Anda di halaman 1dari 7

PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM KERJA

UNTUK PENINGKATKAN MUTU LULUSAN

Mutrofiah
SMA Negeri 2 Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas
e-mail: mutsinandamura@yahoo.co.id

Abstract: The aimed of the research was to describe the arraying of school planing program to
improving the graduated quality in State Senior High School 2 Muara Beliti Musi Rawas
regency.The method of research using descriptive qualitative. The subject of the research were
school commitee, principal, vice principal, and teachers. Tehnique of collecting the data were
observation, interview and documentation. The result of the research were: first, the arranging of
program, second, the decrement of vision and mision and the purpose of the school. Third, the
result of the planning applied on the all of school activities. The last, supervision of the planning
was done throught supervision, evaluation that can be seen on student achievement.

Keyword: planning, programming, quality of graduates

Abstrak : Tujuan penelitian adalah untuk menggambarkan program perencanaan sekolah untuk
meningkatkan kualitas lulusan di SMA Negeri 2 Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah komite sekolah, kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara
dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah: pertama, menyusun program, kedua,
mengembangkan visi dan misi dan tujuan sekolah. Ketiga, hasil dari perencanaan diterapkan pada
semua kegiatan di sekolah. Terakhir, pengawasan perencanaan dilakukan melalui pengawasan,
evaluasi yang dapat dilihat pada prestasi siswa.

Kata kunci: perencanaan, pemrograman, kualitas lulusan

PENDAHULUAN yang dilandasi oleh pilar-pilar yang mengatur


Proses globalisasi merupakan keharusan pembagian kerja mekanisme, fungsi, struktur
yang tidak mungkin dihindari. Tantangan dari otoritas dan rentang pengawasan. Manajemen
globalisasi mau atau tidak harus dihadapi, hal ini juga merupakan: (1) proses pengunaan sumber
menjadikan pendidikan yang berkualitas sebagai daya secara efektif untuk mencapai sasaran (2)
gerbang utama dalam membangun kesiapan pejabat pimpinan yang bertanggungjawab atau
bangsa dan negara terhadap dinamika globalisasi jalannya perusahaan atau organisasi.
yang terjadi. Pendidikan merupakan yang Perencanaan merupakan bagian dari
esensial dalam mengembangkan dan membentuk manajemen yang menjadi faktor penting dalam
generasi penerus bangsa dan negara, pendidikan meningkatkan kualitas manajemen di suatu
akan menghasilkan manusia yang berkualitas lembaga salah satunya adalah lembaga
dan memiliki pengetahuan. pendidikan atau sekolah. Tanpa adanya
Perencanaan merupakan bagian dari perencanaan manajemen tidak akan berjalan
manajemen sekolah merupakan faktor yang dengan baik. Manajemen yang baik akan diawali
terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan dengan perencanaan yang baik yang akan
dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya dijadikan sebagai dasar melaksanakan fungsi
diukur oleh prestasi tamatan (out put), oleh manajemen berikutnya. Menurut Stoner
karena itu dalam menjalankan kepemimpinan, sebagaimana dikutip oleh Handoko (1995:26)
harus berpikir “sistem” artinya dalam penyeleng- mengemukakan bahwa: “Manajemen adalah
garaan pendidikan di sekolah komponen- proses perencanaan, pengorganisasian, pengara-
komponen terkait seperti: guru-guru, staff TU, han, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
Orang tua siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber
didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja organisasi yang telah ditetapkan”.
pimpinan. Manajemen efektif adalah manajemen

637
638 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 5, November 2015, hlm. 637-643

