PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
Sudjana dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2008:2) berpendapat, belajar
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang,
perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek–aspek yang ada pada individu yang
belajar.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi (siswa dan guru), material (buku, papan tulis, kapur dan alat belajar),
fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa secara umum pembelajaran adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku
siswa berubah ke arah yang lebih baik, (Hamalik, 2002:57).
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
belajar adalah proses di mana tingkah laku diubah melalui latihan, sehingga dari tidak
tau berubah menjadi tau dan menjadi lebih baik. Perubahan tersebut diperoleh melalui
proses adaptasi dalam kepribadian manusia secara alamiah, dan lingkungannya serta
ditampakkan dengan peningkatan pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan,
daya pikir, dan lain-lain sebagainya.
2. Tujuan Belajar
Tujuan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi perubahan tingkah laku
dari individu setelah individu tersebut melaksanakan proses belajar. Melalui belajar
diharapkan dapat terjadi perubahan peningkatan ilmu pengetahuan. Dalam proses
belajar pasti ada suatu tujuan yang ingin dicapai, ada beberapa hal yang menjadi
tujuan dalam belajar. Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom dalam Nana
Sudjana, (2010: 22-23), yaitu: a) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek yang meliputi pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap
yang terdiri dari lima aspek yang meliputi penerimaan, jawaban, penilaian,
organisasi, dan internalisasi. c) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil
belajar yang berupa keterampilan dan kemampuan bertindak, meliputi enam
aspek yakni gerakan refleks, keterampilan gerak dasar, kemampuan perceptual,
ketepatan, keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dengan demikian tujuan belajar adalah ingin mendapatkan pengetahuan,
keterampilan dan menanamkan sikap mental. Dengan mencapai tujuan belajar
maka akan diperoleh hasil dari belajar itu sendiri, khususnya dalam pelajaran ilmu
pengetahuan alam
Menurut Abdurrahman (Jihad dan Haris, 2008: 14) hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Menurut A.J.
Romizowski (Jihad dan Haris, 2008: 14) hasil belajar merupakan keluaran
(output) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem
tersebut berupa berbagai macam informasi sedangkan keluarannya adalah
perbuatan atau kinerja (performance).
Di dalam proses belajar siswa mengerjakan hal-hal yang akan dipelajari sesuai
dengan tujuan dan maksud belajar. “Hasil belajar akan dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, penggunaan sikap dan nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang
terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek
kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi” (Tabrani Rusyan, 1989;8).
Berdasarkan beberapa pendapat tentang hasil belajar di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah
melakukan pembelajaran di lingkungan sekolah atau tempat belajar serta mengalami
interaksi proses pembelajaran melalui evaluasi belajar ilmu pengetahuan alam yang
dilakukan berupa tes-tes yang telah dijadwalkan dengan baik. Dengan pengalaman
yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran, maka akan terjadi perubahan
kualitas yang diperoleh siswa tidak hanya berupa ilmu pengetahuan, tetapi juga
berupa sikap perilaku keterampilan serta kecakapan khususnya dalam mata pelajaran
ilmu pengetahuan alam.
Ciri-ciri hasil belajar adalah adanya perubahan pengetahuan dan tingkah laku
dalam diri individu. Artinya seseorang yang telah mengalami proses belajar itu akan
berubah pengetahuannya serta tingkah lakunya. Tetapi tidak semua perubahan
tingkah laku adalah hasil belajar. Pengalaman yang diperoleh siswa dalam proses
pembelajaran, akan membuat perubahan, baik perubahan pada aspek kognitif, aspek
afektif maupun aspek psikomotor. Hal ini sesuai dengan Klasifikasi hasil belajar
menurut Benyamin Bloom dalam Nana Sudjana, (2010: 22-23), yaitu: a) Ranah
kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek
yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yang
meliputi penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan internalisasi. c) Ranah
psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar yang berupa keterampilan dan
kemampuan bertindak, meliputi enam aspek yakni gerakan refleks, keterampilan
gerak dasar, kemampuan perceptual, ketepatan, keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.
Berdasarkan klasifikasi cici-ciri hasil belajar di atas maka tugas guru dalam
pendidikan disekolah, belajar merupakan kegiatan yang pokok yang harus
dilaksanakan. Tujuan pendidikan akan tercapai apabila proses belajar dalam suatu
sekolah dapat berlangsung dengan baik, yaitu proses belajar yang melibatkan siswa
secara aktif selain mengajar juga mendidik dan melatih siswa agar menjadi siswa
yang cerdas, bersikap baik dan memiliki keterampilan-keterampilan yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-harinya.
