Anda di halaman 1dari 6

A.

Judul
Pengaruh Peran Wali Kelas Sebagai Motivator Terhadap Hasil Belajar Siswa Di
Smp Integral Hidayatullah Batu Aji Batam

B. Latar Belakang Masalah


Betapa pentingnya pendidikan dalam usaha mencerdaskan anak. Pendidikan
merupakan usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan kemampuannya
dan kepribadiannya di dalam atau di luar sekolah. Pendidikan merupakan proses untuk
membantu siswa dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap
perubahan yang terjadi dalam rangka membangun manusia yang seutuhnya.
Pendidikan dapat meningkatkan taraf kecerdasan peserta didik pada tahap
tertentu. Dalam pendidikan, keberadaan manusia dapat dipandang sebagai makhlu yang
belajar, dalam hal ini Gulo (2002 : 11) menyatakan bahwa: Manusia berada dalam proses
menjadi (to be), ia bukan makhluk yang telah diprogramkan sejak lahir melainkan ia
sendiri yang harus membuat program bagi dirinya sendiri untuk menjadi segala sesuatu
yang diinginkannya. Karena itu, ia telah diberikan potensi-potensi yang cukup
mengembangkan potensi-potensi tersebut. Manusia adalah makhluk dalam dunia namun
tidak terikat kepada dunia. Ia selalu berinteraksi dengan dunia sekitarnya, dan dalam
interaksi tersebut ia selalu memberikan respon tertentu. Proses interaksi yang terjadi itu
adalah proses belajar yang berlangsung terus-menerus.
Sesuai dengan pemikiran di atas, maka dapat dimengerti bahwa peranan wali
kelas dalam pembelajaran dapat memotivasi hasil belajar siswa dengan cara berinteraksi
guna meningkatkan potensi yang dimiliki anak. Menurut Zulfan Saam (2012 : 172)
pengembangan diri merupakan sebuah proses belajar yaitu proses perubahan diri menuju
kearah yang lebih baik, maksudnya perubahan tersebut merupakan proses pembaruan
atau inovasi. Dari hasil pemberdayaan dan pengembangan potensi manusia itu, maka
bermuncullah keterampilan, kecakapan, penguasaan pengetahuan, penguasaan moralitas
dan nilai-nilai dalam kehidupannya. Terkait dengan hal ini, Depdiknas (2004 :9)
pendidikan nasional RI dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa, “Pendidikan adalah usaha sadar
yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”. Oleh karena itu, keberadaan
pendidikan dalam kehidupan ini dapat dipandang sebagai sesuatu yang paling bermakna
dibandingkan dengan aktivitas lainnya.
Menurut Abu Ahmadi (2000 : 2) Unsur-unsur tersebut adalah pendidik (guru),
peserta didik (siswa), kurikulum, pengajaran, tes, dan lingkungan. Siswa sebagai subjek
dalam proses tersebut juga sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar
mengajar. Oleh kerena itu diperlukan kemampuan mengajar yang baik pula dengan
menguasai metode pembelajaran selain diperlukan pula sikap mental untuk mau
memperbaiki atau meningkatkan kemampuan mengajar. Menurut Ngalim Purwanto
(2004: 82) Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal sehingga proses belajar
mengajar akan berlangsung dengan sempurna. Hal ini dimungkinkan terjadi karena guru
yang bersangkutan memberi rangsangan, bimbingan , pengarahan, dan dorongan kepada
siswa untuk belajar.
Peranan wali kelas dalam pembelajaran dapat memotivasi belajar siswa sebagai
usaha untuk mewujudkan pendidikan nasional khususnya untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia. Harun Rasyid (2007 : 26) juga menambahkan bahwa Sebagian besar
tanggung jawab dalam menerapkan standar penilaian terletak ditangan para guru. Maka
perencanaan pembelajaran banyak tergantung kepada kemampuan guru
mengembangkannya, karena tugas guru berkaitan dengan melaksanakan pembelajaran
mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan formal, guru sebagai salah satu
faktor penentu tercapainya program pendidikan. Guru sebagai orang terdekat dengan
anak didik dalam sebuah sekolah, disamping sebagai pengajar, guru juga bertugas
sebagai wali kelas yang mampu memberikan semangat kepada siswa dalam belajar.
Sehingga siswa mampu meninggkatkan hasil belajarnya. Ali Saifullah (2004: 9)
menyatakan guru adalah “ mengabdikan seluruh kehidupannya bagi perkembangan
pendidikan anak”.
Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa peran wali kelas sebagai
motivator berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa menjadi salah
satu gambaran apa yang telah ia dapatkan di dalam kelas ataupun di sekolah.. Dari latar
belakang yang sudah diuraikan di atas, kami mengambil judul “Pengaruh Peran Wali
Kelas Sebagai Motivator Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMP Integral
Hidayatullah Batu Aji Batam ”.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas maka kami merumuskan masalah di dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat peran Wali Kelas sebagai motivator di SMP Integral
Hidayatullah Batu Aji Batam?
2. Bagaimana pengaruh motivasi wali kelas terhadap peningkatan hasil belajar
siswa di SMP Integral Hidayatullah Batu Aji Batam?
3. Apakah terdapat pengaruh yang besar peran wali kelas sebagai motivator
terhadap hasil belajar siswa di SMP Integral Hidayatullah Batu Aji Batam?

D. Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian.
Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan
yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati
dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.

1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan
untuk menganalisis data sampel dan hasilnya berlaku untuk populasi.
Penelitian ini mengunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positif,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian kuantitatif
dapat dilaksanakan dengan penelitian deskriptif, penellitian
hubungan/korelasi, penelitiankuasi-eksperimental, dan penelitian
eksperimental. Dalam rancangan penelitian ini, penelitian kuantitatif
bersifatex-post facto,dimana menurut Suharsimi Arikunto yang dimaksud
penelitianex-post facto adalah sautu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian meruntut kebelakang melalui data
tersebut untuk menetukkan faktor-faktor yang mendahului atau menentukan
sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti.

2. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah semua siswa SMP Integral Hidayatullah Batu
Aji Batam.

3. Sample Penelitian
Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini dengan mengambil populasi
yang ada dengan menggunakan teknik random sampling.

4. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis
mengenai fenomena yang diteliti. Metode observasi disini
digunakan untuk mengetahui pengaruh wali kelas sebagai
motivator terhadap hasil belajar siswa di SMP Integral
Hidayatullah Batu Aji Batam.
2) Angket
Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan
yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh
responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan
kepetugas atau kepeneliti.
3) Dokumentasi
Metode dokumentasi yakni teknik pengumpulan data mengenai
hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, foto, video,
surat kabar, majalah, notulen dan lain-lain.

5. Teknik Analisis Data


Pada penelitian ini data yang di peroleh adalah data kualitatif yaitu data
yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik, atau sifat variabel.
Sesuai dengan jenis data yang di peroleh dari penelitaian tersebut maka teknik
pengolahan data pada penelitian ini menggunakan teknik statistik yakni
pengolahan data denngan menggunakan statistik, Analisis kualitatif pada
penelitian ini di lakukan secara deskriptif, yaitu dengan menumpulkan data
dari keterangan untuk di cantumkan kemudian di analisa, dapat di susun
sebagaimana di peroleh dalam penelitian ini.
E. Daftar Pustaka
Ali Saifullah, 2004, Antara Filsafat dan Pendidikan , Surabaya: Usaha Nasional
Ahmad Tafsir, 2007, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islam,Bandung:
Rosda Karya
Abu Ahmadi 2000, Motivasi dalam Kajian Psikologi Pendidikan,Jakarta: Raja Wali Press
Djamarah,2006. Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cibta.
Depdiknas,2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Usaha Nasional
Dedi Permadi, 2000. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Gramedia
Depdiknas, 2004, Arah Kebijakan Pendidikan Dimasa Depan, Jakarta:Bahan Penataran
Harun Rasyid, 2007. Penilaian Hasil Belajar, Bandung: CV Wacana Prima
Kunandar, 2008, Guru Profesianal Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi
Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
Nashar, 2004.Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran,
Jakarta: Delia Press
Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional, Jakarta: Salemba Medika,
Nasir Usman,2012. Manajemen Peningkatan Mutu Kinerja Guru,Bandung: Citaputaka
Media Perintis
Ngalim Poerwanto ,1991, Kompetensi Mengajar dan Guru, Jakarta: Nasco.
Ngalim Purwanto,2004. Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja
Rosda Karya,
Mulyasa, 2009,Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,Bandung: PT Remaja Rosyda
Karya
Mulyasa, E. 2005, Menjadi Guru Professional, Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Mulyasa,2009, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosyda
Karya

Anda mungkin juga menyukai