Peningkatan mutu pendidikan melalui Teknik pengumpulan data dilakukan


standarisasi dan profesionalisasi yang sedang secara triangulasi, sedangkan analisis data
dilakukan dewasa ini menuntut pemahaman bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif
berbagai pihak terhadap perubahan yang terjadi lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
dalam berbagai komponen sistem pendidikan. Pengunaan metode ini disesuaikan dengan tujuan
Perubahan kebijakan pendidikan dari sentralisasi dan jenis penelitian, yaitu penelitian yang
menjadi desentralisasi telah menekankan bahwa memfokuskan pada pendeskripsian data yang
pengambilan kebijakan berpindah dari pem- diperoleh bersamaan dengan pengumpulan data.
erintah pusat ke pemerintah daerah, yang Subjek dalam penelitian ini meliputi orang
berpusat di pemerintahan kota dan kabupaten. yang menjadi sumber data penelitian adalah
Dalam konteks otonomi daerah dan komite sekolah, kepala sekolah sebagai manajer
desentralisasi pendidikan di sekolah sangat dalam pelaksanaan perencanaan, wakil kepala
tergantung pada guru, kepala ssekolah dan sekolah bidang kesiswaan, kurikulum, sarana
pengawas, karena ketiga figur tersebut dan prasarana serta hubungan masyarakat, serta
merupakan kunci yang menentukan serta guru. Tempat yang menjadi sumber data
menggerakkan berbagai komponen dan dimensi penelitian meliputi ruangan, kelengkapan.
sekolah yang lain. Kepala sekolah dan guru Sedangkan sumber data berupa dokumentasi
dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan dalam penelitian ini berupa dokumen tertulis
di sekolah dengan diawali dengan melaksanakan yang dimiliki sekolah (Arikunto, 2006:129).
fungsi manajemen yaitu perencanaan. Penelitian ini mengunakan teknik
SMA Negeri 2 Muara Beliti merupakan pengumpulan data yang meliputi observasi,
salah satu SMA Negeri yang ada di Kabupaten wawancara dan dokumentasi. Pada Penelitian
Musi Rawas, yang selama ini dalam pencapaian ini peneliti menggunakan observasi terus terang.
prestasi akademik dan non akademik cukup baik, Observasi ini melakukan pengamatan
sehingga setiap tahun pelajaran baru menjadi berdasarkan keterangan–keterangan yang di
pilihan favorit bagi calon siswa dan masyarakat peroleh dari hasil wawancara, kemudian peneliti
di Kabupaten Musi Rawas. Dengan kelulusan melakukan pengamatan langsung terhadap
yang 100 % setiap tahunnya dan rata- rata dokumen program jangka pendek dan program
lulusan nilai lulusan 6,85 maka perlu jangka panjang sekolah (Sugiyono, 2005:26).
peningkatan perencanaan yang lebih baik untuk Penelitian ini menggunakan pedoman
ke depannya. Berdasarkan penjelasan diatas dan wawancara terpimpin dan wawancara tidak
hasil observasi awal yang dilakukan peneliti terstruktur, karena penelitian ini membutuhkan
maka muncul gagasan dan keinginan dari jawaban luas dan sebanyak–banyaknya sehingga
peneliti untuk melaksanakan kegiatan penelitian akan memberikan banyak informasi yang
di SMA Negeri 2 Muara Beliti. dibutuhkan (Arikunto, 2011:31). Teknik
dokumentasi adalah mencari data tentang hal–
METODE hal berupa: catatan, notulen rapat, agenda dan
Adapun rancangan dalam penelitian ini sebagainya. Ini berarti penelitian menggunakan
adalah menggunakan metode deskriptif dengan teknik untuk mempelajari dan memahami
pendekatan kualitatif. Metode penelitian dokumentasi tertulis guna mengetahui
deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk pelaksanaan perencanaan dalam meningkatkan
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu mutu pendidikan di SMA Negeri 2 Muara Beliti
variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan (Arikunto, 2011:78).
atau menghubungkan antara variabel satu Analisis data dalam penelitian in adalah
dengan variabel yang lain. analisis data secara induktif. Analisis data dalam
Surakhman dalam Sugiyono (2005:44) penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan
mengemukakan bahwa “metode deskriptif data dilapangan yaitu data diperoleh melalui
adalah metode penyelidikan yang ditujukan pada wawancara kepada kepala sekolah dan beberapa
pemecahan masalah yang ada pada masa orang guru yang bertujuan untuk mengecek
sekarang”. Sementara pendekatan kualitatif kebenaran jawaban subjek penelitian, observasi
dapat diartikan sebgai pendekatan yang dan dokumentasi mengenai akuntabilitas
digunakan dalam penelitian yang digunkan pengelolaan keuangan, kemudian data tersebut
untuk meneliti kondisi obyek alamiah dimana dikelompokkan sesuai dengan tujuan yang ingin
peneliti adalah sebagai instrumen kunci. dicapai dengan menerapkan pola–pola, model–
Murofiah, Penyusunan Perencanaan Program Kerja 639