Setiap proses pembelajaran guru harus memahami dan mengerti kondisi dan
keadaan siswanya, baik keadaan fisik, faktor internal, external, maupun lingkungan
atau kehidupan siswa agar memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Metode pengajaran merupakan suatu cara atau tehnik yang digunakan oleh
guru dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga dapat mempermudah
pencapaian tujuan pengajaran serta mempercepat pemahaman siswa terhadap materi
yang disampaikan oleh guru.
1. Pengertian Metode
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu metodos, kata ini terdiri dari
dua suku kata yaitu metha yang berarti melalui atau melewati dan thodos yang berarti
jalan ataqu cara. Jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan (Arifin, 1996). Menurut Nana Sudjana (2000), bahwa metode adalah
cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa saat
berlangsungnya pengajaran.
Berdasarkan uraian di atas bahwa dengan kata lain metode adalah cara yang
harus digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien, tentunya
dengan pemilihan cara atau tehnik yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan
materi pelajaran harus tepat sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan
pengajaran serta mempercepat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
1. Struktur Daun
2. Fungsi Daun
B. Rancangan Penelitian
Perencanaan
Observasi
Perencanaan
Observasi
Dst
Gambar 2. Spiral Tindakan Kelas
Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan evaluasi. Refleksi dalam tahap siklus dan akan
berulang kembali pada siklus-siklus berikutnya. Prosedurnya dapat dilihat di bawah
berikut ini :
1. Perencanaan
Perencanaan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci pada tahap ini
segala keperluan pelaksanaan peneliti tindakan kelas dipersiapkan mulai dari bahan
ajar, rencana pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan
digunakan, subjek penelitian serta teknik dan instrumen observasi disesuaikan dengan
rencana. Dalam tahap menyusun rancangan ini, peneliti menentukan titik peristiwa
yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk dilakukan pengamatan, kemudian
membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta
yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pada tahap perencanaan peneliti membuat
perencanaan sebagai berikut:
1. Menelaah materi pembelajaran mata pelajaran IPA pada materi struktur daun dan
fungsinya, serta menelaah indikator bersama tim kolaborasi.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah
ditetapkan.
3. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan
keterampilan guru.
4. Menyiapkan media pembelajaran.
5. Menyiapkan alat evaluasi.
6. Menyiapkan lembar catatan lapangan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan tindakan yang
telah direncanakan secara matang. Penelitian ini dilaksanakan dengan melaksanakan
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yakni melaksanakan pembelajaran melalui
metode observasi dengan media asli, karena materi pembelajarannya adalah struktur
daun dan fungsinya maka menggunakan media asli beberapa contoh bentuk-bentuk
daun sebagai bahan pengamatan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap
siklus terdiri dari satu kali pertemuan dengan waktu pertemuan 2x35 menit. Materi
pada siklus I yaitu tentang ……. siklus II tentang …….. dan pada siklus III tentang
………..
3. Observasi
4. Refleksi
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar dalam nilai ulangan pada
mata pelajaran IPA yang diperoleh siswa. Nilai diambil pada akhir pembelajaran di
setiap siklus. Data ini berupa angka yang rentangannya mulai 0 sampai dengan100.
b. Data Kualitatif
Diperoleh dari lembar pengamatan keterampilan guru, aktivitas siswa serta
catatan lapangan dengan menerapkan metode Demonstrasi.
2. Sumber Data
a. Guru
Sumber data guru berasal dari lembar observasi keterampilan guru serta
lembar wawancara dengan guru oleh observer.
b. Siswa
Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi aktifitas siswa yang
diperoleh selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus ketiga, lembar
angket, lembar diskusi dan hasil evaluasi.
c. Data Dokumen
Sumber data dokumen berasal dari data awal hasil tes, hasil pengamatan,
catatan lapangan selama proses pembelajaran dan hasil foto.
3. Metode Tes
Tes secara sederhana dapat diartikan sebagai himpunan pertanyaan yang harus
dijawab, pernyataan-pernyataan yang harus dipilih dan ditanggapi, atau tugas-tugas
yang harus dilakukan oleh peserta tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek
tertentu dari peserta tes (Poerwanti, 2008:4.3). Tes dalam penelitian ini digunakan
untuk mengukur kemampuan siswa dalam pembelajaran yang meliputi keterampilan
siswa dalam pembelajaran IPA.