakan kelas.
2. Menganalisis dan merumuskan masalah pembelajaran
Peneliti harus menganalisis apakah masalah yang di dapatkan melalui identifikasi
masalah benar-benar masalah yang faktual atau yang benar-benar terjadi di kelas, masalah
tersebur harus dapat dicari dan di indentifikasi jalan keluarnya, dan masalah yang di dapat
memiliki nilai strategis bagi peningkatan atau perbaikan proses dan hasil pembelajaran, serta
harus ada alternatif tindakan yang dipilih.

Setelah melakukan pra PTK, selanjutnya adalah tindakan yang dilakukan untuk penelitian

1. Merencanaan tindakan
Sebelum melaksanakan tindakan, kita perlu merancanakan tindakan yang akan kita
lakukan, yaitu:
 Meminta pendapat mengenai tindakan apa yang akan dilakukan untuk memecahkan
masalah (kolaborasi dengan dosen pembimbing).
 Membaca kajian teoritik di bidang pembelajaran atau pendidikan.
 Mengkaji hasil-hasil penelitian yang relevan.
 Melakukan diskusi dengan teman-teman, atau dengan peneliti lain, atau dengan guru-guru
di sekolah tempat penelitian.
 Kajian, saran, dan pendapat dari dosen pembimbing, guru-guru, teman-teman, serta
peneliti lain sudah harus dituangkan dalam bentuk program.

Berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahap pra PTK, rencana tindakan
disusun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Rencana tindakan ini
mencakup semua langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan PTK, mulai dari
materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode/ teknik mengajar, serta teknik atau
instrumen observasi/ evaluasi, dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan ini. Dalam
tahap ini perlu juga diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat tahap
implementasi berlangsung. Dengan melakukan antisipasi lebih dari diharapkan pelaksanaan PTK
dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan hipotesis yang telah ditentukan.

2. Melaksanakan Tindakan, Obervasi dan Assesment


Tahap ini merupakan implementasi ( pelaksanaan) dari semua rencana yang telah dibuat. Tahap
ini, yang berlangsung di dalam kelas, adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik
mengajar yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan guru tentu saja
mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan efektifitas
keterlibatan kolaborator sekedar untuk membantu si peneliti untuk dapat lebih mempertajam
refleksi dan evaluasi yang dia lakukan terhadap apa yang terjadi dikelasnya sendiri. Dalam proses
refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan, dan teori pembelajaran yang dikuasai dan relevan,
sederhananya adalah:
 Melaksanakan skenario pembelajaran (mengaplikasikan inovasi pembelajaran)
 Melaksanakan observasi (proses dengan menggunakan instrument yang sudah didesain)
 Melaksanakan assessment.

Sasaran dari obervasi adalah yang pertama perningkatan atau perbaikan, atau perubahan
dalam pembelajaran, seperti; kesiapan siswa/i mengikuti pembelajaran, frekuensi dan
kualitas pertanyaan, cara menjawab dan penalarannya, kualitas kerja kelompok, aktivitas
mencari sumber belajar.yang kedua dampak atau hasil dari tindakan, seperti; meningkatnya
kualitas pekerjaan atau hasil ujian, meningkatnya prestasi akademik, meningkatnya minat
belajar, meningkatnya kemampuan analisis, serta meningkatnya kemampuan berpikir kritis.

3. Menganalisis Data Hasil Observasi dan Assessment serta Interpretasi


Berdasarkan tindakan yang sudah dilakukan diperoleh data kualitatif dan kuantitatif,
kemudian dianalisis melalui;
 Reduksi Data; reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstakan, dan transformasi data "kasar" yang muncul dari catatan-
catatan tertulis di lapangan.
 Paparan Data; pada proses ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan, sehingga
menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu dengan cara
menampilkan dan membuat hubungan antar variabel agar peneliti lain atau pembaca laporan
penelitian mengerti apa yang telah terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai
tujuan penelitian.
 Interpretasi Data; pada langkah verifikasi peneliti sebaiknya masih tetap mampu, di samping
tetap menuju ke arah kesimpulan yang sifatnya terbuka, juga peneliti masih dapat menerima
masukan data dari peneliti lain.
Observasi – Interpretasi;

 Peneliti melakukan observasi terhadap dampak tindakan yang dilakukan, terutama


perubahan dinamika kelompok pembelajaran.
 Hasil belajar non-kognitif juga diamati saat itu.
 Interaksi antar guru-siswa/i, siswa/i-siswa/i, dan dengan kondisi kelas.
4. Melakukan Refleksi dan Merencanakan Tindak Lanjut
Komponen-komponen refleksi:

Perencanaan tindak lanjut:


 Jika siklus pertama telah selesai di teruskan dengan siklus kedua.
 Siklus ini dilakukan sesuai dengan langkah-langkah seperti pada siklus sebelumnya.
 Tindakan yang dilakukan merupakan tindakan perbaikkan dari tindakan yang dilakukkan
pada siklus sebelumya.
 Jika masih diperlukan siklus ketiga, maka tindakan yang dilakukan juga merupakan
perbaikan tindakan dari siklus dua.

Anda mungkin juga menyukai