model yang ditemukan dilapangan kemudian b) Mewujudkan iklim kerja yang mampu
ditarik kesimpulan. menumbuhkan semangat keunggulan bagi
seluruh warga sekolah.
HASIL DAN PEMBAHASAN c) Terciptanya warga sekolah yang arief
Hasil dalam bertindak sesuai dengan peng-
Perencanaan peningkatan mutu lulusan hayatan dan pengamalan ajaran agama
di SMA Negeri 2 Muara Beliti dilakukan melalui yang dianut dan budi pekerti luhur
dua tahap, yaitu (1) Penyusunan Program Kerja d) Tercipta lingkungan sekolah yang bersih
SMA Negeri 2 Muara Beliti; (2) Penyusunan dan sehat dengan selalu menerapkan nilai-
Kuriulum SMA Negeri 2 Muara Beliti. nilai wawasan adiwiyata secara terus
Penyusunan program kerja sekolah terdiri dari, menerus.
yaitu: (a) menentukan visi, misi dan tujuan e) Berkembangnya potensi peserta didik
sekolah; (b) identifikasi tantangan nyata sekolah; secara optimal, sehingga tercapai prestasi
(c) identifikasi fungsi-fungsi sasaran; (d) yang dapat bersaing baik ditingkat
melakukan analisis SWOT; (e) menyusun kabupaten, provinsi maupun nasional.
alternatif pemecahan masalah; (f) Menyusun Berdasarkan hasil wawancara dengan
jadwal kegiatan. Sedangkan tahap penyusunan kepala sekolah dan studi dokumentasi, pada
kurikulum terdiri dari, yaitu a) penyunan visi, tahap identifikasi tantangan-tantangan SMA
misi dan tujuan sekolah; b) penyusunan struktur Negeri 2 Muara Beliti dalam mencapai tujuan-
dan muatan kurikulum; c) penyusunan kalender nya adalah:
pendidikan. a. Rata-rata pencapaian Nilai Ujian Akhir
Program kerja sekolah, visi, misi dan Nasional sekolah saat ini adalah 7,34 (tujuh
tujuan SMA Negeri 2 Muara Beliti adalah koma tiga empat) Program IPA dan untuk
sebagai berikut: Program IPS adalah 6,97 (enam koma
1) Visi: Unggul dalam mutu berlandaskan iman, sembilan tujuh), rata-rata pencapaian Nilai
taqwa, berbudi pekerti luhur, berbudaya Ujian Akhir Nasional yang diharapkan adalah
hidup bersih dan lingkungan sehat. 7,50 (tujuh koma lima puluh) maka besarnya
2) Misi: tantangan adalah 0,16 (nol koma satu enam)
a) Melaksankan pembelajaran dan bim- untuk program IPA dan 0,53 (nol koma lima
bingan secara efektif sehingga setiap tiga) untuk program IPS.
peserta didik berkembang secara optimal b. Minat dan dorongan orang tua siswa untuk
sesuaai dengan potensi yang dimilikinya melanjutkan pendidikan anaknya ke per-
b) Menumbuhkan semangat keunggulan guruan tinggi rendah. Pengetahuan orang tua
secara intensif kepada seluruh warga dan siswa mengenai masalah perguruan
sekolah tinggi, baik mengenai fakultas, jurusan,
c) Menumbuhkan penghayatan terhadap lapangan kerja setelah tamat pendidikan,
ajaran agama yang dianut dan buadaya jalur masuk, peluang beasiswa dan lain-lain
bangsa sehingga menjadi sumber kearifan masih rendah. Materi ujian masuk per-
dalam bertindak guruan tinggi juga mempunyai perbedaan
d) Menerapkan managemen partisipatif yang signifikan dengan soal-soal Ujian Akhir
dengan melibatkan seluruh warga sekolah Nasional. Harapan Sekolah pada masa yang
dan kelompok kepentingan yang terkait akan datang tamatan SMA Negeri 2 Muara
dengan selkoah. Beliti yang diterima pada Perguruan Tinggi
e) Mendorong dan membantu setiap peserta Negeri melalui Seleksi Nasional Masuk
didik untuk mengenali potensi dirinya Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi
sehingga dapat dikembangkan secara Bersaml Masuk Perguruan Tinggi Negeri
optimal untuk mencapai hasil yang dapat (SBMPTN) dan Ujian Seleksi Mandiri
bersaing baik tingkat nasional maupun (USM) sebesar 40% dan perguruan tinggi
global. lainnya 40%.
3) Tujuan SMA Negeri 2 Muara Beliti c. Prestasi siswa dalam bidang Olah raga, seni
a) Mewujudkan kualitas lulusan yang dan budaya cukup bagus. Hal ini dapat
memiliki sikap, pengetahuan, dan dilihat dari prestasi yang pernah diraih yaitu
keterampilan yang unggul, kompetitif dan sebagai Juara pada tingkat Kecamatan,
berbudaya. Tingkat Kabupaten, provinsi dan Nasional.
640 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 5, November 2015, hlm. 637-643

