BAB II
KAJIAN TEORI
bahwa “IPA adalah pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh alam
8
pengamatan, dan percobaan untuk mengetahui fakta, konsep,proses penemuan
dan sikap ilmiah. Sehingga pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang
ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat
keteguhan hati, ketekunan dan sadar akan nilai-nilai yang ada di dalam
sebagai upaya atau kegiatan guru dalam rangka untuk membuat siswa belajar.
4 Ibid,
9
11
beberapa aspek yaitu: faktual, keseimbangan antara proses dan produk, aktif
sikap.5
antara fakta, proses dan produk, dan teori tentang peristiwa alam.
aspek keterampilan proses siswa dan sikap ilmiah, sehingga tumbuh minat
rasa ingin tahu terhadap alam sekitarnya. Harapan lebih lanjut alam ini dapat
dijaga dan dilestarikan, karena alam sekitar ini salah satu ciptaan Tuhan.
5 Ibid, 21
12
sebagai berikut:
materi IPA untuk MI adalah semua benda yang ada di alam semesta baik itu
intelektual sebagai berikut: a) sensori motor (0-2 tahun), pada tahap ini anak
(motor), b) pra operasional (2-7 tahun), pada tahap ini anak belum mampu
tahap ini anak mulai berpikir rasional dan mau menerima pendapat orang lain,
d) operasional formal (11 tahun keatas), pada tahap ini anak dapat
berpikir sebagai orang dewasa.6 Dari teori tersebut jelas sekali bahwa siswa
dan kompetensi dasar yang akan dibahas berikut ini lebih di fokuskan pada
dapat di ketahui hasilnya melalui penilaian proses dan penilaian hasil. Hasil
belajar dapat tercapai jika siswa mampu melakukan tugasnya sesuai dengan
siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku
Hal senada juga dikatakan Arikunto, bahwa untuk mencapai hasil belajar
yang berupa prestasi belajar, merupakan hasil dari kegiatan belajar mengajar
merupakan suatu bukti prestasi yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses
a. Faktor Internal
Faktor dari dalam diri siswa yang mempengaruhi terhadap hasil belajar
b. Faktor Eksternal
Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar siswa
diantaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik (termasuk suasana kelas
hasil belajar, sebab guru merupakan manager dalam kelas. Dalam hal ini
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan sesama
kemampuan diri secara individu dan sumbangan dari anggota kelompok lain
Selaras dengan itu maka kerja sama perlu di tanamkan kepada siswa sejak usia
dini, mulai dari bangku pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dan pada
10
Chotimah, Husnul. Strategi-strategi Pembelajaran Untuk PTK. (Malang: Surya Pena Gemilang,
2009), 2
pembelajaran akademik, khususnya peningkatan penerimaan antar kelompok
harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi
jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Jadi
berlatar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama
budayanya.
diatur terdiri dari peserta didik yang berkemampuan rendah, sedangkan dan
berbeda suku, budaya dan jenis kelamin, (4) Sistem penghargaan yang
11
18
Chotimah, Husnul. Strategi-strategi Pembelajaran Untuk PTK. (Malang: Surya Pena Gemilang,
2009), 2
menjadi maksimal dan efektif. Tiap kelompok ditempatkan didalam kelas
yang ingin dicapai. Siswa secara individu mempelajari materi pelajaran dan
jika ada kesulitan bisa berdiskusi dengan teman dalam kelompoknya. Agar
kondisi tersebut benar-benar terjadi, maka guru harus memahami lima unsur
dasar yang harus ada dalam belajar kooperatif yaitu: (a) saling
individu, (d) ketrampilan berinteraksi antar individu dalam kelompok, dan (e)
sebagai berikut10:
sepenanggungan bersama”.
4. siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompoknya.
9 Rahayu, S. 1998. Pembelajaran Kooperatif dalam Pendidikan IPA. (Malang: MIPA, 1998), 152-159
10 Corebima, A..D, Dkk. Penelitian Terintegrasi Berbasis Kompetensi: Pembelajaran
Koooperatif.
(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2002), 105
19
materi
jenis kelamin.
setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah atau
variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis atau kelompok sosial lainnya11.
norma-norma kelompok.
keberhasilan kelompok.
dalam berpendapat.
rendah). Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku
dipelajari.
kelompok agar mereka dapat saling mendorong dan membantu satu sama
berikut:
1. Penyajian Kelas
oleh guru, yaitu dengan cara menjelaskan materi atau konsep yang akan
guru menyajikan materi sebanyak dua atau satu kali barulah kemudian
2. Kelompok Belajar
dari 4-5 siswa yang heterogen, yakni heterogen kemampuan dan jenis
hingga skor tes. Melalui skor ini dapat diketahui seberapa besar siswa
5. Pengakuan Kelompok
teknik ini diharapkan terjalin kerja sama yang utuh dan kerjasama
sesuai dengan teori belajar tentang pentingnya keterlibatan seluruh siswa dalam
siswa.
heterogen dan seimbang dengan kelompok yang lain dalam satu kelas. Siswa akan
belakangnya sehingga siswa akan termotivasi mempelajari konsep IPA dan lebih
bisa mengembangkan keterampilan berpikir pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam
berkemampuan tinggi dan rajin sehingga tidak ada konflik yang terjadi antar
24
anggota yang berbeda kemampuan dan pandangan. Hal ini akan menghilangkan
tumbuh perasaan tanggung jawab untuk saling belajar dan membelajari teman
ketergantungan positif antar siswa dan menumbuhkan sikap tanggung jawab dalam
selesai tanpa ada rasa tanggung jawab antar anggota untuk saling belajar, sahingga
kerja sama kelompok yang terbentuk menjadi tidak efektif dan sikap tanggung
memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Hal ini menunjukkan
Dengan demikian tidak ada pihak yang merasa dirugikan dan dapat menumbuhkan
meningkatkan semangat siswa dalam belajar IPA sehingga hasil belajar IPAsiswa
kelas III semester Ganjil MI. Darul Ulum Gondangwetan Kabupaten Pasuruan
pada pokok bahasan perubahan sifat benda yang diajar dengan menggunakan