Anda di halaman 1dari 4

CONTOH SINOPSIS PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI

A. JUDUL :
PENGARUH PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR TERHADAP KINERJA
GURU DI SMA INTEGRAL HIDAYATULLAH BATU AJI BATAM

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak Negara guna untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
yang dapat menjamin tentang kualitas serta pengembangan potensi anak bangsa. UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Menurut Moh. Said,
pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. Dengan kata lain, pendidikan merupakan
suatu upaya secara sengaja dan terarahuntuk memanusiakan manusia. Melalui pendidikan manusia dapat
tumbuh dan berkembang secara wajar dan sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai
manusia serta memelihara sekelilingnya secara baik dan bermanfaat.
Dilihat dari pentingnya pendidikan tersebut, maka harus didukung dengan kepemimpinan kepala
sekolah yang baik pula. Kepemimpinan menjadi penentu utama terjadinya proses dinamisasi sekolah.
Efektifitas kepemimpinan pendidikan tidak dapat lepas dari beberapa aspek yang turut membangun
terjadi efektifitas kepemimpinan sehingga mutu pendidikan akan dapat dicapai. Pemimpin pendidikan
menjadi unsur yang sangat urgen bagi berlangsungnya dinamisasi pendidikan. Adapun beberapa aspek
yang mempengaruhi bagi proses dinamika kepemimpinan antara lain; gaya kepemimpinan yang
diterapkan, tingkat efektifitas kepemimpinan, transformasi kepemimpinan pendidikan dan peran
pemimpin pendidikan terhadap pengembangan mutu pendidikan. Menurut Greenfiled yang dikutip oleh
Mulyasa bahwa indikator kepala sekolah efektif
Secara umum dapat diamati dari tiga hal pokok sebagai berikut: pertama; komitmen terhadap visi
sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, kedua; menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam
mengelola dan memimpin sekolah, dan ketiga; senantiasa memfokuskan kegiatannya terhadap
pembelajaran dan kinerja guru di kelas.
Sebagai pemimpin sekolah, kepala sekolah harus sadar bahwa keberhasilannya bergantung pada
orang-orang lain, seperti guru dan tenaga kependidikan. Oleh karena itu, karakteristik pribadikepala
sekolah memainkan peran penting dan merupakan bagian dalam keberhasilan atau kegagalannya.
Sebagai pemimpin dalam suatu lembaga pendidikan hendaknya kepala sekolah memiliki pengetahuan
yang luas dan keterampilan kepemimpinan. Hal itu dimiliki agarmampu mengendalikan, mempengaruhi
dan mendorong bawahannya dalam menjalankan tugas dengan jujur, tanggung jawab, efektif dan efisien.
Tugas profesional kepala sekolah adalah sebagai educator, manager, administrator, supervisor, innovator,
dan motivatoratau disingkat dengan EMASLIM.
Kepala sekolah sebagai seorang motivator perannya sangat cukup besar dalam meningkatkan kinerja
guru. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagai motivator, kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk
memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
Motivasi ini dapat ditimbulkan melalui lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan
secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar
(PSB).
UU RI No.14 Tahun 2005 pada Bab I Pasal I guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar membimbing, mengarahkan menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah. Kinerja guru
merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di madrasah dan
bertanggung jawab atas peserta didik dibawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar
peserta didik. Oleh karena itu, kinerja guru dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukkan
kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya di madrasah serta menggambarkan adanya suatu
Pembuatan yang ditampilkan guru dalam atau selama melakukan aktivitas pembelajaran.
Yunus mengemukakan yang dikutip olehHermino bahwa terdapat beberapa prinsip yang dapat
diterapkan kepala sekolah untuk mendorong guru agar mau dan mampu meningkatkan motivasi kerja
yaitu: a). Kegiatan yang dilakukan menarik dan menyenangkan; b). Tujuan kegiatan perlu disusun dengan
jelas dan diinformasikan tentang hasil pada setiap pekerjaannya; c). Pemberian hadiah lebih baik daripada
hukuman, walaupun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan; d). Memperhatikan kondisi fisiknya, rasa
aman, agar setiap pegawai memperoleh kepuasan dan penghargaan.
Pelatiahan motivasi berprestasi atau achievement motivation training sudah sering dilatihkan, baik
PNS maupun mahasiswa di seluruh Indonesia. Namun dalam kenyataannya, motivasi mereka masih dalam
taraf biasa-biasa saja karena kurangnya motivasi untuk menerapkan hasil penelitian atau hasil belajar
disekolah.
Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa peran kepala sekolah sebagai motivator
berpengaruh terhadap kinerja guru. Guru merupakan ujung tombak dari keberhasilan lembaga
pendidikan dan pada proses pendidikan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan. Dari hasil
pengamatan peneliti pada saat Kuliah Kerja Nyata di SMA Integral Hidayatullah batu aji Batam bahwa
kepala sekolah setiap hari senin pada saat upacara bendera memberikan kata-kata motivasi penyemangat
terhadap terhadap siswa utamanya guru untuk menjalankan program yang akan dilaka\ukan serta
pemberian apresiasi terhadap prestasi siswa maupun guru dan pada saat jam kerja kepala sekolah aktif
mengawasi kinerja para pegawai dengan keliling mengontrol keruang guru, hal tersebut merupakan
menjalankan salah satu perannya sebagai kepala sekolah. Namun, masih ada sebagian guru yang datang
terlambat dan kurang disiplin dalam bekerja. Dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas, peneliti
mengambil judul “Pengaruh Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator Terhadap Kinerja Guru Di SMA
Integral Hidayatullah Batu Aji Batam ”.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah di atas maka penulis merumuskan masalah di dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Bagaimana tingkat peran kepala sekolah sebagai motivator di SMA Integral Hidayatullah Batu Aji
Batam?
2. Bagaimana tingkat kinerja guru di SMA Integral Hidayatullah Batu Aji Batam?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan peran kepala sekolah sebagai motivator terhadap kinerja
guru di SMA Integral Hidayatullah Batu Aji Batam?
D. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini mengunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positif, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian
kuantitatif dapat dilaksanakan dengan penelitian deskriptif, penellitian hubungan/korelasi,
penelitiankuasi-eksperimental, dan penelitian eksperimental. Dalam rancangan penelitian ini,
penelitian kuantitatif bersifatex-post facto,dimana menurut Suharsimi Arikunto yang dimaksud
penelitianex-post facto adalah sautu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang
telah terjadi dan kemudian meruntut kebelakang melalui data tersebut untuk menetukkan
faktor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang
diteliti
2. Populasi penelitian
Populasi penelitian ini adalah semua guru SMA Integral Hidayatullah Batu Aji Batam.
3. Sample penelitian
Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini dengan mengambil populasi yang ada dengan
menggunakan teknik random sampling.
4. Metode pengumpulan data
Teknik pengumpulan data di lakukan dengan metode:
a. Observasi
Yaitu dengan turun langsung ke lapangan dengan melengkapi data-data yang penulis
perlukan dalam penelitian ini.
b. Angket
Alat instrumen penelitian berupa sejumlah daftar pertanyaan sekitar penelitian ini kemudian
di sebarkan untuk di isi oleh reponden untuk memperkuat hasil penelitian.
c. Dokumenmtasi
Yaitu dalam penelitian ini penulis juga mengumpulkan dokumen-dokumen dari SMA Integral
Hidayatullah Batu Aji Batam untuk melengkapi data-data yang penulis perlukan.