d. Siswa SMA Negeri 2 Muara Beliti 98% dokumentasi di bidang kurikulum, didapatkan
beragama Islam dan tersedia pula Musholla bawah SMA Negeri 2 Muara Beliti Kabupaten
permanen yang harus diisi dengan berbagai Musi Rawas sudah melaksanakan penyusunan
kegiatan agama Islam antara lain peningkatan kurikulum KTSP 2006 sejak tahun pelajaran
pengetahuan dan pengamalan ajaran agama, 2007/2008. Pada tahun pelajaran 2013/2014
sedangkan proporsi siswa yang memiliki SMA Negeri 2 Muara Beliti Kabupaten Musi
kemampuan baca tulis Al-Qur’an adalah 90 Rawas menggunakan dua kurikulum dalam
% serta semakin baik pula tingkat kesa- proses pembelajaran yaitu kurikulum KTSP
daran beragama siswa secara utuh. 2006 untuk kelas XII dan kurikulum 2013 untuk
e. SMA Negeri 2 Muara Beliti memiliki sarana kelas X dan XI, tetapi pada bulan januari 2015
sanitasi yang jumlahnya memadai diban- sesuai dengan keputusan menteri Pendidikan dan
dingkan dengan jumlah siswa dan semua Kebudayaan Republik Indonesia yang mem-
berfungsi dengan baik. Memiliki saranan batalkan pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
kesehatan (UKS) yang berfungsi dengan Negeri 2 Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas
baik. kembali menggunakan kurikulum KTSP 2006
f. Memiliki sarana pusat sumber berlajar berupa untuk semua kelas baik kelas X, XI dan kelas
perpustakaan, laboratorium fisika, kimia, XII.
biologi dan komputer yang berfungsi dengan Berikut ini data mengenai guru dan
baik. pegawai, kesiswaan, sarana dan prasarana.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan studi

Tabel 1. Data Guru dan Pegawai


Jumlah Guru Jumlah Pegawai Jumlah
Ijazah
Jumlah
Terakhir GT TKS GTT PT PTT
L P L+P
L P L P L P L P L P
S2 3 3 - - - - - - - - 3 3 6
S1 8 17 1 3 3 - 1 - - 2 11 21 34
D.III - - - - - - - - - - - - -
SLTA - - - - - - 2 - 7 1 9 1 10

Jumlah 11 21 1 3 3 - 3 - 3 2 21 30 50

Tabel 2. Data Kesiswaan


Jumlah Siswa Jumlah
Tahun Kls. XI Kls. XI Kls. XII Kls XII
Kelas. X
Pelajaran IPA IPS IPA IPS L P
L P L P L P L P L P
2009/2010 65 111 23 51 24 16 31 47 19 21 162 246
2010/2011 64 121 23 58 35 44 20 48 20 17 162 288
2011/2012 87 95 28 48 33 70 23 57 30 41 201 311
2012/2013 70 102 58 54 55 58 52 48 54 63 284 323
2013/2014 69 110 37 61 23 36 36 54 40 37 205 298

Tabel 3. Data Sarana dan Prasarana


No NAMA RUANG ADA Kondisi
1 Ruang Kelas 18 Baik
2 Laboratorium IPA 3 Baik
3 Laboratorium Bahasa - Baik
4 Laboratorium Komputer 1 Baik
Murofiah, Penyusunan Perencanaan Program Kerja 641

5 Laboratoriim Multimedia 1 Baik


6 Perpustakaan 1 Baik
7 Musholah 1 Baik
8 Aula - Baik
9 Ruang OSIS 1 Baik
10 Ruang UKS 1 Baik
11 Ruang BK 1 Baik
12 Raung Guru 2 Baik
13 Ruang Tata Usaha 1 Baik
14 Ruang seni dan Keterampilan 1 Baik
15 Kantin 1 Baik
16 Koperasi Sekolah 1 Baik
17 WC Guru/TU/Kepala Sekolah 5 Baik
18 WC Siswa 14 Baik
19 Tempat Pembuang Akhir Sampah 1 Baik
20 Tempat Pengolahan Sampah 1 Baik
21 Rumah dinas penjaga sekolah 1 Baik
22 Rumah dinas kepala sekolah/guru 1 Baik
23 Lapangan basket, volly, Badminton 4 Baik

Pembahasan dan proses penyampaiannya. SMA Negeri 2


Dalam rangka meningkatkan mutu Muara Beliti menciptakan suasana belajar
lulusan, SMA Negeri 2 Muara Beliti bekerja yang menyenangkan dan melibatkan semua
dengan memperhatikan koridor-koridor sebagai indera dan lapisan otak serta menciptakan
berikut: tantangan agar siswa tumbuh dan ber-
1. Sumber daya sekolah yang mempunyai kembang secara intelektual dengan meng-
fleksibilitas sesuai dengan kebutuhan uasai ilmu pengetahuan, terampil, memilliki
setempat. Selain pembiayaan operasional/- sikap arif dan bijaksana, karakter dan
administrasi, pengelolaan ke-uangan. memiliki kematangan emosional. Ada tiga
2. Pertanggung-jawaban (accountability); SMA hal yang diperhatikan dalam pengem-bangan
Negeri 2 Muara Beliti memiliki akuntabilitas kurikulum di SMA Negeri 2 Muara Beliti,
baik kepada masyarakat maupun pemerintah. yaitu: (1) pengembangan kurikulum mem-
Hal ini merupakan perpaduan antara enuhi kebutuhan siswa; (2) bagaimana
komitmen terhadap standar keberhasilan dan mengembangkan keterampilan pengelolaan
harapan/tuntutan orang tua/masyarakat. untuk menyajikan kurikulum tersebut kepada
Pertanggung-jawaban dilakukan bertujuan siswa sedapat mungkin secara efektif dan
untuk meyakinkan bahwa dana masyarakat efisien dengan memperhatikan sumber daya
dipergunakan sesuai dengan kebijakan yang yang ada. pengembangan berbagai pen-
telah ditentukan dalam rangka meningkatkan dekatan yang mampu mengatur perubahan;
kualitas pendidikan dan SMA Negeri 2 (3) sebagai fenomena alamiah di sekolah.
Muara Beliti menyajikan informasi mengenai Untuk melihat progres pencapain kurikulum,
apa yang sudah dikerjakan dengan mem- siswa harus dinilai melalui proses test yang
berikan laporan pertanggung-jawaban dan dibuat sesuai dengan standar nasional dan
mengkomunikasikannya kepada orang mencakup berbagai aspek kognitif, affektif
tua/masyarakat dan pemerintah, dan dan psikomotor maupun aspek psikologi
melaksanakan kaji ulang secara komprehensif lainnya. Proses ini akan memberikan
terhadap pelaksanaan program prioritas SMA masukan ulang secara obyektif kepada orang
Negeri 2 Muara Beliti dalam proses pening- tua mengenai anak mereka (siswa) dan
katan mutu lulusan. kepada sekolah/madrasah yang bersangkutan
3. Kurikulum; SMA Negeri 2 Muara Beliti maupun sekolah/madrasah lainnya mengenai
menggunakan kurikulum standar yang telah performan sekolah/madrasah sehubungan
ditentukan secara nasional, namun SMA dengan proses peningkatan mutu pendidikan.
Negeri 2 Muara Beliti mengembangkan 4. Personil sekolah; SMA Negeri 2 Muara Beliti
kurikulum baik dari standar materi (content) bertanggung jawab dan terlibat dalam proses
642 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 5, November 2015, hlm. 637-643