4. Teknik analisa data


Pada penelitian ini data yang di peroleh adalah data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan
kategorisasi, karakteristik, atau sifat variabel. Sesuai dengan jenis data yang di peroleh dari
penelitaian tersebut maka teknik pengolahan data pada penelitian ini menggunakan teknik statistik
yakni pengolahan data denngan menggunakan statistik, Analisis kualitatif pada penelitian ini di
lakukan secara deskriptif, yaitu dengan menumpulkan data dari keterangan untuk di cantumkan
kemudian di analisa, dapat di susun sebagaimana di peroleh dalam penelitian ini.
E. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2015.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Hartono, Winastyo Febrianto, dan Jopie Jorie Rotinsulu. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Dan
Pembagian Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Prima Inti Citra Rasa Manado.” Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 3, no. 2 (2015): 908–916.
Hidayati, Nuraida. “Pengaruh Kepemimpinan, Kompetisi, Ganjaran dan Motivasi Kerja Terhadap
Efektivitas Organisasi.” Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI). Jakarta, 2010.
Machado, Carolina, dan J. Paulo Davim. Organizational Behaviour and Human Resource Management.
Cham: Springer International Publishing, 2018.
Manik, Resmin. “Implementasi Pemberian Reward dan Punishment Untuk Meningkatkan Etos Kerja
Guru.” Jurnal Jumpa VII (2019): 80–100.
Morissan. Metode Penelitian Survei. Cet. 3. Jakarta: Kencana, 2015.
Pebriani, Sonya. Pengaruh Kepemimpinan, Intensitas Persaingan Dan Budaya Organisasi Terhadap
Strategi Bisnis Dan Kinerja Perusahaan Musik Rekaman. Jakarta, 2015.
Priatna, Cepi. Perilaku Organisasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015.
Rangkuti, Ahmad Nizar. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, dan
Penelitian Pengembangan. Bandung: Citapustaka Media, 2014.
Tobroni. “Teori-Teori Mengukur Mutu Sekolah.” Khalifatu Rabb, no. 1 (2010): 1–8.

Anda mungkin juga menyukai