rekrutmen (dalam arti penentuan jenis guru Pelaksanaan kunjungan kelas dan
yang diperlukan) dan pembinaan struktural kunjungan pada kegiatan sekolah lainnya yang
staf (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dilakukan, kepala sekolah selalu membimbing
guru dan staf lainnya). Sementara itu dan mengarahkan guru-guru serta pegawai untuk
pembinaan profesional dalam rangka pem- dapat meningkatkan kualitasnya kegiatan sesuai
bangunan kapasitas/kemampuan kepala bidang yang ditekuninya, antara lain disiplin,
sekolah dan pembinaan keterampilan guru motivasi guru dan pegawai, memberikan
dalam pengimplementasian kurikulum te- keteladanan, mendorong kreativitas, memper-
rmasuk staf kependidikan lainnya dilakukan kenalkan berbagai ide dan mengadakan
secara terus menerus atas inisiatif sekolah. pendekatan pribadi (hubungan personal)
Untuk itu birokrasi di luar sekolah berperan terhadap guru, terhadap pegawai administrasi
untuk menyediakan wadah dan instrumen maupun terhadap siswa.
pendukung. Dalam konteks ini pengem- Menurut Arcaro (2005:75) yang
bangan profesional menunjang peningkatan mengatakan bahwa mutu adalah sebuah proses
mutu lulusan selalu dikembangkan. terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang
Secara singkat dapat ditegaskan bahwa dihasilkan. Selanjutnya di kemukakan bahwa
akhir dari program kerja SMA Negeri 2 Muara untuk memperoleh mutu baik dalam pendidikan
Beliti bermuara kepada peningkatan mutu di perlukan kerjasama antar pendidik, orang tua,
lulusan. Oleh karena itu SMA Negeri 2 Muara pejabat pemerintah, wakil-wakil masyarakat dan
Beliti terus berjuang untuk mencetak lulusan pemuka bisnis guna memberikan kepada siswa
yang bermutu untuk mempersiapkan lulusan sumberdaya yang dibutuhkan untuk memnuhi
dalam menghadapi masa depannya. Hal tersebut tantangan masyarakat, bisnis dan akademik
sesuai dengan pendapat Hadiyanto (2004:68) sekarang dan masa depan. Evaluasi terhadap
“Kemampuan ’leadership’ dan manajemen dari perencanaan peningkatan mutu lulusan juga
kepala sekolah dan kesediaan sumber yang dapat dilihat dari prestasi-prestasi yang
memadai merupakan persyaratan bagi ke- didapatkan oleh peserta didik dalam bidang
berhasilan MBS”. akademik, olahraga, seni, peningkatan nilai rata-
Pengawasan terhadap program pening- rata ujian akhir nasional (UAN) siswa,
katan mutu lulusan, kepala sekolah mela- peningkatan persentase siswa yang diterima di
kukannya yaitu dengan supervisi atau kunjungan perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi
kelas, kunjungan terhadap kegiatan-kegiatan lainnya.
sekolah lainnya. Meskipun kunjungan ini
dirasakan banyak manfaatnya namun jarang SIMPULAN DAN SARAN
dilakukan karena menurut kepala sekolah bila Simpulan
terlalu sering takut mengganggu suasana Berdasarkan hasil penelitian yang telah
pembelajaran sehingga pelaksanaannya sewaktu- dilakukan tentang perencanaan peningkatan
waktu saja bila sangat diperlukan dan tidak dapat mutu lulusan studi kasus di SMA Negeri 2
digantikan dengan teknik lain. Pengawasan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas, dapat
proses pembelajaran yang dilakukan oleh Kepala disimpulkan bahwa:
Sekolah dan Wakil Kurikulum melalui absen, 1. Langkah-langkah menyusun perencanaan
proses KBM, supervisi kelas, monitoring kelas peningkatan mutu lulusan di SMA Negeri 2
atau kunjungan kelas. Pelaksanaan kunjungan Muara Beliti dilakukan dengan penyusunan
kelas yang dilakukan dengan pemberitahuan atau program kerja SMA Negeri 2 Muara Beliti
secara mendadak sesuai dengan kebutuhan dan dan penyusunan kurikulum SMA Negeri 2
program kerja kepala sekolah. Kepala sekolah Muara Beliti yang melibatkan partisipasi aktif
melakukan tugas-tugas pengawasan dan peng- dan dinamis dari semua stekholder yang ada
endalian. Pengawasan (supervisi) ini meliputi di SMA Negeri 2 Muara Beliti, yaitu kepala
supervisi pembelajaran terhadap guru. Sepervisi sekolah, wakil-wakil kepala sekolah, guru,
pembelajaran adalah melakukan pengawasan tenaga tata usaha, orang tua siswa dan bahkan
dan kendali terhadap tugas-tugas serta siswa staf lainnya termasuk institusi yang
kemampuan tenaga pendidik sebagai seorang memiliki kepedulian terhadap pendidikan di
guru. Kepala sekolah mempunyai kompetensi SMA Negeri 2 Muara Beliti.
dan keterampilan profesional sebagai guru, 2. Perencanaan peningkatkan mutu lulusan
sehingga ia mampu memberikan supervisi yang SMA Negeri 2 Muara Beliti, meliputi
baik kepada bawahannya. penetapan visi, misi, tujuan sekolah,
Murofiah, Penyusunan Perencanaan Program Kerja 643

identifikasi tantangan-tantangan, identifikasi 1. Bagi sekolah, diharapkan melakukan pen-


fungsi-fungsi sasaran, analisis SWOT, dan yusunan perencanaan peningkatan mutu
alternatif pemecahan masalah dalam pening- lulusan secara baik, dan berorientasi pada
katan mutu lulusan. sumber daya ada dan tuntutan masayarakat
3. Hasil perencanaan meningkatkan mutu sekitar dan masyarakat luas.
lulusan di SMA Negeri 2 Muara Beliti, 2. Bagi guru dan pegawai, diharapakan
diterapkan pada setiap kegiatan sekolah baik memperhatikan perencanaan peningkatan
kurikulum maupun ekstrakurikuler (kegiatan mutu lulusan yang disusun oleh sekolah dan
pengembangan diri). menuangkannya ke dalam setiap kegiatan
4. Pengawasan perencanaan peningkatkan mutu sekolah baik kurikuler maupun ekstra-
lulusan di SMA Negeri 2 Muara Beliti kurikuler.
dilakukan oleh kepala sekolah, wakil kepala 3. Pengawasan dan evaluasi perencanaan
sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh peningkatan mutu lulusan harus dilakukan
kepala sekolah dengan melakukan supervisi secara periodik dan dinilai berdasarkan
atau kunjuang kelas dan kunjungan terhadap standar yang sudah ditetapkan terlebih dahulu
kegiatan sekolah lainnya, baik secara bersamaan dengan penyusunan program
terjadwal maupun secara mendadak untuk perencanaan peningkatan lulusan dibuat.
memberikan pembinaan kepada guru,
pegawai dan siswa agar dapat meningkatkan
kualitas kegiatan yang dilakukan. DAFTAR RUJUKAN
5. Evaluasi perencanaan peningkatkan mutu
lulusan di SMA Negeri 2 Muara Beliti dilihat Arcaro, Jerome S. 2005. Pendidikan Berbasis
dari prestasi-prestasi yang didapatkan oleh Mutu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
peserta didik dalam bidang akademik, Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
olahraga, seni, peningkatan nilai rata-rata Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
ujian akhir nasional (UAN) siswa, pening- Rineka Cipta.
katan persentase siswa yang diterima di Hadiyanto. 2004. Mencari Sosok Desentralisasi
perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi Manajemen Pendidikan di Indonesia.
lainnya Jakarta: Rineka Cipta.
Handoko, T.hani. 1995. Manajemen Personalia
Saran dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Berdasarkan hasil penelitian yang telah BPFE.
dilakukan tentang tentang perencanaan Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan.
peningkatan mutu lulusan studi kasus di SMA Bandung: Alfabeta.
Negeri 2 Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas,
peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai